Osteoarthritis
Osteoarthritis
PENDAHULUAN
termasuk di Indonesia. Penyakit ini menyebabkan nyeri dan disabilitas pada penderita
Di Inggris dan Wales, sekitar 1,3 hingga 1,75 juta orang mengalami sypmtom
berjalan dan menaiki tangga) di dunia barat. Secara keseluruhan, sekitar 10 – 15% orang
dewasa lebih dari 60 tahun menderita OA. Dampak ekonomi, psikologi dan sosial dari
OA sangat besar, tidak hanya untuk penderita, tetapi juga keluarga dan lingkungan.
keterbatasan lingkup gerak sendi, adanya nyeri, spasme otot, dan disability seperti
ketidak mampuan melakukan kegiatan tertentu contohnya bangkit dari duduk ,jongkok,
berlutut, berdiri lama. Akibat dari menurunnya kemampuan gerak. Bahkan tingkat
mencapai 5% pada usia <40 tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >61
tahun. Untuk osteoarthritis lutut prevalensinya cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria dan
kecacatan fisik bagi penderitanya. Untuk itu diperlukan tindakan penanggulangan yang
berupa tindakan rehabilitasi terapi dengan intervensi fisioterapi dari rehabilitasi medik.
Rehabilitasi adalah pemulihan ke bentuk atau fungsi yang normal setelah terjadi luka
atau sakit, atau pemulihan pasien yang sakit atau cedera pada tingkat fungsional optimal
di rumah dan masyarakat, dalam hubungan dengan aktivitas fisik, psikososial, kejuruan
dan rekreasi. Fisioterapi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan
memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Osteoarthritis Knee
1. Pengertian Osteoarthritis
Osteoartritis adalah gangguan pada sendi yang bergerak (Price dan Wilson,
2013). Disebut juga penyakit sendi degeneratif, merupakan ganguan sendi yang
tersering. Kelainan ini sering menjadi bagian dari proses penuaan dan merupakan
penyebab penting cacat fisik pada orang berusia di atas 65 tahun (Robbins, 2007). Sendi
yang paling sering terserang oleh osteoarthritis adalah sendi-sendi yang harus memikul
beban tubuh, antara lain lutut, panggul, vertebra lumbal dan sevikal, dan sendi-sendi
Penyakit ini bersifat kronik, berjalan progresif lambat, tidak meradang, dan
ditandai oleh adanya deteriorasi dan abrasi rawan sendi dan adanya pembentukan tulang
baru pada permukaan persendian. Osteoarthritis adalah bentuk arthritis yang paling
umum, dengan jumlah pasiennya sedikit melampaui separuh jumlah pasien arthritis.
Gangguan ini sedikit lebih banyak pada perempuan daripada laki-laki (Price dan
Wilson, 2013). Hal yang sama juga ditemukan dalam penelitian Zhang Fu-qiang et al.
Sendi lutut dibentuk oleh epiphysis distalis tulang femur, epiphysis proximalis,
tulang tibia dang tulang patella, serta mempunyai beberapa sendi yang terbentuk dari
tulang yang berhubungan, yaitu antar tulang femur dan patella disebut articulatio
patella femoral, antara tulang tibia dengan tulang femur disebut articulatio tibio
femoral dan antara tulang tibia dengan tulang fibula proximal disebut articulatio tibio
1) Tulang Femur
Merupakan tulang pipa terpanjang dan terbesar di dalam tulang kerangka pada
yang disebut caput femoris. Di sebelah atas dan bawah dari columna
femoris terdapat taju yang disebut trochantor mayor dan trochantor minor, di
bagian ujung membentuk persendian lutut, terdapat dua buah tonjolan yang
disebut condylus medialis dan condylus lateralis, di antara kedua condylus ini
terdapat lekukan tempat letaknya tulang tempurung lutut (patella) yang disebut
Gambar.1. Os Femur
2) Tulang Tibia
Tulang tibia bentuknya lebih kecil, pada bagian pangkal melekat pada os fibula,
pada bagian ujung membentuk persendian dengan tulang pangkal kaki dan terdapat
3) Tulang Fibula
Merupakan tulang pipa yang terbesar sesudah tulang paha yang membentuk
persendian lutut dengan os femur pada bagian ujungnya terdapat tonjolan yang
4) Tulang Patella
Pada gerakan fleksi dan ekstensi patella akan bergerak pada tulang femur. Jarak
patella dengan tibia saat terjadi gerakan adalah tetap dan yang berubah hanya jarak
patella dengan femur. Fungsi patella sebagai perekatan otot-otot atau tendon
adalah sebagai pengungkit sendi lutut. Pada posisi fleksi 90o kedudukan patella
diantara kedua condylus femur dan saat ekstensi maka patella terletak pada
Gambar.3. Patella
depan.
samping ligament ada juga bursa pada sendi lutut. Bursa merupakan
beberapa bursa yang terdapat pada sendi lutut antara lain : (a) bursa
popliteus, (b) bursa supra patellaris, (c) bursa infra patellaris, (d) bursa
m. vastus intermedius.
semimembranosus, m. gastrocnemius.
1. Osteokinematika
oblique menjadi tegang/terulur untuk memproteksi knee joint. Pada akhir fleksi,
femoris.
Otot yang bekerja pada gerakan fleksi knee adalah grup otot hamstring yang
dibantu oleh caput medial dan lateral gastrocnemius, sedangkan otot yang
bekerja pada gerakan ekstensi knee adalah grup otot quadriceps femoris.
melalui peningkatan jarak tendon quadriceps dari axis knee joint. Efek lever
yang paling besar adalah dari 60o ke 30o ekstensi dan cepat menurun dari 15o ke
0o full ekstensi. Puncak gaya atau kekuatan otot quadriceps terjadi antara 70o
dan 50o. Selama latihan open kinematik chain, dianjurkan memberikan tahanan
maksimum sampai akhir ekstensi penuh agar gaya kontraksi otot quadriceps
relative kuat sampai akhir ekstensi penuh. Dalam closed kinematik chain, otot
quadriceps femoris dibantu oleh kerja otot hamstring dan soleus untuk menarik
knee.
adalah 0o-30o. Eksorotasi dan endorotasi hanya terjadi pada posisi knee fleksi
karena pada posisi fleksi knee ligament cruciatum dan collateral menjadi kendur
sedangkan pada posisi ekstensi knee ligament cruciatum dan collateral menjadi
rotasi, ligament collateral medial menjadi tegang dan ligament cruciatum saling
robek.
Grup otot pes anserinus sangat berperan pada gerakan endorotasi knee,
sedangkan tensor fascia latae beserta traktus iliotibialis berperan pada gerakan
Pada tibiofemoral joint dapat terjadi gerak varus dan valgus knee secara
a. Tulang femur berbentuk konveks dengan dua condylus yang tidak simetris
pada ujung distal femur, dimana condylus medial lebih panjang daripada
b. Tulang tibia berbentuk konkaf dengan dua dataran tibia pada ujung
3. Etiologi
a. Usia
Faktor resiko yang paling utama pada penyakit osteartritis adalah usia,
biasanya mengenai usia dewasa madya hingga lansia, tetapi sering pada usia
lebih dari 50 tahun. Prevalensi dan beratnya osteoartritis akan meningkat sesuai
pertumbuhan usia saja, melainkan juga dapat terjadi akibat perubahan pada
b. Jenis Kelamin
dibanding dengan pria, 3,2% : 3%. Diperkirakan hal ini terjadi akibat perbedaan
c. Faktor Herediter
misalnya pada seorang ibu dengan osteoartritis pada sendi lutut, maka
yang sama.
d. Obesitas
Selama berjalan, setengah berat badan bertumpu pada sendi lutut oleh karena
itu peningkatan berat badan akan melipat gandakan beban sendi lutut saat
berjalan.
1. Nyeri : Nyeri pada sendi berasal dari inflamasi pada sinovium, tekanan
osteofit, distensi, instabilnya kapsul sendi, serta spasme pada otot atau
ligamen. Nyeri terjadi ketika melakukan aktifitas berat. Pada tahap yang
2. Kekakuan sendi : kekakuan pada sendi sering dikeluhkan ketika pagi hari
ketika setelah duduk yang terlalu lama atau setelah bangun pagi.
sendi rawan.
4. Pembengkakan pada tulang biasa ditemukan terutama pada tangan
5. Patofisiologi
pada rawan sendi) gagal dalam memelihara keseimbangan antara degradasi dan sintesis
matriks ekstraseluler, sehingga terjadi perubahan diameter dan orientasi serat kolagen
yang mengubah biomekanik dari tulang rawan, yang menjadikan tulang rawan sendi
kehilangan sifat kompresibilitasnya yang unik (Price dan Wilson, 2013). Selain
kondrosit, sinoviosit juga berperan pada patogenesis OA, terutama setelah terjadi
sinovitis, yang menyebabkan nyeri dan perasaan tidak nyaman. Sinoviosit yang
berbagai sitokin yang akan dilepaskan ke dalam rongga sendi dan merusak matriks
rawan sendi serta mengaktifkan kondrosit. Pada akhirnya tulang subkondral juga akan
ikut berperan, dimana osteoblas akan terangsang dan menghasilkan enzim proteolitik
(Robbins, 2007).
Gambaran khas pada OA lutut adalah adanya osteofit dan penyempitan celah
lutut menjadi :
Grade 0: Normal, Tidak tampak adanya tanda-tanda OA pada radiologis.
Grade 2: Ringan, osteofit yang pasti, tidak terdapat ruang antar sendi.
Grade 3: Sedang, osteofit sedang, terdapat ruang antar sendi yang cukup besar.
Grade 4: Berat atau parah, osteofit besar, terdapat ruang antar sendi yang lebar dengan
natural akibat proses ”wear and tear” pada sendi sebagai hasil dari proses penuaan.
Tetapi, temuan-temuan yang lebih baru dalam bidang biokimia dan biomekanik telah
menyanggah teoari ini. Osteoartritis adalah sebuah proses penyakit aktif pada sendi
yang dapat mengalami perubahan oleh manipulasi mekanik dan biokimia. Terdapat efek
penuaan pada komponen sistem muskuloskeletal seperti kartilago artikular, tulang, dan
jaringan yang memungkinkan meningkatnya kejadian beberapa penyakit seperti OA
Untuk melindungi tulang dari gesekan, di dalam tubuh ada tulang rawan. Namun
karena berbagai faktor risiko yang ada, maka terjadi erosi pada tulang rawan dan
berkurangnya cairan pada sendi. Tulang rawan sendiri berfungsi untuk menjamin
gerakan yang hampir tanpa gesekan di dalam sendi berkat adanya cairan sinovium dan
sebagai penerima beban, serta meredam getar antar tulang (Robbins, 2007). Tulang
rawan yang normal bersifat avaskuler, alimfatik, dan aneural sehingga memungkinkan
menebarkan beban keseluruh permukaan sendi. Tulang rawan matriks terdiri dari air
dan gel (ground substansi), yang biasanya memberikan proteoglikan, dan kolagen
(Hassanali, 2011).
6. Klasifikasi Osteoarthritis
diketahui dan tidak ada hubungannya dengan penyakit sistemik maupun proses
perubahan lokal pada sendi. OA sekunder adalah OA yang didasari oleh adanya
perubahan degeneratif yang terjadi pada sendi yang sudah mengalami deformitas, atau
degenerasi sendi yang terjadi dalam konteks metabolik tertentu (Robbins, 2007). Selain
dari jenis osteoarthritis yang lazim, ada beberapa varian lain. OA peradangan erosif
terutama menyerang sendi pada jari-jari dan berhubungan dengan episode peradangan
History Taking :
Nyeri lutut kanan saat jongkok berdiri, jalan
terlalu lama, naik turun tangga, saat memulai
gerakan
Inspeksi :
Nampak genu varus/fleksi knee gait
Intervensi :
- Ultra Sound
- Terapi Latihan:
Free active movement
Hold relax
Strengthening quadriceps dan
hamstring
Pengukuran didefinisikan sebagai penggunaan bilangan angka yang
kaidah.
1. Visual Analog Scale (VAS). Digunakan untuk mengukur kwantitas dan kualitas
nyeri yang pasien rasakan, dengan menampilkan suatu kategorisasi nyeri mulai
aktif dan pasif sendi atau serangkaian sendi dengan menghasilkan sudut gerak.
3. Manual Muscle Testing (MMT) adalah sebuah metode untuk menilai fungsi dan
dalam menghasilkan suatu gerakan terkait gaya gravitasi dan tahanan manual
C. Intervensi Fisioterapi
a. Definisi
frekuansi 2456 MHz dan 915 MHz dengan panjang gelombang 12,25 arus yang
dipakai adalah arus rumah 50 HZ, penentrasi hanya 3 cm yang efektif pada otot.
b. Efek terapeutik
perbaikan metabolisme.
pemberian latihan.
c. Indikasi MWD
6. Lesi kapsul
d. Kontraindikasi MWD
intrauterine.
a. Definisi
dengan frekuensi berbeda. Sifat pulsa dari arus interferential adalah sinusoidal
diinginkan.
dengan frekuensi 4000 Hz dan jenis arus yang continu dangan AMF 50 Hz dan
AMF Modifikasi 100 Hz. Gabungan dari dua arus bolak balik berfrekuensi
menengah dalam bentuk empat elektrode sehingga terjadi interaksi arus dalam
bentuk superposisi.
c. Efek terapeutik
melalui daerah mengambil cairan edema pergi dengan itu) dan sebagai
hasilnya membantu menghilangkan jaringan yang rusak dan membawa
2) Stimulasi sel saraf lokal yang dapat memiliki efek mengurangi rasa sakit
3) Relaksasi kejang otot dapat dicapai melalui aplikasi luar dari arus listrik,
a) Indikasi
2. Kelemahan otot
3. Post traumatic
4. Spondylosis
5. Bursitis, tendonitis
6. Artritis
b) Kontra indikasi
1. Demam
2. Tumor
8. Demam tinggi
3. Static contraction
Static contraction adalah bentuk latihan statik dimana otot yang dilatih
tidak mengalami perubahan panjang dan tanpa ada pergerakan dari sendi.
4. Friction
dalam menggunakan jari atau ibu jari. Gerakan ini hanya digunakan pada area
tubuh tertentu yang bertujuan untuk penyembuhan ketegangan otot akibat asam
5. Traksi-osilasi Tibia
kedua permukaan sendi saling menjauh, dalam hal ini traksi sendi tibiofemoral
adalah traksi kearah distal searah sumbu longitudinal tulang tibia. Menurut
Maitland, oscilasi adalah bentuk gerakan pasif pada sendi dengan amplitude
yang kecil atau besar yang diaplikasikan pada semua ROM yang ada dan dapat
pada bagian yang bersifat avaskuler di kartilago artikular dan juga di intra
zat-zat gizi serta mencegah nyeri dan efek degenerasi statik saat sendi
6. Hold Relax
Hold relax adalah suatu teknik yang mengarah pada kontraksi isometrik
terjadi kontraksi otot secara statik maupun dinamik dengan diberikan tahanan
dari luar, dengan tujuan meningkatkan kekuatan otot dan meningkatkan daya
beban tahanan yang diberikan tidak dapat diukur secara kuantitatif, sedangkan