Anda di halaman 1dari 24

Laboratorium Satuan Operasi II

Semester V 2016/2017

LAPORAN PRATIKUM
PLATE HEAT EXCHANGER

Pembimbing : Ir. Swastanti Brotowati,M.


Kelompok : I (Satu)
Tgl. Pratikum : 10 November 2016
Nama : Wahyuni Bachtiar
Nim : 331 14 044
Kelas : 3B

JURUSAN TEKNIK KIMIA


POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
2016
I. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1. Dapat menghitung nilai massa fluida panas (M) baik actual maupun teoritis
2. Dapat menghitung nilai koefisien perpindahan panas overall (U)

II. ALAT & BAHAN


a. Alat
 Alat penukar panas type plate Heat Exchanger
 Gelas ukur
 Thermocouple
 Thermometer
 Wadah (baskom)
 Stopwatch
b. Bahan
 Air
 Steam

III. Dasar Teori


Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan
untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa
dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya,
medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas dan
air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa
mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat berlangsung secara efisien.
Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat
dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung (direct
contact).
A. Tipe Aliran pada Alat Penukar Panas

Tipe aliran di dalam alat penukar panas ini ada 4 macam aliran yaitu :

1. Counter current flow (aliran berlawanan arah)


2. Paralel flow/co current flow (aliran searah)
3. Cross flow (aliran silang)
4. Cross counter flow (aliran silang berlawanan)

B. Jenis-jenis penukar panas


Jenis-jenis penukar panas antara lain :

1. Double Pipe Heat Exchanger


2. Plate and Frame Heat Exchanger
3. Shell and Tube Heat Exchanger
4. Adiabatic wheel heat exchanger
5. Pillow plate heat exchanger
6. Dynamic scraped surface heat exchanger
7. Phase – change heat exchanger

C. Prinsip Kerja Heat Exchanger

Heat exchanger adalah heat exchanger antara dua fluida dengan melewati
dua bidang batas. Bidang batas pada heat exchanger adalah dinding pipa
yang terbuat dari berbagai jenis logam. Pada heat exchanger ini, terdapat
dari dua pipa konsentris, yaitu: annullus/shell (pipa yang berada di luar)
dan tube (pipa yang berada di dalam).
Berdasarkan jenis alirannya heat exchanger dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Pararel Flow

Kedua fluida ,mengalir dalam heat exchanger dengan aliran yang


searah. Kedua fluida memasuki HE dengan perbedaan suhu yang besar.
Perbedaan temperatur yang besar akan berkurang seiring dengan
semakin besarnya x, jarak pada HE. Temperatur keluaran dari fluida
dingin tidak akan melebihi temperatur fluida panas.

2. Counter Flow

Berlawanan dengan paralel flow, kedua aliran fluida yang mengalir


dalam HE masuk dari arah yang berlawanan. Aliran keluaran yang
fluida dingin ini suhunya mendekati suhu dari masukan fluida panas
sehingga hasil suhu yang didapat lebih efekrif dari paralel flow.
Mekanisme perpindahan kalor jenis ini hampir sama dengan paralel
flow, dimana aplikasi dari bentuk diferensial dari persamaan steady-
state:
dQ  U T  t a" dL (1)
dQ  WCdT  wcdt (2)

3. Cross flow Heat exchanger

Dimana satu fluida mengalir tegak lurus dengan fluida yang lain. Biasa
dipakai untuk aplikasi yang melibatkan dua fasa. Misalnya sistem
kondensor uap (tube and shell heat exchanger), di mana uap memasuki
shell, air pendingin mengalir di dalam tube dan menyerap panas dari
uap sehingga uap menjadi cair.
D. Jenis Jenis Perpindahan Panas
1. Perpindahan Panas Secara Konduksi

Merupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang


saling berdekatan antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti
oleh perpindahan molekul-molekul tersebut secara fisik. Molekul-
molekul benda yang panas bergetar lebih cepat dibandingkan molekul-
molekul benda yang berada dalam keadaan dingin. Getaran-getaran yang
cepat ini, tenaganya dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya
sehingga menyebabkan getaran yang lebih cepat maka akan memberikan
panas.

2. Perpindahan Panas Secara Konveksi


Perpindahan panas dari suatu zat ke zat yang lain disertai dengan
gerakan partikel atau zat tersebut secara fisik.

3. Perpindahan Panas Secara Radiasi


Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui
molekul). Suatu energi dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat
lainnya (dari benda panas ke benda yang dingin) dengan pancaran
gelombang elektromagnetik dimana tenaga elektromagnetik ini akan
berubah menjadi panas jika terserap oleh benda yang lain.
E. Jenis – jenis Heat Exchanger
1. Penukar panas pipa rangkap (double pipe heat exchanger )

Salah satu jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda.


Dalam jenis penukar panas dapat digunakan berlawanan arah aliran
atau arah aliran, baik dengan cairan panas atau dingin cairan yang
terkandung dalam ruang annular dan cairan lainnya dalam pipa.

Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam
standart yang dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan
dengan kotak penyekat. Fluida yang satu mengalir di dalam pipa,
sedangkan fluida kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa
luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan
pada laju alir fluida yang kecil dan tekanan operasi yang tinggi.
Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas
jenis selongsong dan buluh ( shell and tube heat exchanger ).

Gambar Penukar panas jenis pipa rangkap


2. Penukar Panas Plate and Frame ( plate and frame heat exchange )

Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat-
pelat tegak lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat

tegak lurus dipasang penyekat lunak (biasanya terbuat dari


karet). Pelat – pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat penekan
yang pada setiap sudut pelat 10 (kebanyakan segi empat) terdapat
lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida dialirkan
masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain
mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada
sekat.

Gambar Penukar panas jenis pelat and Frame


3. Penukar panas Shell and Tube Heat Exchanger
Alat penukar panas cangkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa
yang dihubungkan secara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa
mantel (cangkang ). Fluida yang satu mengalir di dalam bundel pipa,
sedangkan fluida yang lain mengalir di luar pipa pada arah yang sama,
berlawanan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut dilas pada
penunjang pipa yang menempel pada mantel. Untuk meningkatkan
effisiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas
cangkang dan buluh dipasang sekat (buffle). Ini bertujuan untuk
membuat turbulensi aliran fluida dan menambah waktu tinggal
(residence time), namun pemasangan sekat akan memperbesar
pressure drop operasi dan menambah beban kerja pompa, sehingga
laju alir fluida yang dipertukarkan panasnya harus diatur.

Gambar shell and tube heat exchanger


IV. PROSEDUR KERJA
1. Disuplai steam dari boiler ke Plate Heat Exchanger bersamaan dengan
suplai fluida dingin ke alat.
2. Diatur suhu steam yang ingin digunakan dengan mengatur katup manual
pada pipa masukan steam.
3. Diatur skala laju alir fluida dingin yang ingin digunakan. Proses dimulai
bersamaan dengan menyalakan stopwatch.
4. Pada saat proses berjalan, diamati nilai suhu fluida dingin keluar dan suhu
fluida dingin masuk hingga konstan. Jika telah konstan, dicatat suhu fluida
dingin masuk dan keluar serta suhu steam dan kondensat.
5. Hal yang sama dilakukan dengan skala laju alir yang berbeda.
6. Setelah dilakukan percobaan dengan 5 titik skala laju alir, proses dihentikan
bersamaan dengan pemberhentian stopwatch. Kondensat yang telah
ditampung lalu ditimbang bobotnya.
7. Pada saat mengistirahatkan alat, skala laju alir diatur full agar proses
pendinginan berjalan lebih cepat.
V. DATA PENGAMATAN
 Dalam satuan SI

T Berat
Laju Alir t1 t2 T steam Waktu
Perc Skala kondensat Kondensat
(ml/s) (℃) (℃) (T1); ℃ (detik)
(T2); ℃ (kg)

500 132 41 118 120.5 79


400 105 41 118 120.1 80
1 300 80 43 117 119.9 80 11.72 589.68
200 51 43 117 120.1 80
100 23 44 117 120.2 80
500 132 45 123 130.9 78
400 105 47 123 130.5 78
2 300 80 47 122 129.5 82 13.46 566.86
200 51 48 123 130.3 81
100 23 47 121 130.5 82

 Dalam satuan british

T Berat
Laju Alir T steam Waktu
Perc Skala t1 (°F) t2 (°F) kondensat Kondensat
(ft3/hr) (T1) (°F) (jam)
(T2) (°F) (lb)

500 16.764 105.8 244.4 248.9 174.2


400 13.335 105.8 244.4 248.18 176
1 300 10.16 109.4 242.6 247.82 176 25.8426 0.1651104
200 6.477 109.4 242.6 248.18 176
100 2.921 111.2 242.6 248.36 176
500 16.764 113 253.4 267.62 172.4
400 13.335 116.6 253.4 266.9 172.4
2 300 10.16 116.6 251.6 265.1 179.6 29.6793 0.1587208
200 6.477 118.4 253.4 266.54 177.8
100 2.921 116.6 249.8 266.9 179.6
VI. PERHITUNGAN

a. Menghitung massa kondensat persatuan waktu actual (M actual)


𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡
M actual = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢
25.8426 𝑙𝑏
M actual = 0.1651104 jam

= 156.517 lb/jam
Nilai M actual untuk data selanjutnya menggunakan persaam yang sama
seperti diatas dapat dilihat pada tabel berikut

Berat laju massa


Percobaan Skala Waktu (jam)
Kondensat (lb) (lb/jam)

500
400
1 300 25.8426 0.1651104 156.517094
200
100
500
400
2 300 29.6793 0.1587208 186.990615
200
100
b. Menghitung nilai suhu rata-rata
 Suhu rata rata fluida panas (T rata-rata)
𝑇𝑠𝑡𝑒𝑎𝑚 + 𝑇𝑘𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛𝑠𝑎𝑡
T rata-rata = 2
(248.9 + 174.2)℉
= 2

= 211.55 ℉
 Suhu rata rata fluida dingin (t rata-rata)
𝑡1 + 𝑡2
t rat-rata = 2
(105.8 + 244.4) ℉
= 2

= 175.1 ℉

Nilai suhu rata rata fluida panas (T) dan nilai rata rata fluida dingin (t)
menggunakan persamaan seperti diatas dapat dilihat pada tabel berikut.

t rata-rata T steam (T1) T kondensat T rata-rata


Perc Skala t1 (°F) t2 (°F)
(°F) (°F) (T2) (°F) (°F)

500 105.8 244.4 175.1 248.9 174.2 211.55


400 105.8 244.4 175.1 248.18 176 212.09
1 300 109.4 242.6 176 247.82 176 211.91
200 109.4 242.6 176 248.18 176 212.09
100 111.2 242.6 176.9 248.36 176 212.18
500 113 253.4 183.2 267.62 172.4 220.01
400 116.6 253.4 185 266.9 172.4 219.65
2 300 116.6 251.6 184.1 265.1 179.6 222.35
200 118.4 253.4 185.9 266.54 177.8 222.17
100 116.6 249.8 183.2 266.9 179.6 223.25
c. Menentukan nilai Heat Capacity (Cp) fluida panas dan fluida dingin
Penentuan nilai heat capacity dilakukan dengan cara ploting suhu fluida rata
rata pada grafik specific heat of liquid (untuk fluida dingin) dan grafik
specific heat of gases (untuk fluida panas) yang terdapat pada buku
“Process Heat Transfer” (Donald Q. Kern, hal.804 & 805).
Hasil ploting diperoleh nilai Cp untuk setiap data dapat dilihat pada tabel
berikut.

Cp fluida Cp fluida
t rata-rata T rata-rata dingin panas
Perc Skala
(°F) (°F) (Btu/lb °F) (Btu/lb °F)

500 175.1 211.55 1.02 0.46

400 175.1 212.09 1.02 0.46

1 300 176 211.91 1.03 0.46

200 176 212.09 1.03 0.46

100 176.9 212.18 1.03 0.46

500 183.2 220.01 1.05 0.45

400 185 219.65 1.05 0.45

2 300 184.1 222.35 1.05 0.45

200 185.9 222.17 1.05 0.45

100 183.2 223.25 1.05 0.45


d. Penentuan nilai 𝜆 (Hfg)
Hfg = Hg – Hf
Nilai Hg dan Hf untuk setiap suhu diperoleh dari steam table. Untuk
nilainya dapat dilihap pada tabel berikut.

Perc Skala t rata-rata (°F) T rata-rata (°F) hg (Btu/lb) hf (Btu/lb)

500 175.1 211.55 1150 143.1

400 175.1 212.09 1150.03 143.1

300 176 211.91 1150 144


1
200 176 212.09 1150.03 144

100 176.9 212.18 1150.07 144.9

500 183.2 220.01 1153.004 151.2

400 185 219.65 1152.87 153

300 184.1 222.35 1153.94 152.1


2
200 185.9 222.17 1153.87 153.9

100 183.2 223.25 1154.3 151.2

e. Menghitung nilai LMTD


𝜽𝟏−𝜽𝟐
LMTD = 𝜽𝟏
𝒍𝒏( )
𝜽𝟐

(𝑻𝟐−𝒕𝟏)−(𝑻𝟏−𝒕𝟐)
= 𝑻𝟐−𝒕𝟏
𝒍𝒏( )
𝑻𝟏−𝒕𝟐

(𝟏𝟕𝟒.𝟐−𝟏𝟎𝟓.𝟖)℉−(𝟐𝟒𝟖.𝟗−𝟐𝟒𝟒.𝟒)℉
= (𝟏𝟕𝟒.𝟐−𝟏𝟎𝟓.𝟖)℉
𝒍𝒏( )
(𝟐𝟒𝟖.𝟗−𝟐𝟒𝟒.𝟒)℉

= 23.48146377 ℉
Nilai LMTD untuk data yang lain menggunakan persamaan seperti diatas
dapat dilihat pada tabel berikut.

T steam T kondensat LMTD (°F)


Perc Skala t1 (°F) t2 (°F)
(T1) (°F) (T2) (°F)

500 105.8 244.4 248.9 174.2 23.4814638

400 105.8 244.4 248.18 176 22.7339292

1 300 109.4 242.6 247.82 176 24.1064437

200 109.4 242.6 248.18 176 24.6096435

100 111.2 242.6 248.36 176 24.3929836

500 113 253.4 267.62 172.4 31.6022553

400 116.6 253.4 266.9 172.4 29.8079568

2 300 116.6 251.6 265.1 179.6 32.1335709

200 118.4 253.4 266.54 177.8 30.6635169

100 116.6 249.8 266.9 179.6 35.1978678

f. Menghitung nilai massa fluida dingin (m)


Nilai densitas (𝜌) yang digunakan = 1 g/ml
m = F× 𝜌
𝑔 0.0022 𝑙𝑏 28320 𝑚𝑙
= 16.764 ft3/hr × 1 𝑚𝑙 × ×
1𝑔 1 𝑓𝑡 3

= 1045.44 lb/jam

Nilai massa fluida dingin per satuan waktu untuk data selanjutnya dengan
menggunakan persamaan seperti diatas dapat dilihat padatabel berikut.
Laju Alir
m
Percobaan Skala (lb/jam)
(ft3/jam)

500 16.764 1045.44

400 13.335 831.6

1 300 10.16 633.6

200 6.477 403.92

100 2.921 182.16

500 16.764 1045.44

400 13.335 831.6

2 300 10.16 633.6

200 6.477 403.92

100 2.921 182.16

g. Menghitung nilai panas sensible (Qd)


Qd = m × Cp × ∆t
= m × Cp × (𝑡2 − 𝑡1)
= 1045.44 lb/jam × 1.02 Btu/lb °F × (244.4 – 105.8) ℉
= 147795.9437 Btu/jam
Nilai panas sensible (Qd) untuk data selanjutnya menggunakan persamaan
seperti diatas dapat dilihat pada tabel berikut.
Cp fluida
m
t1 (°F) t2 (°F) dingin (Btu/lb Qd (Btu/jam)
Perc Skala (lb/jam)
°F)

500 1045.44 105.8 244.4 1.02 147795.9437

400 831.6 105.8 244.4 1.02 117564.9552

1 300 633.6 109.4 242.6 1.03 86927.3856

200 403.92 109.4 242.6 1.03 55416.20832

100 182.16 111.2 242.6 1.03 24653.89872

500 1045.44 113 253.4 1.05 154118.7648

400 831.6 116.6 253.4 1.05 119451.024

2 300 633.6 116.6 251.6 1.05 89812.8

200 403.92 118.4 253.4 1.05 57255.66

100 182.16 116.6 249.8 1.05 25476.8976

h. Mengitung massa kondensat per satuan waktu teoritis (M teoritis)


Qp = Qd
(M × 𝜆) – (M × Cp panas × ∆T) = m × Cp dingin × ∆t
(M × 𝜆) – (M × Cp panas × (T2 – Treferensi)) = m × Cp dingin × (𝑡2 − 𝑡1)
m × Cp dingin × (𝑡2−𝑡1)
M teoritis = (𝜆 − 𝐶𝑝 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 × (𝑇2−𝑇𝑟𝑒𝑓𝑒𝑟𝑒𝑛𝑠𝑖))
Qd T referensi = 25℃ = 77℉
M teoritis = (𝜆 − 𝐶𝑝 𝑝𝑎𝑛𝑎𝑠 ×(T2−T referensi))
147795.9437 Btu/jam
= (1006.9 𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏 − 0.46 𝐵𝑡𝑢/𝑙𝑏℉ × ( 174.2−77)℉)

= 153.6040188 lb/jam
Nilai massa kondensat per satuan waktu teoritis (M teoritis) untuk data
selanjutnya menggunakan persamaan seperti diatas dapat dilihat pada tabel
berikut.

Cp fluida
Hfg (𝝀) M teoritis M
Qd (Btu/jam) panas
Perc Skala (Btu/lb) (lb/jam) (lb/jam)
(Btu/lb °F)

147795.9437 1006.9 0.46 153.6040188


500
117564.9552 1006.93 0.46 122.2864344
400
86927.3856 1006 0.46 90.50599255 449.7833
1 300
55416.20832 1006.03 0.46 57.69576812
200
24653.89872 1005.17 0.46 25.69104626
100
154118.7648 1001.804 0.45 160.7289016
500
119451.024 999.87 0.45 124.826033
400
89812.8 1001.84 0.45 93.97888392 466.1355
2 300
57255.66 999.97 0.45 59.97806434
200
25476.8976 1003.1 0.45 26.62357497
100
i. Menghitung persentase error Massa kondensat per satuan waktu

(M teoritis−M actual)
% Error = × 100
M teoritis
(M teoritis−M actual)
= × 100
M teoritis
(449.7833−156.517)𝑙𝑏/𝑗𝑎𝑚
= × 100
499.7833 lb/jam

= 65.2017 %
Nilai % erros untuk data selanjutnya menggunakan persamaan seperti diatas
dapat dilihat pada tabel berikut.

M teoritis M praktek
% error
Perc Skala (lb/jam) (lb/jam)

500
400
300 449.7833 156.517094 65.20166314
1
200
100
500
400
466.1355 186.990615 59.88491932
2 300
200
100
j. Menghitung nilai koefisien perpindahan panas overall
𝑄𝑑
U = 𝐴 × 𝐿𝑀𝑇𝐷
147795.9437 Btu/jam
A = 8.217 ft2
= 8.217 𝑓𝑡 2 × 23.4815℉

= 765.9916963 Btu/ft2 hr ℉
Nilai koefisien perpindahan panas overall untuk data selanjutnya
menggunakan persamaan seperti diatas dapat dilihat pada tebel berikut.

Percobaan Skala LMTD (°F) Qd (Btu/jam) U (Btu/ft^2 hr °F)

500 23.4814638 147795.9437 765.9916963

400 22.7339292 117564.9552 629.3468933

1 300 24.1064437 86927.3856 438.84402

200 24.6096435 55416.20832 274.0426744

100 24.3929836 24653.89872 123.0006474

500 31.6022553 154118.7648 593.5046907

400 29.8079568 119451.024 487.6905974

2 300 32.1335709 89812.8 340.1464625

200 30.6635169 57255.66 227.2391596

100 35.1978678 25476.8976 88.08803014


VII. PEMBAHASAN
Pada dasarnya terdapat tiga mekanisme perpindahan panas, yaitu konduksi
dimana perpindahan panas terjadi karena adanya perpindahan molekul,
konveksi dimana perpindahan panas terjadi karena adanya perpindahan zat
(fluida), dan radiasi dimana perpindahan panas melalui pancaran gelombang
elektromagnetik. Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah Plate Heat
Exchanger (PHE)
Perpindahan panas konduksi pada PHE terjadi antara plate. Panas plate
bersumber dari fluida panas yang di suplai ke dalam plate, lalu terjadi transfer
panas antara plate. Perpindahan panas konveksi terjadi antara fluida panas dan
fluida dingin yang terdapat dalam plate. Sedangkan perpindahan panas radiasi
terjadi saat dinding plate men-transfer panas ke udara.
Pada praktikum ini hasil yang pertama yang ingin diketahui yanitu nilai berat
kondensat yang keluar per satuan waktu, baik actual maupun secara teoritis.
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilakukan massa kondensat per satuan
waktu (M) aktual maupun teoritis kemudian kedua nilai tersebut dibandingkan.
brdasarkan data hasil perhitungan di bawah ini ;

M M
aktual teoritis %
Percobaan (lb/jam) (lb/jam) error
1 156.517 499,7833 65.2017
2 186.99 466.1355 59.8849

Dari hasil percobaan diatas dapatdilihta bahwa nilai M teoritis jauh lebih besar
dibandingkan nilai M aktual, hal ini menyebabkan persentase error yang
didapatkan besar. Kemungkinan hal ini terjadi karena pada saat praktikum,
kondensat yang keluar berada dalam fasa cair jenuh dimana saat masih berada
dalam pipa setelah melalui steam trap, kondensat berada pada kondisi
bertekanan tinggi dan saat keluar dari pipa, kondensat berpindah ke kondisi
tekanan rendah (tekanan standar) sehingga ada beberapa kondensat yang
berubah fasa kembali menjadi uap. Uap yang berasal dari kondensat ini disebut
flas steam . Berdasarkan hal tersebut, kondensat yang ditampung dan ditimbang
bukanlah massa kondensat keseluruhan, melainkan hanya massa kondensat
yang tidak menjadi flas steam. Kondensat yang menjadi flas steam tidak
terhitung karena telah terakumulasi dengan udara bebas. Hal ini menyebabkan
jumlah kondensat aktual jauh lebih kecil dibandingkan nilai kondensat teoritis
yang diperoleh dari perhitunagan.
Selain massa kondesat, nilai koefisien perpindahan panas overall (U) juga
dihitung pada pengolahan data praktikum ini.

Percobaan Skala LMTD (°F) Qd (Btu/jam) U (Btu/ft2 hr °F)

500 23.4814638 147795.9437 765.9916963

400 22.7339292 117564.9552 629.3468933

1 300 24.1064437 86927.3856 438.84402

200 24.6096435 55416.20832 274.0426744

100 24.3929836 24653.89872 123.0006474

500 31.6022553 154118.7648 593.5046907

400 29.8079568 119451.024 487.6905974

2 300 32.1335709 89812.8 340.1464625

200 30.6635169 57255.66 227.2391596

100 35.1978678 25476.8976 88.08803014

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat diamati bahwa nilai U terus


menurun pada tiap percobaan. Hal ini terjadi dikarenakan nilai koefisien
perpindahan panas overall (U) berbanding lurus dengan nilai panas yang
diberikan (Q).
VIII. KESIMPULAN
Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :
1. Nilai massa (M) actual kondensat yang diperoleh jauh labih kecil dari nilai
massa (M) teoritis kondensat sahingga diperoleh nilai % error untuk
percobaan 1 = 65.2017% 5 dan percobaan 2 = 59.8849 %
2. Nilai koefisiean perpindahan panas overall yang didapatkan semakin
menurun seiring dengan lamanya waktu percobaan

IX. Daftar Pustaka


Kern, Donald.Q. Process Heat Transfer. Mc.Graww-Hill International editions.
Chemical engineering Series
Lampiran :

Blok diagram proses perpindahan panasa dengan alat plate heat exchenger

Anda mungkin juga menyukai