Anda di halaman 1dari 36

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/penuh, atau


kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan yang dilakukan pada waktu
lalu ditandai dengan gangguan fungsi sosial/okupasi.

Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide-ide pikiran
yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan logika/bukti-bukti yang
nyata.

Waham adalah keyakinan isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok
dengan inteligensi dan latar belakang kebudayaan walaupun hal-hal itu mustahil.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk mendapatkan gambaran umum tentang penerapan proses asuhan keperawatan


terhadap klien dengan gangguan alam perasaan (waham).

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian terhadap pasien dengan gangguan


alam perasaan.

b. Mahasiswa mampu menyusun diagnosa keperawatan sesuai dengan hasil


pengkajian

c. Mahasiswa mampu menyusun perencanaan keperawatan terhadap pasien dengan


keluhan gangguan alam perasaan dengan kebutuhan pasien.

d. Mahasiswa mampu melakukan intervensi tindakan yang nyata sesuai dengan


perencanaan tindakan keperawatan dan prioritas masalah.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 1
e. Mahasiswa mampu menentukan permasalahan yang dihadapi klien dan dengan
memperhatikan pohon masalah dapat diketahui penyebab sampai pada efek dari
masalah tersebut.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 2
TINJAUAN TEORITIS WAHAM

A. Gangguan Alam Perasaan

Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/penuh, atau


kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang bias dan yang dilakukan pada waktu
lalu ditandai dengan gangguan fungsi sosial/okupasi.

Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide-ide pikiran
yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan logika/bukti-bukti yang
nyata.

Waham adalah keyakinan isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok
dengan inteligensi dan latar belakang kebudayaan walaupun hal-hal itu mustahil.

Waham adalah kepercayaan yang salah dan berfikir yang tidak sesuai dengan orang lain
dan kontradiksi dengan realitas sosial (Stuart dan Sundeen, 1995).

B. Etiologi Waham

1. Teori Psikodinamika

Teori psikoanalitik berfokus pada hubungan anak dan orang tua, yang tidak
memuaskan sejak dini, dengan proses berduka yang tak terselesaikan. Ini
mengakibatkan individual terfiksasi pada tahap marah, dari proses berduka, dan
mengarahkannya ke diri sendiri. Ego tetap lemah sementara superego menjadi luas
dan menjadi sifat menghukum.

Teori kognitif menunjukkan keyakinan bahwa depresi terjadi sebagai akibat dari
gangguan kognitif, menimbulkan evaluasi negatif tentang diri selama proses pikir
terganggu. Individu menjadi pesimis dan memandang diri terhadap berharga dan tidak
adekuat, serta hidup dalam keputusasaan.

2. Teori Biologi

Karena adanya beberapa kekuatan/pengaruh dari beberapa penyakit keluarga yang


mempunyai gejala yang sama.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 3
3. Teori Dinamika Keluarga

Karena orang tua yang terlalu pemarah, menuntut dan kaku, tidak percaya pada diri
sendiri, mudah tersinggung.

Rentang respon neurologist :

Respon adaptif Respon maladaptif


 Pikiran logis  Pikiran kadang  Kelainan pikiran/
terganggu delusi
 Persepsi akurat
 Ilusi  Halusinasi
 Emosi konsisten
dengan pengalaman  Reaksi emosional  Delusi
berlebih
 Perilaku cocok  Ketidakmampuan
 Perilaku ganjil untuk mengalami
 Hubungan seksual emosi
C. Psikopatologi Waham  Menarik diri
 Isolasi sosial
Seseorang yang merasa terancam dengan orang lain, atau dirinya sendiri mempunyai
pengalaman kecemasan dan timbul perasaan bahwa sesuatu yang tidak menyenangkan
akan terjadi dan menyangkal ancaman tersebut, terhadap persepsi diri atau objek realita
melalui manifestasi, kesan terhadap suatu kejadian atau suatu keadaan dilanjutkan dengan
memproyeksi pikiran dan perasaannya ke lingkungan, sehingga pikiran, perasaan
keinginannya yang negatif dan tidak dapat diterima akan datang dari luar dirinya,
akibatnya orang tersebut berusaha untuk memberi alasan atau rasional tentang
interprestasi perangai (dirinya sendiri/ terhadap realitas dirinya sendiri dan orang lain).

D. Manifestasi Klinis Waham

1. Yakin bahwa pikirannya bertanggung jawab terhadap kejadian/bencana.

2. Berpikir bahwa dirinya mendapat kekuatan super dari yang maha kuasa.

3. Curiga, pemarah, takut, ditunjukkan pada lingkungan atau orang lain.

4. Perhatian menurun, sulit berkonsentrasi pada aktivitas sederhana/kejadian

5. Pola bicara tidak logis/inkoheren

6. Pola tidur tidak teratur


Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )
Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 4
7. Ambivalen

E. Macam-Macam Waham

1. Waham agama : yaitu keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan.

2. Waham kebesaran : yaitu keyakinan klien yang berlebihan terhadap dirinya atau

kekuatannya.

3. Waham somatik : klien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu, terserang

penyakit atau di dalam tubuhnya terdapat binatang.

4. Waham curiga : klien yakin bahwa ada orang/sekelompok orang yang sedang

mengancam dirinya.

5. Waham nihilistik : klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi di dunia ini/

sudah meninggal dunia.

6. Waham sisip pikir : yaitu klien yakin bahwa orang lain mengetahui isi pikirannya,

padahal ia tidak pernah menyatakan pikirannya pada orang

tersebut.

7. Waham kontrol pikir : yaitu klien yakin bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan

luar.

F. Konsep Asuhan Keperawatan Waham

Pengkajian :

1. Faktor predisposisi

a. Perkembangan

Ketidakmampuan, individu dalam menyelesaikan tugas-tugas perkembangan,


misal rasa saling percaya yang tidak terbina, kegagalan dalam mengungkap
perasaan dan pikiran.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 5
b. Lingkungan

Yang tidak terapeutik sering mengancam dan menimbulkan cemas


berkepanjangan.

c. Interaksi

1) Curiga merasa diawasi, kaku dan tidak toleran terhadap dirinya.

2) Yang perlu diantisipasi, yaitu memperhatikan dalam perubahan penampilan,


persepsi dan isi pikir.

3) Tidak mampu memfokuskan pikiran dan tidak terselesaikan, tidak mampu


mengorganisasikan pikiran untuk menyelesaikan masalah

2. Faktor Presipitasi

a. Faktor internal

Merasa gagal, kehilangan sesuatu yang bermakna, secara berulang dan ketakutan
karena adanya penyakit fisik.

b. Faktor eksternal

Adanya trauma/serangan fisik, kehilangan hubungan penting dengan orang yang


berarti dan adanya kritikan dari orang lain.

c. Faktor biokimia

Kadar dopamine yang meningkat di atas, kelebihan dopamin akibat meningkatnya


produksi dan pelepasannya.

3. Faktor perilaku

a. Dimensi fisik

1) Nutrisi tidak adekuat terhadap delusi yang menyiksa.

2) Kesukaran tidur

3) Kesenangan dan keindahan, kurang perhatian ketika area pada delusi.

4) Aktivitas tidak fungsional.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 6
Kebiasaan pengobatan menolak tidak menurut aturan hidup karena takut akan
membahayakan (waham penganiayaan)

5) Perilaku destruktif

a) Kurang pengontrolan pikiran berdasarkan delusi.

b) Usaha bunuh diri

c) Pembunuhan

b. Dimensi emosional

1) Ekspresi emosi, kadang-kadang tidak ada

2) Takut yang berlebihan

3) Mencurigai orang lain/tidak percaya pada orang lain

4) Kasar, tidak menghargai, sukar marah

5) Terlihat bingung dan senang berfantasi

6) Merasa bersalah

7) Bermusuhan

c. Dimensi sosial

1) Percaya diri tidak realistik

2) Curiga

3) Menarik diri dan isolasi

4) Merasa dirinya orang terkenal/hebat.

d. Dimensi spiritual

1) Kepercayaan yang berlebihan

2) Tidak mampu menikmati hidup

3) Merasa dirinya Tuhan

4. Mekanisme koping

a. Denial : menghindari kenyataan yang tidak diinginkan.


Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )
Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 7
b. Proyeksi : mengatakan harapan, pikiran, perasaan, motivasi sendiri sebagai

harapan.

c. Disosiasi : memisahkan diri dari lingkungan.

G. Diagnosa Keperawatan

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan waham.

2. Perubahan proses pikir waham berhubungan dengan harga diri rendah kronis.

Pohon Masalah

Kerusakan Akibat
komunikasi verbal

Perubahan proses Masalah Utama


pikir waham

Gangguan harga diri,


Causal/penyebab
harga diri rendah

H. Perencanaan

1. Diagnosa : Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan

proses pikir waham.

Tujuan umum : Klien dapat melakukan komunikasi verbal

Tujuan khusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya

2. Klien dapat mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi

3. Klien dapat membina hubungan realitas

4. Klien dapat menggunakan obat dengan benar.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 8
Perencanaan :

a. Bina hubungan saling percaya dengan pasien

b. Jangan menambah dan mendukung waham klien

c. Yakinkan klien dalam keadaan aman dan terlindung

d. Observasi apakah waham klien mengganggu aktivitas sehari-hari dan perawatan


diri.

e. Beri tujuan pada penampilan dan kemampuan klien yang realitas.

f. Observasi kebutuhan sehari-hari.

g. Bicara dengan klien dalam kontak realitas

h. Sertakan klien dalam terapi aktivitas kelompok

i. Diskusikan dengan keluarga tentang gejala waham, cara merawatnya.

2. Diagnosa 2 : Perubahan proses pikir berhubungan dengan harga diri rendah

kronis

Tujuan umum : Proses pikir baik sesuai dengan realita.

Tujuan khusus : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat

2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang


dimiliki

3. Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan

4. Klien dapat menetapkan kegiatan sesuai kondisi

5. Klien dapat menggunakan sistem pendukung yang ada.

Perencanaan :

a. Bina hubungan saling percaya

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 9
b. Diskusikan kemampuan dan aspek yang dimiliki.

c. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit.

d. Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai
kemampuan.

e. Beri kesempatan pada klien mencoba kegiatan yang telah direncanakan

f. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan
harga diri rendah.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 10
BAB III

TINJAUAN KASUS

I. Identitas Klien

Nama : Tn. LH

Jenis Kelamin : Laki-laki

Umur : 51 Tahun

Suku / Bangsa : Tionghoa / Indonesia

Informal : Keponakan Klien

Agama : Konghuchu

Alamat : Jl.Gusti Aplos RT/RW : 08/2 Desa Teluk Melano

Kecamatan Simpang Hilir Kab.Kayong Utara

Tanggal Pengkajian : 25 Maret 2019

II. Alasan Datang Ke Puskesmas

Klien diantar oleh Keponakan klien ke Puskesmas Teluk Melano, karena klien sering
melamun ngoceh sendirian, selalu merasa dikejar-kejar orang, bercerita sendirian
tentang hal-hal yang terlalu mewah dan tinggi yang tidak sesuai dengan keadaan,klien
merasa ada orang yang akan merebut Toko Sembako klien.

III. Faktor Predisposisi

Klien sebelumnya belum pernah mengalami gangguan kejiwaan, selama ini klien
belum pernah melakukan pengobatan. Saat ini klien tinggal Sendiri Setelah ditinggal
pergi oleh istrinya 10 tahun yang lalu, klien memiliki seorang anak dari istrinya ini,
klien mengatakan dulu ia mempunyai Toko Sembako dan adanya pembagian
pendapatan yang tidak merata dengan isterinya. Klien menginginkan Menjadi seorang
Perwira.
Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )
Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 11
Keponakan klien mengatakan klien sering melamun, ngoceh sendirian, selalu merasa
dikejar-kejar, bercerita hal-hal yang terlalu meawah dan tinggi yang tidak sesuai
dengan keadaan klien, adanya orang yang mau merebut posisi jabatannya.

IV. Faktor Presipitasi

Klien sering menyendiri, duduk di samping ruangan bagian luar, tidur-tiduran, berjalan
mondar-mandir, mengoceh sendirian, sering diajak bercerita, selalu bercerita bahwa ia
memiliki jabatan yang tinggi.

Masalah keperawatan :

1. Kerusakan komunikasi verbal

2. Harga diri rendah

V. Fisik

a. Tanda-tanda Vital :

TD : 110/80 mmHg

S : 36,5oC

N : 84 kali/menit

RR : 22 kali/menit

b. Ukur : TB : 168 cm, BB : 50 kg

Tidak ada keluhan fisik

VI. Psikologi Sosial

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 12
1. Genogram

Keterangan :

: Laki-laki / perempuan meninggal

: Laki-laki

: Perempuan

: Bercerai

Sejak perceraian Tn. LH tinggal Sendirian di rumahnya tanpa ada yng menemani.

2. Konsep Diri

a. Citra diri

Klien merasa dirinya tampan tanpa ada kecacatan atau kekurangan pada dirinya.

b. Identitas

Saya adalah seorang Perwira, sekarang saya tidak bekerja lagi.

c. Peran

Sekarang saya tidak bisa bekerja dan beraktivitas seperti orang yang lainnya.

d. Ideal diri

Jika saya sembuh nanti saya ingin melanjutkan Membuka Toko Sembako.

e. Harga diri

Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga karena tidak diperkenankan menjadi
Tentara ( Perwira).

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 13
Masalah keperawatan : Waham kebesaran

3. Hubungan Sosial

Orang yang paling berarti dalam hidupnya adalah istrinya, sebelum mengalami
gangguan kejiwaan, klien sering aktif dalam organisasi Dasa Marga ( Organisasi
Masyarakat Tionghoa ).

4. Spiritual

Klien merasa dirinya selalu dilindungi oleh Dewa, klien selalu mengikuti/
melaksanakan sembahyang di Pekong.

VII. Status Mental

a. Penampilan

Cara berpakaian klien kurang rapi,selalu memakai topi Baret berwarna hijau dan
Kaca mata hitam tapi selalu bersih karena diganti tiap hari.

b. Pembicaraan

Klien dapat berkomunikasi dengan baik, hanya saja Tn. LH tidak mau memulai
pembicaraan bila tidak dimulai duluan, dan kadang-kadang membisu, klien sering
tidak nyambung dengan pertanyaan Mahasiswa.

Masalah keperawatan : Kerusakan komunikasi verbal.

c. Aktivitas motorik

Tampak gemetar ketika klien menjulurkan tangan dan merentang kaki.

d. Alam perasaan

Gembira yang berlebihan, karena merasa Menjadi seorang Perwira.

Masalah keperawatan : Waham kebesaran.

e. Interaksi selama wawancara

Selalu mempertahankan pendapatnya

Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal.

f. Persepsi

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 14
Selalu timbul ide-ide baru dari dirinya sendiri dan bercerita dari satu topik ke topik
lain yang masih ada hubungan.

Masalah Keperawatan : perubahan persepsi sensori.

g. Isi pikir

Selalu meninggi setiap semua cerita.

Masalah keperawatan : Waham kebesaran.

h. Tingkat kesadaran

Tn. LH kelihatan bingung.

i. Memori

Klien tidak ingat siapa nama isteri klien.

j. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien dapat berhitung sederhana dengan baik.

VIII. Kebiasaan Klien dirumah

a. Makan

Frekuensi : 2 x sehari ( didapat dari Keponakan )

Jumlah : 1 porsi dihabiskan.

b. BAB/BAK

BAB : 1x / hari

BAK : 3-4 x / hari

c. Mandi

Klien dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan

d. Istirahat dan tidur

Klien tidak memiliki masalah gangguan tidur.

e. Mekanisme koping

Denial, proyeksi dan disosiasi.


Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )
Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 15
ANALISA DATA

Masalah
No Data
Keperawatan

1 Data Subjektif :

Klien mengatakan bahwa dia adalah seorang


Perwira
Waham kebesaran

Data Objektif :

Cerita selalu meninggi,bicara spontan dan lambat.

2 Data Subjektif :

 Saya ingin Menjadi seorang Perwira

 Saya merasa tidak dihargai oleh keluarga dan Harga diri rendah
teman-teman

Data Objektif :

 Tidak percaya diri

 Sering melamun

 Sering berbicara sendiri

 Dan duduk sendiri

POHON MASALAH

Akibat Kerusakan
komunikasi verbal

Perubahan proses pikir


Masalah utama
waham kebesaran

Harga diri rendah


Penyebab
kronis

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 16
Diagnosa Keperawatan :

1. Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan perubahan proses pikir waham


kebesaran.

2. Perubahan proses pikir waham kebesaran berhubungan dengan harga diri rendah kronis.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 17
ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Tn. LH

Ruang/Puskesmas : Teluk Melano

Diagnosa Perencanaan
No Tgl Rasional
Keperawatan Tujuan Kriteria Evaluasi Intervensi

25 Maret Kerusakan TUM :


2019 komunikasi
Klien dapat melakukan
verbal
komunikasi verbal
berhubungan
dengan waham TUK :

1. Klien dapat membina


1.1. Klien dapat 1.1.1. Bina hubungan saling percaya 1.1.1. Hubungan saling percaya
hubungan saling
mengungkapkan sebagai dasar interaksi yang
percaya.  Salam terapeutik
perasaannya dan terapeutik
keadaan saat ini  Perkenalkan diri

secara verbal.  Jelaskan tujuan interaksi

 Ciptakan lingkungan yang tenang

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 18
 Buat kontrak yang jelas

 Tepati waktu

1.1.2. Jangan membantah dan dukung waham 1.1.2. Meningkatkan orientasi realita
klien klien dan rasa percaya klien

 Katakan perawat menerima dan yakin

 Katakan perawat tidak mendukung

1.1.3. Observasi apakah waham klien 1.1.3. Waham harus dikenal terlebih
mengganggu aktivitas sehari-hari dahulu oleh perawat agar
intervensi efektif.

2. Klien dapat Klien dapat 2.1.1. Memberikan hal yang positif


2.1.1. Beri pujian pada penampilan dan
mengidentifikasi menunjukkan atau pengakuan akan
kemampuan klien yang realitas.
kemampuan yang kemampuan yang meningkatkan harga diri klien.
dimiliki dimilikinya.

2.1.2. Meningkatkan/mengingatkan
Klien dapat 2.1.2. Diskusikan dengan klien kemampuan kembali pengetahuan dan

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 19
menyebutkan yang dimiliki pada waktu lalu dan saat kemauan klien
kelemahan yang ini yang realistis.
2.1.3. Untuk mengetahui sampai
ada pada dirinya.
2.1.3. Jika klien selalu bicara tentang dimana kebutuhan waham
wahamnya, dengarkan sampai klien
kebutuhan waham tidak ada.

3. Klien dapat
mengidentifikasi
3.1.1. Observasi kebutuhan klien sehari-hari.
kebutuhan yang tidak 3.1. Klien dapat 3.1.1. Untuk mengetahui apa
terpenuhi menjelaskan semua kebutuhan klien.
kebutuhan yang
3.1.2. Diskusikan kebutuhan yang tidak 3.1.2. Untuk mengidentifikasi apa
tidak terpenuhi.
terpenuhi baik selama di rumah maupun yang menjadi kebutuhan klien
di Puskesmas dan pemecahan masalahnya.

3.1.3. Atur situasi agar klien tidak mempunyai 3.1.3. Agar waham klien tidak
waktu untuk menggunakan wahamnya. meningkat.

4. Klien dapat 4.1.1.Berbicara dengan klien dalam konteks 4.1.1. Untuk menghindari waham
4.1. Klien dapat
berhubungan dengan realitas.
bercerita/sesuai
realitas
dengan realitas. 4.1.2.Sertakan klien dalam terapi aktivitas
4.1.2. Agar klien dapat berorientasi

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 20
kelompok dengan realitas.

4.1.3.Berikan pujian terhadap tindakan positif 4.1.3. Meningkatkan harga diri klien
yang dilakukan oleh klien sehingga berani bergaul
dengan lingkungannya.
5. Klien dapat dukungan 5.1. Setelah 2 kali
5.1.1. Untuk mencegah terjadinya
dari keluarga pertemuan klien 5.1.1. Diskusikan dengan keluarga tentang :
kembali waham.
dapat membina
 Gejala waham
hubungan dan
dukungan dari  Cara merawatnya

keluarga  Lingkungan keluarga, follow up


6.1.1. Untuk mencegah terjadinya
6. Klien dapat Klien dapat minum
Diskusikan dengan keluarga/klien tentang kesalahan dalam pemberian
menggunakan obat obat tepat waktu, dan
obat, dosis, frekuensi, efek dan efek obat.
dengan benar dosis.
samping.
6.1.2. Untuk mengetahui bagaimana
Diskusikan perasaan klien setelah minum reaksi obat terhadap tubuh
obat klien.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 21
2 25 Maret Perubahan TUM :
2019 proses pikir
Klien mampu
waham
berhubungan dengan
kebesaran
orang lain tanpa merasa
berhubungan
rendah diri
dengan harga
diri rendah
kronis

TUK :

1. Klien dapat 1.1. Klien dapat 1.1.1. Diskusikan dengan klien kelebihan yang 1.1.1.Mengidentifikasi hal-hal

memperluas menyebutkan ada pada dirinya. positif yang dimiliki klien

kesadaran diri kemampuannya


yang ada setelah 1x
pertemuan.
2. Klien dapat 1.1.2. Beritahu klien bahwa manusia tidak 1.1.2.Menghadirkan realitas yang
1.2.Klien dapat
menyelidiki dirinya ada yang sempurna, semua memiliki ada pada diri klien
menyukai
kelemahan pada kelebihan dan kekurangan.

dirinya dan menjadi

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 22
3. Klien dapat halaman untuk
mengevaluasi mencapai
dirinya. keberhasilannya.
1.1.3. Anjurkan klien untuk lebih 1.1.3.Memberi kesempatan berhasil
4. Klien dapat membuat
meningkatkan kelebihan yang ada pada lebih tinggi.
rencana yang realistis
dirinya.
5. Klien mendapat
dukungan dari
keluarga untuk
meningkatkan harga 2.1. Klien dapat 2.1.1. Diskusikan dengan klien ideal 2.1.1. Untuk mengetahui sampai
dirinya. menyebutkan cita- dirinya, apa harapan selama di rumah dimana realitis dari harapan
klien
cita dan harapan sakit, rencana klien setelah pulang dan
yang sesuai dengan apa cita-cita yang ingin dicapai.
kemampuan setelah
2.1.2. Bantu klien mengembangkan antara 2.1.2. Membantu klien membentuk
1 x pertemuan. harapan yang realistis
kemampuan yang dimilikinya.

2.1.3. Beri reinforcement positif terhadap 2.1.3. Memberi penghargaan


keberhasilan yang telah dicapai. terhadap perilaku positif.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 23
3.1. Klien dapat 3.1.1. Bantu klien mengidentifikasikan atau 3.1.1.Mengingatkan klien bahwa ia
menyebutkan keinginan yang berhasil dicapainya. tidak selalu gagal.
keberhasilan yang
3.1.2. Kaji bagaimana perasaan klien dengan 3.1.2.Memberi kesempatan untuk
pernah dialaminya.
keberhasilannya tersebut. menilai dirinya sendiri.

3.2. Klien dapat


3.2.1. Bicarakan kegagalan yang pernah 3.2.1.Mengetahui sejauh mana
menyebut
dialami klien dan sebab-sebab terjadinya kegagalan tersebut
kegagalan yang
kegagalan. mempengaruhi klien.
pernah dialaminya.
3.2.2. Kaji bagaimana respon klien terhadap 3.2.2.Mengetahui koping yang
kegagalan tersebut dan cara mengatasi. selama ini yang digunakan
oleh klien

4.1. Klien dapat 4.1.1.Klien tetap realistis terhadap


4.1.1. Bantu klien untuk merumuskan tujuan
menyebutkan kemampuan yang dimilikinya.
yang ingin dicapai.
tujuan yang ingin
4.1.2.Mempertahankan klien untuk
dicapai setelah 1 4.1.2. Diskusikan dengan klien tujuan yang
tetap realistis
kali pertemuan. ingin dicapai.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 24
4.1.3. Bantu klien memilih prioritas tujuan 4.1.3.Agar prioritas yang dipilih
yang akan dicapai. sesuai kemampuan

5.1.1. Anjurkan pada keluarga untuk memberi 5.1.1.Memberikan kesempatan pada


5.1.Keluarga dapat
kesempatan berhasil pada klien. klien untuk sukses.
berespon dan
memperlakukan klien 5.1.2. Anjurkan keluarga untuk menerima 5.1.2.Membantu meningkatkan
secara tepat. klien apa adanya. harga diri

5.1.3. Anjurkan keluarga untuk melibatkan 5.1.3.Meningkatkan interaksi klien


klien setiap pertemuan dalam keluarga. dengan keluarga klien

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 25
No.
Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Dx

25 Maret 2019 TUK I 1. Salam terapeutik “Selamat siang pak” (tersenyum) S : Nama saya LH, saya suka dipanggil L

 Memperkenalkan diri O : Suara pelan

 Berjabat tangan Bicara spontan

 Duduk bersebelahan Ekspresi tenang

 Membuat kontrak A : Adanya hubungan saling percaya

 Menunjukkan sikap empati P : Pertemuan berikutnya klien dapat mengidentifikasi


kemampuan yang dimiliki.

S : Saya adalah seorang Perwira, saya Mempunyai Toko


25 Maret 2019 Nama Kami, Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Pontianak,
Sembako.
praktek di sini selama Dua minggu.
O : Bicara spontan
2. Salam terapeutik
Pelan
 Mengingat kontrak, topik, waktu dan tempat apakah
Bapak masih ingat pertemuan kita yang kemarin, Inkoheren terkadang

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 26
pertemuan sekarang kita akan membicarakan apa ? Ekspresi tenang

 Mengevaluasi kemampuan TUK 1 apakah Bapak Kontak mata lama


mengingat salah ?
A : Waham klien telah diketahui dan mengidentifikasi apa
 Membantu klien mengidentifikasi kemampuan yang yang menjadi kemampuan klien
dimilikinya.
P : Pertemuan berikutnya klien dapat menjelaskan semua apa
Apa contoh keberhasilan yang telah Bapak raih ? yang menjadi kebutuhan klien.

 Mendorong klien untuk mengungkapkan perasaannya


untuk bercerita.

 Memberi pujian kepada klien atas ungkapan selama


interaksi, bagus bapak sudah banyak bercerita tentang diri
Bapak.

 Menyimpulkan kemampuan selama interaksi

 Tadi Bapak mengatakan bahwa Bapak adalah sebagai


seorang Perwira, bapak orang yang hebat !!, hanya saja
karena Toko Sembako Bapak sudah tidak ada lagi

 Mengakhiri pertemuan “Baiklah pak pertemuan kita

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 27
cukup sampai di sini.

Besok kita bertemu lagi pada jam 12.00 Wib, kita akan
bicara mengidentifikasikan kebutuhan yang tidak
terpenuhi.

 Selamat siang Bapak ! apa bapak sudah Sembahyang di


Pekong?

 Mengingat kontrak apakah Bapak masih ingat kita akan


membicarakan apa ?

TUK 3  Sekarang tolong Bapak jelaskan apa kebutuhan sehari-hari S : Klien mengatakan saya ingin Menjadi Perwira dan
Bapak dan apa kebutuhan Bapak yang tidak terpenuhi ? mempunyai Toko Sembako.

 Menyimpulkan cerita klien, bahwa ia sekarang lagi O : Emosi sedikit meningkat


membutuhkan sebuah mobil.
Suara pelan
 Menjelaskan kepada klien bahwa kita tidak terlalu
Kontak mata
mengharapkan sesuatu yang diluar kemampuan.
A : Telah dapat diidentifikasi apa yang menjadi kebutuhan
 Menganjurkan klien untuk melakukan aktivitas-aktivitas

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 28
bermanfaat dan tidak ada waktu untuk wahamnya. klien

 Bapak besok kita bertemu lagi untuk bercerita lagi. P : Pertemuan berikutnya klien dapat berhubungan dengan
realitas.

 Selamat pagi ! Bapak kelihatannya sudah rapi sekali.

 Bapak masih ingat kontrak kemarin ?

 Mengajak klien bercerita tentang keadaan yang realitas


pada hari ini. S : Klien bercerita saya dulunya seorang Perwira di
TUK 4
Angkatan Darat
 Memberi pujian terhadap tindakan yang dilakukan pasien.
O : Semangat
 Tidak terlaksana dikarenakan tidak bertemu dengan
keluarga klien Kontak mata

Banyak berbicara tentang kelebihan yang dimiliki.

 Bapak masih ingat apa-apa saja yang sudah kita bicarakan A : Klien belum dapat berhubungan dengan realitas dan perlu
sesuai kontrak ? ditingkatkan lagi

P : Pertemuan berikutnya besok luas, masih pada intervensi

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 29
 Mengobservasi responden verbal dan non verbal di saat ini. yang sama perlu ditingkatkan

 Mendiskusikan dengan klien macam-macam obat yang


Alprazolam (warnanya Putih Kecil ) Halloperidol (warna
Putih), diminum 1 x sehari.

TUK 5 S : Klien mengatakan sudah tahu tentang bentuk dan nama


 Selamat siang Bapak ? sudah makan siang ? dan sudahkah
obat serta dosis untuk dimakan
bapak minum obat ?
O : Memperhatikan obat yang diperlihatkan oleh perawat

Menanyakan satu persatu obat yang dikenal


TUK 6
A : Dapat menyebutkan jenis dan nama obat dan guna obat
 Mengingat kontrak kemarin dan topik apakah Bapak masih
ingat, kita sedang ingin membicarakan apa ? waktu 15 P : Klien dapat berhubungan dengan realitas.
menit.

 Mengobservasi respon verbal dan non verbal.

 Mendiskusikan kelebihan dan kelemahan klien, bapak


sudah cukup hebat dan pintar dan bukan berarti jika tidak
punya Toko Sembako, bapak masih banyak orang-orang

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 30
TUK 1 yang tidak bisa makan dan tidak mempunyai pekerjaan S : Selamat pagi Pak ....
tetapi mereka masih dapat menjalani kehidupan.
Klien mengatakan jika saya tidak memiliki Toko
 Menyimpulkan hasil pertemuan, klien terlihat mulai dapat sembako lagi.
menerima penjelasan dari perawat
Teman-teman saya sudah Mempunyai Toko sembako
 Mengakhiri pertemuan dan menyepakati pertemuan besok. semua.

O : Klien menjawab singkat, menunduk, bicara pelan

 Selamat pak Bapak ? apakah bapak sudah mandi pagi ? A : Klien mampu mengungkapkan kelebihan dan
kekurangannya.
 Apakah bapak masih ingat perjanjian kita bahwa kita hari
ini akan membicarakan apa ? P : Pertemuan berikutnya tentang menyelidiki diri.

 Mengevaluasi TUK sebelumnya terutama tentang


kemampuan yang dimiliki klien.

 Mengobservasi kepada klien apa harapan selama dirawat


dan apa rencana setelah pulang.

 Membantu klien untuk mengembangkan keinginan dan


kemampuan yang dimiliki.

Saya percaya Bapak pasti bisa asalkan bapak mau berusaha

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 31
dan dalam keadaan sembuh

Mengakhiri pertemuan dan membuat kontrak untuk


pertemuan berikutnya.

TUK 2 S : Saya ingin cepat Sembuh dan saya ingin Membuka


 Menyampaikan salam terapeutik selamat pagi Bapak ! Kembali Toko Sembako.
Mengevaluasi TUK sebelumnya.
O : Bicara lancar
 Memberi pujian atas kemampuan yang dimilikinya.
Kontak mata lama
 Membantu membuat rencana realistik sesuai kemampuan
A : Klien belum dapat menyelidiki dirinya dan perlu
klien
ditingkatkan lagi.
 Mendiskusikan kegiatan yang biasa dilakukan secara nyata.
P : Rencana dilanjutkan dan buat kontrak pertemuan
 Mendorong klien untuk melaksanakan rencana yang telah berikutnya.
dibuat, mulai nanti sore Bapak sudah bisa melaksanakan
jadwal yang telah kita buat.

 Pertemuan siang ini kita sudah cukup bagus, Bapak sudah


dapat membuat jadwal yang telah kita buat

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 32
TUK 3

S : Selamat siang Pak...

Saya masih ingat kita akan membuat jadwal kegiatan


saya kan ?

Saya menyapu

Sembahyang di pekong sesuai waktu

Mandi 2 kali

Berjalan-jalan

O : Bicara lancar

Ekspresi tenang

Kontak mata lama

A : Dapat melaksanakan jadwal kegiatan yang dibuat

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 33
P : Klien dapat membuat rencana kegiatan yang lebih baik
dengan bantuan Mahasiswa.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 34
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Gangguan alam perasaan, ditandai dengan syndrome depresi parsial/


penuh, atau kehilangan minat/kesenangan pada aktivitas yang biasa dan yang
dilakukan pada waktu lalu ditandai dengan gangguan fungsi sosial/okupasi.

Waham adalah gangguan proses pikir yang ditandai dengan keyakinan, ide-ide
pikiran yang tidak sesuai dengan kenyataan tidak bisa diubah dengan
logika/bukti-bukti yang nyata.

B. Saran

Agar dapat memberikan dukungan mental dan seoptimal mungkin pada pasien
dalam proses penyembuhan dan mampu merawat pasien di rumah agar tidak
kambuh lagi dikemudian hari . Dikarenakan keluarga sangat besar pengaruhnya
dalam memotivasi pasien untuk cepat sembuh dan meningkatkan harga diri pasien
serta kepercayaan pasien.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 35
DAFTAR PUSTAKA

Marilynn E. Doenges. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri. Jakarta : EGC.

Rasmun. 2001. Keperawatan Kesehatan Mental Psikiatri Terintegrasi dengan


Keluarga. Jakarta : PT. Fajar Interpratama.

Asuhan Keperawatan Jiwa Gangguan alam Perasaan( Waham )


Kelompok Puskesmas Teluk Melano
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak Tahun 2019 36

Anda mungkin juga menyukai