Anda di halaman 1dari 5

JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 2Agustus 2015

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN


KESEHATAN PRIMER

Tita Menawati Liansyah dan Hendra Kurniawan*

Abstrak. Ilmu komunikasi dalam promosi kesehatan telah menjadi komponen utama.
Tantangan utama dalam komunikasi kesehatan terutama dalam promosi kesehatan adalah
bagaimana cara merangkul pelayanan primer dalam mensukseskan promosi kesehatan yang
diberikan. Dalam profesi kedokteran komunikasi antara dokter dan pasien merupakan
komponen paling penting. Permasalahan komunikasi dalam bidang kedokteran yang paling
sering muncul ke permukaan disebabkan karena kurang dipahaminya komunikasi baik
dokter maupun pasien.(JKS 2015; 2: 120-124)

Kata kunci : komunikasi, promosi kesehatan, layanan primer, dokter

Abstract.Science communicationin health promotionhasbecome amajor component. The


mainchallengein health communication, especially in the promotion ofhealthishow
toembraceprimary carein the success ofhealth promotiongiven.In themedical professionof
communicationbetweendoctor and patientis themostimportantcomponent. Problemsof
communication inthe field of medicinemostoftencome to the surfacedue to the lackof
communicationunderstoodboth doctors andpatients.(JKS 2015; 2: 120-124)

Keywords: communication, health promotion, primary care, physician

Pendahuluan1 selain itu diperlukan adanya peran


Perkembangan ilmu komunikasi dalam professional dalam berkomunikasi dengan
promosi kesehatan telah menjadi pasien atau pengunjung pusat pelayanan
komponen utama. Dalam hal komunikasi primer.1,2
kesehatan pada pelayanan kesehatan
primer harus dimulai dengan dialog atau Dalam profesi kedokteran komunikasi
diskusi antara berbagai pihak seperti antara dokter dan pasien merupakan
petugas kesehatan dan warga lokal. komponen paling penting dan merupakan
Tantangan utama dalam komunikasi poin penting dalam memberikan pelayan
kesehatan terutama dalam promosi terhadap pasien. Keefektifan komunikasi
kesehatan adalah bagaimana cara yang baik antara dokter dan pasien akan
merangkul pelayanan primer dalam menciptakan keberhasilan dalam proses
mensukseskan promosi kesehatan yang perawatan pasien, pengobatan yang
diberikan. Dalam mensukseskan diberikan bertujuan untuk meningkatan
komunikasi kesehatan melalui promosi status kesehatan pasien. Beberapa
kesehatan diperlukan partisipasi, penelitian yang telah dilakukan
pemberdayagunaan secara holistik dan menyatakan bahwa untuk mencapai
antara sektor terkait serta keberhasilan dalam komunikasi yang baik
berkesinambungan dengan menggunakan antara dokter dan pasien memiliki
berbagai strategi. Seperti partisipasi yang beberapa elemen diantaranya adalah
efektif dari berbagai pihak sector terkait, komunikasi secara verbal dan nonverbal,
empati yang diberikan oleh dokter,
Tita Menawati adalah Dosen Bagian Family penyampaian informasi yang efisien,
Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Syiah menciptakan hubungan interpersonal yang
Kuala Banda Aceh, dan baik (creating a good interpersonal
Hendra Kurniawan adalah Dosen Ilmu Kesehatan
relationship), pertukaran informasi
Masyarakat Medicine Fakultas Kedokteran
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh (exchange of information), dan
*Penulis Korespondensi

120
TitaMenawati dan Hendra Kurniawan, Pentingnya Komunikasi
Dalam Pelayanan Kesehatan Primer

pengambilan keputusan medis (medical Tujuan utama lain dalam komunikasi


decision making). 3-5 medis adalah membuat keputusan tentang
pengobatan. Normalnya hubungan yang
Tujuan Komunikasi ideal antara dokter dan pasien adalah
Membangun hubungan interpersonal yang partnerlistik dimana dokter akan
baik antara dokter dan pasien dapat dilihat mengarahkan pengobatan dan membuat
sebagai tujuan penting komunikasi. keputusan tentang pengobatan, dimana
Rooter dan Hall menyatakan bahwa keputusan tentang pengobatan pasien
komunikasi adalah bahan dasar utama sudah disetujui terlebih dahulu oleh
dalam pelayanan kesehatan, komunikasi pasien.(8)
adalah instrumen dasar dimana hubungan
dokter dan pasien dibuat dan dimana Komunikasi yang baik antara dokter dan
tujuan terapi tercapai, Dari sudut pandang pasien memiliki potensi yang besar dalam
ini, hubungan interpersonal yang baik membantu pasien untuk mengatur 'emosi,
dapat dianggap sebagai prasyarat untuk meningkatkan pemahaman informasi
perawatan medis yang optimal. Peneliti medis, persepsi dan harapan, membangun
komunikasi memiliki pendapat yang rasa percaya penuh kepada dokter yang
berbeda tentang membangun sebuah menanganinya sehingga pasien akan patuh
hubungan interpersonal yang baik, dimana terhadap semua saran dan nasehat. 2
mereka menyebutkan bahwa hubungan
interpersonal yang baik ini terutama Informasi yang didapatkan dokter dari
sebagai hubungan sosial di mana 'sopan pasien sangatlah penting dalam
santun' yang paling penting.6 pengelolaan penyakit kronis. Namun tidak
mudah bagi dokter dalam menggali
Tujuan utama lainnya dalam komunikasi keterangan dari pasien. Perlu terciptanya
adalah pertukaran komunikasi antara hubungan yang baik antara kedua belah
dokter dan pasien informasi dapat dilihat pihak untuk mencapai keberhasilan dalam
sebagai sumber daya dibawa ke interaksi pengobatan pasien. McBride menyatakan
lisan oleh kedua belah pihak. Pertukaran bahwa komunikasi menjadi salah satu dari
informasi terdiri dari pemberi informasi kopetensi dokter yang harus di miliki.
dan pencarian informasi. Dari sudut Namun untuk saat ini komunikasi yang
pandang ilmu kedokteran dokter dibangun oleh dokter terhadap pasien
membutuhkan informasi untuk sangat tidak memuaskan.2
menetapkan diagnosis dan rencana
pengobatan yang tepat. Dari sudut Komunikasi yang efektif justru tidak
pandang pasien akan didapatkan dua membutuhkan waktu yang terlalu lama.
kebutuhan yang harus terpenuhi ketika dia Komunikasi efektif terbukti memerlukan
mengunjungi seorang dokter “pasien lebih sedikit waktu karena dokter terampil
wajib mengetahui dan mengerti mengenali kebutuhaan pasien (tidak hanya
(mengetahui dan mengerti apa yang ingin sembuh). Dalam pemberian
sedang dialami dari dalam dirinya). Dalam pelayanan medis, adanya komunikasi
rangka memenuhi dokter dan pasien, baik yang efektif antara dokter dan pasien
bergantian antara pemberi informasi dan merupakan kondisi yang diharapkan
mencari informasi pasien harus sehingga dokter dapat melakukan
menyampaikan secara jelas apa yang dia manajemen pengelolaan masalah
rasakan saat ini begitu pula dengan kesehatan bersama pasien, berdasarkan
seoarng dokter juga harus aktif dalam kebutuhan pasien.9
mencari informasi yang relevan.3,5,7

121
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 2Agustus 2015

Promosi kesehatan • Plan ataupun manajemen holistik


Promosi kesehatan merupakan kombinasi seperti intervensi psikososial,
proses perubahan yang dilakukan melalui diagnose, treatment, followup dan
pendidikan, organisasi, ekonomi dan berbagai macam pencegahan pada
lingkungan yang mendukung kesehatan. penyakit yang diderita.
Tujuan promosi kesehatan antara lain,
yaitu 9: Hubungan Antara Komunikasi Dan
• Individu : pengetahuan, sikap dan Kualitas Kesehatan
perilaku Persepsi pasien terhadap kualitas
• Individu dan kelompok : jaringan kesehatan yang diterimanya sangat
dan informal juga termasuk bergantung pada kualitas interaksi pasien
dukungan sosial, kelompok kerja dengan petugas kesehatan. Terdapat
dan kelompok sebaya. banyak Penelitian yang mendukung
• Organisasi : kebijaksanaan, bahwa komunikasi yang efektif dapat
praktek, program, fasilitas dan berdampak pada kualitas kesehatan pasien
sumber dan masyarakat. Diperkirakan 1/3 dari
• Komunitas: kebijaksanaan, orang dewasa yang mengalami penyakit
praktek, program, fasilitas dan kronik dapat menghemat penggunaan
sumber obat-obatan, oleh karena komunikasi
• Pemerintah: kebijaksanaan, dengan petugas kesehatan yang baik.
program,, fasilitas,sumber, Akan tetapi, pada sebuah penelitian
koordinasi/legistasi, peraturan. mengatakan bahwa 1/3 dari pasien yang
dirawat di Rumah Sakit tidak dapat
Promosi kesehatan dapat dilaksanakan mengenali diagnosis dan nama dari obat
mulai dari primer sampai dengan yang diberikan padanya pada saat pasien
sekunder, seperti: di lingkungan sekolah, keluar dari Rumah Sakit. Hal ini
tempat kerja, masyarakat dan pelayanan merupakan indikasi dari kegagalan
kesehatan primer dan sekunder. Promosi komunikasi petugas kesehatan dan pasien
kesehatan dapat dilakukan oleh dokter, serta masyarakat. Menurut laporan Institut
perawat, bidan dan tenaga kerja lainnya.(9) Of Medicine, dokter dan petugas
kesehatan sangat kurang dalam
Pelayanan primer yang berpedoman pada menyampaikan informasi akibat
personal (patient center care) pada kurangnya pelatihan yang diberikan.
prinsipnya hanya mengelola problem Penelitian tersebut juga mengatakan
individu, tujuan yang diharapkan dan bahwa apabila penelitian diberikan
aturan atau prosedur yang akan sesering mungkin maka petugas kesehatan
diterapkan. Posisi pelayanan primer dan dokter dapat memberikan pelayanan
merupakan upaya pelayanan di tingkat kesehatan yang baik.8
awal atau primer. Indikator pengelolaan
diagnostik holistik dan penangganan yang Permasalahan Komunikasi
komprehensif dapat berpedoman Beberapa permasalahan komunikasi
terhadap(9): dalam bidang kedokteran yang kerap kali
• Anamnesis holistik yang memiliki muncul ke permukaan, lebih disebabkan
poin seperti personal sosial karena kurang dipahaminya komunikasi
history, family assement tool oleh kedua belah pihak, baik dokter
(genogram), risk factor dan maupun pasien. Sungguh ironis bahwa di
disease and illness. tengah perkembangan teknologi dan
• Diagnosis holistik yang meliputi kedokteran saat ini bangsa Indonesia
psikososial, kultur, spiritual dan sebenarnya masih sangat terbelakang
diagnostic medic. dalam hal kesehatan. Hal ini tercermin

122
TitaMenawati dan Hendra Kurniawan, Pentingnya Komunikasi
Dalam Pelayanan Kesehatan Primer

dari perilaku pasien yang karena • Reward power, yaitu dokter


ketidaktahuannya menyerahkan nasib mampu memberi kepuasan pada
sepenuhnya kepada dokter atau rumah pasien melalui suatu hal yang
sakit sehingga seringkali menjadi korban nyata dan benar, seperti dalam
malapraktik, atau malah bersikap tidak memberikan pengobatan untuk
peduli dan mencari jalan pintas dengan meringankan nyeri, mengobati
mengobati dirinya sendiri.3,8 penyakit, memnberikan perhatian,
informasi dan jaminan.
Banyak halangan yang dijumpai dalam • Coercive power, yaitu dokter
membangun komunikasi efektif antara mampu memberikan masukkan
dokter dan pasien, antara lain yaitu pasien untuk kebaikan penyakit yang
yang merasa cemas berlebihan, pasien diderita pasien.
yang tidak menerima penjelasan dokter • Expert power yaitu memberikan
mengenai kondisinya, dokter merasa informasi yang diperoleh dari
terbebani atas pekerjaannya, pasien tidak banyak sumber, dengan
menyetujui suatu tindakan medis yang menyakinkan dokter adalah orang
akan dilakukan oleh dokter (menolak yang paling mengetahui
menandatangani surat persetujuan penyakitnya.
tindakan), dan pemikiran pasien yang • Referent power, menjaga
tidak realistis.7 hubungan baik antara dokter,
tenaga kesehatan, pasien maupun
Pola komunikasi yang cenderung satu keluarga.
arah disertai sikap dokter yang “arogan” • Legitimate power, dokter diberi
dan paternalistik membuat pasien enggan kuasa untuk memutuskan pasien
bertanya kepada dokter.banyak istilah apakah boleh dilakukan tindakan,
kedokteran yang membuat pasien memberikan saran yang dilindungi
kebingungan dan tidak tahu harus oleh pemerintah. Seperti
bertanya dari mana Celakanya lagi, menginjikan pasien untuk tidak
banyaknya mitos dan kabar burung yang pergi bekerja karena kesehatannya.
beredar di masyarakat seputar dunia
kesehatan membuat pasien dibanjiri Pentingnya informasi yang disampaikan
dengan informasi yang salah. 2 dari dokter ke pasien meliputi dari
prosedur yang akan dilakukan, resiko
Dokter dan tenaga kesehatan memiliki yang mungkin terjadi, manfaat dari
kesadaran akan dampak yang terjadi tidakan yang akan dilakukan, dan
akibat stres pada pasien, sehingga alternatif dari tindakan yang dapat
diberikannya promosi kesehatan dan dilakukan. Disamping itu perlu
pengobatan yang tepat untuk pasien. diinformasikan pula kemungkinan yang
Setiap individu memiliki karakteristiknya dapat timbul apabila tindakan tidak
masing-masing, seperti memiliki dilakukan, juga ramalan (prognosis) atau
pengalaman pribadi, jejang pendidikan, perjalanan penyakit yang diderita. Pasien
perilaku, kultur, kepercayaan akan berhak mendapatkan informasi mengenai
kesehatan dan kelemahan pribadi perkiraan biaya pengobatannya. Prosedur
sehingga memiliki penangganan yang yang akan dilakukan perlu diuraikann lagi,
berbeda-beda antara pasien.(8) meliputi alay yang akan digunakan,
bagian tubuh mana yang akan terkena,
Sebenarnya seorang dokter memiliki kemungkinan perasaan nyeri yang
kemampuan untuk menjadikan pasien timbul,kemungkinan perlunya dilakukan
untuk lebih baik lagi dalam hal kesehatan, perluasan operasi, dan yang penting tujuan
kemampuan itu adalah(9):

123
JURNAL KEDOKTERAN SYIAH KUALA Volume 15 Nomor 2Agustus 2015

tindakakn itu untuk diagnostik atau Daftar Pustaka


terapi.(8) 1. Mahmud AJ, Olander E, Eriksén S,
Haglund BJ. Health communication in
Selain itu, informasi dari dokter pun primary health care-A case study of ICT
merupakan hasil diagnosis dokter, development for health promotion. BMC
medical informatics and decision making.
berdasarkan anamnesis atau riwayat 2013;13(1):17.
penyakit pasien, yang disusun oleh dokter 2. Ong LM, De Haes JC, Hoos AM, Lammes
dari keterangan yang diberikan pasien FB. Doctor-patient communication: a
secara sukarela. Keterngan yang diperoleh review of the literature. Social science &
dengan dilakukan wawancara terhadap medicine. 1995;40(7):903-18.
penderita atau orang yang mengetahui 3. Haskard KB, Williams SL, DiMatteo MR,
benar tentang kesehatan pasien, dan Rosenthal R, White MK, Goldstein MG.
berdasarkan hasil pemeriksaan klinis pada Physician and patient communication
tubuh pasien, dokter menentukan training in primary care: effects on
diagnosis. Dengan kata lain, sumber participation and satisfaction. Health
Psychology. 2008;27(5):513.
informasi dokter berkaitan dengan
4. Suchman AL, Markakis K, Beckman HB,
rumusan hasil diagnosisnya didasarkan Frankel R. A model of empathic
pada informasi dari pasien mengenai communication in the medical interview.
keluhan yang dideritanya, yang Jama. 1997;277(8):678-82.
didasarkan pada hasil pemeriksaan klinis 5. Boediardja SA. Empathic, Informative and
tubuh pasien.(8) Educative Communication: The Image of
Medical Professionalism. Journal of the
Kesimpulan Indonesian Medical Association.
Dalam profesi kedokteran komunikasi 2011;59(04).
antara dokter dan pasien merupakan 6. Beck RS, Daughtridge R, Sloane PD.
komponen paling penting. Hubungan Physician-patient communication in the
primary care office: a systematic review.
interpersonal yang baik antara dokter dan
The Journal of the American Board of
pasien dapat dilihat sebagai tujuan penting Family Practice. 2002;15(1):25-38.
komunikasi.Pentingnya informasi yang 7. Bakić-Mirić NM, Bakić NM. Successful
disampaikan dari dokter ke pasien doctor-patient communication and rapport
meliputi dari prosedur yang akan building as the key skills of medical
dilakukan, resiko yang mungkin terjadi, practice. Facta Univers. 2008;15(2):74-9.
manfaat dari tidakan yang akan dilakukan, 8. Tongue JR, Epps HR, Forese LL.
dan alternatef dari tindakan yang dapat Communication skills for patient-centered
dilakukan. care. The Journal of Bone & Joint Surgery.
2005;87(3):652-8.

124

Anda mungkin juga menyukai