Anda di halaman 1dari 3

TINDAKAN LUMBAL PUNGSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS AR-ROYYAN ... ... 1 dari 3

Ditetapkan,
STANDAR Tanggal terbit Kepala RS AR-ROYYAN
PROSEDUR ...
OPERASIONAL
(SPO) Dr.H.A.Restu Iman MKR,Sp.PD,KKV,Finacim
NIK : 140570.11.0115
Adalah suatu cara pengambilan cairan serebrospinal melalui pungsi
PENGERTIAN
pada daerah lumbal
Mengambil cairan cerebrospinal untuk kepentingan pemeriksaan /
TUJUAN
diagnostik maupun kepentingan therapi

SK Direktur RS Ar-Royyan Indralaya tentang Penerapan PPI


KEBIJAKAN
Nomor : /SK/PPI/RSAR/XI/2018

1. Persiapan Alat
- Bak steril berisi jarum lumbal , spuit dan jarum, sarung
tangan, kassa dan lidi kapas, botol kecil ( bila akan dilakukan
pemeriksaan bakteriologis ), duk bolong
- Tabung reaksi 3 buah
- Bengkok
- Pengalas
- Desinfektan (jodium dan alkohol) pada tempatnya
- Plester dan gunting
- Manometer
- Lidocain / xilocain
- Masker, gaun, tutup kepala
2. Pelaksanaan
a. Posisi pasien lateral recumber dengan bagian punggung di
PROSEDUR pinggir tempat tidur. Lutut pada posisi fleksi menempel pada
abdomen, leher fleksi kedepan dagunya menempel pada
dada ( posisi knee chest )
b. Pilih lokasi fungsi. Tiap celah interspinosus vertebral
dibawah L2 dapat digunakan pada orang dewasa, meskipun
dianjurkan L4 – L5 atau L5 – S1 ( krista iliaca berada
dibidang prosesus spinosus L4 ). Beri tanda pada celah
interspinosus yang telah ditentukan
c. Dokter mengenakan masker, tutup kepala, pakai sarung
tangan dan gaun steril
d. Desinfeksi kulit dengan larutan disinfektan dan bentuk
lapangan steril dengan duk penutup
e. Anastesi kulit dengan lidocain atau xilocain, infiltrasi
jaringan lebih dalam hingga ligamen longitudinal dan
periosteum
TINDAKAN LUMBAL PUNGSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS AR-ROYYAN ... ... 2 dari 3

f. Tusuk jarum spinal dengan stilet didalamnya kedalam


jaringan subkutis. Jarum harus memasuki rongga
interspinosus tegak lurus terhadap aksis panjang vertebra
g. Tusukan jarum kedalam rongga subarachnoid dengan
perlahan-lahan, sampai terasa lepas. Ini pertanda
ligamentum flavum telah ditembus. Lepaskan stilet untuk
memeriksa aliran cairan serebrospinal. Bila tidak ada aliran
cairan CSF putar jarumnya karena ujung jarum mungkin
tersumbat. Bila cairan tetep tidak keluar, masukkan lagi
stiletnya dan tusukan jarum lebih dalam. Cabut stiletnya
pada interval sekitar 2 mm dan periksa untuk aliran cairan
CSF. Ulangi cara ini sampai keluar cairan.
h. Bila akan mengetahui tekanan CSF, hubungkan jarum
lumbal dengan manometer pemantau tekanan, normal 60 –
180 mmHg dengan posisi pasien berbaring lateral recumbert.
Sebelum mengukur tekanan, tungkai dan kepala pasien harus
diluruskan. Bantu pasien meluruskankakinya perlahan-
lahan.
i. Anjurkan pasien untuk bernafas secara normal hindarkan
mengedan.
j. Untuk mengetahui apakah rongga subarachnoid tersumbat
PROSEDUR atau tidak, petugas dapat melakukan test queckenstest
dengan cara mengoklusi salah satu vena jugularis selama
1/10 detik. Bila terdapat obstruksi medulla spinalismaka
setelah 10 menit vena jugularis ditekan, tekanan tersebut
akan naik dan turun dalam waktu 30 detik.
k. Tampung cairan CSF untuk pemeriksaan. Masukkan cairan
tersebut dalam 3 tabun steril dan yang sudah berisi reagen,
setiap tabung diisi 1 ml cairan CSF. Cairan ini digunakan
untuk pemeriksaan hitung jenis dan hitung sel, biakan dan
pewarnaangram, protein dan glukosa. Untuk pemeriksaan
none-apelt prinsifnya adalah globulin mengendap dalam
waktu 0,5 jam pada larutan asam sulfat. Cara
pemeriksaannya adalah kedalam tabung reaksi masukkan
reagen 0,7 ml dengan menggunakan pipet, kemudian
masukkan cairan CSF 0,5, diamkan selama 2 – 3 menit
perhatikan apakah trbentuk endapan putih.
l. Bila lumbal fungsi digunakan untuk mengeluarkan cairan
liquor pada pasien dengan hydrocepalus berat maka
maksimal cairan dikeluarkan adalah 100 cc.
m. Setelah semua tindakan selesai, manometer dilepaskan
masukkan kembali stilet jarum lumbal kemudian lepaskan
jarumnya. Pasang balutan pada bekas tusukan.
TINDAKAN LUMBAL PUNGSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RS AR-ROYYAN ... ... 3 dari 3

3. Setelah pelaksanaan
a. Klien tidur terlentang tanpa bantal selama 2 – 4 jam
b. Observasi tempat fungsi terhadap kemungkinan pengeluaran
PROSEDUR cairan CSF
c. Bila timbul sakit kepala, lakukan kompres es pada kepala,
anjurkan teknik relaksasi, bila perlu pemberian analgetik dan
tidur sampaai sakit kepala hilang.
UNIT TERKAIT Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai