Anda di halaman 1dari 3

IV.

1 Pengertian teknologi

Secara etimologi, kata teknologi berasal dari 2 kata yaitu techne atau techton dan logops, kedua
katanya berasal dari bahasa Yunani dimana techne atau techton berarti keterampilan. Artinya sama
dengan bahasa sansekerta yaitu taksan atau jika ditinjau dari sudut karya yang dihasilkan, kata
tersebut sepadan dengan kata art dalam bahasa inggris yang kemudian digunakan sebagai fine art.
Sedangkan kata logops berarti pikiran atau alasan. Perpaduan dua kata tekton dan logos menjadi
teknologi memiliki arti sebagai ilmu tentang keterampiran yang pada mulanya memiliki keterkaitan
wilayah dengan wilayah seni dan wilayah sains.

Definisi tentang teknologi yang masih relevan dengan penggunaan pada masa kini adalah
kecerdasan pengalaman praktis dari pengetahuan tentang ketertiban alam semesta yang dapat
diwujudkan dalam bentuk dunia kebendaan dan atau dunia kecerdasan sendiri. Sebagai contoh,
frederick ferre (1988) memberikan gambaran tentang teknologi yang berpaham kebendaan dan
berpaham kecerdasan. Faham bahwa teknologi berkaitan dengan produk berciri kebendaan yakni
kemajuan teknologi dicirikan oleh penggunaan baha/material yang diproses dalam kegiatan industri
pertanian untuk meningkatkan volume dan ragam produk berupa perangkat keras dan perubahan
pola tanam tidak lain merupakan realitas kebendaan, mulai dari penunjang kesuburan,
pemberantasan hama, persiapan media tumbuh, pengaturan suhu, kelembaban dan lainnya
merupakan sarana kecerdasan yang berakhir dengan materi. Sementara itu, faham bahwa teknologi
berkaitan dengan produk berciri kecerdasan menyatakan kemajuan teknologi dicirikan oleh
penggunaan cara atau metode baru (software) misalnya cara bercocok tanam dari dua kali setahun
menjadi tiga kali setahun guna meningkatkan volume produksi dan sebuah perangkat keras tidak
semata-mata bersifat kebendaan tetapi terkandung didalamnya sebuah upaya cerdas untuk
mewujudkan tujuannya, maka faktor bahan tidak bersifat esensial melainkan kecerdasan yang
esensial dalam perwujudan teknologi.

Adapun pengertian menurut para ahli, yaitu :

1. Manuel Castells (2004)

Castells (2004) menyebutkan bahwa teknologi merupakan suatu kumpulan alat, aturan dan
juga prosedur yang merupakan penerapan dari sebuah pengetahuan ilmiah terhadap sebuah
pekerjaan tertentu dalam suatu kondisi yang dapat memungkinkan terjadinya pengulangan.

2. Miarso (2007)

Miarso (2007) yang mengungkapkan bahwa teknologi merupakan suatu bentuk proses yang
meningkatkan nilai tambah. Proses yang berjalan tersebut dapat menggunakan atau menghasilkan
produk tertentu, dimana produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada. Lebih
lanjut disebutkan pula bahwa teknologi merupakan suatu bagian dari sebuah integral yang terdapat
di dalam suatu sistem tertentu

3. Read Bain (1937)

Pendapat ini dicetuskan oleh seorang sosiolog yang berasal dari Amerika, bernama Read
Bain. Bain (1937) mengatakan bahwa teknologi pada dasarnya meliputi semua alat, mesin, perkakas,
aparat, senjata, perumahan, pakaian, peranti pengangkut dan komunikasi, dan juga keterampilan,
dimana hal ini memungkinkan kita sebagai seorang manusia dapat menghasilkan semua itu.

4. Djoyohadikusumo (1994)

Djoyohadikusumo (1994) mendefinisikan mengenai pengertian teknologi sebagai suatu


bidang yang berkaitan erat dengan ilmu sains dan ilmu kerekayasaan atau ilmu engineering. Dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya teknologi bisa disebut memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
engineering dan juga dimensi science. Kedua dimensi itu akan saling terkati selam perkembangan
dan juga penciptaan dari sebuah teknologi, dan tidak bisa terpisahkan.

Jadi, Teknologi merupakan hasil olah pikir manusia untuk mengembangkan tata cara atau
sistem tertentu dan menggunakannya untuk menyelesaikan persoalannya dalam hidupnya.
Kata teknologi bermakna pengembangan dan penerapan berbagai peralatan atau sistem untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari.

IV.2 Perkembangan Tingkat Kepuasan

Alam sendiri telah mengisyaratkan bahwa semua fenomena alam yang berlangsung selalu
memenuhi suatu azas yang dikenas sebagai azas aksi terkecil. Aksi terkecil dapat berupa penggunaan
waktu tersingkat, jarak perpindahan terpendek atau penggunaan energi terhemat. Penggunaan
teknologi dalam suatu tugas minimal melibatkan waktu dan energi.

Khusus bagi penggunaan energi dalam suatu proses, maka tingkat efesiensi merupakan ukuran
kualitas dalam proses tersebut. Oleh karena itu, efesiensi berkaitan erat dengan tingkat kepuasan
dalam pemanfaatan energi terhadap suatu karya ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehubungan
dengan pemenuhan tingkat kepuasaan, maka kualitas teknologi selalu ditingkatkan untuk
mempertinggi nilai efesiensinya. Nilai efesiensi tersebut menurut Rizal Astrawinata (1991) dapat
didekati dengan data mengenai daya keluaran yang terdiri atas :

a. Daya yang terkandung dalam produk


b. Daya yang terbuang melalui aliran limbah
c. Daya yang hilang melalui pertukaran kalor dengan lingkungan
d. Daya yang terdaur ulang
e. Daya yang termusnahkan karena proses irreversible

Efesiensi dapat dinayatakan dengan hasil bagi dari daya yang terkandung dalam produk dengan
daya masukan kedalam produk. Nilai efesiensi atau nilai dari hasil bagi tersebut selalu lebih kecil
daripada satu, karena selalu ada pelepasan energi menjadi energi panas, energi bunyi dan lain-lain.
Pelepasan energi merupakan energi yang tidak dapat digunakan kembali dalam proses yang sedang
diamati. Seperti misalnya energi pembakaran bensin tidak semua energi menjadi energi gerak
sehingga sepeda motor dapat dikendarai, akan tetapi terdapat pelepasan energi menjadi deru
panasnya mesin dan gas buangannya.

Energi yang masih dapat digunakan semakin menipis karena tidak ada jalan lain demi kelangsungan
hidup manusi, energi harus dihemat dan teknologi proses yang dipakai harus mempertinggi efesiensi
penggunaan energinya. Keadaan inilah yang memotivasi manusia untuk selalu mempertinggi kualitas
teknologi. Suatu proses tidak hanya penggunaan energi yang menjadi masalah, akan tetapi produk
atau hasil samping yangberupa bahan buangan merupakan masalah besar yang harus pula ditangani
agar dampaknya terhadap lingkungan dapat dikurangi. Penanganan hal ini juga menjadi tugas
teknologi proses terutama dalam pengolahan limbah sebelum dilepas ke lingkunganoleh karena jenis
material limbah yang berbeda akan membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

Anda mungkin juga menyukai