Anda di halaman 1dari 42

TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN

PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL


PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan harta yang berharga untuk setiap manusia. Kesehatan


juga sangat berkaitan dengan lingkungan dimana kita berada. Entah itu
lingkungan tempat tinggal kita atau lingkungan kita melakukan aktifitas lain
seperti kantor tempat kita kerja atau kampus tempat kita menuntut ilmu. Untuk
mencapai kesehatan itu tersendiri salah satu yang harus diperhatikan adalah
sanitasi dari gedung itu. Sanitasi yang sehat itu harus direncanakan dengan baik
agar tercapai lingkungan yang sehat pula.
Plumbing atau plambing adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan, pemeliharaan, dan perbaikan alat plambing dan pipa serta
peralatanya di dalam atau di luar gedung dengan sistem drainase saniter, drainase
air hujan, ven, air minum yang dihubungkan dengan sistem kota.
Dalam suatu bangunan gedung sistem plambing adalah sistem yang tak bisa
dipisahkan dan tak bisa dilupakan. Oleh karena itu, perencanaan dan perancangan
plambing harus dilakukan secara bersamaan dan sesuai dengan tahapan-
tahapannya dengan memperhatikan hubungannya dengan bagian-
bagiankonstruksi gedung dan peralatan peralatan lain yang ada di gedung
tersebut.
Dilihat dari jumlah lantainya gedung ini terdiri dari 4 lantai. Demi
mendukung fungsi dari gedung ini maka harus disediakan air bersih, pembuangan
air kotor dan sistem untuk air hujan. Dan untuk keamanannya harus tersedia
sistem untuk pencegahan kebakaran. Semua itu bertujuan untuk memberi
kenyamanan penghuni gedung serta memberikan kehidupan yang sehat
penghuninya selama menempati gedung tersebut.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 1
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

B. TUJUAN
Perencanaan plambing pada suatu gedung memiliki tujuan untuk merancang
dalam suatu gedung bagaimana penyediaan air bersihnya serta membuang air
kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari bagian yang lainnya.

C. RUANG LINGKUP

Perancangan plambing dilakukan karena memiliki sasaran yaitu sanitasi hal


ini bila perancangan plambingnya baik akan tercipta masyarakat yang sehat
dikarenakan sanitasinya juga sehat, terciptanya kenyamanan pemakaian, serta
menciptakan rasa aman sebab sudah dirancang sedemikian rupa sehingga tercipta
rasa aman untuk pengguna bangunan tersebut.
Batasan atau ruang lingkup dalam tugas perencanaan sistem plambing ini
adalah perencanaan bangunan berlantai 5 (lima) dengan perpipaan dan
perlengkapan yang meliputi :
1) Air bersih
- Kebutuhan air bersih
- Reservoar ( ground dan elevated )
- Pompa dan rumah pompa
- Pipa air bersih ( dengan hitungan menggunakan metode kerugian gesek )
2) Air buangan
- Dimensi pipa air buangan
- Dimensi pipa ven

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 2
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB II
KRITERIA PERENCANAAN

A. AIR BERSIH

1. Persyaratan Umum
Alat-alat yang dipasang sebaiknya memenuhi persyaratan standar yang
diacu standar produk lain yang berkaiatan di luar acuan normatif dapat dilihat
pada lampiran e melaui pengujian laboratorium dan mendapat sertifikasi SNI
untuk alat plambing btersebut.
Pelaksana harus menaati segala petunjuk dari pabrik, antara lain
mengenai pengangkutan, pemasangan, pemeliharaan, dan cara penggunaan
barang yang dibuatnya. Serta dilarang membuang air limbah yang dapat
menyumbat pipa pembuangan dan membahayakan sistem pembuangan.
Untuk persyaratan pemasangan sistem penyediaan air minum dan non
air minum dalam gedung harus diberi tanda dengan jelas dan dapat
diidentifikasi. Setiap sistem harus diberi tulisan dan tanda arah aliran pada
pipa dengan cat berwarna sesuai dengan tabel 1.
a. Pipa air minum harus diberi tulisan, air minum, berlatar hijau dengan
tulisan huruf besar.
b. Pipa air limbah harus diberi tulisan, air limbah, berlatar kuning dengan
tulisan huruf besar.
c. Pipa air hujan harus ditandai dengan kata-kata air hujan dalam huruf
besar.
d. Pipa air daur ulang harus diberi tulisan air daur ulang dengan huruf besar.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 3
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

2. Syarat Penyediaan Air Minum


a. Sumber air minum
Ketentuan mengenai sumber air minum adalah sebagai berikut:
1.) Bangunan yang dilengkapi dengan sistem plambing harus mendapat
air minum yang cukup dari saluran air minum kota.
2.) Bila penyambungan tersebut tidak dapat dilakukan, karena tidak
tersedia saluran air minum kota atau karena sebab lain, maka harus
desediakan sumber air lain yang memenuhi persyaratan air minum
3.) Setiap persil berhak mendapat sambungan dari saluran air minum.
b. Kualitas air
Ketentuan kualitas air adalah sebagai berikut:
1.) Hanya air yang memenuhi persyaratan airm minum sesuai peraturan
berlaku yang boleh dialirkan ke alat plambing dan perlengkapan
plambing yang dipergunakan untuk minum, masak, pengolahan
makanan, pengalengan atau pembungkusan, pencucian alat makan dan
minum, alat dapur atau untuk keperluan rumah tangga sejenis lainnya
termasuk jet washer dan kran untuk wudhu.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 4
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

2.) Air bersih yang tidak memenuhi persyaratan air minum hanya dibatasi
untuk kloset, urinal, dan alat plambing serta perlengkapan lainnya.
Semua kran dan alat yang dialiri air yang tidak memenuhi persyaratan
air minum harus diberi tanda dengan jelas bahwa air tersebut
membahayakan kesehatan.
c. Kuantitas
Kuantitas yang harus disediakan untuk kebutuhan air minum sesuai
dengan standar pelayanan minimal.

3. System Penyediaan Air Bersih


System penyediaan air bersih yang banyak digunakan dapat dikelompokan
sebagai berikut:
a. System sambungan langsung
b. System tangki atap
c. Sitem tangki tekan
d. System tanpa tangki (booster system)
Untuk perencanaan gedung ini di gunakan system tangki atap. Dalam
system ini, air ditampung lebih dahulu dalam tangki bawah (dipasang pada
lantai terendah bangunan atau dibawah permukaan tanah), kemudian
dipompakan ke suatu tangki atas yang biasanya dipasang di atas atap atau di
atas lantai tertinggi bangunan.
System tangki atap ini diterapkan seringkali karena alas an-alasan tersebut:
a. Selama airnya digunakan, perubahan tekanan yang terjadi pada alat
plambing hamper tidak berarti. Perubahan tekanan ini hanyalah akibat
perubahan muka air dalam tangki atap.
b. System pompa yang menaikkan air ke tangki atap bekerja secara otomatis
dengan cara yang sangat sederhana sehingga kecil sekali kemungkinan
timbulnya kesulitan. Pompa biasanya dijalankan dan dimatikan oleh alat
yang mendeteksi muka dalam tangki atap.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 5
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

c. Perawatan tangki atap sangat sederhana dibandingkan dengan tangki


tekan. Pada setiap tangki bawah dan tangki atap harus dipasang alarm
yang memberikan tanda suara untuk muka air rendah dan air penuh. Tanda
suara (alarm) ini biasanya dipasang di ruang control atau ruang pengawas
instalai bangunan.

4. Pemasangan Tangki Air Di Luar Gedung


Pemasangan tangki di luar gedung harus dilakukan dengan batas jarak
horizontal dari pipa pembuangan, kakus, tangki septik, peralatan lain yang
menyimpan atau mengolah buangan minimal 5 m agar tidak menimbulkan
pencemaran terhadap air dalam tangki tersebut. Oleh karena itu itu didak
dibenarkan penanaman tangki langsung kedalam tanah, melainkan harus
dilindungi dengan memasang tangki tersebut dalam ruang bawah tanah. Cara
lain ialah memasang tangki air tersebut di atas menara.

5. Penaksiran Laju Aliran Air


Ada beberapa metode yang digunakan untukmenaksir besarnya laju
aliran antara lain yaitu:
a. Berdasarkan jumlah pemakaian
Kalau jumlah penghuni tdak diketahui, dapat diperiksakan berdasarkan
luas lantai efektif, serta menetapkan kepadatan hunian, misalnya 5 – 10 m2
per orang. Dengan memilih standar pemakaian air bersih per orang per
hari berdasarkan jenis penggunaan gedung, jumlah pemakain air per hari
seluruh gedung dapat dihitung. Pemakaian air rata-rata dapat pula dihitung
dengan membaginya untuk 24 jam pada waktu-waktu tertentu pemakaian
air ini akan melebihi pemakaian air rata-rata dan yang tertinggi dinamakan
pemakaian air jam puncak; laju aliran air pada jam puncak inilah yang
digunakan untuk menentukan ukuran pipa dinas maupun pipa utama (dari
tangki atap), pompa penyedian air.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 6
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Qh = Qd/T
Dimana :
Qh : Pemakaian air rata-rata (m3/jam)
Qd : Pemakaian air rata-rata sehari (m3)
T : Jangka waktu pemakaian (jam)
Pemakaian air jam – puncak dinyatakan sebagai berikut :

Qh – max = (C1) (Qh)

Dimana konstanta “C1” biasanya berkisar antara 1,5 sampai 2,0


bergantung kepada lokasi, sifat penggunaan gedung, dsb. Sedangkan
pemakaian air pada menit-menit puncak dapat dinyatakan sebagai berikut :

Qm – max = (C2) (Qh/60)

Dimana konstanta “C2” berkisar antara 3,0 sampai 4,0.

b. Berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing


Sebagai contoh dapat ditinjau sebuah gedung aparteman untuk 50
keluarga, dimana untuk 30 keluarga disediakan satu kamar tidur dan untuk
20 keluarga disediakan dua kamar tidur.perlengkapan untuk setiap
keluarga disediakan satu kloset duduk dengan bak penggelontor, satu bak
mandi (bath tub), satu bak cuci tangan, dan satu bak cuci dapur. Untuk
penggunaan bersama seluruh penghuni gedung disediakan 8 bak cuci
pakaian (termasuk mesin cuci listrik).

c. Berdasarkan unit beban alat plambing


Untuk cara ini setiap alat plambing ditetapkan satu unit beban
(lampiran tabel). Untuk setiap bagian pipa dijumlahkan besarnya laju
aliran air, kemudian dengan kurva hubungan antara unit beban alat
plambing dengan laju aliran dapat diketahui debit air yang dibutuhkan.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 7
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Rumus yang digunakan :


Jumlah unit beban alat plambing = jumlah alat plambing x unit beban alat
plambing (FU)
Berdasarkan lampiran gambar 1 yakni kurva/grafik antara unit beban
alat plambing denga laju aliran, diperoleh Q menit puncak (lt/mnt) dan
bisa dikonversikan ke m3/menit.

d. Berdasarkan pemakaian air terhadap waktu


Tetapi dalam perencanaan kali ini metode yang digunakan adalah
berdasarkan jenis dan jumlah alat plambing. Metode ini digunakan apabila
kondisi pemakaian alat plambing dapat diketahui, sebagai acuan memakai

6. Definisi Dan Kualitas Alat Plambing


Alat plambing digunakan untuk semua peralatan yang dipasang di
dalam maupun di luar gedung, untuk menyediakan (memasukkan) air panas
atau air dingin dan untuk menerima (mengeluarkan) air buangan. Bahan yang
banyak digunakan adalah porselen, besi atau baja yang dilapisi email,
berbagai jenis plastik dan baja tahan karat.

7. Perlengkapan Alat Plambing


Dalam merencanakan suatu sistem perpipaan dalam gedung, perlu
diketahui perlengkapan alat plambig. Beberapa perlengkapan tersebut antara
lain :
a) Gate Valve, berfungsi apabila terjadi kerusakan / perawatan pada pipa
cabang tidak perlu mematikan seluruh instalasi.
b) Check Valve, sebagai katup aliran searah berfungsi untuk mencegah
pukulan air.
c) Globe Valve, berfungsi untukmengatur dan membatasi laju aliran pada
pipa cabang.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 8
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

d) Flush Valve, disebut juga katup gelontor yang bisa digunakan pada kloset
atau peturasan.

8. Peralatan Saniter
Peralatan saniter seperti kloset, peturasan dan bak cuci tangan,
umumnya dibuat dari bahan porselen atau keramik. Bahan ini cukup populer
karena biaya pembuatannya cukup murah dan ditinjau dari segi sanitasi sangat
baik.
Beberapa jenis peratan saniter yang digunakan antara lain :
1. Kloset
Dapat dibagi dalam bebeberapa golongan antara lain :
 Tipe wash out
Tipe ini adalah yang paling tua dari jenis kolset duduk. Pada saat
penggelontoran tidak bisa bersih betul. Akibatnya sering
menimbulkan bau yang yang tidak sedap.
 Tipe Wash-down
Tipe ini memiliki konstruksi sedemikian rupa kotoran jatuh langusng
atau tidak langsung ke dalam air sehat, sehingga bau yang timbul
tidak terlalu dibanding tipe wash-out.
 Tipe Siphon
Tipe ini mempunyai konstruksi jalannya air buangan yang lebih rumit
dibandingkan tipe wash-down.
 Tipe Siphon-Jet
Dirancang agar menimbulkan efek siphon yang lebih kuat dengan
memancarkan air dalam sehat melalui suatu lubang kecil searah aliran
air buangan.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 9
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

 Tipe Blow-Out
Dirancang untuk menggelontor dengan cepat air kotor dalam
mangkok kloset, tetapi akibatnya membutuhkan air dengan tekanan
sampai 1 Hg / cm2 dan menimbulkan suara berisik.
2. Peturasan
Ditinjau dari segi konstruksinya, peturasan dapat dibagi seperti kloset.
Yang paling banyak diguanakn dari tipe wash-down. Untuk tempat-
tempat umum, sering dipasang peturasan berbentuk mirip “Talang” yang
terbuat dari porselen, plastik atau baja bahan karat.
3. Keran air
Sistem katup untuk mengalirkan air
4. Perangkap
Suatu peralatan yang berfungsi sebagai penyekat atau mencegah
masuknya gas-gas yang berbau atau beracun akibat pipa pembuangan
yang tidak selalu terisi air.
5. Pancuran minum
Diisyaratkan pancaran air agak miring dengan kepala pancuran terlindungi
sehingga tidak mudah terkontiminasi.
6. Pancuran mandi
Dapat menimbulkan aliran balik, karena itu sebenarnya dipasang pemecah
vakum.
7. Lavatory
Merupakan tempat yang digunakan untuk mencuci tangan.

9. Sistem Pipa
Pada dasarnya ada dua sistem pipa penyediaan air dalam gedung, yaitu
sistem pengaliran ke atas dan sistem pengaliran ke bawah. Dalam sistem
pengaliran ke atas, pipa utama dipasang dari tangki atas ke tangki bawah
sampai langit-langit terbawah dari gedung. Kemudian bercabang-cabang

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 10
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

tegak ke atas untuk melayani lantai-lantai di atasnya. Sedangkan sistem


pengaliran ke bawah. Pipa utama dari tangki atas dipasang mendatar dalam
langit-langit lantai teratas dari gedung dan dari pipa mendatar ini dibuat
cabang-cabang tegak ke bawah untuk melayani lantai dibawahnya.

Gambar 2.2 Sistem Distribusi Ke Atas

Gambar 2.3 Sistem Distribusi Ke Bawah

Suatu sistem di mana digunakan pipa hantar dari pompa tangki air
bawah ke tangki atas terpisah dari pipa air untuk melayani lantai-lantai
gedung, dinamakan sistem dua pipa atau sistem pipa ganda. Kalau ke dua

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 11
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

fungsi tersebut di atas dilayani oleh satu pipa maka dinamakan sistem satu
pipa atau sistem pipa tunggal.
Dalam sistem pipa ganda tekanan air pada peralatan plambing tidak
banyak berubah, karena hanya terpengaruh oleh tinggi rendahnya muka air
dalam tangki atas. Sedangkan dalam sistem pipa tunggal, tekanan air pada
peralatan plambing akan bertambah pada waktu pompa bekerja mengisi
tangki.
Dalam sistem ini ukuran pipa ditentukan oleh pengairan air dari tangki
atas ke peralatan plambing.
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam perancangan sistem pipa :
a) Pipa harus dirancang dan dipasang sedemikian rupa sehingga udara
maupun air dapat dibuang atau dikeluarkan dengan mudah.
b) Pipa mendatar pada sistem pengaliran ke atas sebaiknya dibuat agak
miring atas dan sebaiknya pada sistem pengaliran ke bawah dengan
kemiringan 1/300.
c) Perpipaan yang tidak merata, melengkung harus dihindarkan.
d) Harus dihindarkan membalikkan arah aliran

10. Jenis Pipa Yang Digunakan


Pada sistem perpipaan penyediaan air bersih, jenis pipa yang digunakan :
a. Cost Iron Pipe
Pipa jenis ini dibuat dari grey cost iron dan merapatkan logam yang kuat
dan tahan terhadap erosi, tidak mudah bocor, tidak menyerap air.
Sedangkan kerugiannya adalah berat.
b. Galvanized Steel Pipe
Terbuat dari mild carbon. Keuntungannya adalah kuat, murah, tidak rusak
akibat pengangkutan kasar, serta tahan terhadap shock dan stress.
Kerugiannya adalah proses penyambungan agak lama sehingga ongkos
buruh tinggi

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 12
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

c. PVC
Keuntungan :
 Tidak mempunyai sifat horosif
 Lebih ringan dan mudah di ptong
 Mudah di dapat dan harganya murah.
 Kerugiannya adalah mudah pecah.

11. Penentuan Dimensi Pipa dan Meter air


Ukuran dari pipa pelayanan dan meteran air dalam bangunan gedung
dapat ditentukan sebagai berikut:
a) Tentukan tekanan yang tersedia pada meter air
b) Tambahkan atau kurangi tekanan dengan melihat perubahan elevasi.
Untuk perubahan tekanan sebesar ½ psi (0.35 m) adalah untuk setiap
perubahan perbedaan tinggi sebesar 0.305 m antara tinggi air di meteran
air dengan tinggi air yang keluar di gedung.
c) Pilih rentan tekanan yang diinginkan pada table
d) Pilih panjang pipa sesuai yang dibutuhkan
e) Tentukan nilai UBAP sama atau melebihi jumlah unit perlengkapan
plambing yang dibutuhkan.
f) Setelah mendapatkan butir e maka jumlah UBAP yang tepat dapat
digunakan untuk menentukan panjang pipa, diameter pipa, dan meter air.
Tidak ada pipa layanan bangunan gedung berdiameter kurang dari ¾ inchi
(20 mm)

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 13
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Table untuk menentukan nilai UBAP:

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 14
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Table untuk menentukan ukuran pipa:

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 15
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

12. Pompa Untuk Air Bersih


Pompa merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindahkan zat
cair dari permukaan yang rendah ke permukaan yang tinggi. Sedangkan
pemompaan merupakan penambahan energi untuk memindahkan zat cair dari
tekanan terendah ke tekanan tertinggi.
Tekanan kerja yang diberikan oleh pompa akan digunakan untuk :
 Mengatasi kerugian tekanan pada pompa dan sistemnya.
 Mengatasi tekanan atmosfer.
 Mengatasi tekanan kerja pada tempat yang akan dituju oleh zat cair
tersebut.

a) Kapasitas Pompa
Yaitu volume zat cair yang akan dipompakan per unit waktu yang
biasanya diatur dalam liter/detik atau m3/detik, kapasitas ini biasanya
disebut “Kapasitas Aktual Pompa”. Sedangkan kapasitas Internal adalah
banyaknya zat cair yang mengalir melalui pompa, yang berarti sama
dengan kapasitas aktual pompa ditambah dengan kemungkinan kebocoran
yang terjadi dalam pompa tersebut.
b) Head Pompa
Head menunjukkan energi atau kemampuan untuk melakukan usaha
persatuan mssa atau ukuran energi yang diberikan ke zat cair pada
kapasitas dan kecepatan operasi tertentu, sehungga zat cair bisa mengalir
dari tempat yang terendah menuju ketempat yang tertinggi.
c) Jenis Pompa
Jenis-jenis pompa penyediaan air yang banyak digunakan adalah :
1) Jenis putar.
Kelebihan jenis ini adalah :
 Ukuran kecil dan ringan.
 Dapat memompa terus-menerus tanpa gejolak

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 16
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

 Konstruksi sederhana dan mudah dioperasikan


Dari jenis ini dapat dibagi menjadi 2 tipe pompa yaitu :
a). Pompa Sentrifugal
Komponen utama dari pompa sentrifugal adalah impeller
(bagian yang berputar) dan rumah pompa (stasioner). Pompa
dengan Impeller tunggal disebut pompa tingkat tunggal (Single
Stage). Apabila beberapa Impeller dipasang pada suatu poros dan
air dialirkan dari Impeller pertama ke Impeller berikutnya disebut
dengan pompa tingkat banyak ( Multi Stage).

Gambar 2.5 Impeler Pompa Sentrifugal

b). Pompa diffuser atau pompa turbin


Pompa yang mempunyai diffuser atau sudut-sudut pengarah
terpasang pada rumahnya yang berfungsi mengarahkan aliran air
keluar dari Impeller. Dalam pompa ini terjadi juga tingkat tunggal
atau tingkat banyak. Pompa “Submersibel” adalah suatu pompa
dengan konstruksi dimana bagian pompa dan motor listriknya
merupakan suatu satu kesatuan dan terbenam dalam air.
Kelebihan dan ciri-ciri pompa submersibel :
 Tidak diperlukan suatu bangunan pelindung popma
 Tidak berisik
 Konstruksinya sederhana, karena tidak ada poros penyambung
dan bantalan perantara

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 17
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

 Pompa dapat bekerja pada kecepatan putaran tinggi


 Mudah dipasang
 Harga relatif murah
Gambar 2.6 Pompa Difuser

2) Pompa Jenis Langkah Positif (Positive Displacement)


Pompa jenis ini terdiri dari :
a. Pompa Torak
Yaitu jenis pompa yang mempunyai gerakan torak bolak-
balik didalam silinder yang akan menimbulkan tekanan positif atau
negatif pada satu sisinya, yang akan membuka katup keluar atau
katup masuk, dan mengalirkan air keluar kedalam pipa atau masuk
kedalam silinder. Jumlah air yang dialirkan sama dengan volume
langkah dari torak tersebut.
b. Pompa Tangan.
Prinsipnya sama dengan pompa torak, hanya konstruksinya
yang dibuat khusus agar mudah digerakkan dengan tangan dengan.
Kemampuannya untuk mengangkat air terbatas oleh kemampuan
daya manusia.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 18
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Pompa Khusus
a. Pompa Vortex
Pompa yang mempunyai Impeller dengan kekuatan
lekukan-lekukan yang dipotong pinggirannya yang berputar dalam
silinder (silindris). Ciri khas dari karakteristik pipa ini adalah
mampu memberikan tekanan yang tinggi pada laju aliran yang
tidak besar.
b. Pompa Gelembung Udara
Disebut juga air lift pomp karena air dalam suatu pipa
terangkat oleh gelembung-gelembung air sebagai akibat adanya
perbedaan berat jenis dan udara.
c. Pompa Jet
Disebut juga pompa “injeksi” yang merupakan suatu sistem
yang teridiri dari sebuah pompa sentrifugal dan suatu jet ejektor
digunakan untuk memompa sumur dengan muka airnya lebih dari
10 m dibawah muka tanah.
d. Pompa Bilah (Wing Pomp)
Pompa ini digerakkan tangan dan sering dipakai untuk
perumahan. Pompa ini mampu mengangkat air dengan kedalaman
60 m. Kelemahannya adalah Impeller yang makin lama makin aus,
sehingga efisiensinya menurun dan kemampuannya mengangkat
air berkurang.

Daya Efisiensi Pompa


Energi yang setara diterima oleh zat cair dari pompa per satuan
waktu disebut daya air (Whp = WAter Hourse Power), 1 hp = 746
watt.
Whp = 0,163.Q.γ.H atau
P = Q.H.g.ρ

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 19
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Dimana : Q = Kapasitas pompa (m3/menit)


γ = Massa jenis zat cair (m)
g = Percepatan gravitasi = 9,81 m/det2
ρ = Berat jenis zat cair
H = Total head pompa (m)

3) Karakteristik Pompa
Dapat digambarkan pada kurva karakteristik yang menyatakan
hubungan antara kapasitas dengan head daya poros dan effisiensi
pompa. Kurva karakteristik pompa pada umumnya digambarkan pada
putaran yang tetap.

4) Head Total
Persamaan untuk menghitung head total adalah :

H = Hs + Hf + Vd2/g + Δ Hp

Dimana :
H = Head total
Hs = Head statis (perbedaan tinggi muka air yang
dipompa)
Hf = Kerugian Head akibat gesekan pipa dan
aksesorisnya
Vd2/g = Head kecepatan
Δ Hp = Perbedaan head tekanan yang bekerja pada dua
permukaan air.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 20
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

B. AIR BUANGAN

Debit air buangan berkaitan dengan debit air bersih yang dikonsumsi oleh
setiap orang. Disini dapat digunakan kriteria perencanaan dimana :
Q air buangan = 60 % - 80% Q air bersih
(Dari “Waste Water Engineering, collection, and Pumping of Waste Water”,
Metcalf – Eddy, Mc – Graw Hill Book Company,1991)
1. Jenis Air Buangan
Air buangan atau sering pula disebut air limbah adalah semua cairan yang
dibuang, baik yang mengandung kotoran manusia, hewan, bekas tumbuh-
tumbuhan, maupun yang mengandung sisa-sisa proses dari industry.
Air buangan dapat dibagi menjadi 4 golongan:
a) Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset, peturas, bidet, dan air
buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat-alat plambing
lainnya.
b) Air bekas : air buangan yang berasal dari alat-alat plambing lainnya seperti
bak mandi, bak cuci tangan, bak dapur.
c) Air hujan : dari atap, halaman.
d) Air buangan khusus : yang mengandung gas, racun, atau bahan-bahan
berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan dari laboratorium,
tempat pengobatan, tempat pemeriksaan di rumah sakit, rumah pemotongan
hewan, air buangan yang bersifat radioaktif atau mengandung bahan
radioaktif.
2. Klasifikasi Sistem Pembuangan Air
System pembuangan air umumnya dibagi dalam beberapa klasifikasi
menurut jenis air buangan, cara membuang air, dan sifat=sifat lain dari lokasi
dimana saluran itu akan dipasang.
a) Klasifikasi menurut jenis air buangan
1) System pembuangan air kotor
Adalah system pembuangan, melalui mana air kotor dari kloset,
peturas, dan lain-lain dalam gedung dikumpulkan dan dialirkan keluar.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 21
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

2) System pembuangan air bekas


Adalah system pembuangan dimana hanya air bekas dalam gedung
dikumpulkan dan dialirkan ke luar.
3) System pembuangan air hujan
Adalah istem pembuangan di mana hanya air hujan dari atap gedung
dan tempat lainnya dikumpulkan dan dialirkan ke luar.
4) System air buangan khusus
Hanya untuk air buangan khusus. Ditinjau dari segi pencemaran
lingkungan, adalah sangat berbahaya apabila air buangan khusus
langsung dimasukkan ke dalam roil umum tanpa proses pengamanan
terlebih dahulu. Oleh karena itu perlu disediakan peralatan pengolahan
yang tepat pada sumbernya dan baru kemudian dimasukkan ke dalam
roil umum.
5) System pembuangan air dari dapur
Secara umum sebenarnya air buangan dapur dapat dimasukkan ke
dalam saluran buangan bersama, dengan air kotor atau air bekas. Ada
beberapa pendapat yang menyatakan bahayanya cara demikian,
walaupun sebenarnya dapat diatasi dengan perencanaan yang tepat dan
pemsangan yang baik. System pembuangan air dapur untuk yang
banyak mengandung lemak seharusnya dilengkapi dengan perangkap
lemak.

b) Klasifikasi menurut cara pembuangan air


1) System pembuangan air campuran
Yaitu system pembuangan dimana segala macam air buangan
dikumpulkan ke dala satu saluran dan dialirkan ke luar gedung, tanpa
memperhatikan jeni air buangannya.
2) System pembuangan terpisah
Yaitu system pembuangan dimana sejiap jenis air buangan
dikumpulkan dan dialirkan ke luar gedung secara terpiah.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 22
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

3) System pembuangan tak langsung


Yaitu system pembuangan di mana air buangan dari beberapa lantai
gedung bertingkat digabungkan dalam satu kelompok. Pada setiap
akhir gabungan perlu dipasang pemecah aliran.

c) Klasifikasi cara pengaliran


1) System gravitasi
Dimana airbuangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi secara
gravitasi k saluran umum yang letaknya lebih rendah.
2) System bertekanan
Di mana saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat-alat
plambing, sehingga air buangan dikumpulkan terlebih dahulu adal
suatu bak penampung kemudian dipompakan ke luar ke dalam riol
umum.

d) Klasifikasi menurut letaknya


1) System pembuangan gedung
Yaitu system pembuangan yang terletak dalam gedung, sampai jarak
satu meter dari dinding paling luar gedung tersebut.
2) System pembuangan di luar gedung atau riol gedung
Yaitu system pembuangan di luar gedung, dihalaman, mulai dari satu
meter dari dinding paling luar gedung tersebut sampai ke riol umum.

3. Tujuan system ven


Bersama-sama dengan alat perangkap, pipa ven merupakan bagian penting
dari suatu system pembuangan. Tujuan pemasangan pipa ven adalah sebagai
berikut:
a) Menjaga sekat perangkap dari efek sifon atau tekanan.
b) Menjaga aliran yang lancer dalam pipa pembuangan.
c) Mensirkulasi udara dalam pipa pembuangan.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 23
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

4. Jenis system ven


a) Ven tunggal
Pipa ven ini dipasang untuk melayani satu alat plambing dan
disambungkan kepada system ven lainnya atau langsung terbuka ke udara
luar.
b) Ven lup
Pipa ven ini melayani dua atau lebih perangkap alat plambing, dan
disambungkan kepada ven pipa tegak.
c) Ven pipa tegak
Pipa ini merupakan perpanjangan dari pipa tegak air buangan, di atas
cabang mendatar pipa air buangan tertinggi.
d) Ven bersama
Pipa ven ini adalah satu pipa ven yang melayani perangkap dari dua alat
plambing yang dipasang bertolak belakang atau sejajar dan dipasang pada
tempat dimana kedua pipa pengering alat plambing tersebut
disambungkan bersama.
e) Ven basah
Pipa ven basah adalah pipa ven yang juga menerima air buangan berasal
dari alat plambing selain kloset.
f) Ven pelepas
Pipa ven ini adalah pipa ven untuk melepas tekanan udara dalam pipa
pembuangan.
g) Pipa ven balik
Pipa ven balik adalah bagian pipa ven tunggal yang membelok ke bawah,
setelah bagian tegak ke atas ampai lebih tinggi dari muka air banjir alat
plambing, dan yang kemudian disambungkan kepada pipa tegak ven
setelah dipasang mendatar kebwah lantai.
h) Pipa ven yoke
Pipa ven ini suatu ven pelepas, yang menghubungkan pipa tegak air
buangan kepada pipa tegak ven, untuk mencegah perubahan tekanan
dalam pipa tegak air buangan yang bersangkutan.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 24
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

5. Persyaratan untuk pipa ven


a) Kemiringan pipa ven
Pipa ven harus dibuat dengan kemiringan cukup agar titik air yang
berbentuk atau air yang terbawa masuk ke dalamnya dapat mengalir
secara gravitasi kembali ke pipa pembuangan.
b) Cabang pada pipa ven
Dalam membuat cabang pipa ven harus diusahakan agar udara tidak akan
terhalang oleh masuknya air kotor atau air bekas manapun. Pipa ven untuk
cabang mendatar pipa air buangan harus disambungkan kepada pipa
cabang mendatar tersebut pada bagian tertinggi dari penampang pipa
cabang tersebut secara vertical. Hanya dalam keadaan terpaksa boleh
disambungkan dengan sudut tidak lebih dari 450 . syarat ini untuk
mencegah masuknya air buangan kedalam pipa veb dalam keadaan pipa
air buang, dimana pipa ven tersebut disambungkan, kebetulan sedang
penuh dengan air buangan.
c) Letak bagian mendatar pipa ven
Dari tempat sambungan pipa ven dengan cabang mendatar pipa air
buangan, pipa ven tersebut harus dibuat tegak sampai sekurang-kurangnya
150mm di atas muka air banjir alat plambing tertinggi yang melayani ven
tersebut sebelum dibelokkan mendatar atau disambungkan kepada cabang
pipa ven.

6. Persyaratan pipa vent


a) Kemiringan pipa
Dengan kemiringan pipa yang cukup agar air titik air yang terbentuk atau
air yang terbawa masuk kedalamnya dapat mengalir secara gravitasi
kembali ke pipa pembuangan.
b) Cabang pada pipa ven
Dalam membuat cabang pipa ven harus diusahakan agar udara tidak akan
terhalang oleh masuknya air kotor atau air bekas manapun. Pipa ven untuk
cabang mendatar pipa air buangan harus disambungkan kepada pipa
cabang mendatar tersebut pada bagiantertinggi dari penampang pipa

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 25
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

cabang tersebut secara vertikal ; hanya dalam keadaan terpaksa boleh


disambungkan dengan sudut tidak lebih dari 45˚ terhadap vertikal.
c) Letak bagian mendatar pipa ven
Dari tempat sambungan pipa ven dengan cabang mendatar pipa air
buangan, pipa ven tersebut harus dibuat tegak sampai sekurang-kurangnya
150 mm diatas muka air banjir alat plambing tertinggi.
d) Ujung pipa ven
Ujung pipa ven harus terbuka ke udara luar, tetapi harus dengan cara yang
tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Berikut ini adalah persyaratan
untuk pembukaan ujung pipa tersebut :
1) Ujung terbuka
 Pipa ven yang menembus atap, ujung yang terbuka ke udara luar
harus berada sekurang-kurangnya 15 cm diatas bidang atap
tersebut.
 Kalau atap digunakan sebagai taman, ujung yang terbuka ke udara
luar harus berada sekurang-kurangnya 2 m diatas bidang atap
tersebut.
 Ujung pipa ven tidak boleh digunakan sebagai tiang bendera.
2) Lokasi ujung pipa ven
Seringkali ujung pipa ven terpaksa ditempatkan dekat pintu masuk,
jendela, lubang masuk udara ventilasi ruangan, dsb. Dalam hal
demikian perlu diperhatikan persyaratan berikut :
 Ujung pipa ven tidak boleh berada langsung dibawah pintu
 Konstruksi bagian pipa ven menembus atap harus sedemikian
hingga tidak mengganggu fungsinya.
 Ujung pipa ven tidak boleh ditempatkan dibawah bagian atap yang
menjorok keluar karena gas-gas dari pipa pembuangan.
 Dilingkungan tertentu perlu dipasang kawat saringan untuk
mencegah masuknya daun-daun kecil atau burung bersarang.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 26
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

7. Penentuan ukuran pipa vent


a) Ukuran pipa vent kep dan vent sirkit
Minimum 32 mm dan kurang atau sama dengan 1/2 diameter cabang
mendatar pipa buangan atau pipa tegak vent yang disambung.
b) Ukuran pipa vent tegak
Minimum sama dengan ukuran pipa tegak air buangan yang dilayani dan
tidak boleh diperkecil ukurannya sampai ujung terbuka.
c) Ukuran pipa vent tunggal
Minimum 32 mm dan tidak boleh kurang dari 1/2 diameter pipa pengering
alat plambing yang dilayani.
d) Ukuran pipa vent untuk bak penampung
Minimum 50 mm dalam keadaan apapun
e) Ukuran pipa vent pelepas
Ukuran lebih besar atau sama dengan diameter pipa tegak vent atau pipa
tegak air buangan.

8. Penentuan ukuran pipa ven


a.) Nilai unit beban alat plambing
Nilai unit beban alat plambin (UBAP) yang tercantum dalam tebel harus
digunakan untuk menghitung jumlah beban pada pipa air limbah,
pengering, dan ven, kecuali jika ditentukan lain.
b.) Beban maksimal unit alat plambing
Beban maksimum alat plambing yang diijinkan untuk alat plambing yang
dapat dihubungkan pada tiap pipa cabang datar atau pipa tegak air limbah,
saluran pembuangan (pipa horizontal) bangunan gedung dan cabang
saluran pembuangan gedung, pipa tegak dan ven ditentukan dari table.
c.) Menentukan ukuran pipa air limbah
 Ukuran minimum pipa tegak, hoisontal, atau keduanya harus
ditentukan dari total UBAP. Dalam hal penyambungan dan
penambahan pipa tegak air limbah, disesuaikan dengan panjangnya.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 27
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

 Jumlah dan panjang maksimum unit alat plambing yang diijinkan pada
pipa air limbah vertical dan horizontal, sewer gedung, atau interval
cabang, ditunjukkan dalam table 11.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 28
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 29
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB III
ANALISA PERHITUNGAN

A. PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH

1. Perhitungan Kebutuhan Air Bersih


 Jenis Gedung : Rumah Susun
 Jumlah Penghuni/kamar : 2 Org/kamar
 Jumlah Kamar/lantai : 42 Kamar/lantai
 Jumlah Lantai : 5 Lantai
 Total Jumlah Kamar : 210 Kamar
 Total Jumlah Penghuni : 420 Org
 Pemakaian Air : 100 Ltr/org/hari

a. Jangka waktu pemakaian air (t) = pagi : 05.00-08.00 = 3 jam


siang : 11.00-14.00 = 3 jam
sore : 17.00-21.00 = 4 jam
= 10 jam
b. Pekamaian air dalam satu hari (Q1) = Jumlah penghuni x kebutuhan air
= 420 x 100
= 42000 ltr/hari
= 42 m3 / hari

c. Pemakaian air rata-rata/hari (Qd) = (100% +Tambahan pemakaian air %)


x Q1
= (100 % + 20%) x 98
= 50.4 m3 / hari

d. Pemakaian air rata-rata/jam (Qh) = Pemakaian air rata-rata (Qd)


Jangka waktu pemakaian (t)

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 30
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

= 50.4
10
= 5.04 m3/jam

e. pemakaian air pada jam puncak (Qh-Max) = Qh x C1


= 5.04 x 2
= 10.1 m3/jam

f. pemakaian air pada hari puncak (Qm-Max) = Qh x 3


60
= 10.1 x 3
60
= 0,5 m3/menit
= 504 liter/menit

2. Perhitungan Kapasitas GWT


a. Qs = Kebutuhan air rata-rata
24 jam
= 5.04
24
= 0,21 m3/jam

b. Vr = Qd-(Qs x T)
= 50.4 (0,21 x 10)
= 48.3 m3

c. Vf = Vr x Vf (Nilai Vf = 25%)
= 48.3 x 25%
= 12,1 m3

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 31
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

d. V = Vr + Vf
= 48.3 + 12.1
= 60.4 m2

Sehingga Ground Reservoar mempunyai ukuran


Panjang =5m
Lebar =6m
Kedalaman =2m
Volume = 60 m3

3. Perhitungan Kapasitas Roof Tank


a. Kapasitas Roof Tank
Jumlah tangki yg digunakan = 3 Roof tank
Kapasitas tiap tank = 2000 Liter
Total kapasitas tank = 6000 Liter
= 6 m3
b. Kebutuhan air puncak (30 menit)
Qh-max = 20.2 m3/jam
Jangka waktu kebutuhan = 30 menit
Kebutuhan jam puncak = 10,08 m3/30 menit
= 6 < 10,1 Tidak sesuai kebutuhan

Kapasitas roof tank eksisting memiliki kapasitas 6 m3, sedangkan


perhitungan Kebutuhan air saat puncak adalah 10,1 m3. Sehingga
kapasitas dari roof tank tersebut “tidak sesuai kebutuhan”.
Ada 2 alternatif untuk mengatasi hal tersebut, alternatif pertama
menambah roof tank namun menambah beban dari struktur bangunan.
Alternatif kedua adalah melakukan penambahan debit pemompaan namun
menambah biaya dari operational dan maintanance.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 32
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Sehingga untuk mengatasi hal tersebut dipilihlah alternatif kedua


dengan pertimbangan umur dan kekuatan bangunan dapat menerima
tambahan beban.
Untuk mengatasi hal tersebut maka digunakan 6 unit pompa.
Perhitungan Kebutuhan debit pemompaan sebagai berikut :
 Jumlah pompa yang digunakan = 5 unit pompa
 Kapasitas pompa = 100 Liter/menit
 Total debit pemompaan = 500 Liter/menit
 Waktu pemompaan = 30 menit
 Volume = Tpu x Qpu
= 30 menit x 500 liter/menit
= 15 m3
= 15,0 < 10.1 Sesuai kebutuhan
Dengan penambahan unit kapasitas debit pompa dapat mengatasi
kekurangan dari penggunaan air puncak.

4. Jumlah Unit Beban Alat Plumbing (UBAP)


type jumlah alat pulmbing Jumlah Ubab Total 5 Lantai
kloset 6 10 60 300
shower 6 4 24 120
X bak cuci tangan 2 2 4 20
urinoir 4 2 8 40
Kitchen Sink 11 4 44 220
kloset 6 10 60 300
shower 6 4 24 120
Y bak cuci tangan 3 2 6 30
urinoir 5 2 10 50
Kitchen Sink 17 4 68 340
kloset 6 10 60 300
shower 6 4 24 120
Z bak cuci tangan 5 2 10 50
urinoir 4 2 8 40
Kitchen Sink 13 4 52 260

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 33
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

Besar debit:
Tipe X = 140 = 314 liter/menit = 0,0052 m3/detik
Tipe Y = 168 = 330 liter/menit = 0,0055 m3/detik
Tipe Z = 154 = 319 liter/menit = 0,0053 m3/detik

Keterangan:
Type X
Type Y
Type Z

5. Dimensi Pipa
a. Dimensi Pipa Horisontal/Sambungan Alat Plumbing
Dengan asumsi V = 2 m3/detik

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 34
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

4𝑄
Type X =√
𝑣𝜋

= 4 x 0,0052
2 x 3,14
= 0,02
6,28
= 0.0033
= 0,06 m
= 57,7 mm
= 2,27 inchi
𝟏
=𝟐 inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran
𝟐

4𝑄
Type Y =√
𝑣𝜋

= 4 x 0,0055
2 x 3,14
= 0,02
6,28
= 0.0035
= 0,06 m
= 59,2 mm
= 2,33 inchi
𝟏
=𝟐 inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran
𝟐

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 35
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

4𝑄
Type Z =√
𝑣𝜋

= 4 x 0,0053
2 x 3,14
= 0,02
6,28
= 0.0034
= 0,06 m
= 58,2 mm
= 2,3 inchi
𝟏
=𝟐 inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran
𝟐

b. Dimensi Pipa Vertikal/Tegak


Total besar debit untuk 5 lantai:
Type X = 140 = 700 liter/menit = 0,0117 m3/detik
Type Y = 168 = 840 liter/menit = 0,0140 m3/detik
Type Z = 154 = 770 liter/menit = 0,0128 m3/detik

4𝑄
Type X :D =√
𝑣𝜋
= 4 x 0,0117
2 x 3,14
= 0,05
6,28
= 0,0074
= 0,09 m
= 86,2 mm
= 3,39 inchi
= 4 inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 36
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

4𝑄
Type Y :D =√
𝑣𝜋
= 4 x 0,0140
2 x 3,14
= 0,06
6,3
= 0,0089
= 0,09 m
= 94,4 mm
= 3,72 inchi
= 4 inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran

4𝑄
Type Z :D =√
𝑣𝜋
= 4 x 0,0128
2 x 3,14
= 0,05
6,3
= 0,0082
= 0,09 m
= 90,4 mm
= 3,56 inchi
= 4 inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran

c. Dimensi Pipa Vertikal Dari Ground Water Tank Ke Roof Tank


Qs = Qd x (T/Tp)
= 0,00052 x (24 jam/hari / 10 jam)
= 0,0014 m3/detik

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 37
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

4𝑄
D =√
𝑣𝜋
= 4 x 0,0014
2 x 3,14
= 0,01
6,3
= 0,0009
= 0,03 m
= 29,9 mm
= 1,18 inchi
= 1 1/4 inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran

d. Dimensi Pipa Pdam Ke Ground Tank

4𝑄
D =√
𝑣𝜋
= 4 x 0,00052
2 x 3,14
= 0,002
6,3
= 0,0004
= 0,02 m
= 19,3 mm
= 0,76 inchi
= 𝟏 inchi diameter pipa yang tersedia di pasaran

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 38
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

B. PERENCANAAN JARINGAN AIR BUANGAN


1. Tabel Penentuan Ukuran Pipa Air Buangan
Ukuran Pipa Cabang Pipa Tegak
Type Alat Plumbing
(Inchi) (Inchi) (Inchi)
Kloset 3"
Floor Drain 2"
𝟏
X Westafel 𝟏 " 3" 4"
𝟒

Urinoir 2"
𝟏
Kitchen Sink 𝟏 𝟐"

Kloset 3"
Floor Drain 2"
𝟏
Y Westafel 𝟏 " 3" 4"
𝟒

Urinoir 2"
𝟏
Kitchen Sink 𝟏 𝟐"

Kloset 3"
Floor Drain 2"
𝟏
Z Westafel 𝟏 " 3" 4"
𝟒

Urinoir 2"
𝟏
Kitchen Sink 𝟏 𝟐"

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 39
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

2. Tabel Penentuan Ukuran Pipa Vent Tegak


Pipa Tegak Panjang Max Diameter Pipa Diameter Pipa
Type UBAP
Buangan Pipa Vent Vent (mm) Vent (inci)
𝟏
X 4" 400 1107 65 𝟐 𝟐"
𝟏
Y 4" 540 1171 65 𝟐 𝟐"
𝟏
Z 4" 470 1182 65 𝟐 𝟐"

3. Tabel Penentuan Ukuran Pipa Vent Cabang


Pipa Cabang Panjang Max Diameter Pipa Diameter Pipa
Type UBAP
Buangan Pipa Vent Vent (mm) Vent (mm)
𝟏
X 3" 44 4450 65 𝟐 𝟐"
𝟏
Y 3" 68 4225 65 𝟐 𝟐"
𝟏
Z 3" 52 4850 65 𝟐 𝟐"

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 40
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari hasil perhitungan yang didapat, maka tugas besar ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1 Pendistribusian air bersih akan menjangkau ke seluruh lokasi dengan sistem
grafitasi.
2 Sistem penyaluran menggunakan sistem saluran terpisah, yaitu sistem
penyaluran air buangan non WC dan system penyaluran WC
3 Air buangan non WC langsung ditampung pada sumur resapan sedangkan air
buangan WC langsung dimasukan pada septick tank.
4 Untuk pipa air buangan dari lantai lima sampai ke lantai satu menggunakan
pipa tegak yang terletak dalam ruang shaft. Jumlah keseluruhan ruang shaft
adalah tiga.
5 Nilai kemiringan pipa cabang mendatar air buangan 2% untuk ∅ kurang dari
75 mm dan 1% untuk ∅ lebih dari 100 mm.
6 Pipa yang digunakan adalah pipa plastik PVC AW

B. SARAN
Saran-saran yang dapat diberikan dari hasil Tugas Besar Plumbing Dan
Utulitas Bangunan yang disusun tercantum seperti di bawah ini,
1. Perlu banyak pengalaman dalam merancang suatu sistem plambing yang baik
karena setiap jenis bangunan serta lokasi yang berbeda akan memerlukan
rancangan yang berbeda pula.
2. Dalam merancang sistem plambing harus tetap berpedoman pada standar-
standar yang ada agar tidak terjadi penyimpangan yang berarti setelah sistem
dioperasikan.

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 41
TUGAS BESAR PLAMBING & UTILITAS BANGUNAN
PROGRAM STUDI D.III TEKNIK SIPIL
PROGRAM PENDIDIKAN VOKASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

DAFTAR PUSTAKA

Noerbambang Soufyan M, Takeo Morimura. 2000. Perencanaan dan Pemeliharaan


Sistem Plambing. Cetakan Kedelapan. Jakarta : PT. Pradnya Paramita

Standar Nasional Indonesia No. 03-7065-2005, Tata Cara Perencanaan Sistem


Plambing

Standar Nasional Indonesia No. 03-6481-2000, Sistem Plambing

Standar Nasional Indonesia No. 03-1745-2000, Tata Cara Perencanaan dan


Pemasangan Sistem Pipa Tegak dan Slang Untuk Pencegahan Bahaya
Kebakaran Gedung

Standar Nasional Indonesia No. 03-2397-2002, Tata Cara Perencanaan Tangki Septik
dengan Sistem Resapan

Standar Nasional Indonesia No. 03-1745-1989, Tata Cara Pemasangan Sistem


Hydrant Untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran Bangunan Gedung

AHSAN HIDAYAT - P3A1 15 106


FAHRIL ALWAN - P3A1 15 077 Page 42

Anda mungkin juga menyukai