Anda di halaman 1dari 4

PEMBUATAN SILIKA HIGH GRADE DARI FLY ASH SAWIT DENGAN PROSES

EKSTRAKSI DAN CATION EXCHANGE

Ahmad Zaki1, Edy Saputra2, Ahmad Fadli2


1
Mahasiswa Jurusan Teknik Kimia S1, 2Dosen Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Binawidya Km12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293
Email: zakiahmad567@gmail.com

ABSTRACT

One alternative raw materials manufacture of high grade silica is using palm oil mill fly ash.
This research aimed to study the effect of temperatureprocess, time and the ratio mass of zeolite
and obtain optimum conditions cation exchange process (Fe) in a solution of sodium silicate
with raw material palm oil mill fly ash. Palm oil mill fly ash is heated using oven at 105° C for
24 hours. Then fly ash reacted with 1,4N NaOH solution at 105° C for 50 minutes. Then
obtained sodium silicate solution is reacted with Na-zeolite. The results of the optimization then
precipitated using 10% H2SO4 and derived solidsilica. XRF analysis results showed solid silica
has a purity of 96.129%.
Keyword:Precipitation, Zeolite

1. Pendahuluan pembuatan panel surya belum mampu dibuat


Perkembangan zaman saat ini di Indonesia (Las dkk, 2011).
mengakibatkan terjadinya peningkatan Salah satu bahan baku alternatif
konsumsi energi. Peningkatan terhadap pembuatan silika murni yaitu menggunakan
konsumsi energi pada kenyataannya limbah agro industri. Limbah agro industri
berbenturan dengan kebutuhan umat dipilih karena tersedia dalam jumlah banyak,
manusia untuk merealisasikan lingkungan harga murah, kandungan impuritisnya
yang bersih dan bebas dari polusi. Energi tertentu dan dapat mengatasi permasalahan
surya merupakan sumber daya energi yang limbah. Sejauh ini limbah agro industri yang
bersih dan bebas dari polusi yang dimiliki telah digunakan sebagai bahan baku
Indonesia, hal ini dikarenakan letak alternatif untuk produksi silika murni yaitu
Indonesia yang berada di daerah tropis yang tanah diatomik (Bessho dkk, 2009), abu
menerima sinar matahari sepanjang tahun. sekam padi (de Soussa dkk, 2009), abu
Energi ini memiliki potensi sebagai sumber tongkol jagung (Okoronkwo dkk, 2013), abu
energi alternatif untuk menambah ampas tebu (Affandi dkk, 2009) dan
ketersediaan energi. Akan tetapi sebagainya.
pengembangan energi alternatif ini terbentur Sedangkan di Indonesia, khususnya di
dengan mahalnya peralatan panel surya provinsi Riau sangat banyak perkebunan dan
impor. Peralatan panel surya tidak dapat industri kelapa sawit yang sedang
diproduksi di dalam negeri karena berkembang. Perkembangan perkebunan dan
ketersediaan silika murni untuk bahan industri kelapa sawit di Provinsi Riau akan
berdampak pada peningkatan jumlah limbah

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2. Oktober 2017 1


yang akan dibuang ke lingkungan. Limbah dimasukkan ke dalam reaktor batch
padat tersebut digunakan oleh industri berpengaduk dengan kondisi operasi 105 oC
pengolahan minyak sawit sebagai bahan selama 50 menit dan kecepatan pengadukan
bakar boiler. Hasil dari pembakaran limbah 1065 rpm. Setelah waktu proses tercapai,
padat berupa abu sisa pembakaran. Abu sisa kemudian sampel disaring untuk
pembakaran dari tandan kosong sawit memisahakan sisa fly ash dan filtrat (Utama
digunakan sebagai pupuk sedangkan abu dkk, 2014).
sisa pembakaran dari cangkang dan sabut
sawit biasanya hanya ditumpuk di sekitar
area pabrik dan kemudian dibuang ke tempat Tahapan Pertukaran Kation
pembuangan. Padahal abu cangkang dan Percobaan batch dilakukan untuk
sabut sawit asal Provinsi Riau berkadar mengetahui adsorpsi Fe+2. Percobaan
silika berturut-turut 61,3% dan 76,5% berat dilakukan dengan memasukkan 50 ml
(Zahrina, 2007). larutan natrium silikat ke dalam erlenmeyer.
Kemudian menambahkan zeolit (yang sudah
2. Metode Penelitian diaktivasi) ke dalam larutan natrium silikat.
Bahan yang digunakan pada penelitian Percobaan dilakukan dengan beberapa
ini yaitu sebagai berikut; Limbah Fly Ash parameter yaitu suhu, waktu, dan
sawit dari pabrik kelapa sawit PTPN V, perbandingan rasio antara massa Na-zeolit
NaOH (MERCK), NaCl (MERCK), Zeolit dengan larutan natrium silikat untuk
(BRATACHEM), H2SO4(MERCK), AgNO3 mengetahui kondisi optimum adsorpsi
(MERCK) danAquades. zeolit. Kemudian diaduk pada temperatur
Peralatan untuk pembuatan silika yang sudah ditentukan dengan waktu yang
dengan kemurnian tinggi terdiridarisatu set telah ditetapkan dengan kecepatan
reaktor berpengaduk, satu set alat refluks, pengadukan 300 rpm. Setelah itu campuran
magnetic stirrer, stopwatch, timbangan disaring dengan kertas saring Whatman No
elektrik, penyaring 100 mesh, oven, 40. Filtrat yang dihasilkan dianalisa
kondensor, pengaduk, hot plate, termometer, menggunakan AAS (Analytic Jena novAA
mortar, ayakan dan peralatan gelas seperti 300) untuk mengetahui penyerapan Na-
erlenmeyer, corong pisah, gelas kimia, gelas zeolit (Las dkk, 2011).
ukur, cawan porselin dan lain-lain.
Tahapan Presipitasi Sol Gel
Tahapan Ekstraksi Silika Untuk presipitasi sol gel silika, 500 ml filtrat
Limbah fly ash kelapa sawit yang yang telah didapatkan dari kondisi optimum
digunakan pada penelitian ini berasal dari pertukaran kation dimasukkan ke dalam
salah satu pabrik kelapa sawit (PKS) di gelas kimia dan diaduk dengan kecepatan
Provinsi Riau. Fly ash akan dipanaskan 300 rpm. Kemudian ditambahkan larutan
menggunakan oven selama 24 jam dengan H2SO4 10% (v/v) secara bertahap hingga pH
temperatur 105 oC untuk menghilangkan uap larutan mencapai 9. Kemudian kecepatan
air.Setelah itu, fly ash akan diekstraksi pengadukan dinaikkan menjadi 1000 rpm
dengan mereaksikannya dengan NaOH yang dan diaduk selama 100 menit. Setelah itu
akan menghasilkan Na2SiO3. Adapun presipitasi silika dan filtrat dicuci dengan
langkah pertama yaitu pembuatan larutan akuades. Presipitasi silika kemudian
NaOH dengan konsentrasi 1,4N sebanyak didekantas untuk memisahkan filtrat dan air
2000 ml. Kemudian larutan NaOH 1,4 N pencucian. Presipitasi silika yang diperoleh
sebanyak 2000 ml dan 468,2 g fly ash dari selanjutnya dikeringkan dalam oven
pada suhu 80-90 oC selama 24 jam untuk

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2. Oktober 2017 2


menghilangkan air. Kemudian presipitasi mengunakan NaOH dapat dilakukan saat
silika dihancurkan dan dicuci menggunakan silika amouphous dapat larut didalam
air panas dan disaring menggunakan pompa kondisi alkali. Produk dari proses ektraksi
vakum. Presipitasi silika dioven kembali berupa larutan natrium silikat dan produk
pada suhu 80-90 oC selama 24 jam. samping berupa padatan yang sebagian
Kemudian didapat padatan silika. Padatan besar berdasar dari karbon. Produk samping
silika dianalisa menggunakan XRF untuk dapat di proses lebih lanjut untuk
mengetahui komposisinya (Utama dkk, memproduksi karbon aktif. Setelah ekstraksi
2014) selesai maka produk disaring untuk
memisahkan produk berupa larutan natrium
3. Hasil dan Pembahasan silikat dan produk samping berupa padatan.
3.1 Tahapan Ekstraksi
Untuk mendapatkan silika dengan 3.2 Tahapan Pertukaran Kation
kemurnian yang tinggi maka harus Pada proses pertukaran kation, 50 ml
meningkatkan komposisi SiO2 dengan cara larutan natrium silikat hasil ekstraksi
mengurangi atau menghilangkan senyawa- ditambahkan Na-zeolit kemudian diaduk
senyawa lainnya salah satunya dengan pada kecepatan 300 rpm dengan suhu, waktu
proses ekstraksi.Tabel 4.1 memperlihatkan dan massa Na-zeolit sesuai dengan
senyawa-senyawa yang terkandung di fly tempuhan rancangan percobaan yang telah
ash sawit yang dijadikan bahan baku. ditetapkan. Maka akan terjadi pertukaran
Terlihat bahwa komposisi SiO2 pada fly ash kation antara Na yang berada pada Na-zeolit
adalah paling tinggi sebesar 34.988%. dengan kation-kation yang terkandung pada
Proses ekstraksi diawali dengan larutan natrium silikat hasil ekstraksi.
mempersiapkan limbah fly ash kelapa sawit Setelah proses pertukaran kation selesai,
dengan cara dioven pada suhu 105° C larutan natrium dipisah dari Na-zeolit
selama 24 jam, bertujuan untuk dengan cara disaring dengan kertas saring.
menghilangkan kadar air yang terkandung Larutan natrium silikat yang telah
didalam fly ash. dipertukarkan kationnya kemudian dianalisa.
Hasil analisa membuktikan adanya
Tabel 3.1 Komposisi Fly Ash Sawit yang pengurangan kandungan Fe setelah proses
digunakan sebagai Bahan Baku petukaran kation
Senya Konsentras Senya Konsentras
wa i(%) wa i(%) 3.3 Tahapan Presipitasi Sol Gel
Na2O - Cr2O3 - Pada tahapan ini hasil ekstrasi fly ash
MgO 3.789 MnO 0.08 sawit berupa larutan natrium silikat diolah
Al2O3 1.011 Fe2O3 0.587 dengan proses pertukan kation pada kondisi
SiO2 34.988 CuO - optimum yang telah didapat dari software
P2O5 4.723 ZnO - untuk mendapatkan hasil yang optimum.
SO3 1.321 Rb2O 0.029 500 ml larutan natrium silkat pada kondisi
K2O 5.028 SrO 0.034 optimum yang didapat dilanjutkan pada
CaO 7.495 ZrO2 0.012 proses presipitasi sol gel diaduk dengan
TiO2 0.073 Cl - kecepatan 300 rpm. Kemudian ditambahkan
H2SO4 10% (v/v) secara bertahap hingga pH
Fly ash sawit yang sudah dioven kemudian larutan mencapai 9. Kemudian kecepatan
diekstraksi dengan mereaksikan fly ash dan pengadukan dinaikkan menjadi 1000 rpm
NaOH. Ekstraksi silika dari fly ash sawit dan diaduk selama 100 menit. Setelah 100

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2. Oktober 2017 3


menit hasil presipitasi didiamkan untuk de Sousa, A. M., Visconte, L., Mansur, C.
memisahkan lapisan silka gel dan cairan. dan Furtado, C. 2009. Silica Sol
Setelah terpisah dilakukan proses dekantasi Obtained from Rice Husk Ash,
untuk memisah silika gel dan cairan. Journal of Chemical Technology,
Kemudian gel yang didapat vol. 3 No. 4, 321-326.
ditambahkan aquadest dan diaduk untuk Las, T., Firdiyono, F., dan HendrawanA.
mencuci silika gel yang didapat. Proses 2011a. Adsorpsi Unsur Pengotor
pencucian diulang hingga didapat cairan Larutan Natrium Silikat
pencuci bening. Gel yang didapat kemudian Menggunakan Zeolit Alam
di oven pada suhu 80-90 oC selama 24 jam. Karangnunggal,Valensi,vol.2, No.2,
Gel yang telah dioven akan berbentuk 368-378.
padatan silika, padatan silika dihancurkan Okoronkwo, E. A., Imoisili, P. E. dan
dan dicuci kembali menggunakan aquadest Olusunle, S. O. O. 2013. Extraction
panas. Setelah dicuci padatan silika dioven and chataracterization of
kembali pada suhu 80-90 oC. Padatan silika Amorphous Silica from Corn Cob
yang didapat dianalisa mengunakan XRF. Ash by Sol-Gel Method, Chemistry
Hasil analisa XRF menunjukkan konsentrasi and Materials Research. vol. 3
SiO2sebesar 96,129 %. No.4, 68-72.
Utama, P. S, Yamsaensung, R. and
Sangwichien, C. 2014. Silica Gel
4. Kesimpulan Derived From Palm Oil Mill Fly
Suhu proses pertukaran kation, waktu Ash : Kinetics and Characterization,
proses pertukaran kation dan massa Na- in Proceeding the Regional
zeolit yang digunakan pada proses Conference on Chemical
pertukaran kation memiliki pengaruh yang Engineering.
signifikan terhadap % terserapnya Zahrina, I., Fajril, A dan.Yelmida. 2012.
2+
Fe .Konsentrasi silika yang belum melalui Sintesis ZSM-5 dari Fly Ash Sawit
proses pertukaran kation sebesar Sebagai Sumber Silika Dengan
92,28%.Proses pertukaran kation memiliki Variasi Nisbah Molar Si/Al dan
pengaruh untuk mendapatkan silika dengan Temperatur Sintesis,Jurnal
kemurnian tinggi Rekayasa Kimia dan Lingkungan,
vol. 9, No. 2, 94-99
Daftar Pustaka
Affandi, S., Setyawan, H., Winardi, S.,
Purwanto, A. dan Balgis, R. 2009.
A Facile Method for Production of
High-purity Silica Xerogels from
Bagasse Ash, Advanced Powder
Technology, vol. 20, 468–472.
Bessho, M., Fukunaka, Y., Kusuda, H., dan
Nishiyama, T. 2009. High-grade
silica refined from diatomaceous
earth for solar-grade silicon
production, Energy & Fuels, vol.
23, 4160–4165.

Jom FTEKNIK Volume 4 No. 2. Oktober 2017 4

Anda mungkin juga menyukai