Anda di halaman 1dari 8

BAB 1

PENDAHULUAN

1. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BATUBARA


Diperkirakan orang cina mengenal dan menanbang batubara sejak beberapa abad sebelum
masehi. Lama sesudah itu marcopolo (Tahun 1280) menyebutnya sebagai benda ajaib dari Cina.
Sedangkan filosof dari yunani Theophrastos – murid Aristoteles – menyebut batubara sebagai
Anthrax Geodes yang merupakan asal kata dari Antrasit yang dikenal sampai sekarang.
Sejarah geologi mengenal dua jaman pembentukan Humolith – suatu istilah yang diperkenalkan
oleh Patonie tahun 1920, mencakup gambut, lignit dan batubara – merupakan grup batubara
dengan substansi seperti minyak yang berasal dari sapropelium dan disebut sapropeliter.

1.1. JAMAN PERTAMA


Adalah Anthracoliticum yang dimulai dari jaman karbon bawah sampai perm. Ini
merupakan masa pembentukan batubara yang maha hebat, khusus jaman karbon seperti di
Amerika Utara dan Eropa. Sebagian besar batubara jaman ini terjadi pada belahan bumi bagian
utara. Formasi ini mencapai kedalaman lebih dari 3 mil dan menbentang dari scotlandia sampai
Polandia..

1.2. JAMAN KEDUA


Adalah dari jaman cretaceus bawah sampai dengan tersier. Hampir seluruh lignit dan
brown coal terbentuk pada jaman ini, kecuali batubara di cekungan moskow yang berasal dari
jaman karbon bawah. selanjutnya seluruh endapan gambut diasumsikan terjadi pada jaman
kuarter.
Seluruh endapan batubara Indonesia terbentuk pada jaman tersier. Walaupun demikian masih
dapat dibedakan antara batubara Paleogen. (endapan batubara yang terbentuk pada cekungan
intramountain seperti Ombilin, Bayah, Kalimantan Tenggara, Sulwesi Selatan, dsb) dan Neogen
(untuk Batubara yang terbentuk pada cekungan foreland seperti: Tanjung Enim dan delta; hampir
semua endapan batubara di Kalimantan Timur).
Gambar 1.1: Urut urutan umur dalam sejarah geologi
2. DISTRIBUSI ENDAPAN BATUBARA DI DUNIA
Endapan batubara didunia tersebar seperti terlihat pada gambar 1.2 berikut ini.

Gambar 1.2 : Distribusi endapan batubara terkenal di dunia

Gambar 1.3 : Tambang Batubara Utama Dunia


Pada gambar tersebut ditunjukan lapangan batubara dengan pruduksi yang besar seperti Amerika
Serikat, Inggris, Jerman, Rusia, Cina, Indonesia, Jepang, Australia, Afrika selatan, Kanada
dan India. Negara-negara tersebut memproduksi 2/3 dari produksi batubara dunia dengan
cadangan 96% dari cadangan batubara dunia (Van Krevelen 1993). Disamping itu Negara-negara
tersebut memiliki batubara dengan rank dari brown coal sampai dengan antrasit. Di Afrika Selatan
batubara ini telah di tambang dengan cara penambangan konvensional sejak revolusi industry
(Inggris) sampai dengan awal abad ini.

1.3. PERKEMBANGAN BUMI DAN ENDAPAN BATUBARA


Dengan adanya era dan distribusi endapan batubara yang tertentu di muka bumi ini, maka
bebrapa pertanyaan atau teka-teki kemudian timbul bagi para ahli batubara seperti :
 Kenapa hanya pada periode tertentu saja batubara terbentuk
 Kenapa hanya pada tempat tertentu saja batubara terbentuk

Dulu seorang beranggapan bahwa bumi itu diam. Tetapi berikutnya di sepakati bahwa bumi itu
bergerak dan dinamis. Dikenal tiga fase dalam perkembangan konsep teori ini (Van Krevelen
1993).

 Theory of the continental drift


 Theory of the ocean floor spreading
 Theory of plate tektonik yang baru

Continental drift di kemukakan oleh Antonio Snider – Pellegrini tahun 1915 dan lebih dari lima
puluh tahun berikutnya dikembangkan oleh Alfred Wegener. Teori ini berikutnya bias
menerangkan pembenmtukan pegunungan, gempa bumi, perubahan iklim, distribusi tumbuhan
dan binatang di bumi serta perpindahan kutub dan sebagainya. Menurut Wegener bahwa benua
itu pernah menjadi satu yang disebut pangea dengan satu lautan yang disebut panthalssa. Pangea
pecah menjadi benua besar yaitu laurasia dan Gondwana (dinamai oleh Alex Du Toit / ahli geologi
Afrika Selatan). Berdasarkan rekonstruksi continental drift yang dibuat oleh Bebach, Scotes dan
Ziegler (1980) dari data paleomagnetik hasil penyelidikan di grenland maka sebelum menjadi
pangea, benua-benua itu asalnya terpisah satu sama lain (paleogeografi mulai 540 juta tahun yang
lalu).
Gambar 1.4 : Skema rekonstruksi perubahan muka bumi

Sesudah Wegener maka ada lagi Holmes (sekitar tahun 1935) mengemukakan adanya arus
konveksi pada mantel bumi dan Vening Meinesz (hasil penelitian dasar laut dengan kapal belanda
dari tahun 1923 sampai dengan 1938) menemukan variasi gaya berat dasar laut dalam. Kedua hasil
ini dikombinasikan oleh Hess dan Dietz (1960) dan menghasilkan konsep Ocean Floor Spreading.
Sebagai bagian akhir dari pemikiran bahwa bumi itu dinamis maka muncul teori Plate Tectonics
(tektonik lempeng)
Gambar 1.5 . Perubahan muka bumi dari kambrium sampai karbon (Scotese et. Al... 1979)

Iklim merupakan factor tunggal terpenting yang menentukan kapan dan dimana batubara
terbentuk. Iklim global yang bervariasi tehadap waktu geologi. Posisi kontinen terhadap waktu
geologi juga menghasilkan iklim yang berbeda (akibat continental drift). Evolusi spesies tumbuhan
juga memberikan pengaruh besar sebagai material pembentuk batubara.

Gambar 1.6 : Temperatur dan curah hujan global dipermukaan bumi (Frakes, 1979)
Kebanyakan tumbuhan jaman karbon adalah dari jenis Cryptogam yang terendapkan di iklam
subtropics di laguna atau rawa delta. Batubara perm termuda terendapkan pada iklim yang dingin
di cekungan continental yang mengandung Glossopteris (Ziegle et al, 1977). Pada jaman kretasius
dan tersier, konifern dan tumbuhan berupa berbunga ditemukan melimpah. Flora gonwana yang
seragam disebabkan oleh tidak adanya pegunungan atau rintangan lain seperti di Cina dan Siberia
akibat pengangkatan pegunungan (Tumbukan Kontinental).

Anda mungkin juga menyukai