PENDAHULUAN
Dulu seorang beranggapan bahwa bumi itu diam. Tetapi berikutnya di sepakati bahwa bumi itu
bergerak dan dinamis. Dikenal tiga fase dalam perkembangan konsep teori ini (Van Krevelen
1993).
Continental drift di kemukakan oleh Antonio Snider – Pellegrini tahun 1915 dan lebih dari lima
puluh tahun berikutnya dikembangkan oleh Alfred Wegener. Teori ini berikutnya bias
menerangkan pembenmtukan pegunungan, gempa bumi, perubahan iklim, distribusi tumbuhan
dan binatang di bumi serta perpindahan kutub dan sebagainya. Menurut Wegener bahwa benua
itu pernah menjadi satu yang disebut pangea dengan satu lautan yang disebut panthalssa. Pangea
pecah menjadi benua besar yaitu laurasia dan Gondwana (dinamai oleh Alex Du Toit / ahli geologi
Afrika Selatan). Berdasarkan rekonstruksi continental drift yang dibuat oleh Bebach, Scotes dan
Ziegler (1980) dari data paleomagnetik hasil penyelidikan di grenland maka sebelum menjadi
pangea, benua-benua itu asalnya terpisah satu sama lain (paleogeografi mulai 540 juta tahun yang
lalu).
Gambar 1.4 : Skema rekonstruksi perubahan muka bumi
Sesudah Wegener maka ada lagi Holmes (sekitar tahun 1935) mengemukakan adanya arus
konveksi pada mantel bumi dan Vening Meinesz (hasil penelitian dasar laut dengan kapal belanda
dari tahun 1923 sampai dengan 1938) menemukan variasi gaya berat dasar laut dalam. Kedua hasil
ini dikombinasikan oleh Hess dan Dietz (1960) dan menghasilkan konsep Ocean Floor Spreading.
Sebagai bagian akhir dari pemikiran bahwa bumi itu dinamis maka muncul teori Plate Tectonics
(tektonik lempeng)
Gambar 1.5 . Perubahan muka bumi dari kambrium sampai karbon (Scotese et. Al... 1979)
Iklim merupakan factor tunggal terpenting yang menentukan kapan dan dimana batubara
terbentuk. Iklim global yang bervariasi tehadap waktu geologi. Posisi kontinen terhadap waktu
geologi juga menghasilkan iklim yang berbeda (akibat continental drift). Evolusi spesies tumbuhan
juga memberikan pengaruh besar sebagai material pembentuk batubara.
Gambar 1.6 : Temperatur dan curah hujan global dipermukaan bumi (Frakes, 1979)
Kebanyakan tumbuhan jaman karbon adalah dari jenis Cryptogam yang terendapkan di iklam
subtropics di laguna atau rawa delta. Batubara perm termuda terendapkan pada iklim yang dingin
di cekungan continental yang mengandung Glossopteris (Ziegle et al, 1977). Pada jaman kretasius
dan tersier, konifern dan tumbuhan berupa berbunga ditemukan melimpah. Flora gonwana yang
seragam disebabkan oleh tidak adanya pegunungan atau rintangan lain seperti di Cina dan Siberia
akibat pengangkatan pegunungan (Tumbukan Kontinental).