Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
SAP 2
“Ruang Lingkup Dan Struktur Organisasi Usaha Perhotelan”
OLEH:
3
2. Berdasarhan unsur dan komponen harga kamar (plan)
a. European Plan yaitu harga kamar hanya termasuk kamar, serta konsumsi makan
dan minuman dicharge(tagih) berpisah dengan harga kamar ( tidak termasuk harga
makan)
b. American Plan yaitu harga kamar yang sudah termasuk harga makan dan minum,
dalam perkembangan saat ini american plan terbagi atas dua bagian, yaitu Full
American Plan, adalah harga kamar sudah termasuk breakfast, lunch, dan dinner,
dan Modified Amerikan Plan, adalah harga kamar yang termasuk harga untuk
breakfast, lunch atau dinner.
4
menyewa yang dibuat secara detail yang mengatur hak kewajiban kedua belah
pihak.
c. Semi-Residential Hotel, merupakan kombinasi dari transient hotel dan residential
hotel, hotel seperti ini umumnya memiliki room yang dapat disewa permalam
maupun perhari.
5
1.3 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Eropa, USA dan Indonesia
1.3.1 Sejarah dan Perkembangan Hotel di Eropa dan Amerika
Kata hotel dulunya berasal dari kata Hospitium (Bahasa latin) artinya ruang
tamu. Dalam jangka waktu lama kata Hospitium mengalami proses berubahan
pengertian dan unutk membadakan anatra Guest Room dan Masion House yang
berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan hostel. Kata hostel
lambat laun huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang.
Sehingga kata hostel berubah menjadi hotel seperti yang dikenal sekarang. Pada tahun
3000 Sebelum Masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk “inn”, yaitu
rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk
istirahat atau tidur. Kemudian pada tahun 961 Sesudah Masehi, di swiss-Alpine,
Augustinian Monks membangun hotel le Grand Saint Bernard Hospice yang
diperuntukkan bagi orang yang berziarah dari dan ke Roma.
City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794, Tahun 1800-
an, Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya
mahal hanya kaum hartawan yang bisa menginap di hotel mewah bergaya Eropa.
Kemudian pada tahun 1829, Hotel Trenont House di boston Amerika yang pertama
kali melengkapi hotelnya dengan lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu
kamar dipasang kunci pengaman.
Pada awal 1900-an, pelayanan hotel secara profesional mulai dikembangkan
oleh Ellsworth M.Statler, seorang operator hotel di Amerika, yang melengkapi kamar
dengan kamar mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an,
mulai berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha
hotel (individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).
1.4 Struktur Organisasi pada Hotel dan Standard Operational Procedure (SOP)
Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakikatnya sama dengan
prinsip-prinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip
pengelolaan manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang dimiliki
oleh pemilik dan manajemen hotel. Visi merupakan suatu gambaran ideal yang ingin
dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang. Misi adalah suatu pernyataan tentang usaha
hotel. Hotel akan menyusun sasaran-sasaran yang akan dicapai berdasarkan visi misi
tersebut dalam bentuk kebijakan-kebijakan perusahaan, seperti :
1) Pangsa pasar yang dituju
2) Jenis produk yang dihasilkan
3) Standar produk yang dihasilkan
4) Keuntungan yang ingin dicapai
5) Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan
masyarakat di sekitarnya.
Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan
lengkap fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin kompleks. Berdasarkan
struktur organisasi dapat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara
keseluruhan. Struktur organisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya.
Struktur organisasi merupakan bagan organisasi dari rantai perintah. Dari struktur
organisasi karyawan dan organisasi di dalamnya mendapatkan informasi:
1) Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta
tanggung jawabnya sehingga mengurangi kebingungan karyawan untuk
mendiskusikan komplain sesuai rantai komando atau perintah.
2) Mengetahui jenjang karier yang jelas melalui hierarki yang ada dalam jabatan-
jabatan di struktur organisasi.
3) Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur instruksi.
4) Menunjukkan jalur koordinasi dan kerja sama antar bagian melalui departemen dan
seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta tugas masing-masing
departemen dan seksi-seksi yang ada sehingga meningkatkan efisiensi.
Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri dari:
1) Uraian tugas (Job Description). Job description menggambarkan kewajiban dari
masing-masing posisi .
2) Standar manual pekerjaan (Standar operational procedure/SOP). SOP memberikan
gambaran mengenai pekerjaan atau kewajiban yang akan dilaksanakan.
3) Spesifikasi jabatan (Job Specification)
Accounting Departement:
a) General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas
dan berbertugas pada back office.
b) Income Auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggungjawab
atas pengendaliannya.
c) Credit, berfngsi melakukan analisa kredit dan kebutuhan modal kerja hotel.
d) Staff (Account Receivable, Account Payable), berfungsi membantu admistrasi
piutang dan hutang.
e) Bookkeeper, berfungsi membuat penyesuaian dan memposting data akuntansi serta
menyusun laporan keuangan.
Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel.
Personel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel.
Minor Departement:
a) Operator, berfungsi memberikan pelayanan telepon.
b) Laundry, berfungsi memberikan pelayanan laundry.
9
c) Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olah raga.
d) Sauna dan lain-lain.
Oleh karena itu diperlukan standar-standar operasi prosedur sebagai acuan kerja
secara sungguh-sungguh untuk menjadi sumber daya manusia yang profesional, handal
sehingga dapat mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Keuntungan adanya Standard Operating Prosedure (SOP)
a. SOP yang baik akan menjadi pedoman bagi pelaksana, menjadi alat komunikasi dan
pengawasan dan menjadikan pekerjaan diselesaikan secara konsisten.
b. Para pegawai akan lebih memiliki percaya diri dalam bekerja dan tahu apa yang harus
dicapai dalam setiap pekerjaan.
c. SOP juga bisa dipergunakan sebagai salah satu alat trainning dan bisa digunakan untuk
mengukur kinerja pegawai.
Standar ini mencakup seluruh departemen perhotelan tanpa terkecuali yang
menuntun para staf departemen untuk bekerja keras dan disiplin dalam mencapai tujuan
yang telah tertera dalam standar operasional tersebut, adapun standar operasional tersebut
mencakup berbagai macam departemen seperti :
a. Standar Operasional Prosedur Bar dan Restoran
b. Standar Operasional Prosedur Dapur
c. Standar Operasional Prosedur Front Office
d. Standar Operasional Prosedur Bagian Reservasi
e. Standar Operasional Prosedur House Keeping
f. Standar Operasional Prosedur Akunting
g. Standar Operasional Prosedur Enginering
h. Standar Operasional Prosedur Sale Marketing
Dan juga standar standar yang lain yang masih berada dalam ruang lingkup
manajemen perhotelan itu sendiri tanpa terkecuali. Manfaat adanya Standar
Operasional Prosedur sebagai berikut :
a. Sebagai patokan atau acuan dalam melaksanakan pekerjaan bagi semua staf
perhotelan sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang
diharapkan
b. Sebagai tolak ukur nilai atau eksistensi suatu pekerjaan atau pun sebagai
pembatas sebuah pekerjaan sehingga tidak melenceng dari standar.
11
c. Memberikan pemahaman tertulis baik itu bagi karyawan baru atau pun lama yang
juga menjadi bahan pembelajaran untuk menunjang pekerjaan.
d. Untuk karyawan baru, standar tersebut sebagai bagian dari media tertulis yang
lebih memudahkan para senior dalam membimbing karyawan tersebut sehingga
memberikan pemahaman yang langsung dapat dipahami baik itu secara tertulis
atau pun lisan.
e. Dalam sebuah kasus standar tersebut sering dijadikan bahan perbandingan
dengan hotel lain sebagai acuan tambahan dalam menerapkan disiplin kerja.
Sangat banyak manfaat yang dapat kita pelajari dari standar operasional prosedur
perhotelan untuk membentuk kedisiplinan kerja dan acuan dalam melaksanakan pekerjaan
dan perlu diingat standar dalam sebuah perhotelan merupakan tolak ukur dari keberhasilan
manajemen dari hotel tersebut.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ikhsan, Arfan dan Ida Bagus Teddy. 2008. Sistem Akuntansi Perhotelan. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Dodik Ariyanto, MM dan Ratna Sari, Widanaputra, A.A G.P. 2018. Akuntansi Perhotelan
Pendekatan Sistem Informasi Berbasis Usali. Yogyakarta: Graha Ilmu.
13