Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Anemia adalah berkurangnya sel darah merah atau konsentrasi hemoglobin


akibat gangguan keseimbangan antara kehilangan sel darah merah dan gangguan
produksi. Anemia dapat terjadi pada bayi prematur. Hal ini akibat dari menurunnya
produksi sel darah merah, meningkatnya penghancuran sel darah merah dan
kehilangan darah iatrogenik. Anemia pada bayi prematur terjadi disebabkan oleh
berkurangnya sel darah merah pada bayi kurang bulan, ditandai oleh penurunan nilai
hematokrit, retikulosit dan konsentrasi eritropoetin endogen rendah. Insidens
kelahiran prematur dengan berat badan lahir sangat rendah (BBL<1500 gram) di
Amerika Serikat 1,4% dari seluruh kelahiran hidup. Diperkirakan 60-80% bayi berat
lahir sangat rendah (BBLSR) tersebut mengalami anemia dan membutuhkan transfusi
sel darah merah. Rerata jumlah transfusi yang diperlukan 9-13 kali per bulan dan
rerata jumlah donor 7-10 orang untuk tiap bayi. (1)
Suatu penelitian di Amerika disebutkan bahwa bayi prematur adalah salah
satu pasien yang paling banyak diberi transfusi darah. Pada tahun 1991, diperkirakan
bahwa bayi dengan berat lahir < 1,5 kg menerima 300.000 transfusi sel darah merah
tiap tahun, dimana satu bayi biasanya mendapatkan sebanyak 8 – 10 kali donor. (2)
Anemia adalah keadaan penurunan massa eritrosit atau konsentrasi hemoglobin
sehingga menyebabkan turunnya kapasitas darah untuk mengangkut oksigen. Anemia
neonatus terjadi selama masa neonatus (usia 0-28 hari). (3) Pembagian klasifikasi
neonatus dapat dilihat berdasarkan usia gestasi, dimana nenonatus cukup bulan
merupakan neonatus yang mencapai usia kehamilan 37 minggu hingga 42 minggu.
Nenonatus yang lahir di bawah usia kehamilan 37 minggu disebut neonatus kurang
bulan, sedangkan nenonatus yang lahir di atas usia kehamilan 42 minggu disebut
neonatus lebih bulan. Penyesuaian antara umur kehamilan dengan berat badan bayi
baru lahir disebutkan dalam batas normal apabila berada dalam persentil 10 sampai
persentil 90. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam jangka waktu 1 jam
pertama setelah lahir dan dikatakan normal jika berat lahir bayi 2500-4000 gram. Jika

1
2

berat lahir < 2500 gram disebut dengan berat bayi lahir rendah dan jika > 4000 gram
disebut sebagai berat bayi lahir lebih. (4)
Anemia yang terjadi pada bayi yang prematur atau bayi kurang bulan, dapat
terjadi lebih berat dan timbul lebih dini. Anemia yang tidak ditatalaksana dengan
tepat dan adekuat akan memberikan komplikasi terhadap bayi, dimana dapat
menimbulkan kejadian kollaps kardiovaskular, sampai dengan gagal napas. Anemia
juga dianggap berperan dalam timbulnya berbagai gejala termasuk asupan makan
yang buruk dan kenaikan berat badan yang tidak sesuai. Secara umum anemia pada
bayi baru lahir dapat disebakan karena perdarahan, penurunan atau kegagalan
produksi eritrosit, hemolisis, atau karena kondisi bayi kurang bulan (anemia of
prematurity). Sehingga dibutuhkan penegakan diagnosis dan tatalaksana yang
kromperehensif mulai dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang serta
manajemen yang tepat. (5).

Anda mungkin juga menyukai