Anda di halaman 1dari 9

TUGAS ELECTRONIC HEALTH RECORD

Oleh :

1. Septianingtyas Risti A. G41161049/B


2. Novia Zahro G41161108/B
3. Lutfiatun Nadibah H. G41161205/B
4. Day Rahmania G41161233/B
5. Ines Meiyola P. G41161526/B

PROGRAM STUDI REKAM MEDIK


JURUSAN KESEHATAN
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2018
DAFTAR ISI
a. Definisi Primary Care BPJS
Pcare bpjs kesehatan Adalah aplikasi sistem informasi pelayanan
pasien berbasis webase yang disediakan oleh BPJS Kesehatan
diperuntukkan bagi para fasilitas kesehatan primier untuk memberikan
kemudahan akses data ke server BPJS baik itu pendaftaran, penegakan
diagnosa, terapi , hingga pelayanan laboratorium.
Sejak Januari 2014 pemerintah telah memberlakukan program jaminan
kesehatan nasional yang dikelola oleh badan berupa BPJS. Dalam
perkembangannya, untuk memudahkan verifikasi kepesertaan, serta
kebutuhan akan berjalannya sistem rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih
tinggi, BPJS meluncurkan aplikasi Primary Care atau dikenal dengan istilah
Pcare. Seluruh puskesmas dan pelayanan kesehatan dasar lainnya yang
bekerja sama dengan BPJS diharuskan untuk menggunakan aplikasi ini.
Primary Care BPJS kesehatan ini di aplikasikan dibagian registrasi pasien,
memiliki bahan masukan, antara lain identitas pasien (nama, alamat, jenis
kelamin, tanggal lahir) nomor kepesertaan, poliklinik tujuan, anamnesa,
pemeriksaan fisik, diagnosa, pemeriksaan penunjang sampai pemberian
obat-obatan. Adapun output di aplikasi ini masih sebatas daftar nama
pasien yang berkunjung, status pasien (dirujuk atau tidak dirujuk), hasil
diagnosa. Artinya masih berupa data mentah yang membutuhkan
pengolahan lebih lanjut untuk menghasilkan output yang dibutuhkan.
Kelebihan sistem ini adalah memberikan kemudahan dalam verifikasi
keanggotaan pasien BPJS serta memberi kemudahan dalam proses
rujukan ke pelayanan kesehatan lanjutan.

b. Menu Fungsi Pcare Bpjs Kesehatan


1) Pendaftaran Pasien, dimana entry data dilaksanakan oleh petugas
pendaftaran,
2) Pelayanan Pasien, dimana entry data dilaksanakan oleh dokter (atau
petugas Balai Pengobatan), didalamnya juga terdapat fitur pembuatan
rujukan, dimana datanya akan dapat langsung terbaca di FasKes
Rujukan. Selain kedua fungsi tersebut terdapat fitur tambahan seperti
preview data kunjungan, jumlah peserta BPJS yang terdaftar di suatu
faskes primer, serta pengolahan data tenaga medis dan fitur penggantian

Fungsi menu yang ada pada aplikasi Primary Care BPJS Kesehatan :

 Home, adalah halaman depan p-care itu sendiri, seperti saat anda masuk
pertama kali.
 Entri Data, jika anda klik menu ini akan ditampilkan 2 pilihan yakni
pelayanan dan pendaftaran, apabila terdapat pasien yang berobat untuk
pertama kalinya, silahkan melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan
cara isikan nomor BPJS peserta, lalu klik "cari" jika pasien tersebut
termasuk pasien faskes tempat bekerja, maka akan ditampilkan identitas
pasein secara otomatis.
 Langkah selanjutnya adalah melengkapi form yang telah disediakan
meliputi, keluhan pemeriksaan fisik, tekanan darah hingga jenis
kunjungan. Setelah lengkap, pastikan anda memeriksa kembali untuk
menghindari kesalahan penulisan. Jika sudah klik simpan. Langkah
berikutnya adalah klik entry data untuk kembali, kemudian pilih pelayanan
seperti gambar dibawah ini.
 Isi kolom "terapy" dan kolom "diagnosa" kemudian anda klik simpan.
Sampai sini proses entry data pasien BPJS Kesehatan pada faskes
tingkat 1 sudah selesai.
 Lihat Data, di menu ini kita dapat cek data pasien yang berobat di faskes
1 tampat anda bekerja. Akan ditampilakn informasi tentang kegiatan, jenis
kunjungan, jumlah kunjungan sampai 10 daftar penyakit yang sering
muncul.
 Tools, menu ini digunakan untuk mengubah password p-care serta cek
data pekerja faskes tingkat 1 tempat anda bekerja. Jika anda lupa
password login aplikasi Primary Care BPJS atau menemukan error pada
aplikas p-care, silahkan menghubungi BPJS Kesehatan di daerah anda
agar segera diperbaiki.
 Log out, menu terakhir ini digunakan untuk keluar dari aplikasi Primary
Care (p-care).

c. Keuntungan Menggunakan Primary Care BPJS Kesehatan


1) Proses pendaftaran pasien yang praktis, dengan menggunakan
aplikasi Pcare BPJS pendaftaran akan dilakukan secara otomatis
hanya dengan memasukkan nomor kepesertaan semua data pasien
akan terekam secara otomatis.
2) Proses diagnosa penyakit cepat, apabila pasien pernah melakukan
pengobatan sebelumnya, maka petugas akan mengetahui riwayat
penyakit dan penanganan yang akan dilakukan selanjutnya.
3) Mempunyai aplikasi dengan jaringan luas, jika anda telah terdaftar
menggunakan Primary Care BPJS kesehatan, dimanapun anda
berobat maka semua data anda akan terintegrasi disemua layanan
kesehatan seperti klinik atau Puskesmas.
4) Sistem pendaftaran rujukan mudah, apabila klinik Faskes Tingkat
Pertama tidak dapat menangani penyakit yang sedang diderita,
maka petugas Klinik akan secepatnya meneruskan ke Faskes
Rujukan ke Rumah Sakit yang sudah bekerjasama secara online.

2. Macam pelaporan di RS terkait SIM RS

 Pengolahan data pelaporan secara Komputerisasi


Pengolahan ini dilakukan dengan cara menginput/entry data, baik dari
rekam medic yang berisi catatan/diagnose dokter yang dikodefikasi. Dan
akan diolah oleh computer sesuai dengan programnya masing-masing,
sehingga akan muncul laporan yang berbentuk RL 2a dan RL 2b, serta RL
2a1 dan RL 2b1. Ataupun dari registrasi pasien rawat jalan, dimana bila
pasien setelah berobat dapat dientry datanya, sehingga akan keluar laporan
tentang jumlah kunjungan pasien poliklinik atau IGD atau masing-masing
dokter. Bisa juga data datang dari input bagian laboratorium, radiologi
maupun diagnostic yang nantinya setelah diproses oleh computer akan
menghasilkan data tentang jumlah pemeriksaan untuk masing-masing
bagian.
1) Data Kegiatan Rumah Sakit (RL 1)
Laporan harian kegiatan rumah sakit dari setiap ruagan, baik dari
ruang rawat inap yang berupa sensus harian rawat inap, ataupun
formulir lainnya yang telah diisi oleh bagian masing-masing. Laporan
tersebut diolah oleh bagian pengolah data sehingga laporan tersebut
sesuai dengan kebutuhan untuk mengisi RL dan rumah sakit,
pengolahan ini dilakukan secara manual.
2) Data keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap Rumah Sakit (RL 2a) dan
Data keadaan Morbiditas Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit (RL 2b)
Laporan harian yang berasal dari berkas rekam medis yang
dikodifikasi berdasarkan ICD-10, direkapitulasi secara mingguan yang
kemudian dibuatkan secara bulanan dan dilaporkan secara triwulan.
Hal ini dilakukan baik secara manual maupun komputerisasi melalui
proses indeks untuk masing-masing jenis penyakit yang dikelompokan
menurut DTD seperti yang terdapat pada formulir RL 2a dan 2b. dalam
membuat laporan untuk RL 2a dan2b, harap diperhatikan tentang
koding control kehamilan, imunisasi, control setelah melahirkan
tentunya tidak ada di RL 2a tetapi lebih ke RL 2b. di RL 2b juga tidak
ada koding untuk ibu melahirkan atau bayi baru lahir, tetapi ke Rl 2a.
juga harap diperhatikan tentang jenis kelamin untuk diagnose tertentu,,
misalnya ibu melahirkan tentunya dengan jenis kelamin perempuan,
atau penyakit yang berhubungan dengan masa haid, jika dilihat di ICD-
10, maka kode O hanya untuk perempuan saja.
Untuk membuat laporan selain RL 2a dan 2b yang sudah baku,
bisa diolah dari RL 2a dan 2b untuk dibuatkan rangking 10 besar
penyakit rawat jalan dan rawat inap. Harap diperhatikan tentang kode
yang berhubungan dengan ibu melahirkan normal, bayi baru lahir
dengan kondisi sehat ataupun kntrol maupun imunisasi tidak
dimasukkan kedalam rangking penyakit. Setelah mendapatkan 10
ranking penyakit tersebut, maka dapat dibuatkan table atau grafik
dalam bentuk pie, untuk melihat secara jelas penyakit mana yang
banyak dierita oleh pasien.
3) Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat Inap Surveilans Terpadu
Rumah Sakit (RL2a1) dan Data Keadaan Morbiditas Pasien Rawat
Jalan Surveilans Terpadu Rumah Sakit (RL2b1)
Data dapat diperoleh dari laporan RL 2a dan 2b yang merupakan
penyakit menular yang dipantau secara rutin dan dilaporkan setiap
bulan. Untuk menyajikan data dari RL 2a1 ini, dapat di ranking penyakit
menular mana yang paling tinggi, bentuk laporan bisa berupa table atau
grafik, sesuai dengan kebutuhan rumah sakit tersebut.
4) Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Pasien Umum (RL 2.1),
Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Pasien Obstetri (RL 2.2)
dan Data Individual Morbiditas Pasien Rawat Inap Pasien Perinatal (RL
2.3)
Data ini dapat diperoleh dari isian dokter yang menangani pasien
setiap periode pengambilan sampel yang ditulis pada kolom sebelah kiri
dan kolom sebelah kanan diisi oleh petugas Rekam Medis berdasarkan
isian dokter yang merawat pada kolom sebelah kiri. Periodenya hanya
untuk pasien pulang pada tanggal 1-10 setiap bulan Februari, Mei,
Agustus dan November. Untuk selanjutnya, bila memerlukan data
tentang RL 2.1, 2.2, 2.3, dapat dibuatkan rekapitulasinya misalnya
dengan dibuatkan data yang brdasarkan penyakit yang diderita pasien,
sehingga dari periode tanggal 1-10 tersebut dapat diketahui penyakit
mana yang lebih banyak diderita pasien.
5) Data Status Imunisasi (RL 2c)
Laporan ini merupakan salah satu bagian dari RL 2a, terutama
yang termasuk dalam penyebab sakit pada DTD 035, 012, 013, 007.0-
007.9, 014, 015, 028 dan DTD 037-038.9 dan juga ada hubungannya
dengan status imunisasi pasien di RL 2a yang terkena penyakit seperti
DTD yang disebutkan diatas, jadi bisa dilihat pada RL 2a dan 2b,
dimana penyebab sakit pasien tersebut dapat disesuaikan dengan
status imunisasi pasien tersebut.
6) Data Dasar Rumah Sakit (RL 3)
Yaitu data mengenai jumlah TT yang tersedia dirumah sakit dan
fasilitas yang ada diunit rawat jalan/poliklinik yang menyediakan
pelayanan dokter spesialis/sub spesialis untuk menangani pasien.
Dapat disajikan data tentang perkembangan tempat tidur dirumah sakit
atau bisa jug tentang data pelayanan spesialis atau sub spesialis apa
yang ada di rumahsakit tersebhut.
7) Data Ketenagaan Rumah Sakit (RL 4)
Untuk data RL 4 disajikan tengtang jumlah semua tenaga yang
bertugas dirumah sakit, baik tenaga dokter, perawat maupun petugas
lainnya. Dengan data ini bisa disajikan tengtang berapa tenaga petugas
pelayanan kesehatan. Penyajian data tentang tenaga kesehatan yang
ada disebuah rumah sakit bisa diambil dari data RL 4 tentang tenaga
kesehatan saja, kemudian dipilah menjadi beberapa bagian atau
diklasifikasikan berdasarkan tenaga medis, keperawatan, farmasi dan
lain-lain seperti yang ada di RL 4 hal 1 s/d 4. Dapat pula dibandingkan
dengan RL yang lainnya. Misalnya tenaga perawat dibandingkan
dengan jumlah pasien yang dirawat setiap hari.
8) Data Individual Ketenagaan (RL 4a)
Untuk data RL 4a dibuatkan untuk kepentingan Departemen
Kesehatan sendiri tentang data individual ketenagaan khususnya pada
rumah sakit vertical.
9) Data Peralatan Medik Rumah Sakit (RL 5)
Laporan ini berisi jumlah, umur, kapasitas, kondisi dan ijin
operasional serta kalibrasi peralatan yang ada di rumah sakit. Dengan
format RL 5 ini, rasanya sudah cukup untuk menilai suatu alat layak
atau tidaknya untuk dipergunakan..
10) Data Infeksi Nosokomial Rumah Sakit (RL 6)
Pada RL 6 dapat disajikan tentang infeksi nosocomial yang
mungkim terjadi selama masa perawatann yang berasal dari ruang
perawatan rumah sakit. Dari laporan harian dapat dibuatkan laporan
secara bulanan. Dari data tersebut dapat diolah seberapa
tinggi/banyaknya infeksi yang terjadi. Caranya dengan
mengk;lasifikasikan masing-masuing infeksi yang terjadi selama
perawatan dirumah sakit dan mengurutkan infeksi nosocomial mana
yang paling sering terjadi.

Anda mungkin juga menyukai