Anda di halaman 1dari 5

Gerak refleks merupakan gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan

merupakan respon segera setelah adanya rangsang. Gerak refleks akan


berhubungan dengan saraf-saraf yang ada dalam tubuh. Secara normal seseorang
pasti akan mengalami gerak reflkes, jika tidak,maka seseorang itu mengalami
gangguan pada sistem sarafnya. Jadi jika orang tidak mengalami gerak refleks
karena adanya rangsang yang tiba-tiba, maka pada tubuh terjadi patologis pada
sistem sarafnya. Sedangkan saraf merupakan hal yang penting dalam tubuh karena
merupakan pusat koordinasi kegiatan tubuh. Maka berawal dari pentingnya
saraf bagi tubuh ini, kami membuat makalah tentang gerak releks, karena gerak
refleks pada manusia dapat menjadi salah satu patokan apakah sistem saraf pada
suatu individu itu mengalami patologis atau tidak.1

Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi tiba-tiba diluar
kesadaran kita. Gerak refleks adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan
terjadi lebih cepat dari gerak sadar. Untuk terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan
struktur sebagai berikut:
Mekanisme Gerak Refleks
Organ sensorik yang menerima implus misalnya kulit.
Serabut saraf sensorik yang menghantarkan implus menuju sel – sel ganglion radiks
posterior. Selanjutnya serabut sel tersebut akan meneruskan implus menuju
substansi pada kornu posterior medulla spinalis.
Sumsum tulang belakang menghubungkan antara implus menuju kornum anterior
medulla spinalis. Sel saraf motorik menerima implus dan menghantarkan implus
melalui serabutmotorik. Organ motorik melaksanakan gerakan karena dirangsang
oleh implus saraf motorik.
Pada mekanisme gerak refleks, implus yang datang tidak akan sampai ke otak.
Implus melalui saraf sensorik hanya sampai pada medulla spinalis saja yang
kemudian dari medulla spinalis akan diteruskan ke saraf motorik sehingga
terjadilah gerak refleks.1,2
Lengkung Refleks
Merupakan proses yang terjadipada refleks melalui jalan tertentu. Komponen
yang dilalui refleks:
Reseptor rangsangan sensoris yang peka terhadap suatu rangsangan, yaitu
kulit. Neuron aferen (sensoris) yang dapat menghantarkan implus menuju susunan
saraf pusat (medulla spinalis-batang otak). Pusat saraf atau pusat sinaps yaitu
tempat integrasi masuknya sensoris dan dianalisis kembali ke neuron aferen.
Neuron eferen (motorik) menghantarkan implus ke perifer. Kemudian di teruskan
ke alat efektor (serat otot atau kelenjar)1

Tahapan-tahapan potensial aksi


Mekanisme potensial aksi saraf Sinyal saraf dapat menjalar karena adanya potensial
aksi, yang merupakan perubahan cepat pada membran saraf yang menyebardengan
cepat disepanjang membran serat saraf. Setiap potensial aksi dapat dimulai dengan
adanya perubahan mendadak serta potensial membran negatif atau potensial
istirahat. Untuk menghantarkan sinyal saraf, potensial aksi bergerak di sepanjang
serat saraf sampai tiba di ujung serat.
Potensial aksi merambat cepat dari badan sel di dalam SSP ke otot rangka melalui
serat eferen. Saat sampai di otot tiap-tiap terminal akson membentuk taut khusus
yaitu taut neuromusculus (NMJ). Setiap cabang hanya menginervasi satu se lotot,
oleh karena itu satu sel otot hanya memiliki satu taut neuromusculus. Di dalam taut
neuromusculus, terminal akson memecah menjadi beberapa cabang multipel, yang
masing-masing berakhir pada struktur yang mirip seperti kenop yang besar disebut
tombol terminal2,3
Gambar. tahapan-tahapan dari NMJ
(Sumber : Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem )
Penjelasan untuk tahapan-tahapan yang ada pada neuromuscular
- Potensial aksi di neuron motoric dihantarkan keterminal akson (tombol
terminal)
- Potensia laksi local ini memicu pembukaan kanal Ca2+ berpintu listrikdan
masuknya Ca2+ kedalam tombol terminal
- Ca2+ memicu pelepasan asetilcolin melalui eksositosis dari sebagian
vesikel
- Asetilkolin berdifusi melintasi ruang yang memisahkan sel saraf dan sel
otot dan berikatan dengan reseptor kanal spesifiknya di cakram mototrik
membrane sel otot
- Pengikatan ini memicu terbukanya kanal kation non spesifik ini,
menyebabkan terjadinya perpimdahan Na+ masuk kedalam sel otot dalam
jumlah yang lebih besar dari pada perpindahan K+ keluar sel
- Hasilnya adalah potensial end plate. Terjadinya aliran arus local antara
end plate yang mengalami depolarisasi dan membrane sekitar
- Aliran arus local ini membuka kanal Na+ berpintu listrik di membrane
sekitar
- Masuknya Na+ yang terjadi menurunkan potensial ke ambang memicu
potential aksi, yang kemudian merambat keseluruh seratotot
- Asetilkolin kemudian diuraikan oleh asetilkolinesterase, suatu enzim yang
terletak di membrane cakram motorik, mengakhiri respons sel otot3
Referensi :
1. Sherwood L.Fisiologi Manusia: Dari sel ke sistem. Ed. 6. Pendit B U
,penerjemah.Yesdelita N,ediyor . Jakarta: EGC, 2011
2. Ganong W F. Fisiologi kedokteran.Ed 22. Pendit BU,penerjemah;Novrianti
A, Dany F, Resisari T, Rachman L Y, Mutaqqin H, dkk, editor.
Jakarta:EGC;2008
3. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Ed. 11. Irawati,
penerjemah; Rachman LY, Hartanto H, Novrianti A, Wulandari N, editor.
Jakarta: EGC; 2012.

Anda mungkin juga menyukai