BAB I
PENDAHULUAN
Masa nifas merupakan masa yang dimulai dari beberapa jam setelah
plasenta lahir sampai 6 minggu atau 42 hari. Selama masa nifas, organ
2012). Proses involusi ditandai dengan penurunan tinggi fundus uteri (TFU)
yang berlangsung selama 6 minggu. Pada hari pertama TFU berada diatas
symphisis pubis atau sekitar 12 cm. Proses ini terus berlangsung dengan
2009).
Inisiasi menyusu dini adalah proses alami untuk menyusu, yaitu dengan
memberi kesempatan pada bayi untuk mencari dan mengisap ASI sendiri,
dalam satu jam pertama pada awal kehidupannya bayi. Inisiasi menyusu dini
1
2
menyelamatkan 22% nyawa bayi sebelum usia 28 hari. Untuk itu diharapkan
beristirahat beberapa jam dengan beranjak dari tempat tidur ibu (Manuaba,
lokhea sehingga dapat mempercepat involusi uteri (Dewi dan Sunarsih, 2011).
proses involusi, sehingga proses involusi tidak berjalan dengan baik, maka
menurut WHO penyebab utama dari 150.000 kematian ibu setiap tahun di
dunia adalah perdarahan pasca persalinan dan hampir 4 dari 5 kematian karena
(Sarwono, 2009).
2012, AKI (yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas) sebesar
359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi jika
3
tahun 2010, ketika AKI di Indonesia mencapai 228, AKI di Singapura hanya 6
per 100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina
112 per 100.000 kelahiran hidup, serta Malaysia dan Vietnam sama-sama
kematian ibu pada tahun 2016 yaitu perdarahan 30,3%, hipertensi 27,1%,
infeksi 7,3%, partus lama 1,8%, abortus 0,0%, lain-lain (penyakit kanker,
ginjal, jantung, TBC, atau penyakit lain yang di derita ibu) 40,8% (Kemenkes
RI, 2017).
dengan angka kematian ibu di tahun 2015 yang mencapai 191/ 100.000
sebanyak 4462 persalinan atau 72,8% dari sasaran ibu hamil dan kesemuanya
persalinan pada tahun 2016 sebanyak 268 orang. Pada tahun 2017 jumlah
persalinan mencapai 230 orang dan pada tahun 2018 persalinan mencapai 302
bahwa 13 (100%) ibu post partum melakukan mobilisasi dini dengan baik.
Dan terdapat 12 (92,31) ibu post partum proses involusinya berjalan dengan
baik, maka akan berpengaruh terhadap percepatan proses involusi dan tidak
akan menyebabkan terjadinya sub involusi pada ibu post partum (Dikutip dari
Mobilisasi Dini Terhadap Proses Involusi Pada Ibu Post Partum”, 2015).
melakukan tindakan yang akan dituangkan dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah
B. Rumusan Masalah
dan Mobilisasi Dini dengan Percepatan Penurunan Involusio Uteri pada Ibu
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Involusio Uteri pada Ibu Post Partum di BLUD Rumah Sakit Konawe
Tahun 2019.
D. Manfaat Penelitian
tentang sejauh mana Inisiasi Menyusui Dini dan Mobeilisasi Dini dapat
Partum.
IMD dan Mobilisasi Dini dalam menentukan derajat kesehatan Ibu Post
Partum di Indonesia.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dari kata “Puer” yang artinya bayi dan “Parous” yang berarti melahirkan
(Wulanda, 2011).
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa
tidak ada perdarahan, lokea tidak berbau busuk, tidak demam, ibu
7
8
dengan baik.
konseling KB.
(Wulanda, 2011).
a. Puerperium dini
b. Puerperium Intermedial
c. Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
9
fisiologi, yaitu :
a. Perubahan Fisik
(involusi).
(Walyani, 2015)
2012).
10
1) Lochea rubra : hari ke 1-2 terdiri dari darah segar bercampur sisa
mekonium.
lochea purulent.
(Walyani, 2015)
dkk, 2012).
e. Perubahan Psikis
perasaan sedih (baby blues) disebut fase taking hold (hari ke-10)
3) Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan bayi disebut fase
(Walyani, 2015)
seperti sebelum hamil dengan berat uterus 60 gram (Rahayu dkk, 2012).
yang berlangsung selama 6 minggu. Pada hari pertama TFU berada diatas
symphisis pubis atau sekitar 12 cm. Proses ini terus berlangsung dengan
a. Autolysis
oto yang telah sempat mengendur 10 kali panjangnya dari semula dan
5 kali lebar dari semula selama kehamilan, jadi bukan sel ototnya yang
berkurang.
Diameter
Involusi Uteri Palpasi serviks Berat uterus
Uterus
Pada akhir
12,5 cm Lembut/lunak 1000 gram
persalinan
Pada akhir minggu
7,5 m 2 cm 500 gram
ke-1
Pada akhir minggu
5,0 cm 1 cm 350 gram
ke-2
Pada akhir minggu
2,5 cm Menyempit 60 gram
ke-6
13
Proses involusi dapat terjadi secara cepat atau lambat, factor yang
a. Mobilisasi dini
b. Status gizi
dengan jenis kelamin dan usia. Status gizi yang kurang pada ibu
jaringan nefrotik, pada ibu postpartum dengan status yang baik akan
c. Menyusui
Pada proses menyusui ada reflex let down dari hisapan bayi
oleh darah hormon ini diangkat menuju uterus dan membantu uterus
d. Usia
Pada usia yang lebih tua banyak dipengaruhi oleh proses penuaan,
pada proses penuaan, maka hal ini akan menghambat involusi uterus.
e. Paritas
(Walyani, 2015).
6. Subinvolusi
reproduksi pada masa nifas yang terjadi pada setiap organ dan saluran
pada setiap organ dan saluran reproduktif kadang lebih banyak mengarah
(Walyani, 2015).
a. Fundus uteri letaknya tetap tinggi di dalam abdomen / pelvis dari yang
(Walyani, 2015).
dalam ½ jam sampai 1 jam pertama setelah lahir, bersamaan dengan kontak
kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit bayinya (Depkes RI,
2012).
kehidupan, karena inisiasi menyusu dini dapat menyelamatkan 22% dari bayi
kehidupan yang diawali dengan kontak kulit antara ibu dan bayi dinyatakan
secara global. Ini merupakan hal baru di Indonesia, dan merupakan program
IMD menjadi begitu penting untuk dilakukan karena sejak tahun 2008
dengan lingkungannya.
2. Manfaat IMD
ditekan.
bakteri ibu yang tidak berbahaya atau ada antinya di ASI ibu, sehingga
bakteri tersebut membuat koloni di usus dan kulit bayi yang akan dapat
pengeluaran ASI dapat terjadi pada hari pertama kelahiran. ASI yang
18
hidupnya.
Sentuhan, kuluman dan jilatan bayi pada puting susu ibu akan
hormon lain yang membuat ibu menjadi tenang, rileks dan mencintai
h. Ibu dan ayah akan sangat bahagia bertemu dengan bayinya pertama
dini kulit ibu dengan kulit bayi menurut Roesli (2011), yaitu :
19
a. Bayi kedinginan
daripada suhu dada ibu yang tidak melahirkan. Jika bayi yang
diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada ibu akan turun 1°C.
Jika bayi kedinginan suhu dada ibu akan meningkat 2°C untuk
menghangatkan bayi.
setelah lahir. Keluarnya oksitosin saat kontak kulit ke kulit serta saat
tugas. Bayi dapat menemukan sendiri payudara ibu. Lihat ayah atau
panas badan bayi. Selain itu, kesempatan vernix (zat lemak putih yang
Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk
akibat obat yang diasup ibu, kontak kulit akan lebih penting lagi
Sayang).
Bayi dilahirkan dengan membawa bekal air dan gula yang dapat
masih muda.
jongkok.
e. Menengkurapkan bayi di dada atau di atas perut ibu, dan biarkan bayi
keduanya diselimuti.
f. Membiarkan bayi sendiri mencari puting susu ibu, ibu dapat saja
Caesar.
22
i. Memisahkan bayi dari ibu untuk ditimbang, diukur, dan dicap setelah
kandungan.
ketuban yang ada ditangannya. Bau dan rasa ini akan membimbing
5. Mekanisme Menyusui
yaitu :
dalam mulut.
Air susu yang keluar dari puting susu akan dihisap dengan
menyusui.
medis.
24 jam sehari.
i. Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi yang diberi ASI.
25
pelayanan kesehatan.
penyakit. Untuk bayi hingga usia 6 (enam bulan), ASI sudah mencukupi
Nutrisi dari ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan. Unsur ini
ibu dan bayi dalam proses menyusui secara optimal. Inisiasi menyusu dini
menyusu. Di samping itu ASI yang keluar dalam 24-48 jam pertama
mengandung kolostrum yang kaya akan sel aktif imunitas, antibody dan
26
eksklusif selama enam bulan untuk menjamin kecukupan zat gizi ( Roesli,
2010).
vitamin yang larut dalam air lebih rendah, tetapi memiliki kandungan
protein, mineral dan vitamin larut yang dalam lemak dan beberapa mineral
pencernaan bayi bagi makanan yang akan datang. ASI eksklusif adalah
pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur nol
sampai enam bulan (6x30 hari). Hanya ASI satu-satunya makanan dan
minuman yang diperlukan seorang bayi dalam masa enam bulan pertama,
tidak makanan atau minuman lain termasuk air putih, yang diperlukan
bakteri pathogen. Bayi usia dini sangat rentan terhadap bakteri penyebab
diare, terutama jika berada pada lingkungan yang kurang higienis dan
bahwa manfaat ASI akan meningkat jika bayi hanya diberi ASI saja
bayi. ASI memberi semua energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi
nifas bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu secepat mungkin
tempat lain yang harus dilakukan secara bertahap dan langsung setelah
2009).
memberi makanan
retrotexto uteri.
(Saleha, 2009)
infeksi dan salah satu dari tanda infeksi adalah peningkatan suhu
tubuh.
mobilisasi dini maka kontraksi uterus akan baik sehingga fundus uteri
terbuka.
(Hutapea, 2013).
a. Usia
sehat umur 20-35 tahun dan reproduksi tidak sehat umur < 20
meningkat.
30
b. Pekerjaan
dengan ibu yang tidak bekerja. Menurut Thomas (1996) dalam buku
bersalin. ibu yang bekerja di luar rumah memiliki akses yang lebih
d. Paritas
(Kautsar, 2011).
2009).
ringan dan yang paling baik dilakukan pertama kali. Disamping dapat
normal(Susilowati, 2015).
kedua belah kaki. Mitos yang menyatakan bahwa hal ini tidak boleh
total. Justru bila kaki tidak digerakkan dan terlalu lama diatas tempat
d. Klien duduk tegak lurus di tempat tidur dengan posisi miring, klien
mencoba turun dari tempat tidur dan berdiri. Bila tersa sakit atau ada
keluhan, sebaiknya hentikan dulu dan dicoba lagi setelah kondisi terasa
tempat tidur, pada gerakan ini kedua tangan klien sebagai penopang.
tidur, maka klien dapat membawa badannya turun dari tempat tidur.
Hal ini harus dicoba setelah memastikan bahwa keadaan ibu benar-
benar baik dan tidak ada keluhan. Hal ini bermanfaat untuk melatih
a. 15 menit pertama setelah 2 jam post partum ibu belajar miring kiri dan
kanan.
b. 15 menit kedua setelah 2 jam post partum ibu belajar duduk ditempat
tidur.
c. 15 menit ketiga setelah 2 jam post partum ibu belajar berdiri di sebelah
(Kautsar, 2011).
34
E. Kerangka Konsep
Inisiasi Menyusui
Dini
Percepatan
Penurunan
Involusio Uteri
Mobilisasi
Dini
Keterangan :
1. Involusi Uteri
ukuran dan berat serta perubahan pada lokasi uterus dan warna dan
jumlah lokia.
Kriteria objektif :
b. 2 = tidak normal, TFU berada lebih dari ½ pusat syimpisis (> 6 cm dari
(Walyani, 2015).
dengan kontak kulit (skin to skin contact) antara kulit ibu dengan kulit
bayinya.
Kriteria objektif :
3. Mobilisasi Dini
membimbing ibu nifas bangun dari tempat tidurnya dan membimbing ibu
Kriteria Objektif :
(Saleha, 2009).
36
G. Hipotesis
penurunan Involusio Uteri pada Ibu Post Partum di BLUD Rumah Sakit
penurunan Involusio Uteri pada Ibu Post Partum di BLUD Rumah Sakit
Involusio Uteri pada Ibu Post Partum di BLUD Rumah Sakit Konawe
tahun 2019.
penurunan Involusio Uteri pada Ibu Post Partum di BLUD Rumah Sakit
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
1. Jenis Penelitian
penelitian.
1. Lokasi
2. Waktu
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Maret s/d April 2019.
1. Populasi
2010). Populasi dalam penelitian adalah Seumua ibu Post Partum yang
berada di BLUD Rumah Sakit Konawe tahun 2018 yaitu sebanyak 102
orang.
2. Sampel
yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi yaitu seluruh Ibu
37
38
n= N.Z3(p.q)
d2 (N-1) + Z2 pq
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
P : proporsi = 0,05
q : 1-p (100% - p)
n= N.Z3 (p.q)
d (N - 1) + Z2 pq
2
= 391,89 x 0,0475
0,253 + 0,1825
= 18,615
0,436
= 42,7
n = 43 responden
39
1. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui
2. Data sekunder berupa data yang diperoleh melalui buku register BLUD
1. Pengolahan data
proses penataan data. Pengolahan data digunakan agar data kasar yang
1) Koreksi (Editing)
kuesioner yang telah diisi apakah jawaban yang ada di kuesioner telah :
lengkap jawabannya.
2) Pengkodean (Coding)
dibersihkan.
3) Pemrosesan (Processing)
Setelah semua data isian kuesioner terisi dengan lengkap dan benar,
pertanyaan.
2. Analisis Data
data serta menemukan hasil yang dapat dibaca dan dapat diinterpretasikan
1) Analisis Univariat
Analisis univariat dipergunakan untuk menggambarkan masing-
menggunakan rumus :
f
x= x k
n
dimana :
2) Analisis Bivariat
adalah:
b. H0 ditolak jika X2hitung > X2tabel atau ρ value < (α) = 0,05
Dalam analisa data ini dapat dilakukan dengan pengujian uji Chi
(fo-fh)2
x2 = ∑
fh
dimana :
x2 = Nilai Chi-square
∑ = Jumlah sampel
43
DAFTAR PUSTAKA
Esyuananik, Anis Nur Laili, 2015. Peranan Mobilisasi Dini Terhadap Proses
Involusi Pada Ibu Post Partum.
Kautsar, Ratna, 2011. Hubungan Antara Mobilisasi Dini Dengan Involusi Uteri
Pada Ibu Nifas, Vol.3 (1), Hal.2.
Rahayu, dkk, 2012. Buku Ajar Masa Nifas dan Menyusui,Jakarta,Mitra Wacana
Medika.
Saleha, Sitti, 2009. Asuhan kebidanan pada masa Nifas, Jakarta, Salemba Medika
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf
https://yenibeth.wordpress.com/2008/06/19/evaluasi-keperawatan/
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-
indonesia/profil-kesehatan-Indonesia-2015.pdf
http://www.pengertianologi.com/2014/10/Pengertian-Inform-Consent-
Adalah.html
https://www.academia.edu/12563768/Subinvolusi_Uteri
45
PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
EEN TRIINTARI
B.18.03.127
2019
46
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
bentuk yang sederhana karena proposal penelitian ini merupakan salah satu syarat
pada Ibu Post Partum di BLUD Rumah Sakit Konawe Tahun 2019”.
dan motivasi dari berbagai pihak sehingga proposal penelitian ini dapat
diselesaikan.
sehingga dapat menjadi bahan acuan dan bermanfaat bagi mahasiswi yang akan
Penulis
ii
47
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah … .................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Tentang Post Partum (Nifas) .......................................... 7
B. Tinjauan Tentang Involusi Uteri ................................................... 11
C. Tinjauan Tentang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) ......................... 15
D. Tinjauan Tentang Mobilisasi Dini ................................................ 27
E. Kerangka Konsep ......................................................................... 34
F. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................................... 34
G. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian .......................................................................... 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 37
C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 37
D. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 39
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data .......................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
iii