Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN BULAN DESEMBER

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


TAHUN 2018

A. SUMBER DAYA MANUSIA


1. Pola Ketenagaan TIM PPI

No JABATAN PANITIA PPI KUALIFIKASI KEBUTUHAN


PENDIDIKAN PELATIHAN
1. Ketua Dr. Farida S1 Kedokteran  Pelatihan 1
PPI Dasar
2. Sekretaris Sepri Julianti, Am. Keb D3 Kebidanan  Pelatihan 1
PPI Dasar
3. IPCN S1 Keperawatan  Pelatihan 1
IPCN
4. IPCLN dan 1. Apriani Nuroika, S.Kep, Ners S1 Keperawatan Tugas IPCLN
Anggota 2. Eliyanti, Am.Kep D3 Keperawatan Tugas IPCLN
3. Marianes Sari , Am.Keb D3 Kebidanan Tugas IPCLN
4. Riawati, Am.Kep D3 Keperawatan Tugas IPCLN
5. Hasanah, S.Kep, Ners S1 Keperawatan Tugas IPCLN
Yosina Marsal Wamese, Am.
6. Rad D3 Radiologi Tugas IPCLN
7. Bambang Sudoyo, AMAK D3 Analis Tugas IPCLN
8. Febri Yuria Ningsih, S.farm,
Apt Apoteker Tugas IPCLN
9. Larasati, AMAK D3 Analis Anggota
10. Rahasan SMA Anggota

2. Kondisi Saat Ini


No. JABATAN PANITIA KUALIFIKASI KEBUTUHAN TERSEDIA
PPI
1 Ketua  Pendidikan S1 Kedokteran 1 1 ( 75% )
PPI  Mengikuti Pelatihan Dasar PPI
2 IPCN  Pendidikan D3 Keperawatan 1 1 ( 40% )
Mengikuti Pelatihan Dasar PPI
 Pelatihan IPCN
3 IPCLN  Pendidikan D3 dan atau SMA 10 10 (100% )
 Telah mendapatkan Sosialisasi
PPI

Evaluasi :

Ketua Tim PPI belum mengikuti pelatihan PPI dasar

IPCN belum mengikuti pelatihan IPCN

Untuk surveilans masih dirangkap oleh IPCN
Rencana tindak lanjut :
1. Mengajukan pelatihan PPI dasar untuk Tim PPI, IPCN, IPCLN
2. Mengajukan pendidikan pelatihan IPCN untuk IPCN

B. KEGIATAN PELAYANAN
1. Sosialisasi pada orientasi karyawan baru :
 Kebersihan Tangan
 Etika batuk
 Pengelolaan sampah
2. Surveilans HAIs
 Flebitis
 Infeksi aliran darah primer
 Infeksi saluran kemih
 Infeksi Daerah operasi/IDO
 Infeksi HAP
C. KEJADIAN INFEKSI
1. Angka Kejadian HAIs dan Flebitis di Ruangan rawat inap
UNIT DATA KEJADIAN KETERANGAN
Flebitis 10,25 ‰
Infeksi aliran darah 0
primer
Infeksi saluran kemih 0
Infeksi luka operasi 0
ANALISA DATA:
Angka Phlebitis bulan Desember 2018 di Rumah Sakit Ar-Royan terjadi sebesar
10,25‰ dari 195 pasien yang terpasang infus selama 975 hari pemasangan infus
sementara targetnya 20 ‰ atau 2%

a. Ruang VIP Plebitis terjadi sebesar 7,14 ‰ dari 28 pasien.


b. Ruang Kelas 1 Plebitis terjadi sebesar 5,55 ‰ dari 36 pasien.
c. Ruang Kelas 2 Plebitis terjadi sebesar 11,53‰ dari 52 pasien.
d. Ruang Kelas 3 Plebitis terjadi sebesar 12,65 ‰ dari 79 pasien.
2. Kebersihan Tangan
Klasifikasi Angka Kepatuhan
Karyawan
Dokter 47,62 %
Perawat 64,88 %
Petugas Lain-lain 23,75 %

70
60
50
40
30
20
10
0
Maret
Dokter 47.6
perawat 64.88
lain-lain 23.75

 Angka kepatuhan kebersihan tangan dokter


120
100
80
60
40
20
0
Maret
sebelum kontak 75
sebelum tindakan aseptik 37.5
sesudah kontak 0
sesudah terpapar cairan 0
sesudah keluar lingkungan 100


 Angka kepatuhan kebersihan tangan Perawat
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Maret
Sebelum kontak 78.9
sebelum tindakan aseptik 28.5
sesudah kontak 52.6
sesudah terpapar cairan 66.66
sesudah keluar dari
66.66
lingkungan

 Angka kepatuhan kebersihan tangan Petugas Lainnya


50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0
Maret
sebelum kontak 33.3
sebelum tindakan aseptik 0
sesudah kontak 11.1
sesudah terpapar cairan 0
sesudah keluar lingkungan 46.6

3. Kepatuhan Penggunaan APD


 Penggunaan Sarung Tangan
120
100 100
100
80
80 71.42

60 50

40

20

0
Pemasangan Pemasangan penanganan pencucian alat tidak segera
infus kateter pasien batuk instrumen melepaskan
Series 1 80 100 50 100 71.42

 Penggunaan Masker
120
100
100
86
80

60 50
33.3
40

20

0
Memasuki ruang penanganan pasien segera melepaskan
Pemasangan kateter
isolasi batuk masker
Series 1 100 50 86 33.3

 Penggunaan Apron

80
70
60
50
40
30
20
10
0
Maret
sarung tangan 69
masker 22.4
apron 0

4. Kejadian Tertusuk Benda Tajam


UNIT DATA Kronologis
KEJADIAN
Rawat inap Tidak ditemukan Tidak ditemukan
IGD Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Laboratorium Tidak ditemukan Tidak ditemukan
Kejadian terpajan benda tajam Tidak ditemukan
Rekomendasi :
1. Koordinator ruangan meningkatkan pengawasan dalam tindakan invasif pemasangan
infus.
2. Koordinator meningkatkan pengawasan dan pembinaan sikap dan prilaku tenaga
keperawatan dalam bekerja sesuai SPO yang berlaku dan berkesinambungan.
3. Menggalakkan program cuci tangan sesuai SPO yang berlaku dan melakukan
sosialisasi
4. Pengawasan yang terus menerus dalam hal menjaga kesterilan melakukan tindakan
invasif dengan audit kepatuhan tindakan invasif dengan prinsip asepsis.
5. Mengadakan pelatihan – pelatihan pencegahan dan pengendalian infeksi baik di
dalam maupun di luar RS Ar-Royyan
6. Meningkatkan kepatuhan kebersihan tangan
7. Preparasi kulit yang tepat dengan menggunakan alkohol swab tunggu kering baru
lakukan penusukan
8. Bila aliraninfus tersumbat, jangan mendorong aliran infus dengan cairan, tapi harus
dikeluarkan penyebab sumbatan
10. Pemilihan lokasi vena yang tepat
11. Penggunaan spuit yang tidak berulang atau hanya sekali pakai
12. Pengawasan dan pembinaan sikap dan prilaku petugas kebersihan dalam bekerja
sesuai SPO yang berlaku
13. Meningkatkan kepatuhan pemakaiaan APD melalui pengawasan oleh koordinator
14. Mengadakan sosialisasi tentang kewaspadaan standar dan isolasi di seluruh unit
pelayanan di RS Ar-Royyan

Indralaya, Januari 2019


Ketua TIM PPI RS Ar-Royyan Sekretaris PPI

Dr. Farida Chandradewi Sepri Julianti, Am. Keb

Menyetujui,
Direktur RS Ar-Royyan

Dr. H. A. Restu Iman, Sp.Pd, KKV, FINASIM


NIK 140570.110.115

Anda mungkin juga menyukai