Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. Yang telah menciptakan kami dengan akal dan
budi, kehidupan yang patut kami syukuri, keluarga yang mencintai kami, dan
teman – teman yang menginspirasi. Karena berkat rahmat – Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Teknologi Terapan dan Tepat Guna Dalam
Pelayanan Kebidanan. Shalawat beriring salam kami sampaikan juga kepada Nabi
Besar Muhammad saw. Sebagai suri tauladan atas umatnya.

Makalah ini dibuat adalah untuk membantu mempermudah pemahaman


dalam mendalami mata kuliah Teknologi Terapan dan Tepat Guna Dalam Pelayanan
Kehamilan. Penulis menyadari segala keterbatasan yang dimiliki, oleh karena itu
penulis memohon saran dan kritik kepada semua pihak agar makalah ini menjadi
sempurna. Atas saran dan kritiknya penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat, memberikan kelancaran, dan barokah.
Aamiin.

Pontianak, 18 Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………… i

Daftar Isi ………………………………………………………………. ii

Bab I Pendahuluan………….…………………………………………..

A. Latar Belakang ………………………………………………… 1


B. Rumusan Masalah ……………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan ………………………………………………. 1

Bab II Pembahasan …………………………………………………. 2

A. Obat dan Vaksin............................... …………………………… 2


B. Alat............................................................ …………………….. 2
C. Prosedur : Screening dan deteksi Dini,dll ……...… 2
D. Sistem …………………………… 3

Penutup …………………………………………………….. 13
A. Kesimpulan …………………………………………………….. 13
B. Saran …………………………………………………..……….. 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi sekarang ini sangat
mendukung dalam kehidupan manusia di Indonesia bahkan di dunia, penemuan yang setiap waktu
terjadi dan para peneliti terus berusaha dalam penelitiannya demi kemajuan dan kemudahan dalam
beraktivitas.
Ilmu kedokteran khususnya ilmu kesehatan pun begitu cepat bekembang mulai dari
peralatan ataupun teori sehingga mendorong para pengguna serta spesialis tidak mau ketinggalan
untuk bisa memiliki dan memahami wawasan serta ilmu pengetahuan tersebut.
Terkait ilmu kesehatan dalam hal ini, yaitu kesehatan reproduksi banyak sekali teori-teori serta
keilmuan yang harus dimiliki oleh para pakar atau spesialis kesehatan reproduksi.Wilayah
keilmuan tersebut sangat penting dimiliki demi mengemban tugas untuk bisa menolong para
pasien yang mana demi kesehatan, kesejahteraan dan kelancaran pasien dalam menjalanakan
kodratnya sebagai perempuan.
Pengetahuan kesehatan reproduksi bukan saja penting dimiliki oleh para bidan atau spesialais
tetapi sangat begitu penting pula dimiliki khususnya oleh para istri-istri atau perempuan sebagai
ibu atau bakal ibu dari anak-anaknya demi kesehatan, dan kesejahteraan meraka.

B. Rumusan Masalah
Apa saja teknologi terapan dan tepat guna dalam pelayanan kehamilan

C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa saja tehnologi terapan dan tepat guna dalam pelayanan kehamilan
BAB II
PEMBAHASAN

A. OBAT DAN VAKSIN PADA KEHAMILAN

1. Vaksin
Imunisasi yang dilakukan sebelum dan selama kehamilan merupakan tindakan preventif
untuk meningkatkan kekebalan tubuh ibu terhadap infeksi parasit, bakteri, dan virus.
Pemberian vaksin dari virus yang hidup tidk dianjurkan. Karena, selama hamil daya tahan
tubuh ibu sedikit menurun sehingga pemberian vaksin hidup dikhawatirkan malah
menyebabkan infeksi dan membahayakan janin. Imunisasi boleh diberikan jika vaksinnya
mengandung virus mati atau tidak aktif.
Pemberian vaksinasi untuk ibu hamil adalah atas dasar pertimbangan bila penyakit infeksi
yang ingin dicegah itu mempunyai kemungkinan besar bisa menginfeksi ibu hamil dan efek
jelek dari penyakit tersebut adalah sedemikian buruknya, misal menimbulkan cacat bawaan
janin yang melebihi “kemungkinan efek jelek” yang mungkin disebabkan oleh vaksin itu
sendiri.

Vaksin yang diberikan kepada calon ibu yang akan hamil bertujuan sebagi berikut:

1. Vaksinasi pada awal atau sebelum kehamilan berlangsung, tujuannya adalah untuk
mencegah agar supaya selama kehamilan berlangsung, maka ibu akan terhindar dari
beberapa penyakit yang bila diderita oleh ibu yang sedang hamil, akan menyebabkan cacat
fisik bawaan bagi janin yang nanti dilahirkan, misalnya cacat fisik dan kelainan bayi yang
disebut “congenital rubella syndrome“, yang terjadi pada ibu sedang hamil dan
mendapatkan infeksi virus rubella, yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksinasi MMR
pada ibu yang merencanakan akan hamil. Juga jangan dilupakan vaksin tetanus untuk calon
ibu untuk mencegah infeksi kuman tetanus melalui tali pusat bayi atau “tetanus
neonatorum” yang sangat tinggi angka kematiannya pada bayi.
2. Pada saat kehamilan berkangsung, diberikan vaksin untuk mencegah si ibu hamil terhindar
dari penyakit infeksi pernafasan seperti penyakit influenza yang banyak terdapat sekeliling
kita. Dengan pemberian vaksin influenza ini, maka kita dapat mencegah keguguran janin
atau aborsi, atau janin lahir prematur, atau bayi lahir dengan berat badan lahir yang rendah
dan lain-lain hal buruk pada ibu dan janinnya, akibat pengaruh buruk dari penyakit
influenza yang diderita si ibu selama kehamilan.
3. Setelah bersalin dan kehamilan telah selesai, maka si ibu masih perlu diberikan atau
mengulang vaksin untuk mencegah batuk rejan atau pertusis atau “batuk seratus hari“. Dari
penelitian yang dilakukan para ahli kedokteran, terbukti bahwa ibu merupakan sumber
infeksi utama penyakit batuk rejan untuk bayi mereka, setelah itu baru orang tua dan
saudara yang ada disekeliling bayi tersebut,yang akan menjadi sumber yang potensial untuk
menularkan penyakit batuk rejan kepada bayi yang baru lahir ini.
- Vaksin Rubella atau campak Jerman: infeksi campak Jerman bisa menyebabkan janin
dalam kandungan menderita cacat fisik yang serious dan berlangsung seumur hidup sang
bayi, atau bahkan meninggal sewaktu masih dalam kandungan atau segera setelah
dilahirkan. Periksalah diri apakah Anda telah mengandung zat antibody terhadap penyakit
ini sebelum menjadi hamil.
Umumnya kita semua pernah mendapatkan vaksinasi MMR semasa kecil, namun
karena telah begitu lama vaksinasi itu pernah kita terima, sehingga ada kemungkinan zat
antibody kita sudah hampir tidak ada lagi dalam tubuh kita, akibatnya tubuh kita sudah
tidak kebal lagi terhadap infeksi virus ini, dan invasi virus ini menyebabkan infeksi sewaktu
kita sedang hamil dan menimbulkan cacat fisik bawaan bagi janin yang sedang
dikandungan, bahkan kematian janin sebelum atau sewaktu dilahirkan. Ini yang dikenal
sebagi Congenital Rubella Syndrome
Seandainya Anda harus mendapatkan vaksinasi ulangan vaksin MMR, maka
vaksinasi MMR ini harus dilakukan sebelum Anda menjadi hamil, atau tepatnya minimal
satu bulan atau bahkan lebih setelah vaksinasi MMR dilakukan Anda TIDAK BOLEH
MENJADI HAMIL.

- Vaksin Hepatitis B: Hepatitis B adalah suatu penyakit infeksi hati yang disebabkan oleh
virus, penyakit ini bisa mengakibatkan kerusakan hati berat seperti hati yang mengeras
atau sirosis hati dan bahkan kanker hati dan menyebabkan kematian pada akhirnya.
Sebelum menjadi hamil, seharusnya calon ibu memeriksakan diri untuk memastikan
bahwa dirinya tidak sedang terinfeksi dengan virus Hepatitis B. Karena untuk bayi yang
lahir ini akan terinfeksi juga dari ibu yang positif terinfeksi virus Hepatitis B, maka begitu
bayi dilahirkan, kita harus segera memberikannya vaksin Hepatitis B ditambah dengan zat
immunoglobulin anti Hepatitis B, untuk melawan infeksi virus Heppatitis B dari ibunya.
Vaksin Pertusis (batuk rejan atau batuk seratus hari) : batuk rejan atau pertusis adalah salah
satu jenis penyakit yang mudah bisa dicegah dengan vaksinasi. Penyakit ini disebabkan oleh
bakteri yang sangat mudah menyebar dari satu orang ke orang lain melalui kontak fisik, atau
sewaktu batuk dan bersin . Penyakit ini bisa menjadi sedemikian beratnya bagi bayi, bayi
akan batuk-batuk hebat, hingga terjadi sesak nafas dan pada bayi yang masih sangat muda,
penykait ini bisa menyebabkan kematian. Gangguan pernafasan ini menjadi salah satu
penyebab utama bayi harus dirawat secara intensif dirumah sakit.
- Bayi mendapatkan infeksi bakteri ini dari angggota keluarga yang tinggal bersamanya,
misalnya dari kakak-kakanya atau dari orang tuanya atau kakek nenek yang tinggal
serumah dengan mereka, yang orang-orang tersebut bahkan tidak sadar bahwa mereka
menjadi sumber penularan penyakit batuk rejan ini bagi bayi mereka. Wanita hamil yang
belum pernah mendapatkan vaksin Tdap baik sebelum hamil, atau sedang hamil atau
setelah melahirkan harus diberikan vaksin Tdap ini untuk mencegah penularan batuk rejan
bagi bayi mereka. Demikian juga anggota keluarga dekat atau yang merawaat bayi harus
diberikan vaksinasi Tdap ini sebelumnya. Ini yang dikenal sebagai “cocoon strategy“,
yaitu memvaksinasi naggota keluarga agar menjadi kebal sehingga bisa mencegah
transmisi penyakit infeksi batuk rejan untuk bayi yang baru dilahirkan.

- Vaksin Influenza: Vaksin ini aman dan sangat penting untuk wanita hamil sepanjang
waktu musim penyakit influenza, karena wanita hamil bila menderita penyakit influenza
akan mendapatkan komplikasi yang serius baik bagi dirinya sendiri juga bagi janin yang
sedang dalam kandungan. Misalnya ada kemungkinan terjadi kelahiran prematur, bayi
lahir dengan berat badan rendah, dan komplikasi serius lainnya. Vaksinasi influenza untuk
wanita hamil bisa diberikan kapan saja sepanjang waktu kehamilan berlangsung.
Sedangkan vaksinasi influenza bagi bayi adalah setelah bayi berusia 6 bulan atau lebih,
demi menjaga bayi jangan sampai terkena penyakit infleunza, maka sangat dianjurkan
vaksinasi influenza bagi anggota keluarga atau yang merawat bayi tersebut. Vaksinasi
influenza sebaiknya diulang setiap tahun untuk melindungi diri kita terhadap infeksi virus
influenza.
Vaksin Tetanus : Penyakit tetanus adalah sangat berbahaya bagi bayi yang baru dilahirkan
(tetanus neonatorum)dan juga bagi wanita hamil, dengan angka kematian yang tinggi.
Untuk mencegah hal ini, maka setiap wanita yang menikah dan akan menjadi hamil, sangat
dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi vaksin Tetanus ini, untuk memproteksi dirinya
sendiri disaat melahirkan juga melindungi bayinya yang baru dilahirkan. Jenis vaksinnya
bisa dalam bentuk vaksin Tdap atau bentuk TT (tetanus toksoid).

Jenis vaksin yang tidak boleh diberikan kepada wanita hamil:

Sebagai panutan umum, bahwa setiap vaksin yang mengandung antigen hidup yang
dilemahkan (life attenuated vaccines) adalah KONTRA INDIKASI bagi wanita hamil,
karena resiko (meskipun secara teoritis dan kebenarannya belum terbukti) kemungkinan
transmisi virus atau bakteri yang berasal dari vaksin ke janin dan terjadi gangguan
perkembangan janin.

Berikut ini adalah jenis vaksin hidup yang dilemahkan (life attenuated vaccines)
yang tidak boleh diberikan kepada wanita hamil, kecuali dalam keadaan luar biasa atau
keadaan darurat medis :

• Vaksin influenza hidup (bentuk vaksin influenza semprot hidung), bentuk vaksin
influenza ini belum beredar di Indonesia
• Oral Polio Vaccine (OPV), vaksin polio tetes kedalam mulut
• Vaksin yang mengandung antigent virus campak
• Vaksin yang mengandung antigent virus gondongan
• Vakisn yang mengandung antigent virus campak Jerman
• Vaksin MMR yang mengandung antigent virus campak, campak Jerman dan
gondongan
• Vaksin cacar air Variola
• Vaksin typhus oral yang mengandung bakteri hidup yang dilemahkan (Ty21a)
• Vaksin Varicella dengan antigent virus hidup yang dilemahkan
• Vaksin Demam Kuning atau Yellow fever

2. Obat

Perempuan hamil tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat meski ada beberapa obat yang
aman untuk dikonsumsi. Biasanya obat aman itu direkomendasikan oleh dokter. Obat untuk
perempuan hamil dikategorikan sesuai dengan prosedur keselamatan dan sesuai dengan trimester
kehamilan. Ada kategori yang aman dan berbahaya. Inilah kategori obat ibu hamil:

• Obat hamil kategori A merupakan obat paling aman dikonsumsi selama kehamilan,
bahkan aman untuk trimester pertama. Contoh: Vitamin B6, Asam Folat, dan obat
Tiroid

• Obat hamil kategori B merupakan obat yang sering dikonsumsi perempuan hamil
tanpa menyebabkan kerusakan atau efek samping. contoh: Antipiretik seperti

Accetaminophen, Antidiabetics seperti Amoksisilin dan sefalosporin, Antikonvulsan seperti


Magnesium Sulfat, Prednisolon, Damotidine
• Obat hamil kategori C adalah obat hamil yang hanya digunakan jika
diperlukan

• Obat hamil kategori D adalah Obat dapat memengaruhi


perkembangan janin. Contoh: alkohol, lithium, dan phenytoin

• Obat hamil kategori X paling berbahaya dikonsumsi perempuan


hamil karena dapat menyebabkan cacat lahir. Contoh: thalidomide,
salisilat, dan Asprin. Jika obat-obat ini dikonsumsi pada trimester
terakhir dapat meningkatkan risiko perdarahan

• Obat yang harus dihindari: Ciprofloxacin dan Flukonazol

B. ALAT
- Fetal Doppler
Adalah merupakan alat yang digunakan untuk mendeteksi denyut
jantung bayi, yang menggunakan prinsip pantulan gelombang
elektromagnetik, alat ini adalah sangat berguna untuk mengetahui
kondisi kesehatan janin, sangat disarankan untuk dimiliki dirumah
sebagai deteksi harian, selain aman juga mudah dalam penggunaannya
serta harga yang sangat terjangakau untuk dimiliki

1
- Staturmeter
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan, alat ini
adalah sangat sederhana pada disainnya karena hanya ditempelkan
pada tembok bagian atas dan ketika akan digunakan hanya perlu untuk
menariknya sampai ke bagian kepala teratas, sehingga dapat diketahui
tinggi badan orang tersebut

- Eye Protector Photo Therapy


Adalah alat bantu yang digunakan untuk melindungi bagian mata bayi
pada saat dilakukan pemeriksaan dengan menggunakan sinar X-ray
atau jenis pemeriksaan lain yang menggunakan media sinar agar tidak
menggangu pengelihatan bayi yang akan diperiksa.

- Menggunakan stetoskop (stethoscope). Stetoskop adalah symbol alat


kesehatan yang paling umum dan hampir tak tergantikan. Aneh
rasanya seorang tenaga medis memeriksa pasien tanpa alat stetoskop.
Fungsi stetoskop adalah untuk memperkuat suara internal dalam tubuh
kita seperti jantung dan paru-paru.
- Menggunakan Pinard Horn (bentuknya seperti terompet).
Gambarnya adalah seperti yang ada di atas tulisan ini. Pinard horn
adalah alat yang terbuat dari kayu dan digunakan pada jaman dulu
untuk mendengar jantung bayi. Bagian datar yang lebar ditempatkan
pada telinga suami, dokter atau bidan, sedangkan bagian ujung yang
menyerupai cerobong ditempelkan pada perut ibu hamil. Penggunaan
pinard horn juga baru bisa dilakukan setelah janin berusia 18 – 20
minggu. Sekalipun alat ini sederhana tapi masih ada yang
menggunakan.

2
C. PROCEDUR : SCREENING DAN DETEKSI DINI

Pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil sangat perlu dilakukan


secara teratur. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan
mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas sehingga
didapatkan ibu dan anak yang sehat. Selain itu juga untuk mendeteksi dini adanya
kelainan, komplikasi dan penyakit yang biasanya dialami oleh ibu hamil sehingga
hal tersebut dapat dicegah ataupun diobati. Dengan demikian maka angka
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi dapat berkurang.

a. Pemeriksaan Kehamilan Dini (Early ANC Detection)

Idealnya wanita yang merasa hamil bersedia untuk memeriksakan diri


ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya 1 bulan. Dengan demikian, jika
terdapat kelainan pada kehamilannya tersebut akan lekas diketahui dan segera
dapat diatasi. Oleh karena itu, setiap wanita hamil sebaiknya melakukan
kunjungan antenatal sedikitnya 1 kali pada trimester 1 (sebelum minggu ke 14).

Tujuan pemeriksaan dini pada awal kehamilan adalah :

1) Kemungkinan hamil
2) Menetukan usia kehamilan
3) Melakukan deteksi adanya faktor resiko dan komplikasi pada kehamilan
4) Perencanaan penyuluhan dan pengobatan yang diperlukan
5) Melakukan rujukan dan kolaborasi bila kehamilan mengalami komplikasi dan
faktor resiko yang memungkinakan komplikasi terjadi
Faktor resiko yang berhubungan dengan kehamilan, yaitu :

1) Perdarahan pervaginam
2) Hipertensi (kenaiakan sistole 30 mmHg & diastole 15 mmHg)
3) Kenaikan atau penurunan BB > 13 kg atau < 9 kg selama kehamilan atau
kenaikan < ½ kg/minggu pada triwulan akhir kehamilan
4) Oedema (terutama pada wajah dan kelopak mata)
5) Pusing dan pandangan berkunang-kunang
6) Kehamilan ganda (kembar)

3
7) IUFD
8) Usia kehamilan < 37 minggu atau > 42 minggu
9) Ibu hamil dengan penyakit menahun
10) Primigravida dengan penurunan kepala belum masuk PAP pada akhir
kehamilan
11) Proteinuria (++)
12) Muntah berlebihan
13) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu banyak penyulit Faktor
resiko lain yang berada di luar kehamilan, meliputi ;
1) Usia ibu < 20 tahun atau > 35 tahun
2) Pendidikan ibu rendah
3) Paritas > 5
4) Mempunyai riwayat penyakit menahun / infeksi
5) Jarak antara 2 kehamilan < 2 tahun
6) Riwayat kematian janin/bayi/anak > 1
7) Persalinan preterm
b. Kontak Dini Kehamilan Trimester I
Deteksi dini terhadap tanda bahaya kehamilan dilakukan minimal 4 kali
selama kehamilan, dengan penilaian sebagai berikut :

1) Pada trimester pertama 1x dengan kriteria tanda bahaya yaitu :adanya anemia,
penyakit keturunan, infeksi dan degeneratif, perdarahan (abortus, KET, mola
hidatidosa), HEG, kelainan genetik janin (jika memiliki riwayat atau resiko)
2) Pada trimester kedua 1x dengan kriteria tanda bahaya yaitu : perdarahan, pre
eklampsia dan eklampsia, gangguan pertumbuhan janin.
3) Pada trimester ketiga 2 x dengan kriteria tanda bahaya yaitu : adanya
kehamilan ganda, perdarahan prvaginam (plasenta previa, solusio plasenta)
c. Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individu.
Pelayanan ANC yang diberikan petugas kesehatan kepada setiap ibu hamil
berbedabeda tergantung dari kebutuhan dan kondisi dari setiap individunya.
Misalnya persetujuan ANC yang diberikan terhadap ibu hamil dengan hipertensi
tentunya akan berbeda dengan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan
varises.

4
Pada ibu hamil dengan hipertensi sebaiknya dilakukan pemantauan tekanan darah,
urin, dan kondisi janin setiap minggunya.

Anjurkan kepada ibu untuk mentaati pemeriksaan antenatal yang teratur


dan jika perlu dikonsultasikan kepada ahli. Selain itu anjurkan ibu pula untuk
cukup istirahat menjauhi emosi dan jangan bekerja terlalu berat. Pada pola nutrisi
sebaiknya ibu dianjurkan untuk diet tinggi protein rendah hidrat arang, rendah
lemak, dan rendah garam. Hal ini bertujuan untuk mencegah pertambahan berat
badan yang agresif.

Pengawasan terhadap janin harus lebih teliti, di samping pemeriksaan


biasa, dapat dilakukan pemeriksaan monitor janin lainnya seperti
elektrokardiografi fetal, ukuran biparietal (USG), Penentuan kadar estriol,
amnioskopi, pH darah janin, dan sebagainya. Pengakhiran kehamilan baik yang
muda maupun yang sudah cukup bulan harus dipikirkan bila ada tanda-tanda
hipertensi ganas (tekanan darah 200/120 atau pre-eklamsi berat). Apalagi bila
janin telah meninggal dalam kandungan pengakhiran kehamilan ini sebaikanya
dirundingkan antar disiplin : dengan ahli penyakit dalam ; apakah ada ancaman
terhadap jiwa ibu.

Sedangkan pada ibu hamil dengan varises pelayanan ANC yang diberikan
antara lain :

1) Anjuran ibu untuk jangan berdiri atau duduk terlalu lama dan jangan memakai
ikat pinggang terlalu kencang.
2) Anjurkan kepada ibu supaya jalan-jalan dan senam hamil untuk
memperlancar peredaran darah.
3) Anjurkan ibu untuk memakai kaos kaki atau pembalut tungkai elastis.
4) Dapat diberikan obat-obatan : Venosan, Glyvenol, Venoruton, dan Varemoid.
Skrining untuk deteksi dini meliputi :

1) Pemeriksaan yang dilakukan pada


kehamilan dini, yaitu : a) Anamnesa

Anamnesa adalah tanya jawab antara penderita dan pemeriksa. Dari anamnesa ini
banyak keterangan yang diperoleh guna membantu menegakkan diagnosa dan
prognosa kehamilan, antara lain :

 Anamnesa Sosial (biodata dan latar belakang sosial)


 Anamnesa Keluarga
 Anamnesa Medik
 Anamnesa Haid
 Anamnesa Kebidanan

5
b) Pemeriksaan Umum

Tinggi badan

Pada wanita hamil yang pertama kali memeriksakan perlu diukur tinggi badannya.
Seorang wanita hamil yang terlalu pendek, yang tinggi badannya kurang dari 145
cm tergolong resiko tinggi karena kemungkinan besar persalinan berlangsung
kurang lancar. Perbandingan tinggi dan berat badan memberi gambaran mengenai
keadaan gizi dan balita.

Berat badan

Pada tiap pemeriksaan wanita hamil baik yang pertama kali atau ulangan, berat
badan perlu ditimbang. Kenaikan berat badan yang mendadak dapat merupakan
tanda bahaya komplikasi kehamilan yaitu preeklampsi. Dalam trimester I berat
badan wanita hamil biasanya belum naik bahkan biasanya menurunkarena
kekurangan nafsu makan. Dalam trimester terakhit terutama karena pertumbuhan
janin dan uri berat badan naik sehingga pada akhir kehamilan berat badan wanita
hamil bertambah kurang lebih 11 kg dibanding sebelum hamil. Pada trimester
terakhir berat badan kurang lebih 0.5 kg seminggu, bila penambahan berat badan
tiap minggu lebih dari 0.5 kg harus diperhatikan kemungkinan preeklampsi.

Tanda-tanda vital

Dalam keadaan normal tekanan darah daloam kehamilan trimester terakhir sistolik
tidak melebihi 140 mmHg, dan diastolik tidak melebihi 90 mmHg. Bila terdapat
tekanan darah melebihi diatas maka kemungkinan adanya preeklampsi.

Pemeriksaan kepala dan leher


Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan inspeksi.
Pemeriksaan ini meliputi seluruh bagian kepala dan leher. Jika pada pemeriiksaan
mata sklera ikterik dan konjungtiva anemis maka kemungkinan anemia.

Pemeriksaan payudara

Pada wanita hamil payudara terlihat besar dan tegang serta sedikit nyeri. Hal ini
karena pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli
payudara. Pemeriksan payudara dengan cara palpasi meliputi bentuk dan ukuran
payudara, putting susu menonjol atau tidak, adanya retraksi, masa dan pembesaran
pembuluh limfe.

Pemeriksaan jantung, paru dan organ dalam tubuh lainnya

Pemeriksaan abdominal

6
Pemeriksaan abdominal dilakukan dengan palpasi. Dari pemeriksaan ini diperoleh
mengenai ukuran dan bentuk uterus.

Pemeriksan genetalia

Untuk memeriksa genetalia biasanya dengan pemeriksaan ginekologi. Pada


pemeriksaan ini vulva, vagina dan porsio diperiksa dan dilihat inspekulo.

Pemeriksaan ekstremitas atas dan bawah

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui adanya varises dan oedema.

c) Pemeriksaan laboratorium

Test laboratorium perlu dilakukan pada ibu hamil. Pemeriksan ini ditujukan untuk
memeriksa golongan darah, Hb, protein urine, dan glukosa urine. Pemeriksaan
urine pada awal kehamilan bertujuan untuk mengetahui adanya kehamilan. Selain
itu pemeriksaan urin juga bertujuan untuk mengetahui adanya protein urine dan
glukosa urine. Protein dalam urine merupakan hasil kontaminasi dair vagina atau
dari infeksi saluran kencing atau penyakit ginjal. Pada saat hamil jika
dihubungkan dengan hipertensi dan oedem, hal ini akan menjadi tanda serius dari
preeklampsi. Untuk glukosa urin berhubungan dengan diabetes.

2) Pemeriksaan Penunjang - USG

USG merupakan suatu media diagnostik dengan menggunakan


gelombang ultrasonik untuk mempelajari struktur jaringan berdasarkan
gambaran ecko dari gelombang ultrasonik. Pemeriksaaan USG saat ini
dipandang sebagai metode pemeriksaan yang aman.

Pemeriksaan USG pada kehamilan normal usia 5 minggu struktur


kantong gestasi intrauterin dapat dideteksi dimana diameternya sudah
mencapai 5-10 mm. Jika dihubungkan dengan kadar HCG pada saat itu
kadarnya sudah mencapai 6000-6500 mlU/ ml. Dari kenyataan ini bisa juga
diartikan bahwa kadar HCG yang lebih dari 6500 mlU/ ml tidak dijumpai
adanya kantong gestasi intrauterin, maka kemungkinan kehamilan ektopik.
Gambaran USG kehamilan ektopik sangat bervariasi, tergantung pada
usia kehamilan, ada tidaknya gangguan kehamiulan (ruptura, abortus) serta
banyak dan lamanya perdarahan intra abdomen. Diagnosis pasti kehamilan
ektopik secara USG hanya bisa ditegakkan jika terlihat kantong gestasi berisi
janin hidup yang letaknya di luar kavum uteri.

Pada kehamilan 7 minggu diameter kantong gestasi telah mencapai 25


mm. Panjang embrio mencapai 10 mm dan menjadi lebih mudah dilihat.
Struiuktur kepala sudah dapat dibedakan dari badan. Selain denyut jantuing
mungkin juga dapat dideteksi adanya gerakan embrio yang dapat dirangsang

7
dengan melakukan perkusi pada dinding perut. Jika tidak ada tanda-tanda
kehidupan seperti yang telah disebutkkan maka kemungkinan terjadi miss
abortion. Jika dijumpai lebih dari 1 embrioyang menunjukkan tanda-tanda
kehidupan maka kemungkinan kehamilan multipel.

Pada kehamilan 8 minggu kantong gestasi telah berdiameter 30 mm.


Struktur embrio dapat dilihat lebih jelas lagi. Sering kali terlihat kuning telur
dalam (yolk salk) berupa struktur vasikuler berdiameter kira-kira 5 mm yang
letaknya diluar selaput amnion. Jika tidak dijumpai adanya struktur embrio
dan kantong kuning telur maka kemungkinan kehamilan anembrionik.

D. SISTEM
- Pelayanan Deteksi Kehamilan Dengan Program Mobile Obstretical
Monitoring Melalui MOM, dapat mengindentifikasi kehamilan para ibu
sesegera mungkin supaya mereka bisa mendapatkan perawatan yang
dibutuhkan.

- Klas Ibu hamil : Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku


ibu agar memahami tentang Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan
selama kehamilan, perawatankehamilan persalinan, perawatan Nifas, KB
pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat
setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi Tepat Guna merupakan teknologi yang telah dikembangkan
secara tradisional dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan
lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat setempat.
Sebelum menggunakan TTG, terlebih dahulu kita lakukan penerapan dari
TTG tersebut kepada masyarakat. Dengan adanya penerapan ini di harapkan
masyarakatnya berubah dan mengerti tentang manfaat TTG dan mampu
menggunakan TTG tersebut dengan sebaik mungkin. Sehingga penggunaa
dari TTG tersebut bermanfaat bagi masyarakat, yaitu dapat memenuhi
kebutuhan individu atau masyarakat karena kebutuhan masyarakat semakin
hari semakin meningkat.

B. Saran
Teknologi tepat guna apabila dimanfaatkan dengan baik maka akan
memperoleh hasil yang bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

file:///D:/2018/TTG%20dalam%20pelayanan%20kebidanan.pdf

https://www.scribd.com/upload-
document?archive_doc=336831517&escape=false&metadata=%7B%22context%
22%3A%22archive_view_restricted%22%2C%22page%22%3A%22read%22%2
C%22action%22%3A%22download%22%2C%22logged_in%22%3Atrue%2C%2
2platform%22%3A%22web%22%7D

http://artianipraja.blogspot.com/2015/06/teknologi-tepat-guna-pada-
kehamilan.html

10

Anda mungkin juga menyukai