0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan9 halaman
Globalisasi berdampak pada perubahan pola pikir dan perilaku pelajar. Dampak positifnya meliputi perkembangan ilmu dan teknologi, namun dampak negatifnya adalah merosotnya moral akibat pengaruh budaya asing yang diserap tanpa filter. Generasi muda perlu diberikan pembekalan agama dan pendidikan karakter untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Globalisasi berdampak pada perubahan pola pikir dan perilaku pelajar. Dampak positifnya meliputi perkembangan ilmu dan teknologi, namun dampak negatifnya adalah merosotnya moral akibat pengaruh budaya asing yang diserap tanpa filter. Generasi muda perlu diberikan pembekalan agama dan pendidikan karakter untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Globalisasi berdampak pada perubahan pola pikir dan perilaku pelajar. Dampak positifnya meliputi perkembangan ilmu dan teknologi, namun dampak negatifnya adalah merosotnya moral akibat pengaruh budaya asing yang diserap tanpa filter. Generasi muda perlu diberikan pembekalan agama dan pendidikan karakter untuk menghadapi tantangan globalisasi.
Jurusan Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang
ABSTRACT
Globalisasi pada hakikatnya merupakan suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa di seluruh dunia. Globalisasi ini memiliki dampak positif dan dampak negatif .Globalisasi yang memiliki dua sisi mata uang (positif dan negatif) juga menjadi penyebab infiltrasi budaya tidak terbendung. Budaya-budaya sedemikian cepat dan mudah saling bertukar tempat dan saling memengaruhi satu sama lain. Termasuk budaya hidup barat yang liberal dan bebas merasuki budaya ketimuran yang lebih cenderung teratur dan terpelihara oleh nilai-nilai agama. Dampak negatif dari arus globalisasi yang terlihat miris adalah perubahan yang cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak, sehingga menimbulkan sejumlah permasalahan kompleks melanda negeri ini akibat moral. Dapat di contohkan mulai dari hal kecil seperti anak-anak sekolah yang membolos pada jam pelajaran, sampai dengan korupsi. Selain itu terdapat pula tindakan-tindakan kriminal yang setiap hari biasa kita lihat. Hal ini membuktikan bahwa krisis moral telah dan sedang melanda bangsa ini. Kita sebagai mahasiswa harus turut andil dalam memahami gejolak-gejolak globalisasi yang sudah melanda pada saat ini.
1. PENDAHULUAN memiliki poros yang penting bagi suatu
Generasi muda berperan penting negara. Punah atau tidaknya, mundur atau dalam perjuangan dan pembangunan bangsa majunya suatu negara bergantung pada Indonesia. Berbagai bentuk perjuangan baik generasi mudanya. Dikutip dari buku fisik ataupun fikiran. Generasi muda Benjamin Fine yang berjudul 1.000.000 Deliquents, mengatakan bahwa “ a tanpa dibatasi oleh wilayah. Di era generation who will one day become our globalisasi seperti saat ini telah membuat national leader”. Generasi muda adalah kehidupan mengalami perubahan yang pelurus dan penerus bangsa. signifikan, akibatnya terdapat dampak positif Generasi muda yang hidup dalam dan negatif dari perubahan ini. Masa-masa masa kemerdekaan dan perjuangan akan remaja dapat dikatakan masa yang paling cenderung memiliki kreativitas tinggi,rajin, menyenangkan. Sebagian besar remaja mempunyai semangat belajar yang tinggi , khususnya pelajar masih memiliki sifat labil bijaksana dalam mengambil keputusan, atau mengikuti perkembangan sekitarnya. berjiwa kepemimpinan untuk melakukan Banyak remaja beranggapan bahwa mereka perubahan dan mempertahankan budaya dapat dengan bebas melakukan apa yang serta harkat dan martabat Indonesia mereka suka dan dianggap tidak modern atau Pada saat ini, generasi muda yang ketinggalan zaman jika tidak mengikuti hidup dalam kondisi nyaman, aman, tentram perkembangan zaman. cenderung apatis, tidak banyak berbuat hanya Dengan sifat seperti itu, akan lebih mempertahankan apa yang telah di capai banyak dampak globalisasi yang mereka tanpa keinginan dan kerja keras untuk dapatkan secara tidak sadar. Baik itu dampak mencapai sesuatu yang lebih baik lagi. positif maupun negatif. Sumber dari dampak- Bahkan generasi muda saat ini cenderung dampak bagi para remaja umumnya mudah tidak produktif malah sebaliknya bersikap didapatkan dari perkembangan pendidikan konsumtif, seharusnya melalui generasi dan ilmu pengetahuan, perkembangan dalam muda terlahir inspirasi dan ide-ide kreatif media komunikasi, elektronik, termasuk untuk mengatasi persoalan atau masalah. internet, dan juga dalam perkembangan Generasi muda khususnya dikalangan moral dan budaya. Di lihat dari sisi pelajar saat ini mulai kehilangan nilai-nilai negatifnya, sangat banyak dampak dari luhur bangsa Indonesia itu sendiri. Hal ini globalisasi di kalangan masyarakat pelajar. dikarenakan perkembangan zaman yang Degradasi moral dan sosial budaya yang sangat pesat. Menurut Achmad Suparman cenderung kepada pola-pola perilaku globalisasi merupakan suatu proses menyimpang. Hal ini sebagai dampak menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) pengabdopsian budaya luar secara berlebihan sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini dan tak terkendali oleh sebagian pelajar. Persepsi budaya luar ditelan mentah-mentah kabar dan televisi. Banyaknya informasi tanpa memfilterisasi terlebih dahulu. yang bisa diperoleh dari media tersebut Konsep akan globalisasi menurut Robertson menyebabkan para pelajar menyalahgunakan (1992), mengacu pada penyempitan dunia media tersebut. Tanyangan atau berita yang secara insentif dan peningkatan kesadaran mereka lihat dijadikan suatu kebudayaan kita akan dunia, yaitu semakin meningkatnya baru sesuai dengan kemajuan zaman. koneksi global dan pemahaman kita akan Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang koneksi tersebut. Globalisasi memiliki tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan banyak penafsiran dari berbagai sudut cenderung cuek tidak ada rasa peduli pandang. Pengertian lain dari globalisasi terhadap lingkungan. Karena globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) menganut kebebasan dan keterbukaan adalah bahwa globalisasi merupakan koneksi sehingga mereka bertindak sesuka hati global ekonomi, sosial, budaya dan politik mereka. Contoh riilnya adanya geng motor yang semakin mengarah ke berbagai arah di anak muda yang melakukan tindakan seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kekerasan yang menganggu ketentraman dan kesadaran kita. Produksi global atas produk kenyamanan masyarakat. Moral generasi lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan adalah proses dimana berbagai peristiwa, anarkis antara golongan muda. Hubungannya keputusan dan kegiatan di belahan dunia dengan nilai nasionalisme akan berkurang yang satu dapat membawa konsekuensi karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya penting bagi berbagai individu dan bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat di belahan dunia yang lain.(A.G. masyarakat. Padahal generasi muda adalah Mc.Grew, 1992). penerus masa depan bangsa. Media massa atau media informasi Dalam hal ini peran serta orang tua berperan penting terhadap proses globalisasi dan pihak sekolah diperlukan untuk . Kemajuan iptek melahirkan berbagai media mengatasi . Banyak cara yang dapat yang mutakhir seperti televisi handphone, ditempuh, diantaranya : pembekalan agama dan lain-lain. Media massa dalam hal ini yang diberikan orang tua sejak dini kepada seharusnya memberi asupan-asupan positif para pelajar, pendidikan aqidah akhlak setiap bagi pelajar, khususnya media massa yang minggu kepada pelajar oleh pihak sekolah, menjadi konsumsi sehari-hari seperti surat gerakan iqra (membaca), menanamkan aqidah shahih (tauhid) akhlak atau perilaku, berpikir dan berprilaku pelajar sehingga dan istiqamah pada agama yang dianaut, dapat menumbuhkan sifat pelajar yang pembentukan organisasi-organisasi untuk mengarah pada sebagai berikut: menyalurkan minat dan bakat siswa diluar 1. Individualistis, yaitu mementingkan jam belajar, melakukan gerakan budaya diri sendiri. perlawanan (counter culture) terhadap 2. Materialisme, yaitu aliran yang budaya populer yang boros dan hedonis di mementingkan kebendaan sebagai media, khususnya televisi. sumber hidup. 3. Hidonisme, yaitu pandangan hidup 2. PEMBAHASAN yang menganggap bahwa kesenangan A. Analisis pola pikir dan tingkah laku dan kenikmatan adalah tujuan utama pelajar di era globalisasi dalam hidup. Era globalisasi telah membawa Di zaman yang serba modern ini, pelajar dampak perubahan besar bagi pola pikir tiap semakin lupa terhadap apa yang harus individu Proses perkembangan globalisasi dilakukan sebagai penerus bangsa, kewajiban pada awalnya ditandai kemajuan bidang seorang murid untuk belajar, patuh kepada teknologi informasi dan komunikasi. Bidang guru terlebih lagi kepada kedua orang tua tersebut merupakan penggerak globalisasi. kurang diperhatikan. pelajar di zaman Dari kemajuan bidang ini kemudian sekarang lebih mendahulukan berhura-hura mempengaruhi sektor-sektor lain dalam daripada menjalankan kewajiban. Mereka kehidupan, seperti bidang politik, ekonomi, tidak lagi mempertimbangkan apa yang akan sosial, budaya dan lain-lain. Contoh terjadi setelah apa yang mereka lakukan. sederhana dengan teknologi internet, Padahal selain merugikan diri mereka sendiri parabola dan televisi, orang di belahan bumi juga dapat merugikan bangsa tempat dimana manapun akan dapat mengakses berita dari mereka tinggali. belahan dunia yang lain secara cepat. Hal ini Hal inilah yang paling ditakuti, dimana akan terjadi interaksi antar masyarakat dunia moral bangsa terabaikan. Banyak orang tua secara luas, yang akhirnya akan saling kurang memperhatikan kehidupan buah mempengaruhi satu sama lain, terutama pada hatinya. Mereka cenderung memenuhi Pelajar dalam kehidupan sehari-hari, seperti kebutuhan fisik saja, sedangkan rohani keadaan tersebut mempengaruhi cara mereka terabaikan. Para orang tua sering sibuk dengan profesi mereka masing-masing. ada bidang kehidupan manusia yang luput Sementara sang anak dipercayakan kepada dari jangkauan kemajuan tersebut. Dalam orang yang kurang berwenang terhadap bidang komunikasi massa-baik media massa, dirinya. Dan itulah yang menyebabkan sang media cetak maupun elektronik. Namun anak hidup dengan jalan mereka sendiri media-media tersebut sangatlah berdampak dengan tanpa arah. Mereka tidak menyadari pada pola pikir dan tingkah laku pelajar, jika yang mereka lakukan adalah awal dari mulai tidak difilterisasi dengan baik ada beberapa hancurnya bangsa ini. Yang mereka tahu media yang dapat berdampak buruk pada hanyalah mencari kesenangan untuk pola pikir dan perilaku Pelajar : menghibur hati dengan tidak mempedulikan 1) Media Monster Bermata Satu atau halal haramnya. Sedangkan orang tua mereka Televisi tidak mengetehui sama sekali. Jika Didalam televisi banyak hal yang di kebanyakan orang tua demikian, maka nasib tampilkan baik hal yang berupa informasi, bangsa menjadi taruhannya. Jika moral hiburan, infotaitment dan lain-lain. Tapi bangsa telah tercemar maka tiadalah damai sebenarnya, tanpa disadari kita telah terjebak untuk ditempati sebagai sarana kelangsungan dalam suatu bahaya yang ditimbulkannya. hidup warganya. Berita yang disajikan terkadang belum saatnya di tonton oleh remaja atau film-film B. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh yang menggambarkan suasana atau gaya pola pikir dan tingkah laku pelajar di era hidup pelajar di kota besar yang cenderung globalisasi. menyimpang dari hakikat pelajar itu sendiri. Globalisasi adalah sebuah fakta Contohnya memakai rok pendek dan dandan kehidupan yang tidak dapat kita hindari lagi. berlebihan kesekolah. Pelajar yang Surat kabar dan media elektronik setiap hari menonton film-film seperti ini beranggapan memberikan tentang berbagai hal, seperti bahwa ini adalah kebudayaan baru yang sinetron yang ditonton, berita atau informasi, sesuai dengan perkembangan zaman dan filem, entertaiment, cerita dan lain mengimplementasikan ini di kehidupan sebagainya. Kemajuan ilmu pengetahuan dan sehari-hari. Padahal di kehidupan nyata tidak tekhnologi ini, tidak diragukan lagi, telah ada sekolah yang membiarkan muridnya menimbulkan revolusi dalam kehidupan untuk berpakaian minim dan dandan manusia pada abad modern ini. Hampir tidak berlebihan ke sekolah. 2) Media Cetak media cetak entertaintment yang sering di Media cetak adalah salah satu alat konsumsi oleh para pelajar, hal ini sangat komunikasi massa yang diterbitkan dalam berpengarauh terhadap keperibadian pelajar, bentuk cetakan seperti koran, majalah dll. dan penilaian karakter seorang pelajar. Dewasa ini, penggunaan media sebagai salah Sehingga dampak yang ditumbulkan bagi satu sarana dalam memberikan informasi pelajar adalah sebagai berikut : kepada masyarakat luas semakin meningkat. Merubah kepribadian secara Perkembangan media cetak memberikan drastis,penantang, pemarah dan kesempatan yang sangat luas besar bagi pelawan. masyarakat untuk mendapatkan informasi Masa bodoh terhadap dirinya, mengenai suatu produk atau perusahaan. semangat belajar menurun, Dengan perkembangbiakan media yang berperangai seperti orang sangat pesat sekarang ini, sangat sulit untuk gila. berkomunikasi dengan konsumen yang Maraknya kejahatan seksual terpecah (Alif,2008,Hal 42). Media cetak terhadap anak-anak dibawah sangatlah berpengaruh dalam pola pikir dan umur. pembentukan karakter seorang pelajar, baik Hilangnya norma-norma hidup buruknya tergantung media cetak apa yang beradat, beragama, dan dikonsumsi. melecehkan norma hukum. Dalam membaca media cetak akhlak atau Berperilaku menjadi penyiksa, perilaku soerang pelajar akan menjadi baik putus asa, pemalas. jika media cetak yang dibaca adalah media Tidak mempunyai harapan masa cetak yang positif. Media positif yang depan. dimaksud adalah media cetak pembelajaran Kesukaan mengambil (mencuri), yang menambah wawasan dan memiliki milik orang lain. manfaat seperti menambah informasi, Berbuat mesum. pengetahuan dll, dalam interaksi seorang Mengganggu ketertiban umum. pelajar terhadap lingkungan sekitarnya. Tidak ada penyesalan berbuat Namun dalam positifnya media cetak kesalahan memiliki beberapa hal negatif, contohnya Jika diperhatikan dan dicerna dengan media cetak porno yang dikemas halus dalam baik, tampak bahwa media masa di era globalisasi ini sangat merusak pola pikir dan 2. Menanamkan aqidah shahih (tauhid) tingkah laku para pelajar. Media televisi yang akhlak atau perilaku, dan istiqamah membentuk karakteristik dan pola pikir pada agama yang dianaut . seorang pelajar yang malas, media cetak Menularkan ilmu pengetahuan yang membentuk pola pikir dan sikap pelajar yang segar dengan tradisi luhur. Apabila tidak berkharisma kepribadian. sains dipisah dari aqidah syariah dan akhlaq akan melahirkan saintis tak C. Upaya-upaya yang dapat dilakukan bermoral agama, konsekuensinya untuk memperbaiki pola pikir dan ilmu banyak dengan sedikit tingkah laku pelajar di era globalisasi. kepedulian. Berikut ini ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki pola 3. Melakukan gerakan budaya pikir dan tingkah laku pelajar : perlawanan (counter culture) terhadap budaya populer yang boros 1. Gerakan iqra (membaca).Ini penting dan hedonis di media, khususnya karena minat baca pelajar Indonesia televisi. Banyak tayangan televisi sangat rendah untuk menananmkan tidak mendidik dan mencerahkan, budaya membaca bagi pelajar tapi mengajarkan gaya hidup glamor, terutama membaca buku pelajaran kekerasan, dan mistik yang atau buku yang dapat menambah menumpulkan akal sehat. Pelan tapi wawasan. Gerakan ini dapat pasti, sinetron-sinetron yang ada di dioptimalkan pada kegiatan televisi memberikan pengaruh ektrakulikuler setiap akhir pekan negatif bagi anak-anak muda, disetiap sekolah . Laporan terbaru khususnya para pelajar. Imitasi pun dari Programmer for International banyak dilakukan, mulai dari cara Student Assessment (PISA) pada berpakaian, makan, minum, berbicara 2003 menyatakan dari 40 negara, hingga bergaul. Terlebih dengan Indonesia berada pada tingkat semakin maraknya dunia maya terbawah dalam kemampuan (internet) dan jejaring sosial. Banyak membaca. sekali dampak negative dari internet bagi para pelajar, namun juga sangat bermanfaat bagi para pelajar. Melihat bangsa. Namun, sebagian orang hal tersebut, gerakan pelajar harus tak bertanggung jawab menyalah mengambil inisiatif untuk melakukan gunakan kemajuan teknologi dan perlawanan. Gerakan-gerakan informasi. populis untuk menyadarkan 2. Kurang adanya filterisasi terhadap masyarakat tentang tontonan yang informasi yang masuk, membuat tidak mendidik harus dilakukan. siapa saja dapat mengaksesnya Misalnya, dengan gerakan satu hari dengan mudah. Khususnya tanpa televisi, kampanye tontonan dikalangan pelajar yang sedang yang sehat, memboikot sinetron- memasuki masa pencarian jati sinetron cabul, porno, horor, dan dirinya. Tentulah apa yang mereka mistik yang dapat menumpulkan daya lihat atau baca akan piker, memfilter situs -situs porno. mempengaruhi pola pikir dan Membuat situs-situs pertemanan tingkah laku mereka. Apa yang yang lebih terfilter dan mengarahkan mereka dapatkan, mereka anggap untuk kegiatan-kegiatan yang sebagai suatu kebudayaan baru bermanfaat dengan memberi obrolan- yang sesuai dengan perkembangan obrolan dan informasi - informasi zaman. yang menarik namun sarat ilmu. 3. Pola pikir dan tingkah laku pelajar yang menyimpang dapat KESIMPULAN DAN SARAN merugikan bangsa dan negara, dan A. Kesimpulan juga kepada diri pelajar itu sendiri Adapun yang menjadi kesimpulan dari . pelajar merupakan generasi muda tulisan diatas, sebagai berikut : penerus bangsa dan negara. 1. Era globalisasi merupakan suatu Bagaimana bangsa dan negara zaman yang yang sarat dengan kedepannya jika generasi penerus ilmu pengetahuan dan teknologi. bangsa malah menghancurkan Apabila hal ini dimanfaatkan bangsanya sendiri. Mungkin dalam hal positif, sungguh sangat bangsa kita sudah bebas dari besar manfaat yang akan kita penjajahan beratus-ratus tahun terima untuk perkembangan yang lalu, namun tanpa kita sadari, kita masih terjajah oleh dampak atau generasi muda yang tergabung dalam negatif pengaruh globalisasi yang berbagai Organisasi Kemasyarakatan menggerogoti generasi muda Pemuda memiliki prasyarat awal untuk khsusnya pelajar. memimpin perubahan. Pelajar atau generasi 4. Terdapat beberapa upaya yang muda harus bersatu dalam kepentingan yang dapat dilakukan untuk sama (common interest) untuk suatu memperbaiki pola pikir dan kemajuan dan perubahan. Tidak ada yang tingkah laku pelajar di era bisa menghalangi perubahan yang diusung globalisasi. Misalnya : oleh kekuatan generasi muda, sepanjang meningkatkan peran orang tua moral dan semangat juang tidak luntur. dalam memberikan pengarahan Meningkatkan pengetahuan dan dan pengawasan terhadap anak keterampilan agar dapat memilih mana yang mereka. Membentuk gerakan iqra baik dan benar bagi pelajar . Karena itu, tidak (membaca). Menanamkan aqidah semua kebudayaan asing baik dan cocok shahih (tauhid) akhlak atau untuk diterapkan pada masyarakat Indonesia. perilaku, dan istiqamah pada Seharusnya generasi muda khususnya pelajar agama yang dianaut. Melakukan lebih memfilter lagi budaya asing dan gerakan budaya perlawanan perkemangan teknologi di era globalisasi ini. (counter culture) terhadap budaya populer yang boros dan hedonis di media, khususnya televisi. B. Saran Saatnya pelajar menempatkan diri sebagai agen sekaligus pemimpin perubahan. Pelajar harus meletakkan cita-cita dan masa depan bangsa pada cita cita perjuangannya. Pelajar atau generasi muda yang relatif bersih dari berbagai kepentingan harus menjadi aset yang potensial dan mahal untuk kejayaan dimasa depan. Saatnya pelajar atau generasi muda memimpin perubahan. Pelajar