Anda di halaman 1dari 4

NASKAH ASURANSI KESEHATAN

Suatu malam yang dingin di Kota Bayamala, sekitar pukul 20.00 WIB, Umi Kalsium
yang sedang merasa sakit berat di kepalanya, bersama sang Abi Ali Baba bergegas pergi
menuju UGD Rumah Sakit A di Kota Bayamala.
Umi Kalsium(mengeluh kesakitan)
Abi Ali Baba : “Sus, ini itu istri saya sakit tolong”
Nurse Amel (UGD) : “Baik pak, Abi Ali Baba tenang terlebih dahulu ya pak” (Sambil
bergegas membantu Umi Kalsium untuk menuju ke ruang UGD)
Umi Kalsium dibantu perawat berjalan menuju ruangan UGD untuk melakukan pemeriksaan.
Nurse Amel (UGD) : “Mari bu, silahkan berbaring disini, apa yang Umi Kalsium rasakan
sekarang?”
Umi Kalsium : “Ini sus, kepala saya terasa berat sekali” (Sambil memegang kepala)
Nurse Amel (UGD) : “Oke, kalau begitu saya akan melakukan beberapa pemeriksaan
terlebih dahulu untuk mengetahui penyakit yang Umi Kalsium derita”
Setelah itu, perawat meakukan beberapa pemeriksaan, seperti memeriksa TTV
(seperti tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi dan laju pernapasan), pemeriksaan darah,
kadar gula darah.
Dokter Agya (UGD) : “Selamat malam, Pak,Bu. Bagaimana, apa yang di keluhkan?”.
Umi Kalsium : “Ini dok, kepala saya terasa sangat sakit.”
Dokter Agya (UGD) : “Sebentar yah bu, boleh saya periksa terlebih dahulu. (Dokter
memeriksa hasil pemeriksaan dan memeriksa kondisi Umi Kalsium).
Setelah melakukan pemeriksaan, didapatkan hasil bahwa Umi Kalsium tidak memiliki
kelainan.
Dokter Agya (UGD) : “Jadi begini Pak, Bu. Dari hasil yang kami dapatkan, Umi Kalsium
dinyatakan masih dalam batas normal, dan tidak menderita penyakit.
Abi Ali Baba : “Tapi dok, saya takut istri saya terkena geger otak dok, apa sebaiknya
tidak dirawat saja?”
Dokter Agya (UGD) : “Abi Ali Baba tenang dulu, istri Abi Ali Baba tidak apa-apa kok,
untuk keluhan sakit kepalanya mungkin karena Umi Kalsium sedang agak demam dan
tekanan darah Umi Kalsium sedikit tinggi, tapi semua ini masih batas normal pak”
Abi Ali Baba : “Oh begitu ya dok, yasudah bagaimana baiknya saja, asalkan istri
saya kembali ceria seperti dulu ” (Backsound Buncit-Cinta Sejati)
Dokter Agya (UGD) : “Kalau begitu, Umi Kalsium tidak perlu dirawat ya bu. Untuk
perawatan selanjutnya, dapat dilakukan di Poliklinik. Sebelumnya, Umi Kalsium dan Abi Ali
Baba bisa ke PPK 1 dulu untuk mendapatkan surat pengantar.
Umi Kalsium : “Tapi dok, kepala saya sakit sekali”
Dokter Agya (UGD) : “Iya Umi Kalsium, berpikir positif saja mungkin karena Umi Kalsium
kelelahan atau banyak pikiran yang meneyebkan kepala Umi Kalsium menjadi sakit”.
Umi Kalsium : “Begitu ya dok, yasudah kalau begitu”
Dokter Agya (UGD) : “Saya sarankan Umi Kalsium kembali lagi besok, dengan membawa
surat rujukan dari PPK 1. Ini saya berikan surat rekomendasi untuk ke puskemas ya bu agar
Umi Kalsium bisa mendapatkan surat rujukan”.
Nurse Amel (UGD) : “karena Umi Kalsium sudah boleh pulang, bapa silahkan menuju
ruang administrasi untuk menyelesikan administrasi.”
Abi Ali Baba : “baik bu, terimakasih”
Abi Ali Baba berjalan menuju bagian administrasi
Administrasi (Regita) : “ Wali dari Umi Kalsium Yolanda?”
Abi Ali Baba : “Iyaa bu. Ini bpjs dan ktpnya.”
Administrasi (Regita) : “Baik tunggu sebentar yah.”
Tak lama kemudian
Administrasi (Regita) : “Atas nama Umi Kalsium Yolanda.”
Abi Ali Baba : “iya saya.”
Administrasi (Regita) : “Ini ya pak. Silahkan tanda tangan di sini.”
Abi Ali Baba : “iya bu, terimakasih”
Administrasi (Regita) : Iya sama-sama pak.

Keesokan harinya, Umi Kalsium dan Abi Ali Baba pergi ke puskesmas untuk
meminta rujukan ke poliklinik.
Umi Kalsium mengambil nomor antrian, dan setelah dipanggil, Umi Kalsium
menyerahkan kartu puskesmasnya. Umi Kalsium menunggu dipanggil di poliklinik. Setelah
dipanggil, Umi Kalsium memasuki polklinik, dan keluar dengan mendapat surat rujukan yang
diharapkan.
Umi Kalsium dan Abi Ali Baba pun meninggalkan Puskesmas dan bergegas menuju
ke Poliklinik Rumah Sakit untuk mendapatkan pengobatan rawat jalan.
Resepsionis Adin : Ada yang bisa saya bantu pak, bu?
Abi Ali Baba : Ohiya ini saya mau ke polklinik… mba
Resepsionis Adin : Boleh saya lihat surat rujukannya?
Abi Ali Baba : Ini mba.
Resepsionis Adin : Baik Abi Ali Baba. Peserta BPJS atau umum?
Abi Ali Baba : BPJS
Resepsionis Adin : Ke poliklinik … ya? Silahkan mau ke dokter siapa pak?
Abi Ali Baba : Iya. Ke Dokter Hasna saja
Resepsionis Adin : Baik silahkan menunggu pak, bu. Ini nomor antriannya, nanti
akan dipanggil.
Abi Ali Baba : Siap, terima kasih yaa mba
Resepsionis Adin : Sama sama pak.
Umi Kalsium dan Abi Ali Babanya duduk di ruang tunggu menunggu gilirannya.
“Nomor antrian 0419 di loket 5”
Abi Ali Baba : Ayo mah.
Petugas : Pagi pak. Boeh saya lihat kelengkapan persyaratannya?
Abi Ali Baba : Iyaa ini pak.
Petugas : Tanda tangan di sini pak
Abi Ali Baba : Baik
Petugas : Ini silahkan Abi Ali Baba dan Umi Kalsium langsung ke
poliklinik … dan menunggu dipanggil.
Umi Kalsium dan Abi Ali Babanya kembali menunggu, di depan poliklinik ….
“Umi Kalsium ke Dokter Hasna”
Umi Kalsium dan Abi Ali Babanya pun memasuki ruangan Dokter Hasna.
Dokter Hasna : Selamat siang pak, bu. Umi Kalsiumnya yang ada keluhan ya?
Umi Kalsium : Siang dok. Iyaa saya dok.
Dokter Hasna : Kenapa nih bu?
Umi Kalsium : Iyaa dok, akhir-akhir ini saya merasakan sakit yang sangat
sangat di kepala saya, rasanya sangat nyeri. Puncaknya kemarin, saya sampai pergi ke UGD
karena takut terjadi apa-apa. Tapi menurut dokter jaga saat itu, tidak ada yang aneh dari
kondisi saya. Oleh karena itu, saya dianjurkan untuk datang ke poliklinik ini.
Dokter Hasna : Oh begitu yaa Umi Kalsium. Saya periksa dulu yaa.
Dokter Hasna memeriksa Umi Kalsium
.
.
.
.
.
.
Umi Kalsium dan Abi Ali Baba menghampiri Loket C, menyimpan kertas resep di
keranjang yang telah disediakan lalu menghekternya dengan nomor antrian berwarna putih,
dan mengambi kertas nomor antrian yang sama dengan kertas berwarna kuning.
“Nomor antrian 139 Umi Kalsium”
Apoteker (Amel) : Umi Kalsium ini obat yang harus diminum yaa.
Umi Kalsium : Baik terima kasih.
Apoteker (Amel) : Iya samasama Umi Kalsium.
Setelah

Anda mungkin juga menyukai