Anda di halaman 1dari 24

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI

1
PERDAGANGAN INTERNASIONAL DAN FOREIGN
INDONESIA DIRECT INVESTMENT DI
INDONESIA1
International Trade and Foreign Direct Investment in Indonesia
International Trade and Foreign Direct Investment in Indonesia
Suci Safitriani
Badan Pusat Statistik. Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta. safitriani51@gmail.com
Suci Safitriani
Badan Pusat Statistik. Jl. Dr. Sutomo No. 6-8 Jakarta. safitriani51@gmail.com
Naskah diterima: 3 Desember 2013
Disetujui diterbitkan:
Naskah diterima: 19 Mei 2014
3 Desember 2013
Disetujui diterbitkan: 19 Mei 2014
Abstrak
Penelitian ini mengkaji pengaruh arus Abstrak perdagangan internasional dan Foreign Direct
Invesment (FDI)
Penelitian di Indonesia
ini mengkaji denganarus
pengaruh menggunakan
perdagangan analisis regresi secara
internasional terpisah.Direct
dan Foreign Hasil
penelitian ini
Invesment menunjukkan
(FDI) di Indonesiaterdapat
dengan hubungan
menggunakan satuanalisis
arah antara
regresiekspor
secara dan FDI Hasil
terpisah. dan
terdapat hubungan
penelitian ini menunjukkandua arah antara
terdapat impor satu
hubungan dan arah
FDI antara
di Indonesia.
ekspor dan Temuan
FDI dan ini
mengindikasikan
terdapat hubungan bahwa duaFDIarah
memberikan dampakdan
antara impor jangka
FDI panjang yang positif
di Indonesia. terhadap
Temuan ini
ekspor, sementarabahwa
mengindikasikan dalamFDIjangka pendek, FDI
memberikan berdampak
dampak jangkanegatif
panjangterhadap ekspor.terhadap
yang positif Namun
dalam
ekspor,hal impor, ditemukan
sementara bahwa
dalam jangka FDI memiliki
pendek, dampak negatif
FDI berdampak positif terhadap
terhadap impor meskipun
ekspor. Namun
secara hal
dalam statistik
impor,tidak signifikan.
ditemukan Oleh FDI
bahwa karena itu pemerintah
memiliki perlu terhadap
dampak positif mengambil langkah
impor untuk
meskipun
meningkatkan
secara statistikFDI di signifikan.
tidak Indonesia,Oleh
tidakkarena
hanya itupada sektor domestik
pemerintah tetapi juga
perlu mengambil pada sektor
langkah untuk
yang berorientasi
meningkatkan FDIekspor.
di Indonesia, tidak hanya pada sektor domestik tetapi juga pada sektor
yang berorientasi ekspor.
Kata kunci: FDI, Perdagangan Internasional, Kausalitas Granger, VECM, Impulse
Kata kunci: FDI, Response, Variance Decomoposition
Perdagangan Internasional, Kausalitas Granger, VECM, Impulse
Response, Variance Decomoposition
Abstract
The objective of this study is to examine Abstract
the effect of the flow of the international trade and
foreign
The direct investment
objective of this studyin is
Indonesia using
to examine thea effect
separate Regression
of the analysis.
flow of the The study
international tradefound
and
that there
foreign is investment
direct a significantin relation
Indonesia between
using aexport
separateandRegression
FDI and between
analysis. import andfound
The study FDI.
However
that therethe
is effect of FDI on
a significant the export
relation in theexport
between long run is positive
and FDI andwhile
betweenin theimport
short run
andit FDI.
was
found negative
However andofinsignificant.
the effect Therefore,
FDI on the export in thethe
longGovernment needs
run is positive whiletoinformulate
the shortpolicies to
run it was
promote
found FDI at both
negative national levelTherefore,
and insignificant. as well as at
thethe internationalneeds
Government level. to formulate policies to
promote FDI at both national level as well as at the international level.
Keywords: FDI, International Trade, Granger Causality, VECM, Impulse Response,
Keywords: FDI, Variance Decomoposition
International Trade, Granger Causality, VECM, Impulse Response,
Variance Decomoposition
JEL Classification : F13, F14, F21
JEL Classification : F13, F14, F21

1
Makalah ini merupakan ringkasan skripsi penulis di STIS (Sekolah Tinggi Ilmu Statistik) pada
Agustus
1 2013
Makalah yang berjudul
ini merupakan Perdagangan
ringkasan skripsi Internasional (Ekspor
penulis di STIS Dan Tinggi
(Sekolah Impor) Ilmu
Dan Statistik)
Foreign Direct
pada
Investment (FDI) Di Indonesia Periode 1996-2012. e-mail penulis: safitriani51@gmail.com
Agustus 2013 yang berjudul Perdagangan Internasional (Ekspor Dan Impor) Dan Foreign Direct
Investment (FDI) Di Indonesia Periode 1996-2012. e-mail penulis: safitriani51@gmail.com

Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 93


PENDAHULUAN kan modalnya di Indonesia dalam bentuk
Foreign Direct Investment (FDI).
Ketergantungan Indonesia pada
Aliran FDI yang masuk ke
perdagangan internasional sebagai
mesin penggerak perekonomian nasional Indonesia pada dasarnya diharapkan
cukup besar. Menurut Salvatore (2007), mampu untuk meningkatkan produktivitas
salah satu aktivitas perekonomian yang yang pada akhirnya akan berdampak
tidak dapat dilepaskan dari perdagang- pada peningkatan pendapatan nasional
an internasional adalah aktivitas aliran dalam bentuk Produk Domestik Bruto
modal, baik yang sifatnya masuk (PDB) maupun dalam bentuk pening-
maupun keluar, dari suatu negara. katan ekspor. Dengan kata lain, guna
Ketika terjadi aktivitas perdagangan meningkatkan kinerja perdagangan
internasional berupa kegiatan ekspor internasional, investasi merupakan hal
dan impor maka besar kemungkinan yang mutlak diperlukan. Selain itu,
terjadi perpindahan faktor-faktor produksi diperlukan pula pembangunan sektor
dari negara eksportir ke negara importir industri dan pembangunan infrastruktur
yang disebabkan oleh perbedaan untuk mendorong daya saing produksi
biaya dalam proses perdagangan nasional. Ketika terjadi peningkatan
internasional. Salvatore (2007) juga kinerja perdagangan internasional, sektor
menyatakan bahwa secara umum, industri, dan pembangunan infrastruktur
sebuah negara tidak boleh hanya Indonesia, pada akhirnya akan mening-
berekspektasi pada perdagangan
katkan daya saing Indonesia yang
internasional, khususnya ekspor sebagai
merupakan daya tarik bagi investor
satu-satunya mesin penggerak pertum-
asing untuk menanamkan modalnya di
buhan ekonomi pada masa sekarang.
Indonesia. Sektor industri yang terbuka
Kinerja perdagangan Indonesia yang
bagi penanaman modal asing dapat
semakin menurun, terlihat dari surplus
pula menjadi daya tarik tersendiri bagi
neraca perdagangan yang semakin
investor.
menurun (defisit) dari tahun ke tahun
Aliran FDI yang diharapkan mampu
patut diwaspadai pemerintah. Hal
tersebut menunjukkan bahwa tidak meningkatkan kapasitas produksi
selamanya keuntungan dapat diperoleh nasional, khususnya ekspor ternyata
dari aktivitas perdagangan, sehingga belum sepenuhnya dapat terwujud. Hal
pemerintah harus mulai memikirkan tersebut disebabkan oleh orientasi FDI
alternatif lain guna menutupi kekurang- yang masuk ke Indonesia masih
an yang ada. Salah satu usaha yang cenderung bersifat domestik. Gubernur
dapat dilakukan pemerintah adalah Bank Indonesia (2012) dalam Viva
menarik investor asing untuk menanam- Business News (2012).

1
94 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
Darmin Nasution menyatakan kenaikan volume impor (Bank Indonesia,
bahwa masuknya investasi asing ke 2010). Berdasarkan pemaparan di atas
Indonesia lebih dominan mengarah dapat disimpulkan bahwa terdapat
pada pasar dalam negeri, tidak ketidaksesuain harapan pemerintah
berorientasi ekspor. Hal ini berdampak terkait keterkaitan hubungan perdagang-
pada timpangnya struktur ekspor dan an internasional (ekspor dan impor) dan
impor Indonesia. Artinya, masih terdapat FDI di Indonesia. Hal tersebut yang
kecenderungan investor asing menanam- kemudian melatarbelakangi penelitian ini.
kan modalnya pada industri atau sektor Perdagangan internasional (ekspor
yang outputnya masih merupakan dan impor) dan FDI merupakan dua akti-
konsumsi masyarakat domestik bukan vitas penting bagi perekonomian
sebagai komoditas ekspor. Hal tersebut Indonesia yang memiliki keterkaitan satu
kemudian menimbulkan ketidak- sama lainnya. Penelitian mengenai
seimbangan antara jumlah ekspor dan keterkaitan antara perdagangan inter-
impor Indonesia yang berakhir pada nasional dan FDI pun telah banyak
terjadinya defisit neraca perdagangan dilakukan baik itu di luar negeri maupun
Indonesia. di Indonesia. Akan tetapi, hasil penelitian
Hal tersebut sejalan dengan hasil yang diperolah tidak selalu sama, ada
Laporan Perekonomian Indonesia 2010 yang menyimpulkan bahwa terdapat
yang menyatakan bahwa kinerja ekspor hubungan satu arah atau hubungan dua
yang semakin menurun ternyata diikuti arah dan hubungan positif antara
oleh peningkatan jumlah impor, khusus- perdagangan internasional dan FDI
nya barang modal dan bahan baku. Hal namun ada pula yang berhubungan
tersebut kemudian berdampak pada negatif.
defisit neraca perdagangan. Sejalan Berdasarkan pemaparan tersebut,
dengan peningkatan impor, FDI menga- kajian mengenai hubungan antara FDI
lami peningkatan yang mampu menutupi dan perdagangan internasional menjadi
defisit neraca transaksi berjalan. Dampak penting untuk dilakukan. Mengingat
aliran masuk modal asing ke sektor riil kedua aktivitas merupakan aktivitas
secara umum terjadi melalui perubahan perekonomian yang sangat berpotensi
nilai tukar riil mata uang domestik (nilai memberikan kontribusi yang besar
tukar setelah memperhitungkan tingkat terhadap peningkatan perekonomian
harga di negara-negara terkait). Nilai Indonesia dan memiliki keterkaitan satu
tukar riil mata uang domestik yang sama lain. Hasil penelitian ini diharapkan
cenderung terapresiasi dapat berdampak dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
negatif terhadap kinerja ekspor pertimbangan lembaga berwenang
(melemahkan daya saing ekspor dari sisi dalam mengambil kebijakan terkait
harga), namun dapat mendorong perdagangan internasional baik itu ekspor

2
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 95
maupun impor serta FDI. Sehingga dapat Ada dua aspek yang menjadi fokus
menciptakan harmonisasi kebijakan penelitian ini yaitu pertama, bagaimana
yang mampu mensinergikan kinerja per- arah hubungan perdagangan interna-
dagangan dan FDI. Dengan adanya sional dan FDI, kedua apakah
harmonisasi dan kesinergisan kebijakan, hubungan kedua variabel tersebut
kedua aktivitas perekonomian tersebut bersifat negatif atau positif. Fokus
diharapkan dapat saling mendukung dan penelitian tersebut sejalan dengan yang
meningkatkan satu sama lain sehingga dikemukakan oleh Liu (2001) dan
dapat memberikan kontribusi yang lebih menyatakan bahwa terdapat dua aspek
maksimal lagi dalam meningkatkan dari keterkaitan antara FDI dan
perekonomian nasional. perdagangan internasional yaitu apakah
Penelitian ini bertujuan untuk FDI dan perdagangan internasional
mengkaji hubungan antara perdagangan memiliki hubungan substitusi (negatif)
internasional dan FDI di Indonesia atau komplementer (positif), dan apakah
periode 1996-2012. Penelitian ini FDI yang menyebabkan perdagangan
menggunakan variabel perdagangan internasional ataukah sebaliknya.
internasional sebagai nilai total ekspor
dan nilai impor yang dikhususkan pada TINJAUAN PUSTAKA
impor barang modal dan bahan Keterbukaan perdagangan yang
baku/penolong, serta nilai FDI masing- dilihat dari proporsi nilai total ekspor dan
masing, kemudian dibuat dalam bentuk impor terhadap PDB memiliki pengaruh
nyata (riil) menggunakan Indeks Harga
terhadap arus investasi asing pada
Perdagangan Besar (IHPB) dan deflator suatu negara. Menurut Skipton (2007)
PDB. Penelitian ini berbeda dengan dalam Pramudita (2012), dampak
penelitian lain dalam hal penggunaan keterbukaan perdagangan pada tingkat
analisis inferensia yang berbeda, investasi swasta dalam perekonomian,
cakupan periode penelitian yang dalam jangka panjang berpengaruh
berbeda serta penggunaan variabel terhadap pertumbuhan ekonomi secara
yang telah dinyatakan dalam bentuk tidak langsung. Jika dibutuhkan waktu
nyata (riil). Keseluruhan variabel untuk melihat dampak liberalisasi
dianalisis dalam satuan USD juta dan perdagangan dalam mempengaruhi
merupakan data triwulan dengan perilaku investasi di pasar, maka ada
referensi waktu selama Triwulan I tahun alasan untuk percaya bahwa ada lag
1996 s/d Triwulan IV tahun 2012. antara liberalisasi perdagangan dan
Dengan demikian periode penelitian ini tingkat investasi swasta dalam
mencakup Triwulan I tahun 1996 perekonomian.
sampai dengan Triwulan IV tahun 2012.

3
96 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
Mayang, Rakesh dan Nigel (2007) dengan perdagangan internasional ada-
dalam skripsinya yang berjudul FDI, lah saling melengkapi antara satu sama
Trade And Growth, A Causal Link? lain. Pandangan ini juga didukung oleh
menyimpulkan bahwa FDI yang masuk peneliti-peneliti lain seperti Lipsey,
ke Indonesia berdampak positif terhadap Blomstrom dan Kulchycky (1988), dan
ekspor Indonesia yang sesuai dengan Pain dan Wakelin (1998) seperti yang
teori umum pembangunan dan mengin- dikutip oleh Antoni (2008) yang meng-
dikasikan bahwa FDI yang masuk ke hasilkan wujud hubungan pelengkap
Indonesia merupakan FDI vertikal. antara ekspor dengan FDI.
Menurut Antoni (2008) aktivitas Teori perdagangan baru/modern
ekonomi antar negara dan perniagaan, mengidentifikasi dua faktor penentu
terdapat dua aspek hubungan antara utama dari hubungan FDI dan per-
FDI dengan perdagangan internasional, dagangan (Fontagné dan Pajot, 2000).
yaitu (1) FDI merupakan pengganti atau Pertama, pengaturan perusahaan meru-
pelengkap perdagangan internasional; pakan kunci penentu. Perusahaan yang
dan (2) FDI menjadi penyebab diatur secara vertikal dan menempatkan
perdagangan internasional atau sebalik- proses produksi di negara cabang yang
nya. Dalam aspek yang pertama, model berbeda akan menimbulkan hubungan
Heckscher – Ohlin – Samuelson (H-O-S) saling melengkapi dan memperkuat
menyatakan bahwa perdagangan satu sama lain antara perdagangan
internasional dapat menggantikan internasional dan FDI. Perusahaan yang
pergerakan faktor pengeluaran antar diatur secara horizontal akan meng-
negara yang salah satunya berupa hasilkan komoditas tertentu di satu
ekspor. Model ini menjelaskan bahwa lokasi yang kemungkinan dekat dengan
perdagangan komoditi suatu negara pasar jika biaya transportasi relatif tinggi
melibatkan pertukaran faktor penge- dan ukuran pabrik minimum atau tidak
luaran antara negara secara tidak terlalu besar.
langsung. Pendapat ini juga didukung Kedua, skala ekonomi mengurangi
oleh Mundell (1957) yang mengatakan jumlah pabrik untuk mencapai efisiensi
bahwa perdagangan antar negara dan yang lebih besar, namun pada saat
pergerakan faktor pengeluaran bangsa yang sama biaya transportasi dan
(termasuk FDI) adalah bersifat perdagangan menjadi hambatan insentif
pengganti. untuk meningkatkan jumlah pabrik. Jika
Terdapat pula penelitian lain yang perusahaan memiliki biaya tetap yang
menyangkal pandangan di atas. Misal- tinggi dan masing-masing pabrik
nya, Dunning (1998) seperti yang memiliki biaya tetap yang terbatas,
dikutip oleh Antoni (2008) yang perusahaan diberikan insentif untuk
mengatakan hubungan antara FDI mencari produksi dekat dengan

4
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 97
pasar dan FDI akan menggantikan input antara buatan lokal untuk meng-
perdagangan jika biaya transportasi hasilkan ekspor (Haddad & Harrison,
merupakan faktor yang signifikan. 1993 dalam Hailu, 2010). Efek ini
Banyaknya argumen tersebut menciptakan stimulus permintaan yang
kemudian disimpulkan oleh Pacheco- kuat untuk perusahaan domestik dan
López (2005), yang menunjukkan mempromosikan ekspor. Sebaliknya,
bahwa ada dua hubungan kausal yang peningkatan ekspor menyebabkan
mungkin antara FDI dan impor. peningkatan produktivitas. Peningkatan
Pertama, peningkatan impor dalam produktivitas berarti pula peningkatan
negara menyebabkan kenaikan arus pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan
masuk FDI ke negara yang sama. Dia ekonomi yang tinggi dapat pula menjadi
berpendapat bahwa impor menunjukkan salah satu daya tarik investor untuk
adanya permintaan untuk komoditas. menanamkan modalnya. Selain itu,
Akibatnya, perusahaan multinasional kinerja ekspor yang baik bisa pula
mungkin tertarik untuk melakukan menjadi daya tarik tersendiri bagi
investasi langsung di negara tersebut investor asing karena menunjukkan
untuk menghasilkan produk dalam tingkat daya saing internasional yang
negeri. Kedua, kehadiran perusahaan baik dan terbukanya peluang untuk
multinasional di negara tuan rumah menanamkan modalnya pada sektor-
merangsang peningkatan impor melalui sektor yang berorientasi ekspor
peningkatan permintaan untuk pasokan tersebut.
impor, seperti bahan baku dan produk Pada awal fase FDI, impor
antara, serta barang modal dari negara peralatan, mesin, penyediaan fasilitas
asal. dan ahli semua berkontribusi terhadap
Secara umum, aliran investasi dari peningkatan impor. Hal tersebut
luar negeri berupa FDI akan disebabkan oleh perusahaan FDI yang
berpengaruh terhadap produktivitas memiliki kecenderungan tinggi untuk
nasional. Hal tersebut disebabkan oleh mengimpor barang modal, barang
terjadinya transfer teknologi, mana- antara dan jasa yang tidak tersedia di
jemen dan keahlian yang dibawa oleh negara tuan rumah. Pada tahap
negara investor. Peningkatan produk- selanjutnya dari penanaman modal, jika
tivitas ini akan berdampak pada FDI menggunakan bahan baku lokal
peningkatan output baik itu yang dikon- dan input produksi lokal lainnya, maka
sumsi domestik maupun yang diekspor. kemungkinan tidak akan memiliki
Selain itu, FDI dapat merangsang dampak merugikan yang signifikan
ekspor dari sektor domestik melalui terhadap impor. Namun sebaliknya, jika
keterkaitan industri (industries linkage) hal itu bergantung pada bahan baku
atau efek spill-over, khususnya melalui lokal, keterampilan manusia, dan aset
keterkaitan ke belakang, yaitu membeli tidak berwujud lainnya yang berasal dari

5
98 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
luar negeri, maka akan memberikan METODE PENELITIAN
dampak yang merugikan yaitu mening-
Metode Analisis
katkan impor (Hailu, 2010).
Selain itu, hubungan antara impor Analisis yang digunakan dalam
dan jenis output FDI bisa positif atau penelitian ini adalah analisis time series
negatif. Jika output FDI cenderung Vector Error Correction Mechanism
melengkapi produk lainnya yang diimpor, (VECM) yang merupakan salah satu
maka akan mendorong kenaikan impor. analisis yang dikembangkan oleh Engle
Namun, jika FDI terkonsentrasi pada dan Granger (1987) untuk melakukan
industri substitusi impor, maka akan rekonsiliasi perilaku variabel ekonomi
mengurangi impor karena barang yang jangka pendek dengan variabel
diimpor sebelumnya sudah dapat ekonomi jangka panjang (Gujarati,
diproduksi di negara tuan rumah oleh 2003). Konsep penting dalam VECM
asing investor. Di sisi lain, peningkatan adalah keseimbangan jangka panjang
impor dalam suatu negara akan dari data time series yang sering
mendorong perusahaan substitusi impor disebut kointegrasi. Dalam VECM,
yang telah beroperasi dalam negeri hubungan jangka pendek antar variabel
untuk berinovasi dan merestrukturisasi dalam sistem dipengaruhi oleh deviasi/
diri mereka untuk bersaing dengan rival penyimpangan dari keseimbangan
asing, sehingga meningkatkan efisiensi jangka panjang (Enders, 2004). VECM
produktivitas. Peningkatan efiesiensi berasal dari VAR (p) dengan
dan peningkatan permintaan impor mengurangi lag VAR sama dengan satu
pada akhirnya dapat menarik minat di mana variabel yang relevan bersifat
perusahaan asing untuk melakukan endogen. Model VECM (p - 1) secara
kegiatan investasi untuk memasok umum adalah:
pasar (Hailu, 2010).

�−�
𝚫𝑿𝒕 = ∑�=� 𝚪𝒊 𝚫𝑿𝒕−𝟏 + 𝝁𝟎 + 𝝁𝟏𝒕 + 𝜶𝜷𝑿𝒕−𝟏 + 𝒆𝒕 ..........................(1)

di mana : 𝑿𝒕 = vektor variabel yang diamati


𝚫𝑿𝒕 = 𝑿𝒕 − 𝑿𝒕−𝟏
(p - 1) = lag VECM dan VAR
𝚪𝒊 = matriks koefisien regresi
𝝁𝟎 = vektor intercept
𝝁𝟏 = vektor koefisien regresi
𝜶 = loading matriks
𝜷 = vektor kointegrasi

6
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 99
Selain itu, ditambahkan pula menunjukkan apakah variabel-variabel
variabel dummy krisis moneter 1998 yang diteliti memiliki hubungan satu
sebagai variabel eksogen. Dalam arah (one way) atau dua arah (two
penelitian ini, model yang digunakan way).
adalah bivariate error correction Keempat, uji kointegrasi yang
sehingga terdapat dua persamaan dilakukan untuk mendeteksi stabilitas
bivariate yang terpisah yaitu pertama hubungan jangka panjang antara dua
persamaan bivariate antara ekspor dan variabel atau lebih. Jika series dari
FDI, kedua persamaan bivariate antara variabel-variabel yang diteliti diketahui
impor dan FDI. Adapun pengolahan memiliki unit root, namun kombinasi
(perhitungan) data yang digunakan, baik linier dari variabel-variabel tersebut
dalam analisis deskriptif maupun menghasilkan residual yang stasioner,
analisis time series, menggunakan maka terdapat hubungan jangka
bantuan software Eviews 6 dan panjang (kointegrasi) antar variabel
MS-Excel 2007. tersebut. Adapun dua series yang
Sebelum melakukan estimasi model terkointegrasi akan memiliki hubungan
VECM diperlukan beberapa pengujian jangka panjang yang stabil. Menurut
awal yaitu pertama uji stasioneritas. Gujarati (2003), pengujian ini hanya
Asumsi stasioner harus dipenuhi valid jika dilakukan pada data asli yang
sebelum melakukan estimasi karena nonstasioner. Kelima, Impulse Response
apabila data tidak stasioner maka akan Forecast (IRF) yang merupakan analisis
menyebabkan timbulnya regresi lanjutan yang dapat memperkaya hasil
lancung sehingga sebenarnya metode penelitian. Dalam penelitian ini, IRF
inferensia klasik tidak dapat diterapkan digunakan untuk mengetahui respon
(Gujarati (1995) dalam Fitriana (2005)). variabel ekspor dan impor apabila terjadi
Kedua, uji lag optimum yang guncangan/shock atau perubahan pada
digunakan untuk menentukan panjang variabel FDI dan sebaliknya.
lag optimal yang akan digunakan dalam Keenam, forecast error variance
analisis selanjutnya, karena salah satu decomposition yang juga merupakan
kesulitan menggunakan VAR adalah analisis lanjutan dari VAR/VECM. Test
penetapan panjang lag yang optimal. ini digunakan untuk menyusun
Dalam penelitian ini digunakan kriteria perkiraan error variance suatu variabel,
Akaike Information Criteria (AIC). yaitu seberapa besar perbedaan antara
Ketiga, uji Granger Causality yang variance sebelum dan sesudah shock,
digunakan untuk mengetahui arah baik shock yang berasal dari diri sendiri
hubungan variabel yang akan diteliti. maupun shock dari variabel lain. Atau
Hasil uji Granger Causality dapat dengan kata lain, alat ini digunakan

7
100 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
untuk melihat berapa besar kontribusi HASIL DAN PEMBAHASAN
variabel ekspor dan impor terhadap FDI Gambaran Umum Perkembangan
dan sebaliknya berapa besar kontribusi Ekspor, Impor dan FDI di Indonesia.
FDI terhadap ekspor dan impor.
Perkembangan Nilai Ekspor dan FDI.

Data Secara nominal, perkembangan


ekspor Indonesia mengalami trend yang
Penelitian ini dilakukan dengan
menaik dari tahun ke tahun. Sebagai
menggunakan data runtut waktu (time
aktivitas yang rentan terhadap gun-
series) Triwulanan dari Triwulan I tahun
cangan perekonomian dunia, nilai
1996 sampai dengan Triwulan IV tahun
ekspor dan impor Indonesia juga
2012 (68 data observasi). Adapun
mengalami penurunan kinerja pada
variabel-variabel yang digunakan untuk
tahun-tahun dimana terjadinya krisis
mencapai tujuan ini adalah nilai total moneter dan krisis global. Gambar 1
ekspor barang (EX), nilai total impor menunjukkan perkembangan nilai
barang modal dan bahan baku/ ekspor dan FDI nominal Indonesia
penolong (IM) serta nilai netto FDI yang selama periode penelitian. Berdasarkan
masing-masing dalam satuan USD juta gambar di bawah, terlihat bahwa dari
Masing-masing variabel kemudian signifikansi penurunan, kinerja ekspor
diriilkan dengan menggunakan Indeks pada tahun 2009 saat terjadinya krisis
Harga Perdagangan Besar (IHPB) global lebih signifikan dibandingkan
ekspor dan impor serta GDP deflator. pada saat krisis moneter pada tahun
1998/1999.

Nilai (USD Milyar) Nilai (USD Milyar)


60 7
54 6
48 5
42 4
36 3
30 2 EX
24 1 FDI
18 0
12 -1
6 -2
0 -3
1996Q1 1998Q3 2001Q1 2003Q3 2006Q1 2008Q3 2011Q1

Gambar 1. Nilai Ekspor dan Nilai FDI Nominal Indonesia Periode Triwulan I
GambarTahun1. 1996
Nilai -Ekspor
Triwulan IV Tahun
dan Nilai FDI2012.
Nominal Indonesia Periode Triwulan I
Tahun
Sumber : Badan Pusat Statistik 1996
(2013) dan-Bank
Triwulan IV(2013),
Indonesia Tahun 2012.
diolah.
Sumber : Badan Pusat Statistik (2013) dan Bank Indonesia (2013), diolah.
8
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 101
Penurunan kinerja ekspor secara primer dan beberapa produk manufaktur
cukup signifikan pada saat krisis global dengan kandungan impor (Bank
terjadi karena adanya penurunan Indonesia, 2010).
permintaan ekspor dunia. Penurunan Secara umum, nilai FDI yang
kinerja perdagangan dunia turut pula masuk ke Indonesia cenderung ber-
berimbas pada penurunan permintaan fluktuasi. Sama halnya dengan aktivitas
komoditas ekspor Indonesia. Nilai perdagangan Indonesia, nilai FDI juga
nominal ekspor terbesar dicapai mengalami dampak dari krisis moneter
Indonesia pada periode Triwulan III tahun 1998/1999 dan krisis global tahun
tahun 2011 yakni mencapai angka USD 2008/2009. Sebelum krisis moneter
53.609,71 juta, dan terendah terjadi yakni periode 1990-1997, nilai FDI yang
pada masa krisis moneter 1999 yakni masuk ke Indonesia mencapai nilai
pada periode Triwulan I tahun 1999 tertinggi pada tahun 1996 dengan total
yaitu sebesar USD 10.165,80 juta. FDI sebesar USD 6.194 juta dolar. Pada
Secara agregat tahunan, pertum- periode 1995-1997, nilai FDI yang
buhan nilai ekspor nominal terbesar masuk ke Indonesia mencapai angka di
terjadi pada tahun 2010 yakni mencapai atas USD 4 milyar (lihat gambar 1).
35,42%. Pertumbuhan yang tinggi pada Tingginya angka tersebut disebabkan
tahun tersebut disebabkan oleh oleh meningkatnya minat investor asing
permintaan global yang semakin kuat, untuk menanamkan modalnya di
tujuan ekspor yang tidak lagi bergan- Indonesia. Kenaikan minat tersebut
tung pada negara-negara tujuan diduga terkait oleh kebijakan yang
tertentu dan harga komoditas global diberlakukan pemerintah tentang
yang meningkat. Kenaikan ekspor investasi asing di Indonesia pada kurun
didorong oleh meningkatnya permintaan waktu tersebut.
global seiring dengan pemulihan Kebijakan yang dimaksud adalah
ekonomi global, terutama dari negara- adanya Peraturan Pemerintah No.
negara emerging markets. 20/1994 yang mengatur kepemilikan
Pertumbuhan volume ekspor selama saham FDI. Kebijakan tersebut sangat
tahun 2010 terutama disumbang oleh berperan dalam peningkatan aliran FDI.
ekspor ke RRT, Singapura dan India. Kebijakan ini mampu menarik minat
Selain didukung oleh naiknya permin- investor antara lain karena tidak adanya
taan dari negara mitra dagang, kenaikan persyaratan minimal investasi, diizin-
harga komoditas internasional juga turut kannya investor asing untuk melakukan
mendorong naiknya ekspor. Kondisi ini investasi baik secara patungan maupun
didukung oleh hasil penelitian yang dengan kepemilikan saham 100% di
menunjukkan bahwa harga komoditas seluruh wilayah Indonesia, dan diizin-
internasional berdampak cukup signi- kannya investor asing untuk membeli
fikan pada beberapa komoditas ekspor perusahaan domestik yang mencakup
unggulan, terutama ekspor komoditas perusahaan investasi asing yang

9
102 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
mempunyai format perseroan terbatas pada tahun 2002. Hal tersebut diduga
di bawah hukum Indonesia (Sekretariat disebabkan oleh adanya wabah SARS
ASEAN, 2004 dalam Fitriana, 2005). di kawasan Asia yang kemudian
Berdasarkan gambar 1 juga terlihat direspon negatif oleh para investor
bahwa pada periode 1997-2001, nilai asing (Fitriana, 2005).
FDI cenderung mengalami trend Selain menunjukkan fluktuasi per-
menurun. Hal tersebut terjadi akibat kembangan kinerja ekspor dan FDI,
terjadinya krisis moneter yang terjadi gambar 1 juga menunjukkan bahwa
pada sejak periode akhir tahun 1997. secara umum terdapat trend dan pola
Ketidakstabilan perekonomian makro fluktuasi yang hampir sama antara
pada periode tersebut menciptakan ekspor dan FDI. Ketika terjadi kenaikan
kondisi atau iklim ketidakpastian yang pada nilai ekspor pada periode tertentu,
menurunkan minat investor dalam nilai FDI juga cenderung mengalami
berinvestasi serta banyaknya terjadi kenaikan pada periode yang sama. Hal
pembatasan investasi oleh investor tersebut mengindikasikan bahwa ada
asing. Selain itu, terjadinya pengalihan kemungkinan terdapat hubungan atau
investasi beberapa perusahaan asing di keterkaitan antara kinerja ekspor dan
Indonesia ke negara-negara lain seperti FDI. Meskipun secara teori dan
Vietnam, Malaysia, dan Singapura yang penelitian terdahulu membuktikan
disinyalir sebagai penyebab terjadi bahwa terdapat hubungan antara kedua
penurunan nilai FDI di Indonesia. variabel tersebut, keterkaitan tersebut
Pada tahun 1998-2001 nilai FDI perlu dikaji lebih mendalam melalui
yang diterima ke Indonesia bernilai analisis inferensia agar diperoleh
negatif. Hal tersebut disebabkan lebih kesimpulan yang lebih akurat.
besarnya pengeluaran dibandingkan Perkembangan Nilai Impor (Barang
pemasukan. Devisa masuk meliputi Modal dan Bahan Baku/Penolong)
saham, pinjaman dan hasil privatisasi dan FDI.
BUMN serta asset recovery BPPN yang
dibeli pihak asing. Sedangkan devisa Nilai impor Indonesia khususnya
keluar meliputi pembayaran kembali barang modal dan bahan baku/
pokok pinjaman perusahaan FDI yang penolong juga cenderung mengalami
diterima dari perusahaan induknya di peningkatan dari tahun ke tahun selama
luar negeri (debt repayment). Seperti periode penelitian.
yang telah disebutkan sebelumnya, Sama halnya dengan ekspor,
kondisi perekonomian, sosial dan politik kinerja impor juga merupakan salah satu
yang tidak stabil membuat investor aktivitas yang sangat rentan terhadap
asing cenderung mengalihkan atau gejolak perekonomian Indonesia. Hal
membatalkan investasinya. Pada tahun tersebut dapat dilihat dari adanya
2003, nilai FDI Indonesia kembali kecenderungan terjadi penurunan nilai
negatif setelah sempat bernilai positif

10
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 103
impor pada periode-periode krisis yakni modal dan bahan baku Indonesia dari
krisis moneter 1997/1998 dan krisis tahun ke tahun terkait dengan karakter
ekonomi global 2008/2009. Gambar 2 di perekonomian Indonesia yang masih
bawah, menunjukkan perkembangan dalam tahap mendorong pertumbuhan
nilai impor Indonesia selama periode ekonominya dimana banyak komponen
penelitian. bahan mentah penolong, dan barang
Impor barang modal dan bahan modal yang masih harus diimpor.
baku/penolong, nilai tertinggi dicapai Kelangkaan bahan mentah penolong,
Indonesia pada tahun 2012 Triwulan II dan barang modal akan mengganggu
yakni mencapai angka USD 47.334,18 proses produksi beberapa jenis
juta, dan terendah terjadi pada masa komoditas di dalam negeri sehingga
krisis moneter yakni pada periode seiring dengan semakin tingginya laju
Triwulan I tahun 1999 yang sebesar pertumbuhan ekonomi akan diikuti
USD 5.045,37 juta. Secara agregat dengan tingginya nilai impor dari waktu
tahunan, pertumbuhan impor barang ke waktu. Untuk beberapa jenis
tertinggi Indonesia terjadi pada tahun komoditas ekspor juga ada sebagian
2008 yakni sebesar 77,82%. Pertum- dari komponennya yang masih harus
buhan yang tinggi tersebut diduga diimpor sehingga aktivitas impor sangat
disebabkan oleh mulai dimasukkannya berpengaruh terhadap laju ekspor
nilai impor kawasan berikat pada nasional (Yuliadi, 2008). Barang-barang
tahun 2008. modal yang diimpor oleh Indonesia
Dari segi nilai impor, bahan baku terdiri dari berbagai jenis barang seperti
masih menjadi jenis barang impor yang mesin pabrik, pesawat, alat-alat berat,
mendominasi sama halnya dengan kapal, dan peralatan dan perlengkapan
ekspor yakni sebesar 74,3%. Indonesia TNI/Polri.
mengimpor berbagai bahan baku yang Selain menunjukkan gambaran per-
ketersediannya terbatas di dalam negeri kembangan kinerja impor bahan baku/
seperti gandum, kapas, obat-obatan penolong dan barang modal, gambar 2
kimia, dan besi baja. Selain itu, impor juga menunjukkan bahwa secara umum
barang modal menjadi jenis barang terdapat trend pola fluktuasi yang
yang cukup mendominasi impor barang hampir sama antara impor dan FDI
Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan kecuali untuk periode krisis moneter
penjelasan yang telah disebutkan tahun 1998. Sama halnya dengan
sebelumnya bahwa perkembangan hubungan antara ekspor dan FDI, hal
teknologi Indonesia yang masih terbatas tersebut juga mengindikasikan bahwa
menyebabkan Indonesia belum mampu kemungkinan terdapat keterkaitan atau
secara maksimal dalam menghasilkan hubungan antar impor bahan baku/
jenis barang-barang modal yang pada penolong dan barang modal sehingga
dasarnya membutukan teknologi yang perlu dikaji lebih lanjut dengan
tinggi. Tingginya nilai impor barang menggunakan analisis inferensia.

11
104 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
Hasil Analisis VAR/VECM dilakukan estimasi melalui analisis
inferensia berupa metode VAR/VECM.
Setelah pembahasan mengenai
Sebelum dilakukan estimasi melalui
gambaran umum hubungan antara
ekspor dan FDI serta impor dan FDI VAR/VECM maka uji awal yang harus
dilakukan adalah uji stasioneritas.
melalui grafik yang mengindikasikan
terdapat hubungan antara kedua Adapun output yang diperoleh dari
pengujian yang dilakukan sebagai
pasangan variabel tersebut, maka untuk
berikut:
mengkaji lebih lanjut hubungan tersebut

Tabel 1. Ringkasan
Tabel Hasil
1. Ringkasan UjiUjiAkar
Hasil AkarUnit
UnitAugmented
Augmented Dickey Fuller (ADF)
Dickey Fuller (ADF)

Sumber: Hasil Analisis


Keterangan: Taraf pengujian 5%

Berdasarkan hasil uji Augmented dikurangi nilai variabel pada satu


Dickey Fuller (ADF) terhadap variabel-
Tabel 2. Triwulan
Hasil Uji Granger sebelumnya.
Causality
variabel yang diamati pada periode Setelah dilakukan uji stasioneritas
1996 Triwulan I sampai dengan 2012 maka pengujian dilanjutkan dengan uji
Triwulan IV, diperoleh hasil bahwa lag optimum. Dalam penelitian ini,
variabel nilai FDI (FDI), nilai impor (IM) digunakan nilai AIC dalam menentukan
dan nilai ekspor (EX) belum stasioner panjang lag optimum. Nilai AIC yang
pada data level. Oleh karena itu, dipilih sebagai panjang lag optimum
pengujian dilakukan pada data adalah nilai AIC terkecil. Pengujian lag
difference pertama. Berdasarkan hasil optimum dilakukan mulai dari 0 sampai
pengolahan dapat diperoleh hasil dengan lag 7. Hasil pengolahan menun-
bahwa variabel-variabel tersebut sudah jukkan bahwa nilai minimum AIC untuk
stasioner pada difference pertama, pasangan variabel ekspor dan FDI serta
sehingga dapat dilanjutkan pada impor dan FDI adalah masing-masing
Tabel 3. Hasil Estimasi VECM/Persamaan Jangka Pendek Untuk Pasangan
analisis berikutnya
Variabel dengan
Ekspor Dan mengguna-
FDI Dan terdapat
Variabel Impor Dan FDI pada lag 7 dan 6.
kan data difference pertama, yaitu Tahapan selanjutnya adalah uji
Ekspor dan FDI Impor dan FDI
perubahan Lagnilai FDI (D_FDI),
D_EX perubahan
D_FDI Granger Adapun panjang
LagCausality. D_IM D_FDI lag
nilai impor(1)(D_IM) dan perubahan
(2) nilai
(3) yang digunakan
(1) adalah
(2) 7 dan 6
lag (3)
1 0,34* -0,57 1 0,07 0,33
ekspor (D_EX).
2 Variabel
0,07 perubahan-0,31 untuk masing-masing
2 0,26*sistem 0,36
persama-
diartikan sebagai
3 selisih
0,15antara nilai
-0,56 an bivariate
3 antara ekspor
-0,07 dan-0,49
FDI serta
4 0,14 -0,85* 4 -0,02 -0,11
variabel 5pada Triwulan
0,04 tertentu
-0,04 antara impor
5 dan FDI.0,08 0,26
6 0,02 -0,44
ECT -0,53* ECT -0,13*
Intersep -74,11 Intersep 90,79
Dummy kris. 1998 -4686,56 Dummy kris. 1998 -8729,43* 12
Dummy kris 2008 -3325,14* Buletin Ilmiah Litbang kris. 2008 VOL.8
DummyPerdagangan, No. 1, JuLi 2014
-2677,70* 105
R-squared 0,84 R-squared 0,77
Adj. R-squared 0,79 Adj. R-squared 0,71
Tabel
Tabel2.
2. Hasil
Hasil Uji GrangerCausality
Uji Granger Causality

Sumber: Hasil Analisis


Keterangan : )* signifikan pada taraf pengujian 5%

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa variabel perubahan nilai ekspor dan


pasangan variabel perubahan nilai perubahan nilai impor. Oleh karena itu,
impor (D_IM) dan perubahan nilai FDI dalam penelitian ini yang digunakan
(D_FDI) memiliki hubungan dua arah sebagai variabel endogen atau variabel
Tabel 3. Hasil Estimasi VECM/Persamaan Jangka Pendek Untuk Pasangan
yang ditunjukkan oleh nilai probabilitas terikat untuk masing-masing persamaan
Variabel Ekspor Dan FDI Dan Variabel Impor Dan FDI
yang kurang dari 5%. Hal tersebut adalah variabel perubahan nilai ekspor
menunjukkan bahwa Eksporvariabel
dan FDI perubah- dan perubahan Impor dannilai
FDI impor bahan
Lag D_EX
an nilai impor mempengaruhi variabel D_FDI Lag
baku/penolong dan barang D_IM D_FDImodal
(1) (2) (3) (1) (2) (3)
perubahan1 nilai FDI dan 0,34*begitu pula
-0,57 sedangkan 1 variabel 0,07
perubahan0,33nilai FDI
sebaliknya.2 Selain itu diperoleh
0,07 hasil
-0,31 menjadi2 variabel eksogen0,26* atau
0,36 bebas
3 0,15 -0,56 3 -0,07 -0,49
bahwa perubahan nilai FDI (D_FDI) dan untuk masing-masing persamaan
4 0,14 -0,85* 4 -0,02 -0,11
perubahan5nilai ekspor (D_EX) 0,04 memiliki
-0,04 bivariate.5 0,08 0,26
6 0,02
hubungan satu arah yakni perubahan -0,44 Setelah diperoleh kesimpulan bahwa
ECT -0,53* ECT -0,13*
nilaiIntersep
FDI mempengaruhi-74,11 perubahan nilai terdapat hubungan
Intersep 90,79jangka panjang
Dummy kris. 1998
ekspor. -4686,56 Dummy
untuk kris. 1998
masing-masing-8729,43*pasangan varia-
Dummy kris 2008 -3325,14* Dummy kris. 2008 -2677,70*
Dari hasil uji kointegrasi
R-squared 0,84 juga bel perubahan nilai
R-squared 0,77ekspor dan FDI
diperoleh kesimpulan bahwa
Adj. R-squared 0,79 terdapat serta
Adj. perubahan nilai
R-squared 0,71 impor dan FDI,
satu vektor kointegrasi untuk sistem maka dilanjutkan dengan pembentukan
persamaan bivariate antara ekspor dan persamaan jangka panjang dan jangka
FDI serta terdapat dua vektor pendek. Persamaan jangka panjang
kointegrasi untuk sistem persamaan mencerminkan kondisi suatu pereko-2
bivariate antara impor dan FDI. nomian yang seimbang tanpa adanya
Berdasarkan hasil uji Granger Causality shock dari variabel di dalam sistem
terlihat bahwa yang memiliki sifat persamaan (Prasetyawati, 2012)
endogen yang kuat (dilihat dari nilai sedangkan persamaan jangka pendek
prob yang paling kecil) untuk masing- merupakan cerminan dari kondisi nyata
masing pasangan variabel adalah yang terjadi pada perekonomian

106 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 13


Indonesia dengan adanya shock persamaan jangka panjang untuk
Indonesia dengan adanya shock persamaan jangka panjang untuk
yang berasal dari variabel eksogen masing-masing pasangan variabel
yang berasal dari variabel eksogen masing-masing pasangan variabel
dalam sistem persamaan. Diperoleh sebagai berikut:
dalam sistem persamaan. Diperoleh sebagai berikut:
Tabel 1. Ringkasan Hasil Uji Akar Unit Augmented Dickey Fuller (ADF)
� 𝒕−𝟏 = 𝟏, 𝟕𝟓 𝑭𝑫𝑰𝒕−𝟏 *..........................(2)
𝑬𝑿
� 𝒕−𝟏 = 𝟏, 𝟕𝟓 𝑭𝑫𝑰𝒕−𝟏 *..........................(2)
𝑬𝑿

� 𝒕−𝟏 = 𝟏, 𝟏𝟓𝑭𝑫𝑰𝒕−𝟏
𝑰𝑴 ..........................(3)
� 𝒕−𝟏 = 𝟏, 𝟏𝟓𝑭𝑫𝑰𝒕−𝟏
𝑰𝑴 ..........................(3)

Tanda bintang (*) menunjukkan Setiap terjadi kenaikan nilai FDI yang
Tanda bintang (*) menunjukkan
bahwa koefisien variabel signifikan pada Setiap
diterima terjadi kenaikan
Indonesia sebesarnilai
USD FDI1yang
juta
bahwa koefisien variabel signifikan
tingkat signifikansi 5%. Berdasarkan pada diterima Indonesia sebesar USD
maka akan menyebabkan kenaikan nilai 1 juta
tingkat
persamaan signifikansi
(2), dapat5%. Berdasarkan
diinterpretasikan maka
impor akan
bahanmenyebabkan
baku/penolongkenaikan
dan barangnilai
persamaan
bahwa dalam (2), dapatpanjang,
jangka diinterpretasikan
nilai FDI impor
modal bahan
sebesarbaku/penolong
USD 1,15 juta.dan barang
bahwa Tabel 2. Hasil Uji Granger Causality
memilikidalam jangka yang
pengaruh panjang, nilai dan
positif FDI modal sebesar
Tabel 3 USD 1,15 juta.
di bawah menunjukkan
memiliki pengaruh yang positif
signifikan terhadap nilai ekspor. Ketika dan Tabel 3 di bawah
bahwa dalam jangka pendek menunjukkan
variabel
signifikan terhadap nilai ekspor.
nilai FDI yang diterima Indonesia naik Ketika bahwa dalam jangka pendek
perubahan nilai FDI pada lag keempat variabel
nilai
sebesarFDI yang
USD diterima
1 juta Indonesia
maka akan naik perubahan
memberikannilai FDI pada
dampak yang lag keempat
negatif dan
sebesar USD 1 juta
menyebabkan kenaikan nilai ekspor maka akan memberikan dampak yang negatif
signifikan terhadap perubahan nilai dan
menyebabkan
sebesar USD kenaikan1,75 juta. nilai ekspor
Sedangkan signifikan
ekspor pada terhadap
saat iniperubahan
dalam jangka nilai
sebesar USD 1,75(3)juta.
pada persamaan Sedangkan
terlihat bahwa ekspor pada saat
pendek. Artinya ini pada
nilai FDI dalam jangka
4 Triwulan
pada
dalam persamaan
jangka panjang, (3) terlihat
nilai FDIbahwa
juga pendek.
yang laluArtinya
atau nilai FDI pada
setahun yang 4lalu
Triwulan
akan
dalam jangka
berpengaruh panjang,
positif nilai FDI
namun tidak juga yang lalu atau setahun yang
menurunkan nilai ekspor pada Triwulanlalu akan
berpengaruh
signifikan secarapositif
statistiknamun
terhadap tidak
nilai menurunkan
sekarang. nilai ekspor pada Triwulan
signifikan
impor. secara statistik terhadap nilai sekarang.
impor.
Tabel
Tabel3. 3.
Hasil
HasilEstimasi
EstimasiVECM/Persamaan
VECM/PersamaanJangka
JangkaPendek
PendekUntuk
UntukPasangan
Pasangan
Variabel Ekspor Dan FDI Dan Variabel Impor
Variabel Ekspor Dan FDI Dan Variabel Impor Dan FDI Dan FDI

Ekspor dan FDI Impor dan FDI


Lag D_EX D_FDI Lag D_IM D_FDI
(1) (2) (3) (1) (2) (3)
1 0,34* -0,57 1 0,07 0,33
2 0,07 -0,31 2 0,26* 0,36
3 0,15 -0,56 3 -0,07 -0,49
4 0,14 -0,85* 4 -0,02 -0,11
5 0,04 -0,04 5 0,08 0,26
6 0,02 -0,44
ECT -0,53* ECT -0,13*
Intersep -74,11 Intersep 90,79
Dummy kris. 1998 -4686,56 Dummy kris. 1998 -8729,43*
Dummy kris 2008 -3325,14* Dummy kris. 2008 -2677,70*
R-squared 0,84 R-squared 0,77
Adj. R-squared 0,79 Adj. R-squared 0,71
Sumber: Hasil Analisis
Keterangan : )* signifikan pada taraf pengujian 5% 14
14
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 107
2
Koefisien Error Correction Term lag pertama bernilai positif dan
(ECT) merupakan kecepatan penye- signifikan. Ini menunjukkan bahwa
suaian (speed of adjustment) variabel perubahan nilai impor satu triwulan
jika terjadi gangguan (shock). Nilai ECT sebelumnya cenderung akan menye-
yang negatif dan signifikan me- babkan kenaikan pada perubahan nilai
nunjukkan bahwa perubahan nilai impor triwulan berikutnya. Variabel
ekspor berada di luar keseimbangan.
perubahan nilai FDI dalam jangka pendek,
Artinya, kecepatan perubahan nilai
secara umum memiliki koefisien positif
ekspor untuk mencapai kondisi
namun tidak signifikan secara statistik
keseimbangan yang baru setelah
pada taraf pengujian 5% yaitu pada lag
adanya gangguan (shock) yang
pertama, kedua dan kelima. Nilai ECT
disebabkan oleh perubahan nilai FDI
adalah sebesar 53% per Triwulan. Nilai sebesar 0,13 menunjukkan bahwa
ECT yang relatif besar menunjukkan kecepatan perubahan nilai impor untuk
bahwa waktu yang dibutuhkan oleh mencapai kondisi keseimbangan yang
variabel perubahan nilai eskpor untuk baru setelah adanya gangguan (shock)
mencapai keseimbangan semakin yang mungkin disebabkan oleh
cepat. perubahan nilai FDI adalah sebesar
Tabel 3 juga memperlihatkan bahwa 13% per triwulan. Nilai ECT yang relatif
dalam jangka pendek, perilaku masa kecil menunjukkan bahwa waktu yang
lalu impor satu triwulan sebelumnya dibutuhkan oleh variabel perubahan
berpengaruh signifikan terhadap nilai eskpor untuk mencapai keseim-
perilaku impor masa kini. bangan semakin lama.
Hal tersebut ditunjukkan dengan
koefisien perubahan nilai impor pada

Response of EX to Cholesky
One S.D. FDI Innovation
900

800

700

600

500

400

300

200

100

0
5 10 15 20 25 30 35

Gambar 3. Impulse Response Perubahan Nilai FDI terhadap Perubahan Nilai


ambar 3. Impulse Response
Ekspor Perubahan Nilai FDI terhadap Perubahan Nilai Ekspor
Sumber: Hasil Analisis
15
108 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No.
Response of1,
IMJuLi 2014
to Cholesky
One S.D. FDI Innovation
500
0
5 10 15 20 25 30 35

ambar 3. Impulse Response Perubahan Nilai FDI terhadap Perubahan Nilai Ekspor

Response of IM to Cholesky
One S.D. FDI Innovation
500

400

300

200

100

0
5 10 15 20 25 30 35

Gambar 4. Impulse
ambar 4. Impulse Response Response Perubahan
Perubahan Nilaiterhadap
Nilai FDI FDI terhadap Perubahan Nilai
Perubahan Nilai Impor
Impor
Sumber: Hasil Analisis
Setelah estimasi model VECM Setelah itu respon yang diberikan
dilakukan
Setelah maka estimasidilakukan
model analisis
VECM olehSetelah
nilai ekspor terhadap
itu respon yangshock yang
diberikan
dilakukan
Impulse responsemaka dilakukan analisis
function sebagai terjadinilai
oleh pada nilai FDI
ekspor cenderung
terhadap shock positif
yang
analisis lanjutan
Impulse response untukfunction
melihat pengaruh
sebagai dan sampai
terjadi pada nilai30 FDItriwulan ke depan
cenderung positif
shock yang
analisis terjadi
lanjutan untukpada variabel
melihat pengaruhFDI responsampai
dan yang positif masih berlangsung
30 triwulan ke depan
terhadap
shock yangnilaiterjadi
eksporpadadan impor.
variabelUntuk
FDI namun yang
respon besarpositif
responnya cenderung
masih berlangsung
sistem persamaan
terhadap nilai ekspor dan impor. antara
bivariate Untuk stabil atau
namun konstan.
besar responnya cenderung
ekspor dan
sistem FDI, padabivariate
persamaan awalnya,antara
tidak stabilSementara untuk sistem persama-
atau konstan.
ada respon
ekspor dan FDI, dari pada
nilai awalnya,
ekspor yangtidak an Sementara
bivariate impor
untuk dan sistemFDI, pada
persama-
signifikan
ada respon terjadi
daridikarenakan
nilai ekspor guncang-
yang awalnya,
an tidakimpor
bivariate ada respon
dan FDI, dari pada
nilai
an nilai FDI.
signifikan Hal ini
terjadi ditunjukkanguncang-
dikarenakan dengan impor yang
awalnya, signifikan
tidak ada responterjadi dari
dikarena-
nilai
respon
an nilai dari
FDI.nilai
Halekspor yang bernilai
ini ditunjukkan dengannol kan guncangan
impor yang signifikannilai terjadi
FDI. dikarena-
Hal ini
3
pada lag
respon awal
dari akibat
nilai eksporadanya
yang guncangan
bernilai nol ditunjukkan
kan dengan
guncangan nilairespon
FDI. dari
Hal nilai
ini
dari nilai
pada lag awalFDI.akibat
Fenomena ini meng-
adanya guncangan impor yang bernilai
ditunjukkan dengan nol pada dari
respon lag awal
nilai
indikasikan
dari bahwa
nilai FDI. dalam jangka
Fenomena waktu
ini meng- akibat adanya
impor guncangan
yang bernilai nol padadari nilai FDI.
lag awal
yang sangatbahwa
indikasikan pendek ekspor
dalam cenderung
jangka waktu Fenomena
akibat adanyaini guncangan
mengindikasikan bahwa
dari nilai FDI.
tidak dipengaruhi
yang sangat pendek olehekspor
guncangan yang
cenderung dalam jangka
Fenomena waktu yang sangat
ini mengindikasikan bahwa
terjadidipengaruhi
tidak pada FDI. oleh Respon positif mulai
guncangan yang pendek jangka
dalam impor waktu cenderung
yang sangat tidak
ditunjukkan
terjadi pada olehFDI. variabel nilai ekspor
Respon positif mulai dipengaruhiimpor
pendek oleh cenderung
guncangan yang tidak
pada Triwulan
ditunjukkan oleh kedua
variabel dan ketiga.
nilai ekspor terjadi pada FDI.
dipengaruhi oleh Respon
guncangan perubahan
yang
ResponTriwulan
pada negatif mulai
kedua muncul pada
dan ketiga. nilai impor
terjadi padamulai
FDI. terjadi
Respon pada periode
perubahan
periode keempat,
Respon negatif danmulaikelima.
muncul pada kedua.
nilai impor mulai terjadi pada periode
periode keempat, dan kelima. kedua.

16
16
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 109
Pada periode kedua sampai ketiga, namun besar responnya cenderung
respon nilai impor masih bersifat positif. stabil atau konstan.
Namun pada periode keempat dan Untuk sistem persamaan bivariate
kelima, respon yang diberikan cende- antara nilai ekspor dan nilai FDI, output
rung negatif. Respon negatif nilai impor variance decomposition menunjukkan
terhadap shock perubahan nilai FDI bahwa kontribusi nilai FDI terhadap nilai
bisa saja terjadi apabila investor yang ekspor cukup besar dalam jangka waktu
masuk ke Indonesia mengarahkan dua tahun ke depan yakni sebesar
modalnya pada sektor yang mempro- 28,24%. Secara keseluruhan kontribusi
duksi barang dulunya diimpor dari nilai FDI terhadap nilai ekspor
negara asal investor. Setelah itu, respon cenderung mengalami kenaikan pada
diberikan nilai impor terhadap shock setiap periode berikutnya. Kontribusi
yang terjadi pada nilai FDI cenderung nilai FDI terhadap nilai ekspor pada
positif dan sampai 30 triwulan ke depan periode kurang lebih sembilan tahun
respon positif masih berlangsung yang akan datang mencapai 68,11%.

Tabel 4. Hasil Output Variance Decomposition Untuk Masing-Masing


Tabel 4. Hasil Output Variance Decomposition Untuk Masing-Masing Persamaan
Persamaan Ekspor dan FDI serta Impor dan FDI
Ekspor dan FDI serta Impor dan FDI

Variance Decomposition of EX Period Variance Decomposition of IM Period


Lag
EX FDI IM FDI
1 100.0000 0.000000 100.0000 0.000000
2 98.31915 1.680849 96.27914 3.720863
3 91.93625 8.063748 91.23208 8.767919
4 87.58103 12.41897 91.85885 8.141152
5 86.79761 13.20239 92.42455 7.575450
6 80.37901 19.62099 91.97286 8.027144
7 77.32645 22.67355 91.16336 8.836641
8 71.75362 28.24638 89.58573 10.41427
28 34.84681 65.15319 72.27934 27.72066
29 34.33147 65.66853 72.08723 27.91277
30 33.85967 66.14033 71.91088 28.08912
31 33.41290 66.58710 71.74754 28.25246
32 32.99585 67.00415 71.59528 28.40472
33 32.60796 67.39204 71.45136 28.54864
34 32.23700 67.76300 71.31297 28.68703
35 31.88875 68.11125 71.17813 28.82187
Sumber: Hasil Analisis

17
110 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
Sementara untuk sistem persama- baku sehingga akan meningkatkan
an bivariate antara nilai impor dan nilai tagihan impor host country.
FDI, output variance decomposition Sedangkan untuk pasangan
memperlihatkan bahwa kontribusi nilai variabel ekspor dan FDI, diperoleh hasil
FDI terhadap nilai impor cukup besar bahwa terdapat hubungan satu arah,
dalam jangka waktu dua tahun ke dimana FDI memengaruhi ekspor. Hasil
depan yakni sebesar 10,41%. Secara tersebut sejalan dengan hasil penelitian
keseluruhan kontribusi perubahan nilai yang dilakukan Pham (2012) yang
FDI terhadap nilai impor cenderung menyatakan bahwa dalam jangka
mengalami kenaikan pada setiap panjang terdapat hubungan satu arah
periode berikutnya. Kontribusi nilai FDI antara ekspor dan FDI (FDI
terhadap nilai impor pada periode mempengaruhi ekspor). Kenaikan yang
kurang lebih sembilan tahun yang akan terjadi pada FDI akan berdampak positif
datang mencapai 28,82% terhadap kinerja ekspor Indonesia.
Artinya kenaikan FDI akan mendorong
Pembahasan kenaikan ekspor Indonesia melalui
akumulasi modal, teknologi baru dan
Berdasarkan hasil uji Granger
peningkatan strategi dalam hal mana-
Causality, diperoleh hasil bahwa
terdapat hubungan dua arah antara FDI jemen dan pemasaran yang biasanya
dan impor. Hasil tersebut sejalan dibawa atau dipraktekkan oleh peru-
dengan hasil penelitian Pacheco-López sahaan multinasional yang berperan
(2005) yang juga menyatakan terdapat- sebagai investor asing (Pramadhani,
nya hubungan dua arah antara impor Rakesh dan Nigel, 2007).
dan FDI. Adanya permintaan impor dari Hasil output pengolahan menunjuk-
suatu negara menunjukkan adanya kan bahwa terdapat hubungan
pasar yang menjanjikan untuk produk kointegrasi antara variabel untuk
impor tersebut, sehingga investor akan masing-masing persamaan bivariate
tertarik untuk menanamkan modalnya ekspor dan FDI serta impor dan FDI.
untuk memproduksi produk di negara Hasil tersebut sesuai dengan penelitian
importir. Dengan kata lain, ketika terjadi yang dilakukan oleh Pramadhani,
peningkatan impor akan mendorong FDI Rakesh dan Nigel (2007) yang
yang masuk ke negara importir. Ketika memperoleh hasil terdapat kointegrasi
investor menanamkan modalnya dan atau hubungan jangka panjang untuk
melakukan proses produksi maka masing-masing sistem persamaan
mereka akan melakukan impor bivariate antara ekspor dan FDI serta
khususnya barang modal dan bahan
antara impor dan FDI di Indonesia.

18
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 111
Berdasarkan hasil estimasi persa- periode awal namun dalam jangka
maan jangka panjang dapat diperoleh panjang pengaruhnya akan semakin
kesimpulan bahwa FDI dalam jangka kecil. Hal tersebut sejalan dengan hasil
panjang mampu meningkatkan kinerja penelitian Liu (1995) dalam Waheed
ekspor Indonesia. Hal tersebut sesuai Tehseen dan Jawaid (2010) yang
dengan kajian yang dikemukakan oleh menyatakan bahwa FDI inward tidak
Appleyard, Field dan Cobb (2008) berpengaruh terhadap impor Taiwan
bahwa salah satu kelebihan dari adanya yang berasal dari home country (negara
FDI adalah meningkatnya produktivitas asal investor).
barang suatu negara yang juga Sedangkan berdasarkan estimasi
berdampak pada kenaikan ekspor. persamaan jangka pendek, diperoleh
Namun, untuk memberikan kontribusi hasil yang bertentangan dengan hasil
terhadap kinerja ekspor diperlukan persamaan jangka panjang. Dalam
waktu yang cukup panjang karena pada jangka pendek, terlihat bahwa FDI
dasarnya FDI merupakan investasi memberikan dampak yang negatif
jangka panjang. terhadap ekspor. Fenomena ini
Selain itu diperoleh hasil bahwa menunjukkan bahwa dalam jangka
dalam jangka panjang FDI juga waktu yang relatif pendek, kebera-
berpengaruh positif terhadap impor daan FDI bisa berdampak negatif
namun pengaruhnya tidak begitu besar. terhadap kinerja ekspor Indonesia. Hal
Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam tersebut dikarenakan dalam jangka
jangka panjang, FDI hanya memberikan pendek, dampak aliran masuk modal
kontribusi yang kecil terhadap kinerja asing ke sektor nyata secara umum
impor Indonesia artinya dalam jangka terjadi melalui perubahan nilai tukar
panjang besarnya nilai FDI yang masuk nyata mata uang domestik (nilai tukar
ke Indonesia tidak begitu memengaruhi setelah memperhitungkan tingkat harga
besarnya nilai impor Indonesia. Hal di negara-negara terkait). Aliran masuk
tersebut mengindikasikan bahwa kinerja FDI yang tinggi yang masuk ke
impor Indonesia cenderung dipengaruhi Indonesia cenderung akan meningkat-
oleh faktor-faktor lain seperti pertum- kan permintaan rupiah yang pada
buhan ekonomi, kondisi perekonomian akhirnya berdampak pada terapresiasi-
internasional, nilai tukar dll. Selain itu, nya nilai rupiah terhadap mata uang
karena pada dasarnya impor barang asing. Nilai tukar nyata mata uang
modal merupakan barang yang bersifat domestik yang cenderung terapresiasi
tahan lama sehingga kenaikan impor bisa berdampak negatif terhadap kinerja
yang disebabkan oleh masuknya FDI ekspor (melemahkan daya saing ekspor
hanya akan berpengaruh pada periode- dari sisi harga) (Bank Indonesia, 2010).

19
112 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
Selain itu, hasil analisis yang KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
diperoleh juga menunjukkan bahwa KEBIJAKAN
variabel perubahan nilai ekspor Berdasakan hasil analisis yang
dipengaruhi oleh perilaku masa lalunya. diperoleh, maka dapat disimpulkan
Dalam jangka pendek, perubahan nilai bahwa terdapat hubungan satu arah
ekspor pada lag pertama memberikan antara FDI dan ekspor di mana
pengaruh yang positif dan signifikan perubahan nilai FDI mempengaruhi
terhadap perubahan nilai ekspor pada perubahan nilai ekspor. Dalam jangka
saat ini. Hal ini menunjukkan bahwa pendek, peningkatan nilai FDI
ekspor satu triwulan sebelumnya menyebabkan penurunan nilai ekspor.
cenderung akan mendorong pening- Sedangkan dalam jangka panjang,
katan ekspor triwulan berikutnya atau peningkatan nilai FDI akan menyebab-
dengan kata lain ekspor pada periode kan terjadinya kenaikan nilai ekspor. Hal
sebelumnya dapat menjadi stimulus tersebut disebabkan oleh sifat FDI yang
yang baik untuk memacu peningkatan merupakan investasi yang berorientasi
ekspor pada periode sekarang. jangka panjang sehingga manfaatnya
Berdasarkan hasil estimasi persa- terhadap perekonomian termasuk
maan jangka pendek untuk pasangan kinerja ekspor dapat diperoleh dalam
variabel impor dan FDI dapat jangka yang lama. Sedangkan, dalam
jangka pendek, FDI akan cenderung
disimpulkan bahwa masih tingginya
menyebabkan apresiasi nilai tukar
impor bahan baku dan barang modal di
rupiah terhadap mata uang dolar
Indonesia pada dasarnya disebabkan
sehingga cenderung melemahkan
oleh masih besarnya ketergantungan
kinerja ekspor Indonesia. Selain itu,
proses produksi dalam negeri terhadap
diperoleh hasil bahwa nilai impor dan
barang-barang impor, bukan semata-
FDI, memiliki hubungan dua arah.
mata disebabkan oleh aliran FDI yang
Dalam jangka pendek dan jangka
masuk ke Indonesia. Namun demikian, panjang peningkatan nilai FDI
pada dasarnya masuknya FDI ke suatu cenderung berpengaruh positif terhadap
negara akan cenderung diikuti oleh peningkatan nilai impor namun
adanya permintaan impor barang modal pengaruhnya tidak begitu besar. Hal
dan bahan baku/penolong sebagai input tersebut menunjukkan bahwa tingginya
produksi yang digunakan oleh perusa- impor barang modal bahan baku
haan asing, meskipun besarnya kenaikan Indonesia lebih cenderung disebabkan
permintaan impor tersebut tidak begitu oleh masih besarnya ketergantungan
signifikan atau pengaruhnya tidak begitu produksi nasional terhadap barang
besar. impor.

20
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 113
Rekomendasi kebijakan yang dapat meningkatkan nilai ekspor ditengah
diajukan adalah: 1). Pemerintah dan menguatnya nilai rupiah terhadap dolar.
stake-holders harus terus memacu Hal tersebut dilakukan untuk menjaga
penanaman modal asing (FDI) di neraca perdagangan Indonesia agar
Indonesia namun tetap diimbangi oleh tetap mengalami surplus.
pengawasan. Hal konkret yang dapat
dilakukan adalah dengan meningkatkan DAFTAR PUSTAKA
sarana dan prasaran penunjang seperti Antoni, (2008). Investasi Langsung Asing
kondisi infrastruktur dan komunikasi. (FDI) Dan Perdagangan: Bukti Empiris
Di Indonesia. Jurnal Ekonomi Bisnis
Selain itu, cara yang dapat ditempuh dan Koperasi. Vol.10 No.2, Oktober
adalah dengan menyediakan birokrasi 2008.
yang tidak begitu rumit dan memerlukan Association of South East Asian Nation
[ASEAN]. (2004). Guide Book for
waktu yang lama dalam mengurus
Investing in ASEAN: Update 2004.
perizinan investasi. 2.) Mengingat ter- Jakarta: Sekretariat ASEAN.
dapat dampak positif kenaikan FDI Appleyard, D.R., J.F.Field and S.L. Cobb.
terhadap ekspor dalam jangka panjang, (2008). International Economics. New
York: McGraw-Hill.
maka pihak terkait diharapkan mampu
Badan Pusat Statistik. (2013). Data Series
mengarahkan FDI tidak hanya pada Ekspor dan Impor Triwulan 1990-2012.
sektor-sektor domestik yang justru Jakarta: BPS.
dapat meningkatkan pola konsumtif Bank Indonesia. (2010). Laporan
masyarakat, tetapi juga pada sektor- Perkonomian Indonesia. Jakarta: BI.

sektor yang produknya berorientasi Bank Indonesia. (2013). Data Series


Triwulan FDI 1990-2012. Jakarta: BI
ekspor. Langkah konkret yang dapat
Dunning, J.H. (1998). The European
dilakukan adalah dengan melakukan internal market program and inbound
seleksi terhadap investor yang memiliki foreign direct investment. In: J.H
Dunning (Ed), Globalization, trade and
komitmen dalam meningkatkan produksi
foreign direct investment (pp. 49-115).
nasional khususnya ekspor sehingga Oxford:Elsevier.
tercipta kerjasama yang saling mengun- Enders, W. (2004). Applied Econometric
tungkan untuk setiap pihak yang terkait. Time Series Second Edition. Hoboken:
John Willey and Son, Inc.
3). Adanya dampak negatif yang
Engle, R.F. dan C. W. J. Granger. (1987).
ditimbulkan kenaikan FDI terhadap Co-integration and Error Correction:
ekspor dalam jangka pendek yang Representation, Estimation, and
disebabkan oleh apresiasi nilai tukar Testing, Econometrica, Vol. 55, No. 2,
March 251-279.
rupiah terhadap dolar mengharuskan
Fitriana, Y. (2005). Penanaman Modal
pemerintah untuk berusaha untuk Asing Langsung dan Hubungannya
mendorong peningkatan volume dengan Beberapa Indikator Makro
Ekonomi Tahun 1989-2004 [Skripsi].
ekspor untuk mempertahankan atau Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

21
114 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014
Fontagné, L. dan M. Pajot. (2000). Foreign Pham, T.H.H. (2012). Temporal causality
Trade and FDI Stocks in British, US and the dynamics of foreign direct
and French Industries: Complements investment, exports and imports in
or Substitutes? Inward Investment, Vietnam. The Journal of International
Technological Change and Growth, Trade & Economic Development:
The Impact of Multinational
Corporations on the UK Economy (Ed. An International and Comparative Review.
N. Pain). Palgrave Macmillan. Volume 21, Issue 1.

Gujarati, D. (1995). Basic Econometrics Pramadhani, M. , B. Rakesh Bissoondeeal


Third & Fourth edition. New York: and D. Nigel. (2007). FDI, Trade And
McGraw-Hill. Growth, A Causal Link? [Working
Paper]. Birmingham (UK): Aston
Gujarati, D. (2003). Basic Econometrics University.
Third & Fourth edition. New York:
McGraw-Hill. Pramudita, R.S. (2012). Analisis Pengaruh
Keterbukaan Perdagangan terhadap
Haddad, M., & Harrison, A. (1993). Are Pertumbuhan Ekonomi, Penanaman
there positive spillovers from direct Modal Asing, dan Tenaga Kerja
foreign Investment?Journal of Industri Besar dan Sedang dengan
Development Economics, 42(1), 51-74. Pendekatan Vector Autoregessive
Nailu, Z.N. (2010). Impact of Foreign Direct [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Investment on Trade of African Statistik.
Countries. International Journal of Prasetyawati, M.D . (2012). Kajian Utang
Economics and Finance Vol. 2, No. 3; Pemerintah Indonesia: Keter-kaitannya
August 2010. terhadap Perekonomian dan Faktor-
Lipsey, R.E., S.L. Blomstrom dan K. faktor yang Meme-ngaruhi Debt Ratio
Kulchycky (1988). US and Swedish Pemerintah Periode Triwulan III 1998-
direct investment and export. R.E Triwulan III 2011 [Skripsi]. Jakarta:
Baldwin (Ed.), Trade Policy Issues And Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.
Empirical Analysis (pp.259-297). Salvatore, D. (2007). International
Chicago: University of Chicago Press. Economics. Prentice-Hall.
Liu, X. , Wang, C & Wei, Y. 2001. Causal Skipton, Chuck. (2007). Trade Openness,
links between foreign direct investment Investment, and Long-Run Economic
and trade in China. China Economic Growth. A working paper presented at
Review, 12 (2001), 190-202. the ‘07-‘08 Southern Economics
Pacheco-López, P. (2005). Foreign Direct Association (SEA) meetings New
Investment, Exports and Imports in Orleans, La. November 18-21, 2007
Mexico. Mexico: Department of Viva Bisnis News. (2012, 12 November). BI
Economics University of Kent. Ungkap Penyebab Ketimpangan
Pain, J.Y. & Wakelin, K. (1998). Export Ekspor dan Impor RI. Diunduh tanggal
performance and the role of foreign 1 September 2013 dari
direct investment. Manchester School http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/
(N.SS, 66), 62-88. 366817-bi-ungkap-penyebab-
ketimpangan-ekspor-dan-impor-ri.
Mundell, R. A. (1957). “International Trade
and Factor Mobility”. American
Economic Review, 47, pp.321-335.

22
Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014 115
Waheed, A., S. Tehseen dan Jawaid. Hailu, Z.H. (2010). Impact of Foreign Direct
(2010). Inward Foreign Direct Investment on Trade of African
Investment And Aggregate Imports: Countries. International Journal of
Time Series Evidence From Pakistan. Economics and Finance Vol. 2, No. 3;
International Economics and Finance August 2010. www.ccsenet.org/ijef.
Journal , Vol. 5, No. 1-2 (15. December
2010): pp. 33-43.
Yuliadi, I. (2008). Analisis Impor Indonesia:
Pendekatan Persamaan Simultan.
Jurnal Ekonomi dan Studi
Pembangunan Volume 9, Nomor 1,
April 2008: 89 - 104.

23
116 Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan, VOL.8 No. 1, JuLi 2014

Anda mungkin juga menyukai