b. Edges
Merupakan elemen linear sebagai pembatas antara 2 fase/tahap
dan sebagai pemutus/pemecah linear dalam suatu kontinuitas.
Edges memiliki identitas dan visualisasi yang jelas yang membatasi
dua kawasan. Edges dapat pula berupa barrier (batas), yang lebih
kurang dapat dipenetrasi yang menutup dan memisahkan satu
kawasan dengan kawasan sekitar, atau bertindak sebagai elemen
penghubung yang menyatukan dua kawasan. Berbagai elemen
yang termasuk dalam kategori edges: areal pantai,sungai, batas-
batas pembangunan, dinding, dll.
c. District
Merupakan potongan kota dalam ukuran medium sampai ukuran
besar yang dipahami sebagai kawasan yang dapat memiliki
perluasan secara 2 dimensi, dimana pengamat secara mental
merasa berada didalam area (inside of) dan diidentifikasi sebagai
elemen yang terdiri dari beberapa unsur yang memiliki beberapa
kesamaan sehingga membentuk sebuah karakter. Beberapa
kesamaan karakter tersebut pula yang kemudian digunakan
sebagai bahan referensi eksterior Pada saat pengamat berada
diluar kawasan.
d. Nodes
Merupakan titik-titik atau tempat-tempat lokasi strategis dalam
kawasan dimana seorang pengamat dapat memasuki kawasan,
dan terdapat focus intensif yang memperlihatkan/menandakan dari
dan kemana sipengamat berjalan. Nodes dapat berupa area
persimpangan jalan (street junctions), tempat istirahat dari suatu
transportasi, area pertemuan, jalan, dan berbagai momen
pergantian dari satu struktur ke struktur lainnya. Nodes dapat pula
berupa pemusatan aktivitas yang mencapai esensinya setelah
menjadi pusat perpaduan beberapa fungsi atau karakter fisik.
Elemen-elemen yang termasuk dalam kategori nodes antara lain
adalah sudut jalan (streets corner) atau square tertutup.
e. Landmarks
Merupakan Sebuah titik referensi kota, pengamat tidak memasuk
kawasan dan berada di dalamnya, namun pengamat berada diluar
kawasan. Landmarks biasanya merupakan objek fisik yang mudah
dikenali, seperti misalnya bangunan, tata tanda, toko, bangunan
pencakar langit, atau gunung. Dalam setiap tujuan perancangan,
landmarks melambangkan sebuah arahan yang konstan (constant
direction). Beberapa elemen yang termasuk kedalam kategori
landmarks adalah menara, bangunan berkubah(domes), atau
pebukitan yang tinggi.
b. Linkage Theory
Merupakan garis semu yang menghubungkan antara elemen yang
satu dengan elemen yang lain, simpul satu dengan simpul lain atau
distrik satu dengan distrik yang lain. Garis ini dapat berupa jaringan
jalan, jalur pedestrian, ruang terbuka yang berbentuk segaris dan
sebagainya (penggabungan 2 daerah secara visual serta
menghubungkan dua daerah dengan mengutamakan satu daerah)
c. Place Theory
Merupakan kaitan antara space/ ruang yang terletak pada
pemahaman atau pengertian terhadap budaya dengan
karakteristik manusia terhadap ruang fisik.Space adalah void yang
hidup dan memiliki suatu keterkaitan secara fisik. Space ini akan
menjadi place apabila diberikan makna konstektual dari muatan
budaya atau potensi muatan lokalnya.Dalam mendesain sebuah
kota/kawasan berdasarkan pendekatan teori place perancang
harus memperhatikan sejarah masyarakat dan lokasi, budaya serta
historical monument yang mungkin ada sebagai dasar dalam
perancangan sehingga dapat ditentukan arah perkembangan
kotanya