Anda di halaman 1dari 5

Laporan Kerja Praktek

PT. PETROKIMIA GRESIK

BAB V
ANALISA MAINENENCE BOILER

5.1 PERAWATAN (MAINTENANCE) BOILER WATER TUBE


1 Perawatan harian (daily mantenence)
 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 1 jam
o Water level dari tangki condensate
o Fuel oil level dari dari service tank dan strong tank
o Cooling Water
o Suhu dan tekanan minyak pelumas dari seluruh
peralatan katel

 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 4 jam


o Buka drain valve tanki penampungan udara, pemanas
udara dan tank compressor
o Analisa boiler feed Water dan boiler Water tiap 2 jam
sekali
o Gantu Burner dan bersihkan Burner tip (bila
menggunakan Burner)
o Lakukan damping stocker
o Lakukan Soot blowing.

 Hal-hal yang perlu diperhatikan pada tiap 8 jam


o Lakukan Blow Down lower drum
o Lakukan pembersihan total diseluruh area boiler
o Penggantian/pemberian chemical baru
untuk boiler Water

2 Perawatan mingguan (weekly Maintenance)


 Pembersihan saringan (screen) pada masing-masing bagian
atau alat
 Check kekencanan rantai dan belt
 Lakukan blow pada bagian bawah
 Lakukan pelumasan-pelumasan pada bearing

3. Perawatan bulanan (mounthly Maintenance)


 Lakukan blow pada header
 Keluarkan abu dari dalam ketel
 Check pelumasan pada coupling-coupling
 Check I.D.F impeller dan Dust collector.

Departemen Teknik Mesin Industri FV - ITS


Laporan Kerja Praktek
PT. PETROKIMIA GRESIK

4. Pemeliharaan Boiler Selama Masa Operasi

Ketel uap tidak akan dapat berumur panjang apabila tidak


dilaksanakan pemeliharaan secara seksama (intensif), baik dalam masa
operasi maupun dalam masa penyimpanan. Pemeliharaan secara
seksama dalam masa operasi dimaksud adalah bagaimana cara
mengoprasikan ketel uap tersebut sesuai dengan petunjuk yang berlaku
atau yang sesuai dengan design pembuat boiler tersebut.
Disamping itu pula, maka penggunaan air umpan juga harus
sesuai atau memenuhi syarat sebagai air pengisi ketel. Yang jelas
bahwa air pengisi boiler harus bebeas dari zat-zat yang dapt
merusak boiler, baik korosi maupun kerak. Untuk mencegah hal
demikian, maka dilakukan perlakuan external treatment dan internal
treatment, misalnya di pasang PH control pada condensate line,atau
dilakukan Watertreatment untuk raw Water, juga
penginjeksian chemical pada feed Water dan boilerWater.
Untuk mengetahui bahwa sifat-sifat air sudah memenuhi syarat,
maka dilakukan penelitian air pengisi dan air boiler secara intensif di
laboratorium. Denga menjaga angka-angka yang disajikan sebagai air
pengisi dari air boiler berarti juga membantu
penggunaan boiler berumur panjang. Standar limit untuk boiler Water
adalah :

PH 10,8-11,3
Conduktifity (mhs) 3000
Dissolved solid (ppm) 2250
Total hardness (ppm) tracess
O alkalinity (ppm) 200
Phosphate (ppm) 30-70
Sulphite (ppm) 20-40
Silica as SiO2 (ppm) 0,25 x O Alk
Tabel 1 Standar limit untuk boiler Water

Departemen Teknik Mesin Industri FV - ITS


Laporan Kerja Praktek
PT. PETROKIMIA GRESIK

5. Pemeliharaan Boiler Selama Setelah Masa Operasi

Tidak kalah pentingnya pemeliharaan boiler selama setelah masa


operasi disbanding dengan masa selama operasi. Sebab bagaimanapun
logam itu akan dengan mudah dirusak oleh zat-zat perusak logam ,
misalnya oksigen dsb.
Apalagi katel uap yang akan disimpan dalam jangka waktu yang
cukup lama, hal tersebut harus mendapatkan perawatan yang betul baik.
Langkah pertama yang diambil setelah boiler mengalami operasi
beberapa bulan dan akan disimpan cukup lama
adalah chemical Cleaning dan mechanical Cleaning, adapun
penginjeksian chemical kedalam boiler untuk
proses chemical Cleaning yaitu:
o Dua hari sebelum boiler dimatikan, maka jenis chemical yang telah
ditentukan serta dosisnya mulai diinjeksikan dengan memonitor
PH air boiler tidak boleh lebih dari 13.
o Secara rutin dilakukan Blow Down lower drum, untuk membuang
kotoran-kotoran yang mengendap
o Setelah dua hari di injeksikan chemical, maka boiler dimatiakn dan
selanjutnya dilakukan sirkulasi air/penggantian air pengisi.
o Setelah boiler dalam keadaan dingin, maka air boiler di blow
(dikosongkan)
o Diadakan pemeriksaan oleh pihak depnaker, untuk menentukan
hal-hal yang perlu dilaksanakan pada langkah selanjutnya
contohnya pada perlakuan mechanical Cleaning dalam dan luar
pada bagian boiler.
o Setelah diadakan pembersihan baik bagian luar maupun dalam
yang mana hal tersebut dilakukan dengan dengan memerlukan
waktu, maka akan dilakukan ulang oleh pihak depnaker, untuk
menentukan apakah masih perlu dilakukan pembersihan ulang atau
tidak

6. Pemeriksaan Dan Repair

Departemen Teknik Mesin Industri FV - ITS


Laporan Kerja Praktek
PT. PETROKIMIA GRESIK

Pemeriksaan katel uap dilakukan dengan dua cara yaitu:


o Pemeriksaan yang dilakukan oleh depnaker
yaitu steam drum, Water drum,superheater Tube, kebersihan,
kekuatan material, kondisi material dan WaterTube. Bagian-bagian
tersebut tentunya dikaitkan dengan bagian-bagian yang bertekanan
tinggi yang sangat membahayakan bagi keselamatan manusia.
o Pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak perusahaan yaitu bagian
yang tidak bertekanan tinggi, yang mana bagian tersebut dikaitkan
dengan produktivitas dan hal-hal yang mengganggu
efisiensi boiler misalnya pada rangka bakar, dinding boiler casing,
impeller, damper, isolasi dsb.

Setelah kedua belah pihak menentukan bagian-bagian mana yang perlu


diadakan perbaikan dan penggantian, maka dimulailah repair misal nya
pada
o Penggantian pipa – pipa air.
o Penggantian pipa – pipa uap
o Penggantian pipa – pipa gas
o Perbaikan batu-batu dinding
o Perbaikan casing
o Perbaikan impeller
o Isolasi
Apabila pekerjaan repair dinyatan sudah selesai, maka selanjutnya akan
diadakan periksaan yang ketiga oleh pihak depnaker dan perusahaan.

7. Hydrostatis test
Untuk menetukan bahwa boiler tersebut sudah memenuhi syarat untuk di
operasikan maka dilakukan hydrostatis test. hydrostatis test yaitu perlakuan
pemadatan boiler dengan menggunakan air dingin dan bersih untuk
mengetahui dan meyakinkan bahwa boiler tersebut dalam keadaan tidak bocor
baik pada valve, packing dan pipa. Cara pemadatan yang benar adalah:
o Boiler dalam keadaan kosong, drain-drain valve di tutup
rapat, safty valvedifrange mati, steam valve uap induk ditutup
rapa, vent valve steam drum dansuperheater dibuka penuh.
o Jalankan pompa feed Water dengan bukaan kecil, dengan kondisi
air pengisi yang memenuhi syarat.

Departemen Teknik Mesin Industri FV - ITS


Laporan Kerja Praktek
PT. PETROKIMIA GRESIK

o Setelah air boiler penuh sehingga air tumpah melalui vent valve,
dan yakinkan bahwa udara sudah tidak ada, matikan pompa dan
tutup vent valve.
o Jalankan pompa khusu pemadatan, dengan kapasitas yang kecil
(ditentukan), untuk mendapatkan kenaikan tekanan secara perlahan
o Kenaikan tekanan pada pemadata adalah 10% dari tekanan kerja
yang di izinkan. Tekanan pengujian (pemadatan) yang di izinkan
adalah:
i. Tekanan kerja kurang atau sama dengan 5 kg/cm2, maka
tekanan pemadatan = 2 kali tekanan kerja.
ii. Tekanan kerja lebih besar dari 5 kg/cm2, lebih kecil dari 10
kg/cm2, maka tekanan pemadatan = 5 + tekanan kerja
iii. Tekanan kerja lebih besar dari 10 kg/cm2, maka tekanan
pemadatan = 1,5 kali tekanan kerja.

Sedangkan untuk boiler yang sudah digunakan, tekanan pemadatan =


tekanan kerja maksimum + 3 kg/cm2,
o Penekanan pada tekanan pengujian dilakukan tidak terlau lama,
maka sesudah nya tekanan diturunkan pelan-pelan dengan
kecepatan 5 kg/cm2/menit maksimum.

8. Steam test (percobaan dengan tekanan uap)

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan kerja dari tingkat


pengamanan (safety valve) disesuaikan dengan maksud pemakayan. Dengan
tidak melebihi tekanan yang di izinkan. Percobaan ini dilakukan pada tiap:
o Penggantian tiap-tiap pengaman
o Pemakayan tingkat pengaman dengan menggunakan pegas.
o Tingkat-tingkat pengaman yang bekerjanya diragukan.
o Penggantian jenis bahan bakar
o Setiap boiler yang dilengkapi dengan alat otomatis

Departemen Teknik Mesin Industri FV - ITS

Anda mungkin juga menyukai