Anda di halaman 1dari 22

PENCABUTAN ATAU REVISI PERMENHUT

P. 51/2006 DAN P.33/2007 TENTANG


ASAL-USUL (SKAU)
SURAT KETERANGAN ASAL-

TIM KEBIJAKAN
PUSPIJAK, BADAN LITBANG KEHUTANAN

Jakarta, 15 April 2011


Outline
• Mengapa SKAU Diberlakukan?
Diberlakukan?
• Dasar Kebijakan
• Kerangka Berpikir
• Pengalaman Ciamis
• Skenario Kebijakan
– Skenario 1
– Skenario 2
– Skenario 3
– Skenario 4
– Skenario 5
– Skenario 6
Mengapa SKAU Diberlakukan?
 Mekanisme pembayaran DR dan PSDH: self
assessment; dengan dokumen SAKB, SAKO & SAHHBK
 Pendekatan Self assessment disalahgunakan  diganti
dengan SKSHH : official assessment
 SKAU: dokumen proses tataniaga kayu dari areal hutan
hak  surat keterangan yang menyatakan sahnya
pengangkutan, penguasaan atau kepemilikan hasil
hutan kayu yang berasal dari hutan hak atau lahan
masyarakat
 SKAU  bentuk penyederhanaan dari Surat
Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH) :
Kepmenhutbun No. 132/Kpts-II/2000
– Untuk meningkatkan kesejahteraan, daya saing usaha serta
membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Dasar Kebijakan
• UU No 41/1999: Hutan hak/rakyat
– hutan pada tanah yang dibebani hak atas tanah
– hutan pada tanah pada bukan kawasan hutan serta
kepemilikannya jelas

• PP No. 6 /2007: melindungi hak-hak negara &


kelestarian hutan (pasal 117(1)):
– pengendalian peredaran dan pemasaran hasil hutan melalui
penatausahaan hasil hutan
• kelestarian hutan, pendapatan negara dan pemanfaatan hasil hutan
yang optimal dapat dicapai
• Perubahan SK Menhut No.126/2003 dan Permenhut No
P.18/2005  Permenhut Nomor P.55/2006
– Masalah payung hukum penatausahaan hasil hutan dari hutan
rakyat karena P.55/2006 mengatur hasil hutan dari kawasan hutan
negara

• Permenhut No P.51/2006; (P.62/2006 dan P.33/2007):


– Penggunaan SKAU sebagai dokumen angkutan hasil hutan dari
hutan rakyat
• Permenhut No. 33/2007  perubahan pada beberapa
pasal P. 51/2006:
– Pengertian SKAU diperluas
– Pasal 5(3): penunjukkan pejabat penerbit SKAU pengganti jika
Kepala Desa berhalangan
– Jenis kayu rakyat yang menggunakan SKAU diperluas
Hutan Hak:
PP Nomor 6/2007 pasal 1 (22)
Permenhut Nomor
Permenhut No P.33/2007 Permenhut Nomor
P.51/2006:
pasal 1 (a) Penggunaan SKAU untuk P.55/2006
pengangkutan hasil hutan Penggunaan SKAU untuk
kayu yang berasal dari
VS pengangkutan hasil hutan
Pengelolaan dan pemanfaatan kayu yang berasal dari
hutan hak
Hutan Hak: hutan negara
PP Nomor 6/2007 pasal 100
 pemanfaatan
pasal 117: penataan hasil
hutan pengendalian

Dokumen SKAU HR
Implikasi: menjadi tidak jelas
Dokumen SKAU menjadi suatu keharusan untuk: • Tidak efektif dalam
kelestarian hutan dan terkendalinya illegal logging. implementasi
Permasalahan: • Tidak
• Kapasitas SDM yang jauh dari memadai; mengakomodir
jenis kayu yang ada
• Jenis kayu terbatas pada yang tertera dalam
di daerah
P.51/2006 dan P.33/2007;
• Ketersediaan blanko SKAU yang terbatas;
• Tidak tersedianya dana operasional.
• Biaya transaksi yang tinggi
• Ketidakpastian dalam membangun HR
Pengalaman Ciamis
• Produksi kayu rakyat 326 000 m3/tahun
• KPH Ciamis: 3500 m3/tahun

SK KaDishut Propinsi Jawa Barat No. 51/Kpts/Dishut-


PH/2001: JUKNIS Tata Usaha Kayu di Propinsi Jawa
Barat.
Di level kabupaten  beragam
Pengaturan di tingkat propinsi dan kabupaten sering tidak
sejalan yang memperumit dan menambah biaya tinggi
peredaran kayu rakyat
Skenario Kebijakan
• Berdasarkan uraian di atas
atas,, dibuat beberapa skenario,
skenario,
yaitu:
1. SKAU tetap berlaku seperti sekarang
2. SKAU direvisi
3. SKAU dicabut di Jawa (DIREKOMENDASIKAN LITBANG??)
4. SKAU dicabut di Jawa diganti dengan SITE (Surat Ijin
Tebang) oleh kepala desa (DIREKOMENDASIKAN
LITBANG??)
5. SKAU diberlakukan secara voluntary di Jawa pada level kabupaten
(klarifikasi ke Biro Hukum)
6. Draft permenhut baru tentang penatausahaan hasil hutan dari
hutan hak
SKENARIO 1
DAMPAK
SKENARIO PERMASALAHAN IMPLIKASI SARAN PERBAIKAN
POSITIF NEGATIF
SKAU • Alokasi biaya • Penerbit Disinsenti •Ketidakje- •Peningkatkan
tetap transaksi, SKAU f terhadap lasan fasilitasi/kapabiltas
berlaku waktu dan adalah kebijakan lembaga kepala desa
seperti tenaga yang kepala untuk yang sebagai penerbit
sekarang tinggi, beban desa menanam mempu- SKAU
petani yang sehing- kayu nyai
•Advokasi kepada
meningkat ga (OMOT- kontrol
Pemda untuk
mende- OBIT), terhadap
• Tarik menarik membuat Perda
katkan INPRES…. kelestarian
kepentingan yang mengatur
pelayan produksi
dinas dan agar ada
an hutan
kelurahan/des transparansi biaya
publik
a terkait PAD penerbitan SKAU
oleh Kepala Desa
• Menurunkan
semangat
petani untuk
menanam
kayu
SKENARIO 1
DAMPAK SARAN
SKENARIO PERMASALAHAN IMPLIKASI
POSITIF NEGATIF PERBAIKAN
SKAU •Menurunkan •Lembaga •Tidak •Defisit •Pemberian
tetap posisi tawar desa memberik kayu tidak insentif kepada
berlaku petani mempunyai an segera masyarakat
seperti control dampak dapat untuk
•Berpotensi
sekarang terhadap pada diatasi menanam
dijadikan sebagai
kelestarian penurunan (bantuan bibit,
alat pencucian
produksi pencurian pupuk, dll)
kayu illegal
hutan kayu di
(laundring)
Perhutani
•Keterbatasan
jumlah dan
kapabilitas kepala
desa sebagai
perbitkan SKAU
•Kurang
transparantnya
biaya penerbitan
SKAU oleh kepala
desa

SKENARIO 2
DAMPAK SARAN
SKENARIO PERMASALAHAN IMPLIKASI
POSITIF NEGATIF PERBAIKAN
SKAU •Penurunan •Mendekat- •Kejelasan •Jenis kayu
direvisi permasalahan kan lembaga yang dicakup
yang timbul pelayanan yang dalam SKAU
dengan desa mempunyai diperluas.
pemberlakuan kepada control
•Kewenangan
SKAU seperti masyarakat terhadap
SKAU
sekarang kelestarian
•Menyeder- sepenuhnya
produksi
hanakan ada di desa.
hutan
mekanisme
•Penetapan
/ijin •Defisit kayu
tarif tekait
dapat lebih
•Menurun- dengan
cepat
kan biaya perijinan (SKAU
teratasi.
transaksi, dan lain-lain)
waktu dan secara jelas.
tenaga
SKENARIO 2
DAMPAK SARAN
SKENARIO PERMASALAHAN IMPLIKASI
POSITIF NEGATIF PERBAIKAN
SKAU •Penurunan sehingga •Kejelasan •Dana
direvisi permasalahan beban lembaga operasional
yang timbul masyarakat yang SKAU perlu
dengan menjadi mempunyai diatur secara
pemberlakuan ringan control jelas.
SKAU seperti terhadap
•Pemerinta •Penentuan
sekarang kelestarian
h daerah violume dan
produksi
mempunyai jenis kayu
hutan
control dilakukan
terhadap •Defisit kayu secara self
kelestarian dapat lebih assessment
hutan dan cepat
meningkatk teratasi.
an minat
masyarakat
untuk
menanam
pohon
SKENARIO 3

PERMASA- DAMPAK
SKENARIO IMPLIKASI SARAN PERBAIKAN
LAHAN POSITIF NEGATIF
SKAU •Mengurangi •Kesulitan •Meningk •Untuk memonitor
dicabut di biaya dalam atkan kayu dapat
Jawa transaksi memonitor kelestari melakukan
dalam produksi an sampling potensi
(DIRE-
pemasaran kayu rakyat produksi kayu
KOMEND
kayu rakyat dan
ASI-KAN •Potensi •Penguatan
lingkung
LITBANG •Meningkatka terjadinya fasilitasi
an.
??) n minat illegal Pemerintah Pusat
masyarakat logging di agar Pemda
untuk kawasan mampu
menanam Negara menjalankan
pohon inventarisasi
hutan (sesuai
amanat UU No
41/1999 dan PP
38/2007),
SKENARIO 3
PERMASA- DAMPAK
SKENARIO IMPLIKASI SARAN PERBAIKAN
LAHAN POSITIF NEGATIF
SKAU •Mendukung •dengan •Meningk sehingga
dicabut di kebijakan projenis yang atkan informasi potensi
Jawa rakyat dan sama (tidak kelestari hutan dapat
pro ada an diketahui
(DIRE-
lingkungan identitas produksi
KOMEND •Advokasi kepada
yang dan
ASI-KAN •Meningkatka Pemda untuk
menyertai lingkung
LITBANG n good membuat Perda
kayu yang an.
??) governance ditebang)
yang mengatur
agar data jumlah
•Ada dan volume kayu
kekuatiran yang ditebang
pemerintah dilaporkan ke
kehilangan dinas terkait
legitimasi (dinas kehutanan)
•Perlu dilakukan
konsultasi public
dan identifikasi
kondisi
prasyarat.
SKENARIO 4
PERMAS DAMPAK IMPLIKA SARAN
SKENARIO
ALAHAN POSITIF NEGATIF SI PERBAIKAN

SKAU dicabut •Mengurangi Ada Meningk •Penguatan


di Jawa biaya transaksi kekuatiran atkan fasilitasi
diganti dengan dalam pemda/dinas kelestari Pemerintah
SIT (Surat Ijin pemasaran kehilangan an Pusat agar
Tebang) oleh kayu rakyat legitimasi produksi Pemda mampu
kepala desa lebih efektif atas kayu dan menjalankan
rakyat lingkung inventarisasi
(DIREKOMEN •Meningkatkan
an hutan (sesuai
DASIKAN minat
amanat UU No
LITBANG??) masyarakat
41/1999 dan PP
untuk
38/2007),
menanam
sehingga
pohon
informasi
•Mendukung potensi hutan
kebijakan pro dapat diketahui
rakyat dan pro
lingkungan
SKENARIO 4
PERMAS DAMPAK IMPLIKA SARAN
SKENARIO
ALAHAN POSITIF NEGATIF SI PERBAIKAN

SKAU dicabut •Meningkatkan Ada Meningk •Advokasi


di Jawa good kekuatiran atkan kepada Pemda
diganti dengan governance pemda/dinas kelestari untuk membuat
SIT (Surat Ijin kehilangan an Perda yang
•monitoring
Tebang) oleh legitimasi produksi mengatur agar
produksi kayu
kepala desa atas kayu dan data jumlah dan
rakyat yang
rakyat lingkung volume kayu
(DIREKOMEN efektif
an yang ditebang
DASIKAN
•Adanya dilaporkan ke
LITBANG??)
dokumentasi dinas terkait
identitas yang (dinas
menyertai kehutanan)
kayu yang
•Perlu dilakukan
ditebang
konsultasi publik
dan identifikasi
kondisi
prasyarat.
SKENARIO 5
PERMA DAMPAK SARAN
SKENARIO SALAH IMPLIKASI
POSITIF NEGATIF PERBAIKAN
AN
SKAU Akan Lemahnya informasi Meningkat Peningkatan
diberlaku- meningkatkan tentang potensi kan teknologi
kan secara minat hutan rakyat kelestarian budidaya
voluntary di masyarakat produksi tanaman
Tidak ada lembaga
Jawa pada untuk dan hutan di hulu
yang bertanggung
level menanam lingkungan dan insentif
jawab terhadap
kabupaten pohon penanaman
kelestarian hutan
(klarifikasi di hulu
Aturan yang rakyat
ke biro
lebih flexible Untuk
hukum) Potensi peningkatan
sesuai dengan kabupaten
produksi kayu yang
kondisi yang tidak
illegal
setempat menerapkan
Potensi konflik antar SKAU perlu
kabupaten/propinsi diidentifikasi
pra kondisi
Biaya transaksi tetap pemungkin
ada
SKENARIO 6
SARAN
SKENARIO PERMASALAHAN DAMPAK IMPLIKASI
PERBAIKAN
Draft •Alokasi biaya •Disinsentif•Jika penduduk •Jenis-jenis kayu
permenhut transaksi, waktu dan terhadap menampung yang ditanam
baru tenaga yang tinggi, kebijakan KR di halaman oleh rakyat,
tentang beban petani yang untuk rumahnya (yang penerbitan SKAU
penatausa meningkat menanam tidak dilaporkan dilakukan oleh
haan hasil • (OMOT- sebagai tempat desa
hutan dari •Menurunkan OBIT), Penampungan •
hutan hak semangat petani INPRES… •terdaftar kepada •Penyederhanaa
untuk menanam instansi yang n jumlah lembar
kayu •Memungkin berwenang) SKAU untuk arsip
•Menurunkan posisi kan tarik maka dapat (penerima,
tawar petani menarik dianggap suatu penerbit/desa,
• kepentingan tindakan illegal. dan dinas
•Tarik menarik •Kondisi ini bisa kehutanan)
kepentingan dinas menimbulkan
dan kelurahan/desa kesewenang-
terkait PAD wenangan, yang
jelas
meningkatkan
biaya transaksi.
SKENARIO 6
SARAN
SKENARIO PERMASALAHAN DAMPAK IMPLIKASI
PERBAIKAN
Draft •Penerapan • Berpotensi •Menarik •Penggunaan
permenhut kewajiban pada menimbulka kewenangan dokumen SKAU
baru hutan negara ke n konflik penerbitan SKAU diperlonggar
tentang kawasan non hutan dengan dari Kepala Desa untuk
penatausa (pasal 1 huruf k) aturan yang kembali ke Dinas memudahkan
haan hasil lain baik sehingga pengangkutan
hutan dari •Kewenangan sumir secara memperpanjang
hutan hak (pasal 1 huruf m dan vertikal prosedur •Tempat
n) maupun perijinan; penampungan
horizontal. menjauhkan kayu rakyat
•Pasal 2 Ayat (2) pelayanan diperjelas
dan (3): Tempat •Menambah public; dan batasannya
Penampungan beban berpotensi
Terdaftar masyarakat meningkatkan •Penentuan jenis
biaya transaksi dan pengukuran
volume kayu
dilakukan oleh
masyarakat
sendiri (self
assessment)
SKENARIO 6
SARAN
SKENARIO PERMASALAHAN DAMPAK IMPLIKASI
PERBAIKAN
Draft •Pasal 7 ayat 2c:
permenhut tidak dirinci
baru mengenai jenis-jenis
tentang kayu yang
penatausa diusahakan oleh
haan hasil Perhutani
hutan dari
hutan hak •Pasal 7 ayat 3a:
Jenis-jenis kayu
yang dilimpahkan ke
desa sangat
terbatas

•System official
assessment yang
memberatkan
masyarakat (Pasal
10)

Anda mungkin juga menyukai