Seorang anak laki-laki umur 8 tahun dibawa ibunya ke puskesmas dengan keluhan telinga
kanan berair sudah 3 hari. Satu minggu yang lalu os pilek dan batuk dan sudah makan obat
dibeli di warung. Tapi tidak sembuh. Tidak sakit dan tidak demam dan cairan yang keluar
bau. Telinga berair ini kumat-kumatan sudah berjalan lebih dari satu tahun.
Otoskopi : Liang telinga sekret (+) mukopurulen
Rinoskopi anterior : Mukosa hiperemis
Sekret (+)
Telinga berair ini kumat-kumatan sudah hampir satu tahun, bau dan pendengaran nya
semakin berkurang dan tidak sakit.
Otoskopi telinga kanan : perforasi membrane timpani tipe marginal
Otoskopi telinga kiri : dalam batas normal
Pemeriksaan garpu tala
Rinne : kanan (-) ; kiri (-)
Weber : lateralisasi kekanan
I. Klarifikasi istilah
-
Telinga berair
1. OMA
2. OMSK
V. Learning objective
1. Anatomi telinga
2. Definisi dan etiologi DD
3. Patofisiologi OMSK
4. Klasifikasi OMSK
5. Penegakan diagnosa
6. Tatalaksana
7. Komplikasi OMSK
8. Jelaskan tentang membran timpani , perforasi pada membran timpani
9. Jenis tuli pada os
10. Jelaskan tuba auditiva dan hubungan perforasi pada membran timpani
11. Jelaskan tentang kolesteotoma
12. Jelaskan pemeriksaan penalan
VI. Hasil Diskusi
1. Anatomi Telinga
Bagian telinga ini terbentuk dari auricula (daun telinga) dan kanal pendengaran
eksternal (liang telinga atau ear canal). Auricula terbentuk oleh tulang rawan
elastis yang melekat erat pada kulit yang miring. Ini berfungsi untuk menangkap
suara dan melokalisasi suara. Bagian auricula membentuk cekungan yang disebut
concha dan bagian pinggirannya dinamakan heliks.
Heliks
Spiral
Antiheliks
Fosa skafoid
Fosa segitiga
Crura antiheliks
Antitragus
Lobule
Tragus
Liang telinga (ear canal) dibentuk oleh tulang rawan dan tulang temporal.
Ukurannya sekitar 4 cm dari tragus ke membran timpani (tympanic membrane)
yang juga disebut sebagai gendang telinga dan melengkung membentuk huruf S.
Lengkungan tersebut berguna untuk mencegah benda asing mencapai membran
timpani. Terdapat kondil mandibula di bagian depan tulang liang telinga dan sel
udara mastoid di bagian ujungnya. Ada beberapa saraf sensori di bagian telinga
luar, seperti saraf aurikular, saraf oksipital, saraf ariculotemporal, dan cabang
aurikular saraf fagus (saraf arnold).
Membran timpani berbentuk tipis dan semi transparan yang memisahkan telinga
luar dengan telinga tengah yang terdiri dari pars flaccida dan pars tensa.
Manubrium malleus melekat kuat pada membran timpani dengan bentuk
cekungan yang disebut umbo. Bagian yang lebih tinggi dari umbo inilah yang
disebut dengan flaccida pars dan sisanya disebut dengan pars tensa.
Ada tiga saraf sensori pada membra timpani, yaitu saraf auriculotemporal, saraf
arnold, dan cabang saraf timpanik. Pada permukaan dalam membran timpani
terdapat rantai tulang yang bergerak disebut ossicles, yaitu malleus (palu), incus
(landasan), stapes (sanggurdi). Unsur-unsur tulang ini berfungsi untuk
menghantarkan dan memperkuat gelombang suara hingga 10 kali lebih kuat dari
udara ke perilymph telinga dalam.Selain itu, terdapat saluran eustachius yang
menghubungkan telinga tengah dengan bagian hulu kerongkongan dan hidung
(nasofaring). Fungsinya untuk menyamakan tekanan udara dengan gerakan buka
tutup. Otot penting yang terdapat di telinga tengah meliputi otot stapedius dan
tendon tensor tympani.Bagian horizontal saraf wajah melintasi rongga timpani.
Oleh karena itu, bila terjadi kelumpuhan pada saraf atau otot wajah akan
menyebabkan ketajaman suara terhalang dan kerusakan pada telinga bagian
dalam.
Bagian telinga ini disebut dengan rongga labirin yang berfungsi membantu
keseimbangan dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat. Rongga ini terbentuk
dari labirin osseus, yaitu rangkaian tulang temporal dan labirin membran
(kantung dan saluran membran). Labirin membran juga memiliki komponen
koklea, vestibular, dan semisirkular (setengah lingkaran).
Koklea (cohclea) adalah organ penting pada teling dalam yang berbentuk
cangkang siput. Bentuknya seperti tabung yang membengkok ke arah belakang
sejauh 2,5 lingkaran dengan bentuk kerucut di ujungnya. Bagian ini memiliki tiga
bilik, yaitu skala vertibuli, saluran koklear, dan skala timpani. Pada koklea ini,
terdapat organ korti yang berfungsi mengubah gelombang suara menjadi impuls
saraf. Vestibuli merupakan bagian penghubung antara koklea dan saluran
semisirkular. Ini terdiri dari sakula dan utrikula, yaitu sel rambut yang menjaga
keseimbangan posisi kepala terhadap gaya gravitasi pada saat tubuh dalam
keadaan diam.Sementara semisirkular adalah saluran setengah lingkaran dari tiga
saluran berbeda, yaitu kanalis semisirkularis horizontal, kanalis semisirkularis
vertikal atas, dan kanalis semisirkularis vertikal belakang yang berisi ampula. Ini
berfungsi untuk menentukan kesadaran posisi kepala saat terjadi gerakan rotasi
atau memutar.Setelah mengatahui anatomi telinga, Anda pasti memahami bahwa
telinga bukan hanya sebagai alat mendengar, tapi juga menjaga keseimbangan. Ini
membuat Anda bisa berjalan, melompat, berlari tanpa terjatuh. Bila Anda
merasakan gangguan pada telinga Anda, segera periksa kesehatan Anda ke dokter
untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Otitis media akut atau OMA adalah suatu peradangan akut yang terjadi karena
adanya infeksi pada sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, tuba
eustachius,antrum mastoid dan sel sel mastoid ytang terjadi dalam kurun waktu
kurang dari 3 minggu.
Etiologi
1. Streptococcus hemolyticus
2. Staphylococcus aureus
3. Peneumococcus
4. H. influenzae
5. E.coli
6. S.anhemolyticus
7. P. vulgaris
8. P. Aeruginosa
3. Patofisiologi OMSK
Otitis media supuratif kronis (OSMK) dengan perforasi memebran timpani
menjadi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2
bulan ,bila proses infeksi kurang dari dua bulan,disebut otitis supuratif sub
akut.beberapa factor yang menyebabkan OMA menjadi OMSK ialah terapi
yang terlambat diberikan ,terapi yang adekuat ,virulensi kuman yang tinggi ,
daya tahan tubuh pasien rendah (gizi kurang ) atau higine buruk.
4. Klasifikasi OMSK
Penyakit tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan
gejala klinik yang bervariasi dari luas dan keparahan penyakit.
Pada jenis ini terdapat sekret pada telinga dan tuli. Biasanya didahului oleh
perluasan infeksi saluran nafas atas melalui tuba eutachius, atau setelah
berenang dimana kuman masuk melalui liang telinga luar. Sekret bervariasi
dari mukoid sampai mukopurulen.
Pada pemeriksaan telinga dijumpai perforasi total yang kering dengan mukosa
telinga tengah yang pucat. Gejala yang dijumpai berupa tuli konduktif ringan.
Gejala lain yang dijumpai seperti vertigo, tinitus,atau suatu rasa penuh dalam
telinga1,4.
a. Kongenital
b. Didapat.
Pada umumnya kolesteatom terdapat pada otitis media kronik dengan perforasi
marginal. teori itu adalah :
1. Epitel dari liang telinga masuk melalui perforasi kedalam kavum timpani
dan disini ia membentuk kolesteatom ( migration teori menurut Hartmann);
epitel yang masuk menjadi nekrotis, terangkat keatas.
2. Embrional sudah ada pulau-pulau kecil dan ini yang akan menjadi
kolesteatom.
4. Ada pula kolesteatom yang letaknya pada pars plasida ( attic retraction
cholesteatom).
1. Perforasi sentral
2. Perforasi marginal
Terdapat pada pinggir membran timpani dengan adanya erosi dari anulus
fibrosus. Perforasi marginal yang sangat besar digambarkan sebagai perforasi
total. Perforasi pada pinggir postero-superior berhubungan dengan kolesteatom
3. Perforasi atik
5. Penegakan Diagnosa
Diagnosis OSMK dibuat berdasarkan gejala klinik dan oemeriksaan THT
terutama pemeriksaan otoskopi , pemeriksaan penala merupakan pemeriksaan
sederhana umtuk mengetahui adanya ganguan pendengaran ,untuk mengetahui
jenis dan derajat ganguan pendengaran dpat di lakukan pemeriksaan
audiometru nada murni ,audiometri tutur (speech audiometry) dan
pemeriksaan BERA bagi pasien yang tidak kooperatif dengan pemeriksaan
audiometri nada murni.
Pemeriksaa penunjang lain berupa foto rontgen mastoid serta kultur dan uji
resistensi kuman dari secret telinga.
6. Komplikasi OMSK
Otitis media supuratif mempunyai potensi untuk menjadi serius karena
komplikasinya yang sangat mengancam kesehatan dan dapat menyebabkan
kematian. Tendensi otitis media mendapat komplikasi tergantung pada
kelainan patologik yang menyebabkan otore. pemberian antibiotika telah
menurunkan insiden komplikasi. Walaupun demikian organisme yang resisten
dan kurang efektifnya pengobatan, akan menimbulkan komplikasi. biasanya
komplikasi didapatkan pada pasien OMSK tipe maligna, tetapi suatu otitis
media akut atau suatu eksaserbasi akut oleh kuman yang virulen pada OMSK
tipe benigna pun dapat menyebabkan komplikasi. Komplikasi intra kranial
yang serius lebih sering terlihat pada eksaserbasi akut dari OMSK
berhubungan dengan kolesteatom. Adam dkk mengemukakan klasifikasi
sebagai berikut :
A. Komplikasi ditelinga tengah :
1. Perforasi persisten
2. Erosi tulang pendengaran
3. Paralisis nervus fasial
B. Komplikasi telinga dalam
1. Fistel labirin
2. Labirinitis supuratif
3. Tuli saraf ( sensorineural)
C. Komplikasi ekstradural
a. Abses ekstradural
b. Trombosis sinus lateralis
c. Petrositis
D. Komplikasi ke susunan saraf pusat
a. Meningitis
b. Abses otak
c. Hindrosefalus otitis Paparella dan Shumrick (1980)
membagi dalam :
A. Komplikasi otologik
a. Mastoiditis koalesen
b. Petrositis
c. Paresis fasialis
d. Labirinitis
B. Komplikasi Intrakranial
a. Abses ekstradural
b. Trombosis sinus lateralis
c. Abses subdural
d. Meningitis
e. Abses otak
f. Hidrosefalus otitis Shambough (1980) membagi atas
komplikasi meninggal dan non meninggal
A. Komplikasi meninggal
a. Abses ekstradural dan abses perisinus
b. Meningitis.
c. Tromboflebitis sinus lateral
d. Hidrosefalus otitis
e. Otore likuor serebrospinal
Komplikasi non meningeal
a. Abses otak.
b. Labirinitis.
c. Petrositis.
d. Paresis fasial.
Cara penyebaran infeksi :
1. Penyebaran Hemotogen
2. Penyebaran melalui erosi tulang
3. Penyebaran melalui jalan yang sudah ada.
7. Tatalaksana
Sebagai pengobatan lini pertama dapat diberikan hanya obat tetes telinga yang
mengandung antiseptik (asam asetat 2% atau larutan povidon yang diencerkan
1:2) atau antibiotik, pilihan obat tetes antibiotik terbaik adalah golongan fluor
kuinolon (ofloksasin, siprofloksasin) karena tidak ototoksik. Obat topikal ini
diberikan sekali sehari selama 2 minggu.
8. Jelaskan tentang membran timpani,perforasi pada membran timpani .
Membrane timpani adalah pemisah antara telinga luar dan tengah berupa suatu
membrane tipis,semi transparan berbentuk elips,diameter lebih kurang 8-10
mm. membrane ini terlihat cekung,oblik terhadap sumbu liang telinga,
membrane timpani berbentuk kerucut dengan puncaknya di sebut umbo,dasaar
membrane timpani tampak sebgai bentukan oval. Membran timpani dibagi
menjadi dua bagian yaitu pars tensa (membrane propia) dan pars flasida
(mebran shrapnel ). Pars tensa memiliki tiga lapisan yaitu lapisan
skuamosa,lapisan mukosa dan lapisan fibrosa. Lapisan ini terdiri dari serat
melingkar dan radial yang membentuk dan memengaruhi konsistensi
membrane timpani.pars falsida hanya memiliki dua lapis saja yaitu lapisan
skuamosa dan lapisan mukosa
Jenis perforasi pada membrane timpani :
Perforasi Sentral
Lokasi pada pars tensa, bisa antero-inferior, postero-inferior dan postero
superior,kadang kadang sub total
Perforasi marginal
Terdapat pada pinggir membrane timpani dengan adanya erosi dari annulus
fibrosus,perforasi marginal yang sangat besar digambarkan sebagai perforasu
total.perforasi pada pinggir postero superior berhungan dengan kolesteatom.
Perforasi atik
Terjadi pada pars flasida,berhubungan dengan primary acquired
cholesteatoma.
Setiap masalah di telinga luar atau tengah yang mencegah terhantarnya bunyi
dengan tepat dinamakan gangguan pendengaran konduktif. Gangguan
pendengaran konduktif biasanya pada tingkat ringan atau menengah, pada
rentang 25 hingga 65 desibel.Dalam beberapa kejadian, gangguan
pendengaran konduktif bersifat sementara. Pengobatan atau bedah dapat
membantu tergantung pada penyebab khusus masalah pendengaran
tersebut. Gangguan pendengaran konduktif juga dapat diatasi dengan alat
bantu dengar atau implan telinga tengah.
Masalah yang disebabkan oleh tidak adanya atau rusaknya saraf pendengaran
dapat mengakibatkan gangguan pendengaran saraf. Gangguan pendengaran
saraf biasanya parah dan permanen.Alat bantu dengar dan implan rumah siput
tidak dapat mengatasi hal ini karena saraf tidak dapat meneruskan informasi
bunyi ke otak. Dalam banyak kejadian, Implan Batang Otak Auditory (ABI)
dapat menjadi pilihan pengobatan.
10. Jelaskan tuba auditiva dan hubungan perforasi pada membran timpani.
Tes Rinne ialah tes untuk membandingkan hantaran melalui udara dan
hantaran melalui tulang yang diperiksa
Cara :
Tes Weber
Cara :
Tes Schwabach
ialah tes untuk membandingkan hantaran tulang orang yang diperiksa dengan
pemeriksa yang pendengarannya normal.
Cara :
Cara: Tragus telinga yang diperiksa ditekan sampai menutup liang telinga,
sehingga terdapat tuli konduktif kira-kira 30 dB. Penala digetarkan dan
diletakkan pada pertengahan kepala (seperti pada tes Weber)
Tes Stenger
C
a
catatan: Pada tuli konduktif <30db,>
VII. KESIMPULAN
Dari pemicu diatas dapat di simpulkan bahwa OS mengalami ganguan pada
telinga bagian tengah (otitis media supuratid kronis)
DAFTAR PUSTAKA
1. Aboet A (2007). Radang telinga tengah menahun. Pidato pengukuhan jabatan guru
besar tetap dalam bidang ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok bedah kepala dan
leher. Proseding rapat terbuka Universitas Sumatera Utara. Medan: USU-
eRepository, pp: 1-27
2. Boruk M, Rosenfeld RM (2004). Terapi antimikroba pada THT. In: Lucente FE, Har-
El G (eds). Essensial of otolaryngology, 5 th ed, USA: Lippincott William and
Wilkins, Inc. Terjemahan Hartanto H, Suryono J, Matahari, Diani A, Kosasih AA,
Mahanani DA (2011). Ilmu THT esensial. Jakarta: EGC, pp: 632-647.
3. Chole RA, Sudhoff HH (2010). Chronic otitis media, mastoiditis, and petrositis. In:
Flint PW, Haughey BH, Lund VJ, Niparko JK, Richardson MA, Robbins KJ, et al.,
(eds). Cumming otolaryngology head
LAPORAN TUTORIAL
OLEH :
FASILITATOR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmatNya saya
dapat menyelesaikan laporan tutorial ini dengan tujuan agar menambah wawasan bagi p
enulis maupun pembaca terhadap masalahan yang berhubungan dengan topik “OMSK”
Kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca yang telah berkenan untuk
membaca laporan tutorial ini. Kami menyadari bahwa laporan ini masih tidak sempurna.
Oleh sebab itu,kami menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan la
poran ini.
Besar harapan kami, laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
Mawar Lumbantobing