MAKALAH
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Komplementer
Yang dibina oleh Ibu Dra. Goretti Maria Sindarti, M. Kes
Oleh:
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul
“Terapi Komplementer Meditasi”
Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima
kasih kepada
1. Ibu Dra. Goretti Maria Sindarti, M. Kes selaku dosen pembimbing mata
kuliah Keperawatan Komplementer.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh
karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-
lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Meditasi ............................................................................ 3
2.2 Macam-macam Meditasi .................................................................... 3
2.3 Cara Kerja Meditasi ............................................................................ 5
2.4 Keuntungan dan Kerugian Meditasi ................................................... 5
2.5 Indikasi dan Kontra Indikasi Meditasi.............................................. 11
2.6 Langkah-langkah Meditasi ............................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berbagai macam pengobatan yang mampu mengurangi depresi, walaupun
obat-obatan dapat mengendalikan gejala atau tanda-tanda yang muncul, obat-
obat tersebut tidak bisa menyembuhkan depresi. Terapi obat dan ECT
membutuhkan biaya yang mahal. Retret dan psikoterapi, hipnotis merupakan
cara-cara yang baik untuk menangani depresi. Tetapi alat penyembuhan yang
bermanfaat serta mudah ditemukan sering kali dilupakan, alat tersebut adalah
meditasi. Seseorang yang mengalami rasa sedih atau mengalami depresi,
meditasi dapat memberikan bantuan yang luar biasa bagi kesehatan mental.
Apabila dapat menggabungkan antara meditasi dan imajinasi yang terarah dan
jenis musik yang tepat akan berpengaruh baik bagi penderita depresi
(Mucci&Kate, 2002)
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bertujuan membantu seseorang meningkatkan kepekaan dan kesadaran penuh
dari apapun yang terjadi padanya, menjadi pengamat yang sadar (Consius
Observer) dalam mengamati apa yang terjadi tanpa harus bereaksi padanya.
Ken Wilber (Rowan,1993;Prabowo,2007) untuk memahami proses
perkembangan psikospiritual dapat digunakan dua dimensi, dimana keduanya
dilakukan dengan cara yang berbeda yakni eros melawan thanos (cinta
melawan mati). Berdasarkan kesadaran tersebut Wilber membagi teknik
meditasi dalam 4 kuadran yaitu The Way of Form, The Expressive Way, The
Negative Way, dan The Falisitative Way :
1. The Way of Form dikenal sebagai meditasi konserfatif atau Absortif, yaitu
beberapa cara yang melibatkan objek nyata, seperti mantra, yantra (desain
simbolik), mudra (gerakan tangan), bija (Afirmasi), Kasina (permurkaan
atau warna), symbol (seperti naga, salib, teratai, hati, matahari).
2. The Expressive Way berkaitan dengan Tuhan, sipirit dan energy.
Merupakan versi dari meditasi dinamis meliputi: pernafasan kasar, gerakan
cepat, nyanyian keras dan lain-lain. Dengan cara ini seseorang mengambil
sesuatu yang menggangu, dan dalam bentuk meditasi lain seringkali
musuh harus dikatakan dan menjadi pusat dari meditasi. Berapa bentuk
Shematic, Metode Tantri, dan Sufi Dancing (Dzikir) dan “Berbicara
dilidah” dalam gereja Charimastic.
3. The Negative Way, seseorang mencoba mensingkirkan semua bentuk dan
semua ekspresi. Cara kerjanya adalah Letting Go, namun dalam cara
mengosongkan pikiran. Berapa contohnya adalah meditasi Pantjali yoga,
Latihan Zen Shikantaza, Neti-neti (bukan ini bukan itu).
4. The Facilatative Way, seseorang membuka kesadaran kepada “apa yang
ada disana”. Bentuk meditasi ini merupakan semua hal tentang kesaksian
terhadap apa yang terjadi, fokusnya adalah mengalir dengan apapun yang
dialami, mengikutinya dan membiarkannya. Dengan meditasi Vipassana,
Mahavipassana, dan Satipathana, seseorang berada pada pikiran yang
penuh dari apapun yang berlalu.
4
2.3 Cara Kerja Meditasi
Tubuh merespons stres dengan melepaskan hormon epinefrin (adrenalin)
dan norepinefrin yang menyebabkan detak jantung, aliran darah, dan tekanan
darah meningkat. Meditasi dapat menurunkan detak jantung kembali. Selain
itu, meditasi juga dapat mengatur aliran dan tekanan darah menjadi normal.
Saat bermeditasi, Anda turut berlatih mengesampingkan berbagai pikiran
negatif, yang bisa menyebabkan datangnya stres. Hal ini membuat pikiran
menjadi lebih tenang dari sebelumnya.
Di samping itu, meditasi juga diduga efektif dalam mengaktifkan
gelombang gamma di otak yang berperan dalam proses belajar, konsentrasi,
ingatan, dan kesadaran. Oleh sebab itu, meditasi dipercaya mampu
menghasilkan emosi positif berupa kebahagiaan.
5
darah bagi mereka yang memiliki risiko tinggi hipertensi atau stress
psikologis.
3. Mengatasi Insomnia
Kurang tidur dapat berakibat pada masalah kesehatan serius diantaranya
kelelahan dan berkurangnya nafsu makan. Penderita insomnia
mengandalkan obat tidur untuk membantu mereka tidur. Beberapa bahkan
mencoba untuk tetap tidur sesuai kebiasaan namun kondisi tersebut tetap
mengganggu. Penelitian telah dilakukan untuk menguji efek pengobatan
terhadap pola tidur dan hasilnya menunjukkan bahwa bermeditasi secara
rutin dapat membantu mengatasi kesulitan tidur dan terbangun akibat dari
insomnia kronis.
4. Menurunkan Risiko Infeksi Pernafasan Akut (IPA)
Manfaat meditasi untuk kesehatan diantaranya menurunkan risiko infeksi
pernafasan akut. IPA disebabkan oleh virus dan influenza merupakan salah
satu penyakit yang mempengaruhi banyak orang. Kesehatan dan sistem
kekebalan tubuh yang baik dapat melindungi tubuh dari IPA. Olahraga dan
meditasi adalah beberapa aktivitas yang terbukti bermanfaat. Penelitian
menunjukkan bahwa meditasi rutin dapat membantu mengurangi IPA.
5. Mengatasi Gangguan Usus
Latihan meditasi pikiran membantu menjaga kesehatan dan memberikan
kelegaan dari gangguan usus. Sebuah penelitian yang dilakukan pada
wanita yang mengalami gangguan usus menunjukkan bahwa meditasi
terbukti efektif dalam mengobati berbagai macam masalah pada usus.
6. Mengurangi Kegelisahan
Manfaat meditasi lainnya yang tak kalah penting adalah membantu
mengurangi kegelisahan. Penemuan yang diperoleh dari penelitian
menunjukkan bahwa meditasi mengurangi kegelisahan, tekanan darah, dan
membantu meningkatkan kualitas hidup.
7. Toleransi Rasa Sakit
Meditasi telah digunakan sebagai terapi untuk meningkatkan toleransi
terhadap rasa sakit. Sebuah penelitian menunjukkan adanya peningkatan
6
toleransi terhadap rasa sakit bagi orang-orang yang bermeditasi dan rasa
sakit yang dialami orang-orang tersebut juga menurun secara signifikan.
7
12. Melepas Penat
Melepas penat tidak hanya bisa dilakukan dengan manfaat liburan saja,
namun bisa juga dilakukan dengan cara meditasi. Meditasi bisa membuat
seseorang lebih bebas dan terbebas dari beban pikiran yang berat.
Sebanyak 77% orang yang mengalami masalah stress dan kepenatan bisa
diatasi dengan meditasi.
13. Memberikan Perasaan Bahagia
Meditasi bisa membuat seseorang merasa bahagia, hal itu dikarenakan saat
meditasi orang tidak akan berfikiran negatif dan berfikiran yang aneh-
aneh. Pikiran hanya dipusatkan pada satu cita saja.
14. Meningkatkan Kesadaran
Jika selama ini banyak orang yang tidak sadar akan tujuan hidupnya,
lakukanlah meditasi. Pusatkan konsentrasi dan pikiran pada satu tujuan,
dengan begitu pelaku meditasi bisa mengetahui secara sadar apa yang
ingin dia raih di dalam hidupnya ini.
15. Membuat Lebih Sabar dan Pemaaf
Manfaat meditasi yang dilakukan di tempat dan kondisi yang tenang, bisa
membuat seseorang memiliki jiwa dan pikiran yang tenang dan damai
pula. Saat orang lain berbuat kesalahan kepadanya, dengan jiwa dan
pikiran yang tenang bisa memaafkan orang dengan ikhlas.
16. Menghindarkan dari Kebiasaan Buruk
Bagi orang yang suka melakukan kebiasaan buruk, melakukan meditasi
bisa menjadi salah satu cara untuk menghindari kebiasaan buruk tersebut.
Waktu yang biasanya digunakan untuk melakukan kebiasaan buruk bisa
diisi dengan meditasi.
17. Mengembangkan Kepuasan Batin
Yang namanya manusia tidak akan pernah puas. Oleh sebab itu peran
manfaat meditasi disini bisa mengembangkan kepuasan batin manusia
sehingga bisa membedakan mana kebutuhan dan mana yang cuma
keinginan semata. Dengan membedakan keinginan dan kebutuhan
tersebut, manusia bisa memprioritaskan mana yang harus dicukupi terlebih
dahulu sesuai dengan kemampuannya.
8
Setelah bisa mencukupi apa yang menjadi kebutuhannya, manusia pun
akan memiliki kepuasan batin di dalam dirinya.
Kerugian :
9
dalam hubungan sosialnya. Para pakar mengatakan, efek samping yang
ekstrim dan langka hanya mungkin terjadi setelah jangka waktu meditasi,
seperti dalam waktu seminggu saat seseorang menjalankan meditasi
dengan berdiam diri.
3. Menyebabkan anda pasif
Dalam pemikiran luas, meditasi mindfulness hanyalah alat atau cara untuk
menenangkan dan memfokuskan diri sendiri. Tapi, dalam tradisi Buddhis,
ini tentang mendapatkan wawasan tentang kondisi manusia, mengurangi
stres dan penderitaan di hati juga pikiran kita sendiri.
Ini tentu memiliki manfaat menenangkan dalam situasi di mana kita tidak
dapat berbuat banyak untuk mengubah hal-hal dan itu perlu untuk tenang
dan tidak stres. Namun, ada kalanya kita harus marah, sedih dan bertekad
untuk mengubah hal-hal tersebut. Antusiasme pemikiran tunggal yang ada
dalam meditasi saat ini sering digunakan di sekolah, rumah sakit juga
perusahaan seperti Google untuk menutupi celah terkait penindasan,
ketidakadilan, diskriminasi dan kesulitan lain. Jenis penyebaran meditasi
sama saja dengan menggunakan Psychopharmacology represif untuk
menahan orang, atau perintah untuk 'berhenti berpikir tentang hal itu,'
yang akan cukup melemahkan diri Anda. Pada akhirnya, ini adalah cara
yang paling efektif untuk membuat Anda terisolasi, pasif dan patuh.
Intinya, bahaya meditasi dapat dihindari dengan Anda melihatnya sebagai
bagian dari teknik untuk hidup. Karena meditasi bukan hanya tentang
kedamaian, tapi membuka ruang untuk Anda melihat luka lama, trauma
yang pernah Anda hadapi bisa kembali muncul ke permukaan.
(Sumarni/Lifehack).
4. Menganggu system syaraf otonom
Reaktivitas otak pada sensasi inderawi merupakan hasil evolusi kita untuk
bertahan hidup. Segera ketika tubuh merasakan sakit atau panas atau
dingin atau kondisi berbahaya lainnya, otak memberi sinyal pada tubuh
agar bereaksi sedemikian hingga menjauh dari kondisi bahaya tersebut.
Ketika kita bersemedi dalam postur yang sama terus menerus misalnya,
otak menganggap hal tersebut berbahaya bagi peredaran darah atau
10
menekan beberapa syaraf penting. Karena alasan ini, otak menyuruh tubuh
untuk berganti posisi.
Tindakan menahan diri dari keinginan untuk berganti posisi dengan alasan
melatih diri agar tidak terpengaruh rangsangan dunia luar tubuh menjadi
sebuah hal yang berbahaya. Memang beberapa reaksi tubuh dapat
dipandang sebagai reaksi yang berbahaya bagi kehidupan sosial, misalnya
marah, takut, egois, nafsu, agresi, stress, hiperaktivitas. Namun tubuh
memiliki sistem otonomnya sendiri yang bekerja otomatis menyesuaikan
berbagai banyak komponen syaraf yang mungkin tak diperhitungkan kita
ketika membawanya ke ranah sadar. Ada alasan mengapa detak jantung
berada di sistem syaraf otonom bukannya diatur secara sadar oleh kita.
Jika hal ini diganggu, bahaya serangan jantung dapat menjadi nyata.
5. Hilangnya Penghargaan pada estetika
Dalam meditasi jenis tertentu, pelaku menjadi sangat terfokus pada dirinya
sendiri. Dunia luar menjadi sesuatu yang sekunder. Akibatnya adalah
individu menjadi egois sejati. Ia tidak memandang pemandangan alam,
bintang-bintang, keluarga, seks, tetesan hujan, bunga-bunga, dan deburan
ombak sebagai sesuatu yang indah. Mereka adalah nafsu. Pada taraf
tertentu, mereka bahkan tiba pada kesimpulan kalau dunia ini hanya ilusi.
Walaupun hal tersebut merupakan perdebatan dalam ranah filsafat, satu
hal yang pasti adalah hilangnya sistem nilai yang mengikat masyarakat.
11
· Depresi ringan
· Gangguan tidur
Kontra Indikasi :
- Anak kecil yang usia dibawah 5 tahun
- Stress berat
1. Pejamkan mata dan gunakan posisi tubuh yang rileks saat akan
bermeditasi. Posisinya bisa duduk tegak dan bisa juga dengan kondisi
berbaring namun lurus.
2. Carilah situasi hening tanpa suara.
3. Gunakan pernafasan untuk meraih keheningan. Tarik nafas dan
hembuskan nafas secara teratur.
4. Kendalikan pikiran dan perasaan. Hal inilah yang paling sulit dalam
bermeditasi. Kelola dan kendalikanlah pikiran.
5. Fokuskan pikiran pada tujuan yang ingin dicapai dengan meditasi.
Misalnya saja cita-cita ingin meraih ketenangan dengan mendekatkan diri
kepada tuhan dan sebagainya.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Meditasi adalah sebuah tekhnik yang digunakan untuk menenangkan
fikiran dan memfokuskan fikiran pada masa sekarang serta untuk
melepaskan rasa takut, ansietas dan memfokuskan keraguan yang
berkaitan dengan masa lalu dan masa dating
b. Macam-macam meditasi menurut Narayo dan Onstein (Tart,1997;
Prabowo,2007) mengklarifikasikan meditasi menjadi tiga jenis (1)
Meditasi Konsefatif (2) Meditasi Pembukaan (Opening up meditation),
dan (3) Mediatsi Ekpresif.
c. Cara kerja meditasi yaitu dengan cara tubuh merespons stres dengan
melepaskan hormon epinefrin (adrenalin) dan norepinefrin yang
menyebabkan detak jantung, aliran darah, dan tekanan darah meningkat.
d. Keuntungan meditasi ialah Mengurangi Stress, Mengendalikan Tekanan
darah, Mengatasi Insomnia, Menurunkan Risiko Infeksi Pernafasan Akut
(IPA), Mengurangi Kegelisahan, Toleransi Rasa Sakit, Mengatasi
Gangguan Seksual, Membantu Penurunan Berat Badan, Meningkatkan
Kecerdasan, Mengatasi Sindrom Kelelahan Kronis, Melepas Penat.
e. Kerugian dari meditasi ialah membawa perasaan bosan, kekosongan
bahkan takut, menyebabkan gangguan hubungan sosial, menganggu
system syaraf otonom.
3.2 Saran
Tidak ada salahnya untuk mencoba terapi komplementer seperti meditasi
untuk menjaga kesehatan tubuh kita, baik fisik maupun mental. Manfaat dari
terapi komplementer meditasi sediri juga cukup banyak bagi kesehatan salah
satunya untuk mengurangi tingkat stres, jadi apabila tidak ada kontraindikasi
meditasi dapat dilakukan untuk membantu menenangkan pikiran.
13
DAFTAR PUSTAKA
Krisna, A., Setiawan. (2002). Ilmu Medis dan Meditasi. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
14