Seperti diketahui masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk baik dilihat
dari aspek bahasa, budaya, agama, maupun kelompok-kelompok sosial. Dalam masyarakat
majemuk seperti Indonesia, kerjasama ini bukan saja sebagai sebuah kewajiban, tetapi lebih
sebuah kebutuhan bagi seseorang. Untuk dapat bekerjasama setiap orang sebagai anggota
masyarakat harus mengembangkan sikap-sikap yang mendukung terjadinya kerjasama dalam
masyarakat.
Lalu apa manfaat kerjasama untuk kepentingan pribadi manusia itu sendiri? Kusnadi
(2003) mengatakan bahwa berdasarkan penelitian kerjasama mempunyai beberapa manfaat,
yaitu sebagai berikut:
Dinamika sosial yang terjadi pada konteks kebangsaan sejak periode pra-
kemerdekaan di Indonesia, tidak akan bisa dipisahkan dari peran pemuda sebagai kontributor
utama pada setiap episode perubahan sosial. Pemuda senantiasa hadir dan menjadi bagian
pada peristiwa-peristiwa monumental dalam sejarah Indonesia seperti kebangkitan nasional
Boedi Oetomo 1908, Sumpah Pemuda 1928, proklamasi 1945, dan reformasi pada tahun
1998. Pemuda tidak pernah terlepas dari peran mereka yang begitu idealistik dalam agenda-
agenda sosial.
Barangkali peristiwa yang paling tepat untuk dijadikan titik awal pemuda
mendapatkan predikatnya sebagai aktor utama dalam sejarah adalah peristiwa Sumpah
Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober tahun 1928. Momentum tersebut merupakan
momentum yang paling penting dalam usaha Indonesia menyambut kemerdekaan. Hasil
deklarasi pemuda tersebut kemudian melahirkan ikrar luhur, yang berbunyi:
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah air satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia.
3. Kami putra dan putri Indoensia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.