PTK Yurni
PTK Yurni
ABSTRAK
BAB I
PENDAHULUAN
untuk mencapai tujuan pendidikan. Dengan kata lain, tugas dan peran guru
bukan hanya mengajar tetapi juga harus mendidik. Setiap guru harus
sesuai dengan materi ajar sehingga dapat tercipta proses pembelajaran yang
belajar IPA, hal ini disebabkan model pembelajaran yang kurang efektif dan
guru bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan siswa sehingga siswa
2007:55), “Makin tepat model pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam
Tentunya faktor-faktor lain pun harus diperhatikan juga, seperti: Faktor guru,
faktor anak, faktor situasi (lingkungan belajar), media dan lain-lain”. Untuk
mengatasi hal tersebut, maka guru harus peka dan terampil dalam
IPA.
1. Identifikasi Masalah
siswa dari 28 siswa yang belum tuntas atau 70% dan hanya 10 siswa (36%)
yang memperoleh nilai diatas KKM yang telah ditetapkan yaitu 70. Hal ini
a. Hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan
oleh sekolah
IPA
2. Analisis Masalah
b. Model dan teknik yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar
Kelas dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas III B
Pembelajaran Jigsaw ”.
B. Rumusan Masalah
Lubuklinggau.
5
1. Bagi siswa
2. Bagi Guru
yang efektif.
4. Bagi Peneliti.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
pada hakikatnya merupakan suatu usaha, suatu proses perubahan tingkah laku
yang terjadi pada diri individu sebagai hasil pengalaman atau hasil interaksi
dengan lingkungannya.
7
a) Faktor Intern, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu
siswa.
b) Faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa itu
di sekitar siswa;
pembelajaran.
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada tiga macam, yakni faktor
C. Model Jigsaw
Menurut Lie (2005:69), “Pembelajaran tipe Jigsaw adalah suatu tipe
pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu
kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam
kelompoknya.”
Menurut Suyatno (2009:54) “Ciri-ciri pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw, yaitu: (a) setiap anggota tim terdiri dari 5-6 orang yang disebut
kelmpok asal, (b) kelompok asal tersebut dibagi lagi menjadi kelompok ahli,
(c) kelompok ahli dari masing-masing kelompok asal berdiskusi sesuai
keahliannya, dan (d) kelompok ahli kembali ke kelompok asal untuk saling
bertukar informasi.”
Langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw menurut
Suyatno (2009:53) sebagai berikut.
(1) Pengarahan, informasi bahan ajar, buat kelompok heterogen, berikan
bahan ajar (LKS) yang terdiri dari beberapa bagian sesuai dengan banyak
siswa dalam kelompok. (2) Tiap anggota kelompok bertugas membahas
bagian tertentu, bahan belajar tiap kelompok adalah sama. (3) Buat kelompok
ahli sesuai bagian bahan ajar yang sama sehingga terjadi kerjasama dan
diskusi. (4) Kembali kekelompok asal, pelaksanaan tutorial kepada kelompok
asal oleh kelompok ahli. (5) Penyimpulana dan evaluasi.
Menurut Trianto (2007:56), langkah-langkah pembelajaran Jigsaw
sebagai berikut.
(1) Siswa dibagi atas beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 5-6
orang). (2) Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang
telah dibagi-bagi menjadi beberapa sub bab. (3) Setiap anggota kelompok
9
Negara Asia Tenggara adalah sekitar tiga kali ukuran Spanyol. Wilayah
Indonesia sendiri terletak pada garis lintang 6° LU (lintang utara) dan 11° LS
iklim tropis yang memiliki 2 musim yakni musim hujan dan musim kemarau,
Kalimantan, dan Sulawesi, tetapi ada lebih dari 13.600 pulau-pulau kecil
(lebih dari 6.000 tidak berpenghuni), yang mana Bali dan Maluku adalah
yang paling dikenal. Indonesia juga termasuk bagian barat (Irian Jaya) dari
tidak hanya temperatur yang lebih rendah di bukit-bukit, tetapi jumlah dan
musim hujan maksimum bervariasi dengan paparan yang berbeda dari pulau-
1. Cuaca di Indonesia
utara, bertiup dari Cina dan Pasifik utara antara November dan Maret,
dan musim hujan selatan, bertiup dari Samudera Hindia dan benua
bulan April dan Oktober angin bertiup ringan dan bervariasi arahnya; ini
pantai yang menghadap utara dan pulau-pulau bagian utara yang basah
selama periode musim hujan utara. Sebagian besar curah hujan berat dan
disertai guntur.
Kita maklum bahwa matahari hanya beredar pada lintang 23, 30° LU
sampai dengan 23, 30° LS, sehingga semua wilayah pada pertengahan
2. Perubahan Musim
pada letak tempat terbit dan terbenamnya matahari yang setiap hari
tidaklah sama.
Angin muson adalah angin yang bertiup setiap 6 bulan sekali dan
musim penghujan.
kemarau.
14
BAB III
a. Subjek Penelitian:
Pelajaran 2015/2016.
b. Tempat Penelitian:
c. Waktu Penelitian :
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu mulai bulan Februari 2016
Lubuklinggau yaitu Ibu Pertiwi, S.Pd.SD dan 2 orang guru yaitu Ibu
siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu : Perencanaan
Deskripsi Persiklus
a. Prasiklus
berikut:
ceramah
dilakukan oleh guru dan aktivitas siswa di dalam kelas di lakukan dengan
4. Refleksi yaitu kegiatan mengingat dan merenungkan hasil hasil yang telah
dicatat dalam lembaran observasi. Kegiatan pada tahap ini adalah peneliti
pengamatan.
b. Siklus I
sebagai berikut:
terlampir.
c. Siklus II
berikut:
Data yang diperoleh dari tes awal dan tes akhir akan dianalisis
peneliti dengan cara membandingkan nilai tes awal dan tes setiap siklus
pembelajaran. Nilai-nilai tes tersebut dicari persentase dari nilai rata-rata, lalu
dimunculkan dalam bentuk tabel. Dari nilai tersebut dapat diketahui bahwa
menggunakan rumus:
X T
x100%
M
Keterangan:
BAB IV
berdasarkan observasi terhadap aktivitas belajar siswa dan hasil evaluasi yang
a. Hasil Observasi
Tabel 4.1
Aktivitas Siswa Kelas III B SDN 63 Lubuklinggau
Keteribatan
Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2
peserta didik
NO
dalam Jumlah Jumlah Jumlah
% % %
pembelajaran siswa siswa Siswa
1 Terlibat Aktif 13 46% 19 68% 25 89%
2 Terlibat Pasif 5 18% 7 25% 2 7%
3 Tidak Terlibat 10 36% 2 7% 1 4%
Jumlah 28 100% 28 100% 28 100%
Keterangan:
c. Tidak terlibat, artinya siswa tidak mau bertanya, tidak menjawab dan diam
saja.
peningkatan. Hal ini terbukti pada pra siklus siswa yang terlibat aktif hanya
siklus perbaikan pembelajaran lebih jelas tersaji pada gambar 4.1 berikut ini :
Gambar 4.1
90%
80%
70%
60%
Terlibat Aktif
50%
Terlibat Pasif
40% Tidak Terlibat
30%
20%
10%
0%
Pra Siklus Siklus I Siklus II
b. Hasil Evaluasi
model pembelajaran dan nilai siswa banyak belum tuntas KKM, nilai Siswa
Tabel 4.2
Nilai
No. Nama
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 Zaldi Saputra 50 50 60
2 Desta Riski Pamungkas 60 80 70
3 Dinar Ayu Pratiwi 40 100 80
4 Muhammad Azhari 60 70 100
5 Ahmad Ramadhani 70 90 100
6 Ayu Diya Puspitawati 40 60 70
7 Muhammad Christian Maldini 80 70 100
8 Shintiya Meilinda 40 50 100
9 Devian Septiayani 70 80 80
10 Muhammad Edo Syaputra Fajar 60 100 100
11 Rizki Saputra 60 70 90
12 Aditiya Pratama 50 90 80
13 Lucky Syahramadhan 40 50 100
14 Yulia Khusnul Hotimah 70 100 100
15 Ilmaura Aprilia 70 70 100
16 Tamara Eksanti 60 70 90
17 Robby Nabawi 50 100 100
18 Lusi Rahmawati 70 80 100
19 Muhammad Bagus Satrio 50 90 90
20 Atika Anjarwati 40 60 60
21 Rafi Ariza 40 80 100
22 Jeneysyah Prasta Awlia 70 80 100
23 Sinta 70 90 100
24 Resi Mandasari 40 60 70
25 Nadila Emilia Putri 80 70 100
26 Faris Nabhan Luthfi 40 50 100
27 Mareta Ariddillah 60 70 100
28 Keisyah 70 70 80
23
ini sudah dapat dikatakan berhasil karena sudah memenuhi syarat ketuntasan
Gambar 4.2
Hasil Belajar Siswa Kelas III B persiklus
100
90
80
70
60
50
Pratindakan
40 Siklus I
30 Siklus II
20
10
0
Nilai Rata-rata Nilai Ketuntasan
Belajar
24
bahwa keberanian bertanya dan mengemukakan pendapat dari pra siklus yang
terlibat secara aktif hanya 13 orang (46%) yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya
aktivitas dan hasil belajar siswa kurang memuaskan dan belum memenuhi
target yang diinginkan. Dari hasil refleksi terhadap pembelajaran yang telah
pembelajaran sulit dimengerti oleh siswa. Dan hasil belajar peserta didik juga
1. Siklus 1
orang (68%) dan 21 orang (75%) memperoleh nilai ≥ 70. Walaupun telah
guru.
2. Siklus 2
siklus 2 sudah dikatakan berhasil, karena aktivitas dan hasil belajar siswa
sudah mencapai target ketuntasan keaktifan klasikal ≥ 80% dan nilai rata-
Pada siklus II ini terdapat dua siswa yang belum tuntas KKM
belajar dan pada saat siswa belajar dengan pasangannya siswa kurang
dalam belajar kurang hal ini dapat menjadi motivasi peneliti untuk
belajar rendah.
26
2015/2016”.
27
BAB V
A. Simpulan
disimpulkan bahwa :
siswa (89%).
menyarankan :
1. Bagi siswa
28
2. Bagi Guru
yang efektif.
4. Bagi Peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 2007. Ilmu & Aplikasi Pendidikan. Bandung: PT. Imtima
Arikunto Suharsimi, dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Dimyanti dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Fajarwati, Ari. 2009. Upaya Peningkatan Keaktifan dan Minat Siswa dalam
Pembelajaran Matematika melalui model Index Card Match (Mencari
Pasangan). Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Suyitno. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD/MI Kelas 4 . Jakarta: Yudistira.
Syah, Muhibbin. 2005. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.