Anda di halaman 1dari 15

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PADANGAN


Jl. Dr. SoetomoNo.2 TELP./FAX (0353) 551166 PADANGAN 62162
BOJONEGORO

MEMO INTERNAL

Kepada Yth: Dari :


Bapak Direktur RSUD Padangan Dr.Aditya Kisara, Sp.An
Ketua Komite PPI
Tanggal:
09/04/2018

PERIHAL : Hasil laporan kegiatan survailance dan audit Triwulan I Komite PPI

Dengan hormat,

Berikut ini kami sampaikan hasil survailance dan hasil audit triwulan I yang telah laporkan,
disampaikan dan dievaluasi dalam pertemuan Komite PPI.

Adapun hasil laporan, kami ajukan terlampir.

Demikian memo internal ini kami buat. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih

Mengetahui

Ketua Komite PPI

Dr.Aditya Kisara, Sp.An


LAPORAN HASIL

MONITORING DAN AUDIT KEGIATAN PPI

( PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI )

TRIWULAN 1 TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN
Kejadian Infeksi Nosokomial sudah menjadi perhatian serius dari Institusi
Pelayanan Kesehatan. Karena dampaknya sangat merugikan terhadap pasien maupun
Institusi itu sendiri. Bagi pasien dengan terjadi infeksi nosokomial maka akan
memperpanjang hari rawat serta memperbesar pembiayaan, sedangkan bagi institusi
pelayanan kesehatan dengan tingginya kejadian infeksi nosocomial menandakan mutu
pelayanannya kurang baik. RSUD Padangan selalu konsisten dalam pengendalian
infeksi untuk menekan kejadian infeksi nosocomial dengan membentuk Komite
Pencegahan dan Pengendlian Infeksi dengan salah satu tugas dan wewenangnya untuk
melaksanakan progam pengendalian infeksi di RSUD Padangan.
Pengetahuan tentang infeksi nosocomial dan pencegahannya merupakan
sKomiteulus social yang dapat menimbulkan respon emosional terhadap upaya
universal precaution sehingga akan meningkatkan peran sertanya dalam upaya
pencegahan infeksi nosocomial. Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik
dan benar dianggap sebagai penyebab utama infeksi nosocomial atau HAIs dan
penyebaran mikroorganisme multi resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah
diakui sebagai contributor yang penting terhadap timbulnya wabah (boyce dan pittet,
2002). Sehingga perlu adanya audit kepatuhan untuk evaluasi kagiatan yang telaah
dilakukan oleh Komite RSUD Padangan.

B. TUJUAN
Tujuan Umum :
1. Memberikan laporan hasil pemantauan audit dan monitoring kegiatan Komite PPI di
rumah sakit pada bulan Januari, Februari, Maret (Triwulan I) Tahun 2018 yang
sudah disertai analisa masalah dan saran yang harus di tindak lanjuti.

Tujuan Khusus :
1. Meningkatkan kepatuhan petugas kesehatan
2. Meningkatkan mutu dan pelayanan rumah sakit
C. HASIL MONITORING DAN AUDIT
1. Audit Kepatuhan Kebersihan Tngan

No Ruangan Januari Februari Maret Rata - Rata


1 Poliklinik 51% 51% 51% 51%
2 IGD 51% 51% 53% 52%
3 Nusa Indah 49% 51% 53% 51%
5 Teratai 76% 60% 51% 62%
6 ICU 65% 63% 65% 64%
7 Edelweis 51% 49% 49% 50%

Angka Kepatuhan Hand Hygine


70%
60%
50%
40%
30%
20%
Rata - Rata
10%
0%

Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada triwulan pertama Bulan Januari
s/d Maret 2018 kepatuhan kebersihan tangan karyawan khususnya dikeperawatan
RSUD Padangan sebesar rata – rata 55%, masih dibawah dari target 85% angka
kepatuhan kebersihan tangan.

Analisa :
Komponen penilaian kepatuhan yang kurang :
- Melakukan kebersihan tangan sebelum kontak pasien
- Melakukan kebersihan tangan sebelum tindakan
Tindak lanjut :
- Sosialisasi dan inhoustraining SPO kebersihan tangan kepada seluruh karyawan
lewat inhoustraining, rapat keperawatan, kegiatan apel pagi.
2. Audit Fasilitas Hand Hygiene

No Ruangan Januari Februari Maret


1 Poliklinik 66% 66% 66%
2 IGD 66% 66% 66%
3 Nusa Indah 83% 83% 83%
5 Teratai 91% 91% 91%
6 ICU 100% 100% 100%
7 Edelweis 83% 83% 83%

Fasilitas Hand Hygine


100%
80%
Persentase

60%
40%
20%
Rata-Rata
0%

Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa triwulan pertama bulan Januari s/d
Maret 2018 Audit fasilitas kebersihan tangan karyawan khususnya dikeperawatan
RSUD Padangan sebanyak rata – rata 82%.
Analisa :
Komponen penilaian kepatuhan yang kurang:
- Tidak tersedia handrub di troli tindakan
- Tidak semua pintu masuk perawatan tersedia handrub

Tindak lanjut :
- Mengajukan usulan ke direksi untuk melengkapi fasilitas kebersihan tangan yang
kurang.
- Sosialisasi dan inhoustraining SPO kebersihan tangan

3. Audit Kepatuhan Pengelolaan Limbah Dan Benda Tajam

Rata-
No Ruangan Januari Februari Maret rata
1 Poliklinik 100% 100% 100% 100%
2 IGD 80% 80% 80% 80%
3 Nusa Indah 60% 60% 80% 67%
5 Teratai 100% 100% 100% 100%
6 ICU 100% 100% 100% 100%
7 Edelweis 80% 100% 100% 93%

Pengelolahan Limbah
100%

80%
Axis Title

60%

40%

20%
0%

Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada triwulan pertama bulan
Januari s/d Maret 2018 audit kepatuhan pembungan limbah / sampah khususnya
keperawatan RSUD Padangan sebesar rata – rata 90% dari target sebesar 100%.
Analisa :
Komponen penilaian kepatuhan kurang :
- Pemisahan sampah infeksius dan non infeksius
Tindak lanjut :
- Sosialisasi dan inhoustraining SPO pengelolaan limbah kepada seluruh
karyawan lewat inhoustraining, rapat keperawatan, kegiatan apel pagi.

4. Fasilitas Pengelolaan Limbah Dan Benda Tajam

No Ruangan Januari Februari Maret Rata-rata


1 Poliklinik 100% 100% 100% 100%
2 IGD 100% 100% 100% 100%
3 Nusa Indah 100% 100% 100% 100%
5 Teratai 100% 100% 100% 100%
6 ICU 100% 100% 100% 100%
7 Edelweis 100% 100% 100% 100%
Fasilitas Pengelolahan Limbah
100%
80%
60%
40% Rata-rata

20%
0%
Poliklinik IGD Nusa Teratai ICU Edelweis
Indah

Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada triwulan kedua pertama
Januari s/d Maret 2018 audit fasilitas pengelolaan limbah dan benda tajam
khususnya di keperawatan RSUD Padangan sebesar rata – rata 100%.
Analisa :
Komponen penilaian fasilitas kurang :
- Tanda dan rambu tulisan di tempat pembuangan sampah lebih diperjelas.
Tindak lanjut :
- Melengkapi fasilitas tanda dan rambu tulisan ditempat pembuangan sampah
yang kurang
- Sosialisai dan inhoustraininng SPO Pengelolaan limbah rumah sakit

5. Audit Pengendalian Lingkungan

No Ruangan Januari Februari Maret Rata-rata


1 IGD 40% 40% 40% 40%
2 Nusa Indah 40% 40% 40% 40%
3 Teratai 50% 50% 50% 50%
4 ICU 50% 50% 50% 50%
5 Edelweis 50% 50% 50% 50%

Pengendalian

50%
45%
40%
35%
30%
25% Rata-rata
20%
15%
10%
5%
0%
IGD Nusa Indah Teratai ICU Edelweis
Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada triwulan pertama bulan
Januari s/d Maret 2018 audit pengendalian lingkungan khususnya dikeperawatan
RSUD Padangan sebanyak rata – rata 46%
Analisa :
Komponen penilaian yang kurang :
- Kepatuhan dari petugas kebersihan dalam penggunaan APD saat
membersihkan lingkungan
- Kebersihan dan desinfeksi pegangan pintu, stop kontak lampu, tempat tidur,
meja, kursi pasien.
Tindak lanjut :
- Mengidentifikasi kebutuhan APD petugas kebersihan
- Mensosialisasikan pemakaian APD kepada petugas kebersihan
- Mengevaluasi kinerja petugas kebersihan, serta mengevaluasi kebutuhan SDM
petugas kebersihan

6. Monitoring Dekontaminasi Peralatan Pasien

No Ruangan Januari Februari Maret Rata-rata


1 Poliklinik 80% 80% 80% 80%
2 IGD 80% 80% 80% 80%
3 Nusa Indah 40% 40% 40% 40%
4 Teratai 60% 60% 60% 60%
5 ICU 80% 80% 80% 80%
6 OK 80% 80% 80% 80%
7 Edelweis 80% 80% 80% 80%

Dekontaminasi
80%
70%
60%
50%
40%
30% Rata-rata
20%
10%
0%
Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada triwulan pertama bulan
Januari s/d Maret 2018 monitoring dekontaminasi peralatan pasien dikeperawatan
RSUD Padangan sebanyak rata-rata 71%.
Analisa :
Komponen penilaian yang kurang :
- CSSD belum beroperasi
- Proses pre cleaning dengan perendaman yang kadang belum dilakukan
Tindak lanjut :
- Sosialisasi SPO dekontaminasi peralatan pasien

7. Monitoring APD

No Ruangan Hasil
1 IPRS 64%
2 Radiologi 66%
3 Linen 86%
4 Gizi 75%
5 Cleaning Service 88%
6 Fisioterapi 100%
7 Keperawatan 70%
8 Laborat 100%

Monitoring APD
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30% Hasil
20%
10%
0%

Analisa :
Kepatuhan penggunaan APD di IPRS RSUD Padangan sebesar 81%
Tindak lanjut :
- Komite PPI dan K3RS segera mengadakan pertemuan untuk mengidentifikasi
kebutuhan APD tiap unit kerja.
8. Monitoring Fasiltas APD

No Ruangan April Mei Juni Rata-rata


1 IPRS 80% 80% 80% 80%
2 Radiologi 80% 80% 80% 80%
3 Linen 80% 80% 80% 80%
4 Gizi 80% 80% 80% 80%
5 Cleaning Service 80% 80% 80% 80%
6 Fisioterapi 80% 80% 80% 80%
7 Keperawatan 80% 80% 80% 80%
8 Laborat 80% 80% 80% 80%

80%

Series1

80%

Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa pada triwulan pertama Januari s/d
Maret 2018 monitoring di unit gizi dan unit linen RSUD Padangan sebanyak rata –
rata 80%.
Analisa :
Komponen penilaian yang kurang :
- Belum adanya poster atau rambu-rambu pemakain APD
- APD belum tersedia lengkap

Tindak lanjut :
Mengajukan usulan ke direksi untuk melengkapi fasilitas APD yang kurang

D. KESIMPULAN
Dari hasil monitoring dan audit kegiatan PPI dapat kami simpulkan :
1. Mengidentifikasi dan membuat SPO yang belum dimiliki di unit kerja
2. Dukungan dari pihak direksi untuk memenuhi fasilitas pendukung kegiatan PPI di
unit kerja
3. Perlu mensosialisasikan semua kegiatan PPI unit kerja RSUD Padangan
4. Mengharapkan semua unit dan karyawan RSUD Padangan ikut mendukung semua
kegiatan

E. PENUTUP
Laporan PPI ( Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ) ini kami buat sebagai gambaran
infeksi di rumah sakit dan agar dapat digunakan sebagai acuan unit keperawatan dalam
merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi progam peningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien di RSUD Padangan. Namun demikian upaya –
upaya ini akan lebih berhasil apabila di dukung oleh pimpinan rumah sakit dan kerja
sama yang baik dari seluruh unit kerja pelayanan. Semoga Tuhan selalu memberkati
semua upaya kita dalam menekan angka kejadian infeksi di rumah sakit kita.

Padangan, 09 April 2018

Dr.Aditya Kisara, Sp.An


Ketua Komite PPI RSUD Padangan
LAPORAN HASIL SURVAILENS

PPI ( PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI )

TAHUN 2018

A. PENDAHULUAN

Kejadian Infeksi Nosokomial sudah menjadi perhatian serius dari Institusi


Pelayanan Kesehatan. Karena dampaknya sangat merugikan terhadap pasien maupun
Institusi itu sendiri. Bagi pasien dengan terjadi infeksi nosokomial maka akan
memperpanjang hari rawat serta memperbesar pembiayaan, sedangkan bagi institusi
pelayanan kesehatan dengan tingginya kejadian infeksi nosocomial menandakan mutu
pelayanannya kurang baik. RSUD Padangan selalu konsisten dalam pengendalian
infeksi untuk menekan kejadian infeksi nosocomial dengan membentuk Komite
Pencegahan dan Pengendlian Infeksi dengan salah satu tugas dan wewenangnya untuk
melaksanakan progam pengendalian infeksi di RSUD Padngan. Komite ini setiap tahun
membuat progam kerja Pengendalian Infeksi di RS yang salah satunya adalah
Survailens Deteksi Dini Kejadian Infeksi Nosokomial. Hal ini dilakukan agar Rumah Sakit
selalu dapat memantau kejadian infeksi dan Kecenderungan/Trend Infeksi Nosokomial
yang terjadi di RS sehingga dapat segera memberikan intervensi dengan cepat dan
tepat. Dengan pemantauan rutin dan intervensi ynag cepat dan tepat diharapkan
kejadian infeksi nosocomial di rumah sakit dari waktu ke waktu selalu dapat ditekan
hingga mendekati angka 0%.

B. TUJUAN
a. Memberikan laporan hasil pemantauan kejadian HAIs / infeksi nosocomial di rumah
sakit pada bulan Januari, Februari, Maret ( Triwulan I ) Tahun 2018 yang sudah
disertai analisa maslah dan saran yang harus ditindak lanjuti.
b. Memperoleh gambaran pekembangan HAIs / infeksi nosokomoial yang terjadi dan
atau pergeseran infeksi nosocomial yang mungkin muncul sehingga bisa segera
memberikan intervensi dengan cepat dan tepat agar terhindar dari kejadian wabah
yang tidak diinginkan.

C. HASIL SURVAILANCE
1. Pemantauan angka kejadian infeksi luka operasi ( ILO )

No Ruangan Januari Februari Maret


N D N D N D
1 poli bedah 0 98 0 46 0 49
% 0/98x100 0/46x100 0/49x100
0,00% 0,00% 0,00%

Numerator ( N ) : jumlah kasus ILO


Denumerator ( D ) : jumlah kasus operasi

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00% Series1
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
1 2 3 4 5 6

Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah pasien dengan ILO pada
triwulan pertama bulan Januari s/d Maret 2018 di RSUD Padangan sebanyak 0%

2. Pemantauan angka kejadian infeksi terkait pemasangan kateter urine / CAUTI


(Catheter Associated Urinary Tract Infection) / ISK

No Ruangan Januari Februari Maret


N D N D N D
1 Menutul 0 134 0 221 0 197
2 Teratai 0 52 0 34 0 44
3 Edelweis 0 74 0 71 0 24
4 ICU 0 121 0 132 0 142
% 0/381x1000 0/458x1000 0/407x1000
0‰ 0‰ 0‰

Numerator ( N ) : jumlah kasus ISK


Denumerator ( D ) : jumlah lama hari pemakain kateter urin menetap

Angka kejadian ISK

120.00%
100.00%
80.00% 0؉ 0؉ 0؉
60.00%
40.00%
0؉ 0؉ 0؉
20.00%
0.00%
1
Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah pasien dengan ISK pada
triwulan pertama bulan Januari s/d Maret 2018 di RSUD Padangan sebanya 0%

3. Pemantauan angka kejadian Phlebitis

No Januari Februari Maret


Ruangan
N D N D N D
1 Menutul 0 743 0 740 0 870
2 Teratai 0 296 0 317 2 364
3 Edelweis 2 170 1 155 0 298
4 ICU 0 121 0 133 0 142
% 2/1330x1000 1/1345x1000 2/1674x1000
1,5؉ 0.7؉ 1.2؉

Numerator ( N ) : jumlah kasus phlebitis


Denumerator ( D ) : jumlah lama hari terpasang infus

Angka kejadian plebitis

120.00%
100.00%
80.00% 1.2؉ 0.7؉ 1,5؉
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
1

Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah pasien dengan Plebitis pada
triwulan pertama bulan Januari s/d Maret 2018 di RSUD Padangan sebanyak rata – rata
1,1%, terbanyak di Ruang Edelweis.
Analisa :
Kejadian phlebitis terjadi diantaranya :
- Pemberian injeksi dengan konsentrat tinggi
- Pemberian transfusi darah dengan abocath di atas 18
- Keadan pasien gelisah
- Perawatan infus yang kurang
Tindak lanjut :
- Refreshing SPO tentang pemasangan infus dan pecegahan plebitis
- Audit dan supervisi survailance plebitis
4. Pemantauan kejadian Decubitus

No Ruangan Januari Februari Maret


N D N D N D
1 ICU 0 39 0 38 0 38
% 0/39x 100 0/38x100 0/38x100
0,00% 0,00% 0,00%

Numerator ( N ) : jumlah pasien decubitus


Denumerator ( D ) : jumlah pasien tirah baring

100.00%

80.00%

60.00%
Series1
40.00%

20.00%

0.00%
1 2 3 4 5 6

Hasil penilaian :
Berdasarkan grafik diatas dapat diketahui bahwa jumlah pasien dengan Decubitus pada
triwulan pertama bulan Januari s/d Maret 2018 di RSUD Padangan sebanyak rata – rata
0%.

D. EVALUASI
No Survailance Target Evaluasi Tindak Lanjut
1 ILO ≤1,5%  Kejadian ILO belum - Sosialisasi dan refreshing
teridentifikasi tentang kejadian ILO
- Perlu supervise dan audit
survailanceILO
2 ISK ≤1,5%  Kejadian ISK belum - Sosialisasi dan refreshing
teridentifikasi tentang kejadian ISK.
- Refreshing SPO perawatan
cateter, pengisian
survailance ISK
- Perlu supervise dan audit
survailance ISK

3 Phlebitis ≤1,5%  Angka kejadian phlebitis - Refreshing SPO


1% Pemasangan infus pemasangan infus,
kadang belum sesuai pengisian survalance
dengan SPO phlebitis
 Koordinasi dengan - Perlu supervise dan audit
farmasi tentang survailance phlebitis
pengoplosan obat
4 Decubitus ≤1,5%  Kejadian decubitus - Sosialisasi dan refreshing
belum teridentifikasi tentang kejadian decubitus
- Perlu supervise dan audit
survailance decubitus
E. PENUTUP
Laporan PPI ( Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ) ini kami buat sebagai gambaran
infeksi di rumah sakit dan agar dapat digunaan sebagai acuan unit keperawatan dalam
merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi progam peningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan psien di RSUD Padangan. Namun demikian upaya – upaya
ini akan lebih berhasil apabila di dukung oleh pimpinan rumah sakit dan kerja sama yang
baik dari seluruh unit kerja pelayanan. Semoga Tuhan selalu memberkati semua upaya
kita dalam menekan angka kejadian infeksi di rumah sakit kita.

Padangan, 09 April 2018

Priska Agapein D P, Amd.Kep


IPCN

Mengetahui

Dr.Aditya Kisara, Sp. An


Ketua Komite PPI RSUD Padangan

Anda mungkin juga menyukai