Anda di halaman 1dari 17

Dokumentasi Keperawatan (Dokumentasi

Keperawatan_Implementasi dan Evaluasi)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penyusun masih diberi
kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “ Dokumentasi Keperawatan Implementasi dan Evaluasi ” ini
disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa dari mata kuliah Dokumentasi Keperawatan di
Jurusan Keperawatan Tanjungkarang.
Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Dwi Agustanti M. Kep., Sp. Kom selaku dosen mata kuliah Dokumentasi Keperawatan
yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya makalah ini.
2. Rekan-rekan dan semua pihak yag telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu, kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah ini dimasa
mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk menambah
pengetahuan para mahasiswa dan masyarakat dan pembaca.
Bandar Lampung, April 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Proses keperawatan sebagai alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang
dilakukan pada pasien memiliki arti penting bagi kedua belah pihak yaitu perawat dan klien.
Sebagai seorang perawat proses keperawatan dapat digunakan sebagai pedoman dalam
pemecahan masalah klien, dapat menunjukkan profesi yang memiliki profesionalitas yang tinggi,
serta dapat memberikan kebebasan kepada klien untuk mendapatkan pelayanan yang cukup
sesuai dengan kebutuhannya, sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik dari perawat maupun
klien, manfaat tersebut antara lain dapat meningkatkan kemandirian pada perawat dalam
melaksanakan tugasnya karena didalam proses keperawatan terdapat metode ilmiah keperawatan
yang berupa langkah-langkah proses keperawatan, akan dapat meningkatkan kepercayaan diri
perawat dalam melaksanakan tugas, karena klien akan merasakan kepuasan setelah dilakukan
asuhan keperawatan dengan pendekatan proses keperawatan, akan dapat selalu meningkatkan
kemampuan intelektual dan teknikal dalam tindakan keperawatan karena melalui proses
keperawatan dituntut mampu memecahkan masalah yang baru sesuai dengan masalah yang
dialami klien, sehingga akan timbul perasaan akan kepuasan kerja.
Dengan proses keperawatan, rasa tanggung jawab dan tanggung gugat bagi perawat itu dapat
dimiliki dan dapat digunakan dalam tindakan-tindakan yang merugikan atau menghindari
tindakan yang legal. Semua tatanan perawatan kesehatan secara hukum perlu mencatat observasi
keperawatan, perawatan yang diberikan, dan respons pasien. Berfungsi sebagai alat komunikasi
dan sumber untuk membantu dalam menentukan keefektifan perawatan dan untuk membantu
menyusun prioritas keperawatan berkesinambungan.
1.2 Tujuan
Tujuan Umum:
a). Menjamin asuhan keperawatan secara optimal.
b). Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
Tujuan Khusus:
a). Mengakhiri rencana tindakan keperawatan.
b). Menyatakan apakah tujuan keperawatan telah tercapai atau belum.
c). Memodifikasi rencana tindakan keperawatan.
d). Meneruskan rencana tindakan keperawatan.
e). Dapat menentukan penyebab apabila tujuan asuhan keperawatan belum tercapai.
1.3 Manfaat
1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien.
2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan.
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses
keperawatan.
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Dokumentasi penting dalam perawatan kesehatan sekarang ini. Dokumentasi didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat diandalkan sebagai catatan tentang
bukti bagi individu yang berwenang. Catatan medis harus mendeskripsikan tentang status dan
kebutuhan klien yang komprehensif, juga layanan yang diberikan untuk perawatan klien.
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga membuktikan
pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan perawatan.
Implementasi, yang merupakan komponen dari proses keperawatan, adalah kategori dari perilaku
keperawatan di mana tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang
diperkirakan dari asuhan keperawatan dilakukan dan diselesaikan. Implementasi mencakup
melakukan, membantu, atau mengarahkan kinerja aktivitas kehidupan sehari-hari, memberikan
arahan perawatan untuk mencapai tujuan yang berpusat pada klien, menyelia dan mengevaluasi
kerja anggota staf, dan mencacat serta melakukan pertukaran informasi yang relevan dengan
perawatan kesehatan berkelanjutan dari klien.
Sedangkan langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur respon klien terhadap tindakan
keperawatan dan kemajuan klien ke arah pencapaian tujuan. Data dikumpulkan dengan dasar
berkelanjutan untuk mengukur perubahan dalam fungsi, dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam
ketersediaan atau penggunaan sumber eksternal (Carnevali & Thomas, 1993). Evaluasi terjadi
kapan saja perawat berhubungan dengan klien. Penekanannya adalah pada hasil klien.
2.2 Atribut Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan menpunyai tujuan professional administratif dan klinis. Tujuan
administratif adalah sebagai berikut:
a). Untuk mendefinisikan fokus keperawatan bagi klien atau kelompok.
b). Untuk membedakan tanggung gugat perawat dari tanggung gugat anggota tim pelayanan
kesehatan lain.
c). Untuk memberikan kriteria penelaahan dan pengevaluasian asuhan (perbaikan kualitas).
d). Untuk memberikan kriteria klasifikasi pasien.
e). Untuk memberikan justifikasi terhadap reimbursement.
f). Untuk memberikan data untuk tinjauan administratif dan legal.
g). Untuk memenuhi persyaratan hokum, akreditasi, dan professional.
h). Untuk memberikan data penelitian dan tujuan pendidikan.
2.3 Mendokumentasikan Keperawatan
1). Catatan grafik
Digunakan untuk catatanb tanda vital, berat badan, masukan dan haluaran total selama 24 jam,
dan pengkajian tertentu, catatan grafik mencatat status klien pada area tertentu. Bila pengkajian
normal, tidak diperlukan catatan tambahan pada catatan kemajuan (sesuai dengan kebijakan
institusi).
2). Flow record
Flow record digunakan untuk mencatat data berulang, misalnya makukkan dan haluaran,
tindakan, dan pemberian obat. Alat ini juga dapat digunakan untuk mencatat status atau respon
klien setelah intervensi keperawatan. Tindakan, pengkajian, dan interprestasi perawat terhadap
data dapat dicata pada flow record.
3). Catatan Perkembangan
Catatan perkembangan atau catatan perkembangan keperawatan, memberikan format untuk
pencatatan data atau kejadian bermakna. Catatan perkembangan harus hanya berisi kejadian atau
respon – respon tak lazim, atau observasi signifikans atau interakasi yang tidak sesuai untuk flow
record.
2.4 Dokumentasi Keperawatan Tahap Implementasi
2.4.1 Pengertian
Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik
yang menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter & Perry,
1997). Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien terkait dengan dukungan,
pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk klien-keluarga, atau
tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.Untuk kesuksesan
pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus
mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan
keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat
kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi
implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Kozier et al., 1995).
Implementasi merupakan pelaksanaan dari rencana intervensi keperawatan. Komponen yang ada
pada format dokumentasi implementasi pada pemenuhan kebutuhan keselamatan dan keamanan :
a). Nama pasien, umur.
b). Ruangan, kamar, bed.
c). Nomor registrasi, nomor rekam medik.
d). Hari, tanggal , dan waktu.
e). Nomor diagnosa.
f). Tindakan keperawatan dan hasil, respon klien.
g). Paraf dan nama jelas perawat.
2.4.2 Pedoman dalam Melaksanakan Implementasi Keperawatan
Beberapa pedoman dalam pelaksanaan implementasi keperawatan (Kozier et al,. 1995) adalah
sebagai berikut:
1) Berdasarkan respons klien.
2)Berdasarkan ilmu pengetahuan, hasil penelitian keperawatan, standar pelayanan professional,
hukum dan kode etik keperawatan.
3) Berdasarkan penggunaan sumber-sumber yang tersedia.
4) Sesuai dengan tanggung jawab dan tanggung gugat profesi keperawatan.
5) Mengerti dengan jelas pesanan-pesanan yang ada dalam rencana intervensi keperawatan.
6) Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya meningkatkan
peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
7) Menekankan pada aspek pencegahan dan upaya peningkatan status kesehatan.
8) Dapat menjaga rasa aman, harga diri dan melindungi klien.
9) Memberikan pendidikan, dukungan dan bantuan.
10) Bersifat holistik.
11) Kerjasama dengan profesi lain.
12) Melakukan dokumentasi
2.4.3 Kategori dalam Implementasi Keperawatan
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari implementasi
keperawatan, antara lain: 1. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan,
menghubungkan tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi
untuk klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim
keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan lingkungan sesuai
kebutuhan, dan lain lain.
2. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan
pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal, pengungkapan
perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi klien, role model, dan lain
lain.
3. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit, melakukan
aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien, mengorganisir respon
klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan
lain-lain.
Sedangkan dalam melakukan implementasi keperawatan, perawat dapat melakukannya sesuai
dengan rencana keperawatan dan jenis implementasi keperawatan. Dalam pelaksanaannya
terdapat tiga jenis implementasi keperawatan, antara lain:
1. Independent implementations, adalah implementasi yang diprakarsai sendiri oleh perawat
untuk membantu klien dalam mengatasi masalahnya sesuai dengan kebutuhan, misalnya:
membantu dalam memenuhi activity daily living (ADL), memberikan perawatan diri, mengatur
posisi tidur, menciptakan lingkungan yang terapeutik, memberikan dorongan motivasi,
pemenuhan kebutuhan psiko-sosio-spiritual, perawatan alat invasive yang dipergunakan klien,
melakukan dokumentasi, dan lain-lain.
2. Interdependen/ Collaborative implementations, adalah tindakan keperawatan atas dasar
kerjasama sesama tim keperawatan atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya
dalam hal pemberian obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan
lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan kerjasama ini misalnya dalam pemberian obat injeksi, jenis
obat, dosis, dan efek samping merupakan tanggungjawab dokter tetapi benar obat, ketepatan
jadwal pemberian, ketepatan cara pemberian, ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien,
serta respon klien setelah pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian perawat.
3. Dependent implementations, adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain,
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam hal: pemberian
nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi
fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian fisioterapi.
2.4.4 Metoda Implementasi
1. Membantu dalam aktifitas kehidupan sehari-sehari
Aktifitas kehidupan sehari-hari adalah aktifitas yang biasanya dilakukan dalam sepanjang hari
normal: mencakup ambulasi, makan, berpakaian, menyikat gigi, berhias.
2. Konseling
Konseling adalah metoda implementasi yang mebantu klien menggunakan proses pemecahan
masalah untuk mengenali dan menangani stres dan yang memudahkan hubungan interpersonal
antara klien, keluarganya, dan tim perawatan kesehatan. Ini berjtujuan untuk membantu klien
menerima perubahan yang akaan terjadi yang diakibatkan stres berupa dukungan emosional,
intelektual, spiritual, dan psikologis.
3. Penyuluhan
Penyuluhan adalah metode implementasi yang digunakan untuk menyajiakn prinnsip , prosedur,
dan teknik yang tepat tentang perawatn kesehatan untuk klien dan untuk menginformasikan klien
tentang status kesehatannya.
4. Memberikan asuhan keperawatan langsung.
5. Kompensasi untuk reaksi yang merugikan.
6. Tindakan preventif.
7. Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk prosedur.
8. Tindakan menyelammatkan jiwa.
9. Mencapai tujuan perawatan.
10. Mengawasi dan mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
Perawat yang memberikan tugas bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap tugas
ditugaskan secara sesuai dan diselesaikan sesuai dengan standar keperawatan.
2.4.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Secara operasional hal-hal yang perlu diperhatikan perawat dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan adalah: 1). Pada tahap persiapan. a.Menggali perasaan, analisis kekuatan dan
keterbatasan professional pada diri sendiri. b.Memahami rencana keperawatan secara baik.
c.Menguasai keterampilan teknis keperawatan. d.Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang
akan dilakukan. e.Mengetahui sumber daya yang diperlukan. f.Memahami kode etik dan aspek
hukum yang berlaku dalam pelayanan keperawatan.
g.Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur keberhasilan. h.Memahami
efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul. i.Penampilan perawat harus menyakinkan.
2). Pada tahap pelaksanaan. a.Mengkomunikasikan/ menginformasikan kepada klien tentang
keputusan tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat. b.Beri kesempatan kepada
klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap penjelasan yang telah diberikan oleh
perawat. c.Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan
kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang diberikan oleh
perawat. d.Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah energi klien,
pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi klien, respon klien terhadap
tindakan yang telah diberikan. 3). Pada tahap terminasi. a.Terus memperhatikan respons klien
terhadap tindakan keperawatan yang telah diberikan. b.Tinjau kemajuan klien dari tindakan
keperawatan yang telah diberikan. c.Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan
terminasi. d.Lakukan pendokumentasian.
2.4.6 Hal-hal yang Harus Didokumentasikan
Hal-hal yang perlu didokumentasikan pada tahap implementasi
1. Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2. Mencatat diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan intervensi tersebut
3. Mencatat semua jenis intervensi keperawatan termasuk hasilnya
Contoh : Mengornpres luka dengan betadin 5 %
Flasil : luka tampak bersih, pus tidak ada, tidak berbau
4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang telah melakukan
intervensi.
Contoh pencatatan implementasi :
No
Hari / tgl
Jam
No. dx
Tindakan keperawatan
TTD

HALAMAN :

1. 1
2. 2
3.

LIHAT SEMUA

Membereskan Sendiri
Menunggu Dibersihkan

Lebih Sering Beberes Sendiri Setelah Makan di Restoran Cepat Saji

KOMPASIANA ADALAH PLATFORM BLOG, SETIAP ARTIKEL MENJADI


TANGGUNGJAWAB PENULIS.
LABEL

dokumentasikeperawatan

implementasidanevaluasi

medis

kesehatan

RESPONS : 0

Rekomendasi untuk anda

Powered by
Terendap Rasa yang Mulai Luntur
ERINUGRAHA
101

Keluarga Cemara Perlu Jadi Film


"Kadarkum"
Kartika Kariono
423
Pontianak, I'm in Love (3)
santi diwyarthi
168

Perahu Terakhir!
Mim Yudiarto
165

Tim-tim Unggulan Liga Champions


Berpotensi Lawan Tim Inggris!
MJK Riau
345

Indonesia Gawat Korupsi


ulfatun nikmah
103
BERI NILAI
Aktual
Bermanfaat
Inspiratif
Menarik
Menghibur
Tidak Menarik
Unik

BERI KOMENTAR

Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana

FEATURED ARTICLE

Soal Makan, Mari Menampar Wajah Sendiri


Bambang Trim
4533

TERPOPULER

Ketika Pokok Acara Debat Capres Kalah Menarik dari "Behind The Scenes"

Pebrianov
333

Cerpen | Ibu, Ubi dan Bui

Rifan Nazhip
312

Krisis Suksesi Pemangku Tenun Tradisi Nusantara

Felix Tani
310

Modus MLM Berkedok Lowongan Kerja Berujung Penyekapan Kian Marak

Ikrom Zain
293

Sandri: Maling Nyaru Santri

Rahmat Sahid
287

NILAI TERTINGGI
Ketika Pokok Acara Debat Capres Kalah Menarik dari "Behind The Scenes"

Pebrianov

Salikah Merindu

Anis Hidayatie

Kata Fahri Hamzah, Pidato Kebangsaan Tidak Menakutkan Musuh Politik

Susy Haryawan

Krisis Suksesi Pemangku Tenun Tradisi Nusantara

Felix Tani

Cerpen | Ibu, Ubi dan Bui

Rifan Nazhip

TERBARU

Dandim 0806 Trenggalek Dampingi Bupati Kirab Penghargaan Piala Adipura

Kodim Trenggalek
0

Turunkan RPM Kita Sekarang Juga


reza putrantara
3

Rona Rindu

Erie Jaegar
2

Gagal Nonton Debat

zaldy chan
4

"DreadOut" Menuju 1 Juta Penonton

Novittri Hesti
6
ARTIKEL UTAMA

Menikah Itu Seperti Mendaki Gunung, Betulkah?

Cahyadi Takariawan
56

K-Rewards Akan Berlanjut di Tahun 2019, Semakin Variatif, Semakin Banyak!

Kompasiana
1298

Puisi | Perempuan dan Sajak yang Berima

Mim Yudiarto
75

"Glass", Konspirasi dan Tragedi dalam Babak Akhir Kisah Manusia Super

Yonathan Christanto
281

Ojek Troli hingga Berburu "Blue Fire" di Kawah Ijen

Tri Lokon
224
SOCIAL STREAM
Beyond Blogging

Sepertiga film yang nampak membosankan ditambah plot hole yang bertebaran, menjadikan
Glass sebagai babak akhir yang nampak kurang maksimal. Untuk sebuah konklusi kisah yang
ditunggu hampir...

[HEADLINE] Berdasarkan data yang diambil dari Komnas Perempuan bahwa kekerasan dalam
pacaran masuk dalam peringkat kedua setelah kekerasan terhadap istri. Menurut Susan B.
Sorenson dan Devan...
[HEADLINE] Film Pendek Bertema Futuristik Kian Populer di Platform Video

Modus MLM Berkedok Lowongan Kerja Berujung Penyekapan Kian Marak

Speechless moment :)
[HEADLINE] Hidup memang rahasia Ilahii, perihal karir pun demikian. Kita tidak bisa
menentukan di mana karir kita akan berlayar dan berlabuh

[HEADLINE] Kelompok anak muda zaman sekarang memang rentan terkena berita bohong dan
ujaran kebencian, baik sebagai penyebar maupun sebagai korban.Kebiasaan membaca lewat
digital yang terkesan...
KOMPAS.com: Debat pertama Pilpres 2019 akan diselenggarakan KPU, Kamis (17/1/2019)
malam di Hotel Bidakara, Jakarta.
KOMPAS.com: Ferdinand mengatakan, selain petinggi partai koalisi dan pimpinan BPN, akan
hadir pula sejumlah tokoh yang terkait dengan tema debat.
Setiap interaksi yang terjadi tidak menutup kemungkinan adanya perbedaan pendapat, salah
persepsi, miskomunikasi, atau ketidakpuasan terhadap suatu kondisi dari satu pihak ke pihak
lainnya.
Uang kembalian disumbangkan, kebiasaan yang memicu ekonomi biaya tinggi.
KOMPAS.com: Harapannya, masyarakat bisa mendapatkan gambaran mengenai seperti apa arah
bangsa di tangan dua kandidat Pilpres ini.
KOMPAS.com: "Ya saya pasti pakai kain lah, kalau bajunya nanti kami sepakati, pakai bajunya
apa saya. Kalau bawahnya pasti sarung, nah motifnya apa rahasia."
[HEADLINE] Kini hanya tinggal satu booth yang ada di Kota Sintang, padahal di periode 1980-
1990an banyak terdapat di Kota Sintang khususnya di jalur-jalur yang banyak dilintasi
masyarakat...
[HEADLINE] Sebagian masyarakat mengurangi konsumsinya pada berita karena beberapa hal.
Ketidakpercayaan pada media dan juga pada politik menjadi isu besar. Namun, jangan sampai
hal tersebut...
KOMPAS.com: Kalla tak terlibat langsung dalam persiapan debat pasangan Jokowi-Ma'ruf
Amin. Namun, Kalla menyampaikan saran dan pesan.
[HEADLINE] Di Jepang, ada tempat pertunjukan yang bernama Yose yang berpusat pada
Rakugo (yaitu orang yang bercerita dengan isi cerita lucu, umumnya menceritakan kejadian yang
diambil dari...
[HEADLINE] Masalah penertiban PKL selalu menjadi persoalan klasik. Padahal tujuan
penertiban PKL adalah sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan. Namun tentunya dalam
melaksanakan penertiban,...
[HEADLINE] Secangkir KOPI menemaniku dalam derasnya HUJAN di SENJA yang temaram...
[HEADLINE] Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur di Tahun 2019 mulai mengenalkan dan
memelopori Ujian Nasional Berbasis Komputer dan Smartphone.
TENTANG KOMPASIANA
PROFIL
PERFORMA & STATISTIK
TIM

JARINGAN
KOMPAS.COM
KOMPAS.TV
KOMPAS.ID
KONTAN.CO.ID
KOMPASKARIER.COM
KGMEDIA.ID
SYARAT DAN KETENTUAN
DEFINISI
KETENTUAN LAYANAN
KETENTUAN KONTEN
PENGGUNAAN DAN HAK CIPTA
SANGGAHAN DAN PELAPORAN KONTEN
KETENTUAN PERUBAHAN
UNDANG-UNDANG ITE
BANTUAN
FAQ
TIPS & TRIK
TUTORIAL
KELUHAN
KONTAK KAMI
Gedung Kompas Gramedia Palmerah Barat unit II lantai 6, Jl. Palmerah Barat no. 29-37, Gelora,
Tanah Abang, Jakarta Pusat 10270

 6221 536 99 200


  6221 5360678

  kompasiana@kompasiana.com

Pemasangan Iklan: sekar@kompas.com


Pengajuan Kerja Sama: dimas.agung@kompasiana.com

© 2018 Kompasiana.com. A subsidiary of KG Media. All Rights Reserved

Anda mungkin juga menyukai