Sop Penyakit
Sop Penyakit
No. Dokumen :
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP KANDIDIASIS MULUT
No. Dokumen :
1. Pengertian Kandidiasis mulut adalah Infeksi Candida albicans yang menyerang kulit,
mukosa maupun organ dalam, sedangkan pada bayi dapat terinfeksi
melalui vagina saat dilahirkan, atau karena dot yang tidak steril, biasanya
terdapat tanda dan gejala rasa gatal dan perih di mukosa mulut, rasa
metal, dan daya kecap penderita yang berkurang
2. Tujuan Sebagai pedoman baku dalam pelayanan penyakit infeksi pada
umbilikus kepada pasien/keluarga pasien
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Gambir No....tahun 2016
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI N0. 5 tahun 2005
5. Alat dan bahan Gentian violet 1% (dibuat segar/baru) atau larutan nistatin
100.000 – 200.000 IU/ml
6. Langkah- langkah 1. Petugas menyiapkan alat-alat Alur SOP
untuk memeriksa pasien
2. Petugas melakukan
Menyiapkan
pemeriksaan tekanan darah
dan berat badan alat
3. Dokter melakukan anamnesa
(menanyakan keluhan pasien)
4. Dokter melakukan
pemeriksaan fisik pada Pemeriksaan TB & BB
pasien,antara lain :
a. Bercak merah, dengan
maserasi di daerah
sekitar mulut, di
lipatan (intertriginosa) anamnesa
disertai bercak merah
yang terpisah di
sekitarnya (satelit).
b. Guam atau oral thrush Pemeriksaan fisik
yang diselaputi
pseudomembran pada
mukosa mulut
5. Dokter menyarankan bercak Guam /
pasien untuk melakukan merah oral thrush
pemeriksaan penunjang,
yaitu dengan
menggunakan sel ragi dapat
dilihat di bawah mikroskop
dalam pelarut KOH 10% atau
pewarnaan Gram
Diagnosa
6. Dokter menegakkan
diagnosis berdasarkan
anamnesa,pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan
penunjang.
penatalaksana
7. Dokter melakukan an
penatalaksanaan :
a. Memperbaiki status
gizi dan menjaga
kebersihan oral
b. Kontrol penyakit
predisposisinya Pencatatan Medik
c. Gentian violet 1%
(dibuat segar/baru)
atau larutan nistatin
100.000 – 200.000
IU/ml yang dioleskan
2 – 3 kali sehari
selama 3 hari
8. Petugas melakukan
pencatatan medik
7.
a. Dilakukan skrining pada keluarga dan perbaikan
lingkungan keluarga untuk menjaga tetap bersih dan
Hal-hal yang perlu
diperhatikan kering.
b. Pasien kontrol kembali apabila dalam 3 hari tidak ada
perbaikan dengan obat anti jamur
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP KERACUNAN MAKANAN
No. Dokumen :
7.
a. Gejala keracunan tidak berhenti setelah 3 hari ditangani
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dengan adekuat.
b. Pasien mengalami perburukan
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP ALERGI MAKANAN
No. Dokumen :
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP INTOLERANSI MAKANAN
No. Dokumen :
1. Pengertian Intoleransi makanan adalah gejala-gejala yang terjadi akbibat reaksi tubuh
terhadap makanan tertentu. Intoleransi bukan merupakan alergi makanan.
Hal ini terjadi akibat kekurangan enzim yang diperlukan untuk mencerna
makanan tertentu. Intoleransi terhadap laktosa gula susu, atau yang
umum digunakan, terhadap agen penyedap monosodium glutamat (MSG),
atau terhadap antihistamin ditemukan di keju lama, anggur, bir, dan
daging olahan. Gejala intoleransi makanan kadang-kadang mirip dengan
gejala yang ditemukan pada alergi makanan
2. Tujuan Sebagai pedoman baku dalam pelayanan penyakit infeksi pada
umbilikus kepada pasien/keluarga pasien
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Gambir No....tahun 2016
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 5 tahun 2005
5. Alat dan bahan a. Laboratorium Rutin
b. Suplemen vitamin dan mineral
c. Suplemen enzim pencernaan
6. Langkah- langkah 1. Petugas menyiapkan alat-alat Alur SOP
untuk memeriksa pasien
2. Petugas melakukan
pemeriksaan tekanan darah Persiapan alat
dan berat badan
3. Dokter melakukan anamnesa
(menanyakan keluhan pasien)
4. Dokter melakukan
pemeriksaan fisik pada
Pengukura anamnesa
abdomen (pemeriksaan fisik
n TB & BB
dapat ditemukan nyeri tekan
abdomen, bising usus
meningkat dan mungkin
terdapat tanda-tanda dehidrasi)
5. Dokter menyarankan kepada
pasien untuk melakukan Px
Pemeriksa
pemeriksaan penunjang yaitu penunjang
an fisik
Laboratorium: fungsi prankeas,
asam empedu, toleransi laktosa
dan xylose, absorbsi pankreas,
absorbsi B12.
6. Dokter menegakkan
diagnosis berdasarkan
anamnesa,pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan diagnosa
penunjang
7. Dokter melakukan
penatalaksanaan :
a. Pembatasan nutrisi
tertentu
b. Suplemen vitamin dan
mineral Penatalaksanaan
c. Suplemen enzim
pencernaan
Konseling dan Edukasi
a) Keluarga ikut
membantu dalam hal
pembatasan nutrisi
tertentu pada pasien. Pencatata
b) Keluarga juga n medik
mengamati keadaaan
pasien selama
pengobatan
8. Petugas melakukan
pencatatan medik
7. Hal-hal yang perlu Perlu dilakukan konsultasi ke spesialis penyakit bila keluhan tidak
diperhatikan menghilang walaupun tanpa terpapar
8. Unit Terkait Poli PTM, Poli Umum, Laboratorium, pelayanan 24jam
9. CATATAN MUTU
Dokumen terkait
1. Rekam Medik
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP DEMAM TIFOID
No. Dokumen :
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP DISENTRI BASILER DAN DISENTRI
AMUBA
No. Dokumen :
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP HEMOROID GRADE 1-2
No. Dokumen :
7. Hal-hal yang perlu Jika dalam pemeriksaan diperkirakan sudah memasuki grade 2-3-4 maka
diperhatikan pasien harus ditujuk ke Rumah Sakit
8. Unit Terkait Poli Uum , Poli PTM, Poli Geriatri, pelayanan 24 jam
9. CATATAN MUTU
Dokumen terkait
1. Rekam medik
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP HEPATITIS A
No. Dokumen :
1. Pengertian Hepatitis A adalah sebuah kondisi penyakit infeksi akut di liver yang
disebabkan oleh hepatitis A virus (HAV), sebuah virus RNA yang disebarkan
melalui rute fecal oral. Periode inkubasi rata-rata 28 hari (15 – 50 hari).
Lebih dari 75% orang dewasasimtomatik, sedangkanpadaanak < 6 tahun
70% asimtomatik. Kurangdari 1% penderita Hepatitis A dewasa
berkembang menjadi Hepatitis A fulminant.
2. Tujuan Sebagai pedoman baku dalam pelayanan penyakit infeksi pada
umbilikus kepada pasien/keluarga pasien
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Gambir No....tahun 2016
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 5 tahun 2005
5. Alat dan bahan a. Laboratorium darah dan urin rutin untuk pemeriksaan
fungsi hati
b. Obat Antipiretik, Antiemetik, H2 Bloker atau Proton Pump
Inhibitor
6. Langkah- langkah 1. Petugas menyiapkan alat-alat Alur SOP
untuk memeriksa pasien
2. Petugas melakukan
pemeriksaan tekanan darah
dan berat badan
3. Dokter melakukan anamnesa Menyiapk Menguk
(menanyakan keluhan pasien) an alat ur TB &
4. Dokter melakukan BB
pemeriksaan fisik
5. Dokter menyarankan kepada
pasien untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium (
pemeriksaan darah dan urin).
6. Dokter menetapkan diagnosa Pemeriksa
berdasarkan anamnesa, anamnesa
an fisik
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
7. Dokter melakukan
penatalaksanaan medis :
a. Asupan kalori dan
cairan yang adekuat
b. Tirah baring
c. Tata laksana Px
Diagnosa
Farmakologi sesuai penunjang
7. Kriteria Rujukan
a. Penderita Hepatitis A dengan keluhan ikterik yang
Hal-hal yang perlu
menetap tanpa disertai keluhan yang lain.
diperhatikan
b. Penderita Hepatitis A dengan penurunan kesadaran
dengan kemungkinan ke arah ensefalopati hepatik
8. Poli Umum, Poli PTM, Poli geriatri,Poli KIA, RB, Laboratorium dan
Unit Terkait
pelayanan 24 jam
9. CATATAN MUTU
Dokumen terkait
1. Rekam medik
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP PAROTITIS
No. Dokumen :
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP ASKARIASIS
No. Dokumen :
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP PENYAKIT CACING TAMBANG
No. Dokumen :
1. Pengertian Penyakit cacing tambang adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
infestasi parasit Necator americanus dan Ancylostoma duodenale, cacing
ini menyebabkan nekatoriasis dan ankilostomiasis. Pada infestasi ringan
cacing tambang umumnya belum menimbulkan gejala. Namun bila
infestasi tersebut sudah berlanjut sehingga menimbulkan banyak
kehilangan darah, maka akan menimbulkan gejala seperti pucat dan lemas
2. Tujuan Sebagai pedoman baku dalam pelayanan penyakit infeksi pada
umbilikus kepada pasien/keluarga pasien
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kecamatan Gambir No....tahun 2016
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI no. 5 tahun 2005
5. Alat dan bahan a. Laboratorium mikroskopis sederhana untuk pemeriksaan
specimen tinja.
b. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin
6. Langkah- langkah 1. Petugas menyiapkan alat-alat Alur SOP
untuk memeriksa pasien
2. Petugas melakukan
pemeriksaan tekanan darah
dan berat badan Menyiap Mengukur
3. Dokter melakukan anamnesa kan alat TB & BB
(menanyakan keluhan pasien)
4. Dokter melakukan
pemeriksaan fisik seperti
konjungtiva pucat dan
perubahan pada kulit
(telapak kaki) bila banyak Pemeriks Anamnesa
larva yang menembus aan fisik
kulit, disebut sebagai
ground itch
5. Dokter menyaranakan pada
pasien untuk melakukan
pemeriksaan laboratorium Px Diagno
(pemeriksaan tinja) penunjang
6. Dokter menegakkan diagnosa sa
berdasarkan anamnesa,
pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
7. Dokter melakukan
penatalaksanaan antara lain :
a. Memberi pengetahuan
kepada masyarakat Penatalaksa
akan pentingnya naan medis
kebersihan diri dan
lingkungan, antara
lain:
1) Masing-masing
keluarga memiliki Konseling dan edukasi
jamban keluarga.
2) Tidak menggunakan
tinja sebagai pupuk
3) Menggunakan alas
kaki, terutama saat Pencatatan medis
berkontak dengan
tanah.
b. Farmakologis
1) Pemberian pirantel
pamoat selama 3
hari, atau
2) Mebendazole 500 mg
dosis tunggal atau
100 mg, 2x sehari,
selama 3 hari, atau
3) Albendazole 400 mg,
dosis tunggal, tidak
diberikan pada
wanita hamil.
4) Sulfasferosus
8. Dokter melakukan konseling
dan edukasi terhadap pasien
dan keluarga pasien
9. Petugas melakukan
pencatatan medis
7. Hal-hal yang perlu
-
diperhatikan
8. Poli Umum, Poli PTM, Poli Geriatri, Laboratorium, KIA, Pelayanan 24
Unit Terkait
jam
9. CATATAN MUTU
Dokumen terkait
1. Rekam medik
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP SKISTOSOMIASIS
No. Dokumen :
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP STRONGILOIDIASIS
No. Dokumen :
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
SOP
No. Dokumen :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan bahan
6. Langkah- langkah Alur SOP
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. CATATAN MUTU
Dokumen terkait
3.
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
NAMA SOP
No. Dokumen :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan bahan
6. Langkah- langkah Alur SOP
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. CATATAN MUTU
Dokumen terkait
4.
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan
NAMA SOP
No. Dokumen :
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan bahan
6. Langkah- langkah Alur SOP
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
8. Unit Terkait
9. CATATAN MUTU
Dokumen terkait
5.
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diterbitkan