Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

Teofilin adalah obat yang di gunakan/berkhasiat mengatasi


Asma Bronkhial.
Teofilin merupakan golongan Xantin. Kerja obar Teofilin adalah
menghambat fosfodiesterase,menghasilkan peningkatan konsentrasi
jaringan siklik adenosine monofosfat (cAMP).

Farmakokinetik dari Teofilin yaitu:


1. Absorpsi :Diabsorpsi dengan baik dari bentuk dosis oral.
Absorpsi dosis lepas lambat berlangsung lambat namun sempurna.
2. Distribusi :Didistribusikan secara luas.Menembus plasenta.
Konsentrasi dalam ASI 70% dari kadar plasma.
3. Metabolisme dan Ekskresi :Sebagian besar di ekskresi oleh hati
menjadi kafein,yang dapat terakumulasi pada neonates.Metaboliknya
kemudian di ekskresi oleh ginjal.

II. SEDIAAN

Sediaan dari Teofilin yaitu antara lain:


 Tablet lepas segera:
100 mg,125 mg, 200 mg, 250 mg, 300 mg.
 Kapsul lepas segera:
100 mg, 200 mg.

1
 Tablet lepas sesuai waktu:
100 mg, 200 mg, 250 mg, 300 mg, 400 mg, 450 mg.
 Kapsul lepas sesuai waktu:
50 mg, 65 mg, 75 mg, 100 mg, 125 mg,130 mg, 200 mg, 250
mg, 260 mg, 300 mg.
 Sirup :
80 mg/15 ml, 150 mg/15 ml.
 Eliksir :
80 mg/15 ml
 Larutan oral :
80 mg/15 ml, 150 mg/15 ml.

 Injeksi (dengan dekstrosa)


O.8 mg/ml,1.6 mg/ml, 3,2 mg/ml, 4 mg/ml.
 Dalam konbinasi dalam :
Guatfenisin,Kalium Iodida,Gliserol Teriodinasi, dan Epinefrin.

III. PENGGUNAAN KLINIK

Obat Teofilin di kontraindikasikan pada penderita:


 Aritimia tidak terkendali
 Hipertiroidisme
 Diketahui Intoleransi Alkohol ( beberapa cairan oral ) .
Obat ini juga digunakan secara hati-hati pada pasien lansia > 60
tahun ( dianjurkan untuk mengurangi dosis ), GJK, KorPulmonale atau
penyakit hati ( diperlukan dosis ), perokok, ibu hamil, anak-anak <
6tahun, pasien obesitas.

2
IV. EFEK SAMPING

Efek samping dari obat Teofilin yaitu :


 SSP : gugup, ansietas, sakit kepala, insomnia.
 Kejang
 KV : takikardia, palpitasi, aritmia, angina pectoris.
 GI : mual, muntah, anoreksia, kram
 Neuro : tremor.

V. IMPLIKASI KEPERAWATAN

1. Pengkajian

 Kaji tekanan darah,nadi dan status pernapasan (kecepatan, bunyi


paru, penggunaan otot tambahan).
 Pantau perbandingan asupan dan haluaran untuk adanya peningkatan
dieresis dan kelebihan cairan sehubungan dengan volume obat.
 Pasien dengan riwayat masalah kardiovaskuler harus dipantau adanya
perubahan EKG.
 Pertimbangan tes laboratorium : Pantau AGD dan elektrolit serum
sebelum dan secara periodic selama terapi.
 Toksisitas dan overdosis : Pantau kadar obat secara rutin. Kadar
puncak harus di evaluasi 15-30 menit setelah dosis pembebanan IV, 1-
2 jam setelah bentuk aksi cepat, dan 4-12 jam setelah bentuk lepas
lambat. Rentang kadar plasma terapeutik adalah 10-20 mg/ml. Kadar
darah > 20 mg/ml berhubungan dengan toksisitas. Inesti kafein dapat
menyebabkan peningkatan semu kadar konsentrasi obat.
 Observasi pasien secara ketat untuk terjadinya toksisitas teofilin
progresif ( anoreksia, mual, muntah, gelisah, insomnia, takikardia,
aritmia,kejang ).

3
2. Intervensi

Intervensi disini meliputi rute dan dosis.


Dosis awal atau dosis pembebanan hanyan di perlukan pada
pasien yang belum pernah mendapat teofilin dalam bentuk apapun.
Kadar serum teofilin harus di gunakan untuk mengkaji semua program
pengobatan.
Bronkodilator :
 PO ( dewasa : 5 mg/kg di awal, kemudian pada orang dewasa sehat
yang tidak merokok – 3mg/kg tiap 8 jam, dewasa muda perokok –
3mg/kg tiap 6 jam, pasien >60 tahun atau pasien dengan kor pulmonal
– 2mg/kg tia 8 jam, pasien dengan gagal jantung kongestif atau
penyakit hati – 1-2mg/kg tiap 12 jam (dosis harian dapat di bagi dan di
berikan dalam bentuk dosis lepas lambat tiap 12-24 jam). Dosis tidak
lebih dari 13mg/kg/hari atau 900mg yang mana lebih rendah.
 PO ( anak-anak 9-16 tahun : 5mg/kg di awal,di lanjutkan 12mg/kg/hari
dalam dosis terbagi tiap 6 jam (dosis harian dapat di bagi dan di
berikan tiap 8-24jam dalam bentuk closes lepas lambat). Dosis tidak
boleh lebih dari 20mg/kg/hari pada pasien 9-12 tahun atau
18mg/kg/hari pada pasien 12-16 tahun atau 900mg,yang mana lebih
rendah.
 PO (anak-anak 1-9 tahun : 5mg/kg awal di lanjutkan dengan 4mg/kg
tiap 6 jam (tidak lebih dari 24mg/kg/hari atau 900mg, yang lebih
rendah).
 PO (bayi 6bulan-11bulan) : (0.2 x usia dalam minggu)+ 5 x kg = dosis
24 jam ( dalam mg),diberikan tiap 6jam.
 PO (bayi sampai 6 bulan) : (0.2 x usia dalam minggu)+ 5 x kg = dosis
24 jam.Diberikan tiap 8 jam
 PO (bayi prematur > 24 jam) : 1.5mg/ka tiap 12 jam.
 PO ( bayi premature < 24 hari) : 1mg/kg setiap 12 jam.
 IV (dewasa) : 5mg/kg di awal selama 20-30 menit,kemudian orang
dewasa sehat tidak merokok. 0,43mg/kg/jam, dewasa muda perokok

4
o.7 mg/kg/jam, pasien >60 tahun atau dengan kor pulmonal 0,26
mg/kg/jam, pasien dengan gagal jantung kongestif atau penyakit hati
0,2 mg/kg/jam. Kecepatan infuse dapat dikurangi setelah 12 jam.
 IV (anak-anak 12-16tahun) : 5mg/kg diawal, kemudian non perokok o,5
mg/kg/jam, perokok 0,7 mg/kg/jam.
 IV (anak-anak 9-12 tahun) : 5mg/kg pada awal,kemudian 0,7
mg/kg/jam.
 IV (anak-anak 1-9 tahun) : 5mg/kg awal,kemudian 0,8mg/kg/jam.
 IV (anak-anak sampai 1 tahun) : 5mg/kg di awal, kemudian dosis
dalam mg/kg/jam = (0.008)
( usia dalam minggu ) +0.21.

Stimulan Pernapasan :
 PO (neonatus) = 5mg/kg di awal, kemudian 2mg/kg/hari dalam 2 dosis
terbagi.
 IV (neonates) = 5mg/kg di awal, kemudian 1,5mg/kg tiap 12 jam.

3. Evaluasi

Efektivitas terapi ditunjukkan dengan :


 Meningkatnya kemudahan bernapas.
 Membersihkan bidang paru yang di ketahui dengan auskultasi.
 Pola nafas efektif pada apnea neonatal.
 Berkurangnya bronkospasme.

VI. ADVICE/PENDIDIKAN KEPADA PASIEN/KLIEN

a. Tekankan pentingnya hanya meminum obat sesuai dosis yang


diresepkan dengan interval sesuai petunjuk. Dosis yang terlupa harus
segera di minum saat ingat atau di hilangkan saja bila sudah
mendekati dosis berikutnya.

5
b. Anjurkan pasien untuk meminum cukup cairan (minimal 2000ml/hari)
guna mengurangi kekentalan sekresi jalan napas.
c. Anjurkan pasien untuk tidak meminum obat batuk,flu,atau pernapasan
yang di jual bekas tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.
Obat ini dapat meningkatkan efek samping dan menyebabkan aritmia.
d. Anjurkan pasien untuk meminimalakan asupan makanan dan minuman
yang mengandung santin (cola,kopi,cokelat) dan tidak memakan
makanan yang di panggang dengan arang setiap hari.
e. Instruksikan pasien untuk tidak mengganti merk atau bentuk dosis
tanpa berkonsultasi dengan dokter.
f. Anjurkan pasien untuk tidak merokok. Instruksikan pasien untuk
memberitahu dokter bila pola merokok berubah karena dapat
memerlukan penyesuaian dosis.
g. Anjurkan pasien untuk menghubungi dokter dengan segera bila dosis
obat yang biasa gagal untuk menimbulkan hasil yang di inginkan,gejala
memburuk setelah pengobatan,atau terjadi efek toksik.
h. Tekankan pentingnya memeriksa kadar serum secara rutin setiap 6-12
tahun.

6
DAFTAR PUSTAKA

 Judith Hopfer Deglin,PharmD ,dkk. 1996, Pedoman Obat untuk


Perawat Edisi 4, Jakarta: Buku Kedokteran EGC
 Dr.s.L.Hardjasaputra Purwanto, dkk. 2002, DOI (Data Obat
diIndonesia) Edisi 10, Jakarta: Grafidian Medipress

Anda mungkin juga menyukai