Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 JenisPenelitian

Penelitianinimerupakanpenelitian survey bersifatanalitikmenggunakan

metode penelitian kuantitatif melalui pendekatan cross-sectional yang mana

variabel independen dan dependen dalam penelitian dikumpulkan pada waktu

yang bersamaanuntuk menganlisa secara kuantitatif mengenai variabel-variabel

yang diteliti untuk menganalisadeterminanperilaku masyarakat Kecamatan

Girsang Sipangan Bolon dalam memanfaatkan layanan kesehatan di RSUD

Parapat Kabupaten Simalungun tahun 2017dalam bentuk tabel distribusi

frekuensi.

3.2 LokasidanWaktuPenelitian

3.2.1 LokasiPenelitian

PenelitianinidilakukanKecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten

Simalungun.

3.2.2 WaktuPenelitian

Penelitianinidilakukanpadarentangwaktubulan Februari– Desember 2017.

3.3 PopulasidanSampel

3.3.1 Populasi

Populasidalampenelitianiniadalahmasyarakat Kecamatan Girsang

Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun yang menurut Data dari Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Simalungun (2016) berjumlah

552kepala rumah tangga.

54
55

3.3.2 Sampel

Sampelpadapenelitianiniadalah kepala rumah tangga yang tinggal di

Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun dan

bersediadiwawancarai langsung oleh penulis untukmengisikuisioneryang

telahdisusunolehpenulisdalampenelitian. Jumlahresponden yang

akandijadikansampeldalampenelitianinidapatdihitungdenganmenggunakanrumusb

esarsampeldengan menggunakan rumus Slovin dalam Notoatmodjo (2010)

sebagaiberikut:

𝐍
𝒏=
𝟏 + 𝐍(𝐝𝟐 )

Keterangan :

n = Jumlahsampel
N = Jumlah populasi
d = Tingkat signifikan (10% = 0,1)
Perhitungan Besar Sampel :

N
𝑛=
1 + N(d2 )

552
=
1 + 552 (0,12 )

552
𝑛=
6,52

n = 84,67

n = 85 Responden
56

Jumlah besarsampeldalam penelitian ialah sebanyak85 orang responden.

Pengambilansampeldalampenelitianinidilakukandenganmenggunakan

metodeSimple Random Sampling,

yaitumetodepengambilansampelsecaraacaksederhanadimanasetiapanggotapopulas

imempunyaipeluang yang samabesaruntukterpilihsebagaisampel .

Langkah-

langkahpengambilansampelyaitudenganmembuatundiansejumlahkepala keluarga

yang tinggal di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Kabupaten Simalungun yang

berjumlah 552kepala keluarga. Dari

jumlahtersebutditulisnamadannomorundiannyakemudian

diundidandiambilsebanyak85 kali.

3.4 MetodePengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Pengumpulan data primer yang diperlukan, teknik yang

digunakanadalahpengisiankuesioner melalui wawancara langsung kepada

responden. Kuesioneradalahsuatucarapengumpulan data

denganmemberikandaftarpertanyaankepadaresponden secara

langsungdenganharapanresponden akanmemberirespon jawaban yang sebenar-

benarnyaataspertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.

3.4.2 Data Sekunder

Pengumpulansumber data sekunderberasaldariRSUD Parapat Kabupaten

Simalungun dan instansi terkait sertastudikepustakaandanstudiliteratur yang


57

terkaitdenganrumusanpermasalahan yang sedangditeliti dalam penelitian yang

sedang dilaksanakan.

3.5 VariabelPenelitiandanDefenisiOperasional

3.5.1 Variabel Penelitian

variabel independen dalam penelitian ini ialah

karakteristikrespondenberupa umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan

pendapatan, faktor predisposisi (predisposing factor) berupa pengetahuan. sikap,

dan nilai/kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan, kemudian faktor

pemungkin (enabling factor) berupa sarana dan prasarana, biaya, jarak dan

transportasi, serta kepemilikan asuransi kesehatan, serta faktor penguat

(reinforcing factors) berupa sumber informasi, peranpetugas kesehatan, serta

dukungan keluarga, dan variabel independen dalam penelitian ini ialah perilaku

masyarakat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon dalam memanfaatkan layanan

kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Parapat Kabupaten Simalungun tahun

2017.

3.5.2 Defenisi Operasional

Defenisi operasional mengenai masing-masing variabel penelitian adalah

sebagai berikut :

A. Karakteristik Responden

1. Umur, yaitu jumlah tahun yang dihitung mulai lahir sampai ulang tahun

terakhir responden yang dinyatakan dalam satuan tahun sesuai dengan

pengakuan responden.
58

2. Jenis kelamin, yaitu perbedaan karateristik gender reponden yang

dibedakan menjadi laki-laki dan perempuan

3. Pendidikan, yaitu jenis pendidikan formal yang terakhir diselesaikan oleh

responden sampai menerima tanda tamat (ijazah) yang dibedakan dalam

kategori Tidak Tamat SD, SD/Sederajat, SMP/Sederajat, SMA/Sederajat,

D3, dan S1.

4. Pekerjaan, yaitukegiatan atau kesibukan yang sedang dijalankan oleh

responden sebagai mata pencaharian atau sumber pendapatan responden

sehari-hari.

5. Pendapatan, adalah jumlah seluruh pendapatan pokok dan sampingan yang

diperoleh responden tiap bulannya. Dikategorikan berdasarkan Upah

Minimum Kabupaten (UMK) Simalungun yaitu penghasilan di bawah

UMK Simalungun (<Rp 1.889.925,-) dan penghasilan diatas atau sama

dengan UMK Simalungun (≥Rp 1.889.925,-).

B. Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)

1. Pengetahuan, yaitu segala sesuatu yang diketahui responden terkait

pemanfaatan layanan kesehatan di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun

yang dibedakan dalam kategori baikdan kurang.

2. Sikap, yaitu respon atau pernyataan persetujuan atau penolakan yang

masih tertutup dari responden terkait pemanfaatan layanan kesehatan di

RSUD Parapatyang dibedakan dalam kategori baik dan kurang.

3. Nilai/Kepercayaan, yaitu sesuatu yang dipercayai dan menjadi faktor

kebiasaan bagi masyarakat yang menjadi bahan pertimbangan untuk


59

memanfaatkan layanan kesehatan di RSUD Parapat yang dibedakan dalam

kategori baik, dan kurang.

C. Faktor Pemungkin (Enabling Factors)

1. Sarana dan parasarana, yaitu kelengkapan alat dan hal-hal yang

dibutuhkan untuk menyediakan layanan kesehatan yang baik kepada

masyarakat sepertu ketersediaan alat kesehatan, laboratorium klinik, dan

obat-obatan yang ada di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun yang

dibedakan dalam kategori baikdan kurang.

2. Biaya, yaitu kebutuhan biaya atau dana yang dibutuhkan untuk

mendapatkan layanan kesehatan yang baik kepada masyarakat yang ada di

RSUD Parapat Kabupaten Simalungun yang dibedakan dalam kategori

terjangkau dan kurang terjangkau.

3. Jarak dan transportasi, yaitu jauhnya perjalanan ketersediaan akses

transportasi yang dibutuhkan masyarakat untuk menujuRSUD Parapat

Kabupaten Simalungun yang dibedakan dalam kategori mudah dan tidak

mudah.

4. Kepemilikan asuransi kesehatan/BPJS, yaitu kepemilikan msyarakat

dalam asuransi kesehatan/BPJS yang dibutuhkan untuk mendapatkan

layanan kesehatan gratis dan terjangkauuntuk masyarakat di RSUD

Parapat Kabupaten Simalungun yang dibedakan dalam kategori

memanfaatkan dan tidak memanfaatkan.


60

D. Faktor Penguat (Reinforcing Factors)

1. Sumber infomasi, yaitu sumber informasi dari mana responden

mengetahui informasi mengenai layanan kesehatan yang ada di RSUD

Parapat Kabupaten Simalungun baik itu dari media cetak, media

elektronik, maupun media sosial, yang dibedakan dalam kategori baikdan

kurang.

2. Peranpetugas kesehatan, yaitu ketersediaan tenaga kesehatan yang

mencukupi dan berkompeten yang dibutuhkan untuk menyediakan layanan

kesehatan yang baik kepada masyarakat serta dukungan yang diberikan

oleh petugas kesehatan, baik itu dalam hal menginformasikan,

memberikan motivasi, memiliki kemampuan yang profesional,

merahasiakan privasi pasien, memiliki sikap, sopan santun, dan empati

yang baik, serta menyediakan layanan kesehatan yang paling optimal

untuk melayani pasien yang ada di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun

yang dibedakan dalam kategori baikdan kurang.

3. Dukungan keluarga, ialah dukungan yang diberikan oleh anggota keluarga

baik itu orang tua, mertua, maupun saudara dalam hal pemnfaatan layanan

kesehatan yang ada di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun, baik itu

dalam hal menginformasikan, memberikan motivasi, mendukung,

menyuruh, menemani berkonsultasi dengan petugas kesehatan, dan

mengantar ke fasilitas kesehatan, yang dibedakan dalam kategori baik, dan

kurang.
61

3.6 Metode Pengukuran

3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Independen

3.6.1.1 Metode Pengukuran Faktor Predisposisi (Predisposing Factors)

1. Pengetahuan

Pengukuranvariabelpengetahuan responden mengenai layanan kesehatan

di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun dinilai berdasarkan 15

(sepuluh)pertanyaanmenggunakan

skalaGuttmandenganalternatifjawabanpilihanberganda dengan penilaian jawaban

benar (bobot nilai 1) dan salah (bobot nilai 0). Semakin tinggi skor maka semakin

baik pengetahuan responden. Nilai maksimal dari keseluruhanskoryaitusebanyak

15 (lima belas) poin.

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka pengetahuan responden

dapat dikategorikan sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

1) Baik : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60% atau 9-15 poin.

2) Kurang : Jika skor yang diperoleh responden < 60% atau 0-8 poin.

2. Sikap

Sikap responden dinilai berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh dari

jawaban kuisioner mengenai sikap responden dengan jumlah 15 (lima belas)

pertanyaanmenggunakan skalaGuttman yang dinilai dengan pilihan jawaban


62

pernyataan sikap positif setuju (bobot nilai 1) dan tidak setuju (bobot nilai 0) dan

jawaban pernyataan sikap negatif setuju (bobot nilai 0) dan tidak setuju (bobot

nilai 1) . Instrumen penelitian untuk sikap dibuat hanya dengan dua pilihan yaitu

setuju dan tidak setuju dikarenakan peneliti ingin jawaban yang lebih umum dan

lebih memudahkan responden dalam memberikan jawaban. Semakin tinggi skor

maka semakin baik sikapresponden. Nilai maksimal dari keseluruhanskorialah

sebanyak 15 (lima belas) poin.

Berdasarkan jawaban tersebut, sikap responden kemudian dikategorikan

dalam 2 (dua) kategori, yaitu sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

1) Baik : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 75% atau 9-15

poin..

2) Kurang : Jika skor yang diperoleh responden <60% atau 0-8 poin

3. Nilai/Kepercayaan

Nilai/kepercayaan responden dinilai berdasarkan jumlah nilai yang

diperoleh dari jawaban kuisioner mengenai sikap responden dengan jumlah 5

(lima) pernyataabmenggunakan skalaGuttman yang dinilai dengan pilihan

jawaban pernyataan sikap positif setuju (bobot nilai 1) dan tidak setuju (bobot

nilai 0) dan jawaban pernyataan sikap negatif setuju (bobot nilai 0) dan tidak

setuju (bobot nilai 1) . Instrumen penelitian untuk nili/kepercayaan dibuat hanya

dengan dua pilihan yaitu setuju dan tidak setuju dikarenakan peneliti ingin

jawaban yang lebih umum dan lebih memudahkan responden dalam memberikan

jawaban. Semakin tinggi skor maka semakin baik nilai/kepercayaan responden.

Nilai maksimal dari keseluruhanskorialah sebanyak 5 (lima) poin.


63

Berdasarkan jawaban tersebut, sikap responden kemudian dikategorikan

dalam 2 (dua) kategori, yaitu sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

1) Baik : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60% atau 3-5 poin.

2) Kurang : Jika skor yang diperoleh responden <60% atau 0-2 poin.

3.6.1.2 Metode Pengukuran Faktor Pemungkin (Enabling Factors)

1. Sarana dan Prasarana

Pengukuranvariabelsarana dan parasarana layanan kesehatan di RSUD

Parapat Kabupaten Simalungun dinilai berdasarkan 5 (lima)pertanyaan

menggunakan skalaGuttman denganalternatifjawabanYa (bobot nilai 1) dan Tidak

(Bobot nilai 0). Semakin tinggi skor maka semakin baik sarana dan prasarana

yang ada. Nilai maksimal dari keseluruhanskoryaitusebanyak 5 (lima) poin.

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka nilai sarana dan prasarana

dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

1) Baik : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60% atau 3-5 poin.

2) Kurang : Jika skor yang diperoleh responden <60% atau 0-2 poin.

2. Biaya

Pengukuranvariabelbiaya layanan kesehatan di RSUD Parapat Kabupaten

Simalungun dinilai berdasarkan 5 (lima)pertanyaan menggunakan skalaGuttman

denganalternatifjawabanYa (bobot nilai 1) dan Tidak (Bobot nilai 0). Semakin

tinggi skor maka semakin baik biaya yang ada. Nilai maksimal dari

keseluruhanskoryaitusebanyak 5 (lima) poin.


64

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka nilai biaya dikategorikan

menjadi 2 (dua) kategori sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

1) Terjangkau : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60% atau 3-5

poin.

3) Kurang terjangkau : Jika skor yang diperoleh responden <60% atau 0-2

poin

3. Jarak dan Transportasi

Pengukuranvariabeljarak dan ketersediaan transportasi dalam pemanfaatan

layanan kesehatan di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun dinilai berdasarkan 5

(lima)pertanyaan menggunakan skalaGuttmandenganalternatifjawabanYa (bobot

nilai 1) dan Tidak (Bobot nilai 0). Semakin tinggi skor maka semakin baik jarak

dan ketersediaan transportasi yang ada. Nilai maksimal dari

keseluruhanskoryaitusebanyak 5 (lima) poin.

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka nilai jarak dan

ketersediaan transportasi dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori sebagai berikut

(Arikunto, 2006) :

1) Mudah : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60% atau 4-5

poin.

2) Tidak mudah : Jika skor yang diperoleh responden <60% atau 0-1

poin

4. Kepemilikan Asuransi Kesehatan/BPJS

Pengukuranvariabelkepemilikan asuransi kesehatan/BPJS dalam

pemanfaatan layanan kesehatan di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun dinilai


65

berdasarkan 5 (lima)pertanyaan menggunakan

skalaGuttmandenganalternatifjawabanYa (bobot nilai 1) dan Tidak (Bobot nilai

0). Semakin tinggi skor maka semakin baik kepemilikan asuransi kesehatan/BPJS

yang ada. Nilai maksimal dari keseluruhanskoryaitusebanyak 5 (lima) poin.

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka nilai kepemilikan asuransi

kesehatan/BPJS dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori sebagai berikut

(Arikunto, 2006) :

1) Memanfaatkan : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60% atau 3-5

poin.

2) Kurang Memanfaatkan: Jika skor yang diperoleh responden < 60% atau 0-

2 poin.

3.6.1.3 Metode Pengukuran Faktor Penguat (Reinforcing Factors)

1. Sumber Informasi

Pengukuranvariabelsumber informasi dalam pemanfaatan layanan

kesehatan di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun dinilai berdasarkan 6

(enam)pertanyaan menggunakan skalaGuttmandenganalternatifjawabanYa (bobot

nilai 1) dan Tidak (Bobot nilai 0). Semakin tinggi skor maka semakin baik sumber

informasi yang ada. Nilai maksimal dari keseluruhanskoryaitusebanyak 6 (enam)

poin.

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka nilai sumber informasi

dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

1) Baik : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60% atau 4-6 poin.

2) Kurang : Jika skor yang diperoleh responden < 60% atau 0-3 poin.
66

2. PeranPetugas Kesehatan

Pengukuranvariabelperanpetugas kesehatan dalam pemanfaatan layanan

kesehatan di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun dinilai berdasarkan 10

(sepuluh)pertanyaan menggunakan

skalaGuttmandenganalternatifjawabanYa(bobot nilai 1) dan Tidak (Bobot nilai 0).

Semakin tinggi skor maka semakin baik peran petugas kesehatan yang ada. Nilai

maksimal dari keseluruhanskoryaitusebanyak10 (sepuluh) poin.

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka nilai dukungan keluarga

dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

1) Baik : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60% atau 6-10 poin.

2) Kurang : Jika skor yang diperoleh responden < 60% atau 0-5 poin.

3. Dukungan Keluarga

Pengukuranvariabeldukungan keluarga dalam pemanfaatan layanan

kesehatan di RSUD Parapat Kabupaten Simalungun dinilai berdasarkan 9

(sembilan)pertanyaan menggunakan skalaGuttmandenganalternatifjawabanYa

(bobot nilai 1) dan Tidak (Bobot nilai 0). Semakin tinggi skor maka semakin baik

dukungan keluarga yang ada. Nilai maksimal dari keseluruhanskoryaitusebanyak9

(sembilan)poin.

Berdasarkan jumlah skor yang diperoleh, maka nilai dukungan keluarga

dikategorikan menjadi 2 (dua) kategori sebagai berikut (Arikunto, 2006) :

1) Baik : Jika skor yang diperoleh responden ≥ 60% atau 5-9 poin.

2) Kurang : Jika skor yang diperoleh responden < 60% atau 0-4 poin.

3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Dependen


67

Pengukuran variabel dependen yang berupa perilaku masyarakat

Kecamatan Girsang Sipangan Bolon dalam memanfaatkan layanan kesehatan di

Rumah Sakit Umum Daerah Parapat Kabupaten Simalungun dinilai berdasarkan

pertanyaan dengan pilihan jawaban Ya (bobot nilai 1) dan Tidak (Bobot nilai 0).

3.7 MetodePengolahandan AnalisaData

3.7.1 Metode Pengolahan Data

Data yang

telahdikumpulkanselanjutnyadiolahdengantahapansebagaiberikut :

1. Editing (Pemeriksaan Data)

Editingdilakukanuntukmemeriksaketepatandankelengkapanjawabanatasper

tanyaan yang diajukan. Apabilaterdapatjawaban yang

belumlengkapatauterdapatkeluhanmaka data

harusdilengkapidengancarawawancaraatau menanyakan kembalijawaban

pengisian kuisioner kepadaresponden.

2. Coding (PemberianKode)

Data yang

telahterkumpuldandikoreksiketepatandankelengkapannyakemudiandiberikodeoleh

penelitisecara manual.

3. Entry (Memasukkan Data)

Data yang akandimasukkanyaknijawaban-jawabandarimasing-

masingpertanyaan yang diajukanpadarespondendalambentuk “kode”

(angkaatauhuruf) yang dimasukkandalam program atausoftwarestatistikkomputer.


68

Dalampenelitianini program statisitikkomputeryang dipakaiialah program SPSS

(Statistical Product Service Solution.

4. Cleaning(Pembersihan Data)

Cleaningataupembersihan data yang artinyasemua data darisetiapsumber

data ataurespon yang

telahselesaidimasukkan,perludiperiksakembaliuntukmelihatkemungkinanadanyak

esalahan-kesalahankode, ketidaklengkapandansebagainya,

kemudiandilakukanpembetulanataukoreksikembali.

5. Scoring (Pemberian Skors)

Scoring atau pemberian skors ialah pemberian nilai yang dilakukan oleh

peneliti terhadap isian kuisinoner yang diisi oleh responden, pemberian skors

terhadap isian kuisioner dilakukan untuk menyesuiakan dengan statistik uji yang

akan dipakai dalam penelitian.

3.7.2 MetodeAnalisaData

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah :

1) Analisis univariat, yaitu analisis yang menggambarkan secara tunggal

variabel-variabel penelitian baik variabel bebas maupun veriabel terikat

dalam bentuk distribusi frekuensi dan hitung persentasenya.

2) Analisis bivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk melihat ada tidaknya

hubungan karakteristik variabel bebas dan veriabel terikat dengan

menggunakan uji chi square, dengan pertimbangan skala data yang

merupakan skala nominal.


69

3) Analisis multivariat, yaitu analisis yang digunakan untuk mengetahui

faktor yang berpengaruh dan paling dominan dari varibel bebas terhadap

variabel terikat dilakukan dengan menggunakan uji regresi logistik

berganda pada tingkat kepercayaan 95%. Variabel bebas yang diujikan

adalah variabel bebas yang memiliki nilai p < 0,25. (Sugiyono, 2006).

Anda mungkin juga menyukai