A. Definisi
CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi dimana
B. Klasifikasi
Renal System, 2000 dalam Price & Wilson, 2006). Penyebab gagal ginjal
infeksi dengan 12,85%, hipertensi dengan 8,46%, dan sebab lain dengan
D. Patofisiologi
Terlampirkan
E. Manifestasi Klinis
Menurut Brunner & Suddart (2002) setiap sistem tubuh pada gagal
bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, usia pasien dan kondisi
yang mendasari. Tanda dan gejala pasien gagal ginjal kronis adalah sebagai
berikut :
1. Manifestasi kardiovaskuler
2. Manifestasi dermatologi
3. Manifestasi Pulmoner
4. Manifestasi Gastrointestinal
5. Manifestasi Neurologi
6. Manifestasi Muskuloskeletal
7. Manifestasi Reproduktif
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin
angiotensin aldosteron.
anorganik.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Radiologi
Ditujukan untuk menilai keadaan ginjal dan derajat komplikasi ginjal.
Menilai besar dan bentuk ginjal serta adakah batu atau obstruksi lain.
3. Pielografi Intravena
ginjal pada usia lanjut, diabetes melitus dan nefropati asam urat.
4. USG
Menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkin ginjal , anatomi sistem
5. Renogram
10. EKG
dilakukan bila terdapat keraguan dalam diagnostik gagal ginjal kronis atau
b. Urin
Volume : Biasanya kurang dari 400 ml/jam (oliguria atau urine tidak
ada (anuria).
Ureum:
d. Hiponatremia
e. Hiperkalemia
i. Hipertrigliserida
j. Asidosis metabolik
H. Penatalaksanaan Medis
namun dapat memperlambat progres dari penyakit ini karena yang dibutuhkan
adalah terapi penggantian ginjal baik dengan dialisis atau transplantasi ginjal.
dialisi tetap atau transplantasi. Pada tahap ini biasanya GFR sekitar 5-10
5. Efusi perikardial
yaitu:
I. Pengkajian Fokus Keperawatan
1. Demografi.
juga yang mengalami CKD dibawah umur tersebut yang diakibatkan oleh
kebiasaan kerja dengan duduk / berdiri yang terlalu lama dan lingkungan
2. Riwayat penyakit yang diderita pasien sebelum CKD seperti DM, glomerulo
terjadinya CKD.
4. Pola eliminasi
peningkatan suhu dan tekanan darah atau tidak singkronnya antara tekanan
5. Pengkajian fisik
b. Tanda-tanda vital.
Tekanan darah naik, respirasi riet naik, dan terjadi dispnea, nadi
c. Antropometri.
d. Kepala.
Rambut kotor, mata kuning / kotor, telinga kotor dan terdapat kotoran
telinga, hidung kotor dan terdapat kotoran hidung, mulut bau ureum,
bibir kering dan pecah-pecah, mukosa mulut pucat dan lidah kotor.
f. Dada
g. Abdomen.
buncit.
h. Genital.
terdapat ulkus.
i. Ekstremitas.
j. Kulit.
Turgor jelek, terjadi edema, kulit jadi hitam, kulit bersisik dan
berikut:
seimbangan elektrolit).
K. Rencana Asuhan Keperawatan
Bakta, I Made & I Ketut Suastika,. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam.
Jakarta : EGC. 1999
Black, Joyce M. & Jane Hokanson Hawks. Medical Surgical Nursing Clinical
Management for Positive Outcome Seventh Edition. China : Elsevier inc.
2005
Nahas, Meguid El & Adeera Levin. Chronic Kidney Disease: A Practical Guide
to Understanding and Management. USA : Oxford University Press. 2010
Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2006