Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Fluidisasi dipakai untuk menggambarkan salah satu menggontakkan butiran-butiran padat


dengan fluida. Sebagai ilustrasi apa yang dinamakan fluidisasi, kita tinjau dari suatu bejana
yang didalamnya ditempatkan sejumlah partikel padat, lalu dialirkan gas dan laju alirnya
dinaikkan terus hingga sampai pada satu saat dimana unggun padatan tadi tersuspensi
dalam suatu gas yang melaluinya.

Dengan metoda ini diharapkan butiran-butiran padat memiliki sifat seperti fluida
dengan viskositas tinggi. Sebagai ilustrasi, tinjau suatu kolom berisi sejumlah partikel
padat berbentuk bola. Melalui unggun padatan ini kemudian dialirkan gas dari bawah ke
atas. Pada laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan tetap diam, karena gas hanya
mengalir dari bawah ke atas. Pada laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan tetap
diam, karena gas hanya mengalir melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan
perubahan susunan partikel tersebut. Keadaan yang demikian disebut unggun diam
atau fixed bed.

I.2 Tujuan
1. Menentukan kurva karakteristik fluidisasi (log ∑P vs v).
2. Menentukan kecepatan fluidisasi minimum.
3. Mempelajari fenomena-fenomena fluidisasi.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Percobaan

Tabel 4.1.1 Kalibrasi Orificae meter

Bukaan 3/4 5/8 1/2 1/4

5 detik 158 220 340 420

∆P 16 27 75 109,5

Tabel 4.1.2 Ketinggian Unggun pada ukuran 10 mesh

Massa Bukaan Valve Sebelum fluidisasi Sesudah terfluidisasi

250 3/4 3,9 4

5/8 3,9 4

1/2 3,9 4,5

1/4 3,9 7,5

500 3/4 13 13,5

5/8 13 16,5

1/2 13 22,1

1/4 13 27

750 3/4 25 25,5

5/8 25 25,5
Massa Bukaan Valve Sebelum fluidisasi Sesudah terfluidisasi

1/2 25 25,5

1/4 25 25,5

1000 3/4 35 30

5/8 35 30

1/2 35 30

1/4 35 30

Tabel 4.1.3 Ketinggian Unggun pada ukuran 20 mesh

Massa Bukaan Valve Sebelum fluidisasi Sesudah terfluidisasi

250 3/4 3 3

5/8 3 3,6

1/2 3 3,7

1/4 3 4

500 3/4 11,5 11,5

5/8 11,5 11,5

1/2 11,5 12

1/4 11,5 12,4


Massa Bukaan Valve Sebelum fluidisasi Sesudah terfluidisasi

750 3/4 21,5 21,5

5/8 21,5 22

1/2 21,5 23

1/4 21,5 23,2

1000 3/4 30 30

5/8 30 30

1/2 30 30,5

1/4 30 35

Tabel 4.1.4 Ketinggian Manometer pada pasir ukuran 20 mesh

Manometer 3/4 5/8 1/2 1/4

250 500 750 1000 250 500 750 1000 250 500 750 1000 250 500 750 10

1 3,7 5 10 0,5 18 26 17 27,4 25,5 20 28 16,3 7,2 2 3 11

2 0,5 4,5 12,7 12,4 24,5 17 17,8 35 23 30 17,7 23 1 1 8

3 0,3 6,7 16,5 17,5 83 51,5 42 41,5 31,5 40,5 0,5 2,1 13

4 5,9 1,1 31,5 23 18 70 47,5 50,5 33 44 0,2 1 10

5 16,5 10 86 48,7 38 46,5 29 38 1 0,5 11

6 8,5 5 3,5 45 38,5 43 32,9 21 0,3 1 9


7 48,5 44 45,5 32,8 30 0,2 0,9 10

8 24,5 33 34 23,2 22,2 1,1 0,1 10

9 11,8 23 22,5 9,2 21,5 0,2 0,9 13

10 13 14 5 0,5 1

∆P 6 15 12,5 15 16 34 47 53 42 62 74 72 72 74 78 8

Tabel 4.1.5 Tabel 4.1.4 Ketinggian Manometer pada pasir ukuran 10 mesh

Manometer 3/4 5/8 1/2 1/4

250 500 750 1000 250 500 750 1000 250 500 750 1000 250 500 750 10

1 10 24,5 1,9 14,1 16 28,5 10,6 24,4 11 1 25,3 39,4 1 29 17,8 8

2 8 20,8 1 10 27 27 5 17,1 11,7 1 25,6 18,2 0,5 32 15,6 6

3 5 12,5 4,1 31 42,3 4,3 3,3 24,5 2,6 28,9 25,8 0,8 41,5 24 4

4 19 48 54,7 49,2 25,8 1 47,1 24,1 0,8 51 27 0

5 5,5 24 43,5 33,2 25 1,1 17,1 33,9 1,0 44,6 27,5 0

6 22,5 45,5 20,2 23 1,2 18 21,2 1,2 46 26,7 0

7 44,3 44,3 19,3 24 1 17,3 23,6 1,0 50 26,6 0

8 12 34,2 9,6 39 0,8 7,4 23,5 1,5 48 27 0

9 23,2 23 0,9 22,7 1,7 25 26 0

10 13,8 13 1 13,2 2 18,1 13 0


∆P 16 7,9 7,5 7 27 20 10 9 75 46,5 30 9,2 82 76 62 3

4.2 Hasil Perhitungan Dan Pembahasan


4.3 Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai