Pada data yang telah diolah didapatkan nilai rasio produktivitas objek amatan yaitu
bendahara pengeluaran pembantu pada departemen Biologi, nilai persentase produktivitas
value added paling besar dari objek amatan yaitu terdapat pada hari ke-3 dan hari ke-6 yaitu sebesar 90%. Hari ke-3 yaitu pelaksanaan kerja pada pukul 10.00 sampai pukul 12.00, aktivitas kerja yang banyak dilakukan oleh operator yaitu menyusun dan memproses surat pertanggungjawaban (SPJ). Sedangkan pada hari ke-6 dilakukan pengamatan selama satu jam dengan pelaksanaan kerja pukul 14.00-15.00 dengan pekerjaan yang paling banyak dilakukan yaitu melaksanakan perintah atasan untuk membantu tugas diluar tugas pokok atau membantu rekan kerja lainnya. Hal itu disebabkan karena pada saat hari yang bersangkutan operator disibukkan oleh kegiatan pembuatan surat pertanggungjawaban (SPJ) yang dibatasi oleh deadline sehingga operator fokus untuk mengerjakannya dan harus segera diserahkan pada bagian atas. Sedangkan pada hari ke-6 tugas bendahara sudah selesai oleh karena itu ia dapat membantu rekan kerja lain untuk mengerjakan tugas diluar pokok. Sedangkan untuk aktivitas semi-value added didapatkan bahwa persentase produktivitas terbesar terdapat pada hari ke-2 dengan pelaksanaan kerja pada pukul 08.00- 10.00 yaitu sebesar 15% dengan kegiatan yang banyak dilakukan yaitu melakukan koordinasi dengan karyawan lain. Kegiatan semi-value added pada hari itu cukup tinggi dibanding yang lain mungkin disebabkan karena bendahara masih belum mendapat tugas yang memiliki urgensitas tinggi sehingga sebagian kecil waktunya dihabiskan untuk berkoordinasi dengan karyawan lain. Untuk aktivitas non-value added paling tinggi terdapat pada hari ke-4 dengan waktu pukul 12.00-14.00 yaitu sebesar 19% dengan aktivitas yang paling banyak dilakukan yaitu ishoma. Hal tersebut disebabkan karena pada pukul 12.00 hingga 13.00 karyawan melakukan istirahat dan break sejenak dari aktivitas kerja. Persentase working memiliki nilai yang lebih besar daripada not working dengan persentase working sebesar 78% dan not working merupakan penjumlahan antara kegiatan semi value added dan juga non value added yaitu sebesar 22%. Nilai persentase working lebih tinggi diakibatkan karena operator lebih fokus untuk melakukan pekerjaan bendahara yang sudah pasti dan dibatasi oleh deadline. Sedangkan untuk kegiatan not working dimungkinkan terjadi karena operator jenuh dengan kegiatan rutin yang dia lakukan sehingga operator melakukan aktivitas lain yang membuat dirinya lebih menghilangkan jenuh seperti ishoma, bermain hand phone, dan mengobrol dengan rekan kerja.