BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat dominan dalam
menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor ,akan memberikan daya yang
optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula
kerja pada sistem bahan bakar ,kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada
efisiensi dan daya kerja motor .Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja dengan optimal
yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Sistem bahan bakar akan bekerja optimal jika seluruh komponen bekerja dengan baik sesuai
dengan yang dikehendaki. Secara garis besar kendala yang sering terjadi pada sistem bahan
bakar adalah :
1. Bahan bakar
2. Komponen yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
3. Mekanisme mesin untuk menarik bahan bakar ke silinder
C. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengenai komponen dan
system yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar dengan karburator type arus turun. Dalam
makalah ini akan dibahas prinsip kerja dan kerusakanyangseringterjadi pada komponen sistem
bahan bakar.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka
rumusan masalah dalam makalah ini adalah komponen dan system apa saja yang bekerja untuk
menyalurkan bahan bakar dengan karburator type arus turun serta bagaimana prinsip kerja dan
kerusakan apa yang sering terjadi pada komponen system bahan bakar
Tujuan diberikannya perwatan dan perbaikan sistem bahan bakar, yaitu:
1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya sistem bahan bakar
2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin
E. MANFAAT
Manfaat yang bisa diperoleh jika sistem bahan bakar bekerja dengan baik :
1. Memperpanjang umur mesin
2. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan
3. Kenyamanan berkendara karena mesin bekerja dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu mesin terdiri atas berbagai sistem penunjang misalnya :Sistem bahan bakar sistem
pendingin ,sistem pelumasan ,sistem pengapian dan kelistrikan.
Kerja sama dari seluruh sistem ini akan membuat mesin bekerja sesuai dengan yang dikehendaki
,bahkan beberapa modifikasi yang dilakukan pada salah satu sistem saja dapat merubah kinerja
suatu mesin ,entah itu meningkat atau menurun.
Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem dimana setiap sub – sistem
terbagi atas banyak komponen yang bekerja mendukung sistem agar berfungsi dengan baik.
Salah satu cara untuk menjaga komponen – komponen dalam suatu sistem tetap berfungsi
dengan baik yaitu dengan memberikan perawatan yang intensif dan melakukan perbaikan secara
berkala jika diperlukan. Begitu pula yang terjadi pada sistem bahan bakar sistem ini akan bekerja
dengan baik jika kita memberikan perawatan yang intensif.
Sistem bahan bakar meru pakan catu daya utama dalam usaha penbangkitan daya motor, maka
perawatan dan perbaikan mutlak diperlukan. Berikut aka dijelaskan penbahasan mengenai sistem
bahan bakar dan cara perawatan yang sebaiknya dilakukan.
J. CHOKE BREAKER
Untuk penyempurnaan system choke type otomatis maka diberikan suatu system
chokebreaker dimana system ini bekerja untuk membuka katup choke secara perlahan
setelah mesin distart, dengan menggunakan asas kevacuman pada intake manifold. Karena
bila katup choke tertutup terlalu lama setelah distart maka campuran yang dihasilkan pun akan
semakin kaya
K. CHOKE OPENER
System ini bias dikatakan sebagai system backup dari system choke otomatis,
dimanamungkin karena suatu sebab tertentu system choke otomatis tidak berfungsi,
dimana system ini akan membuat katup choke terbuka penuh. Bila mesin telah
dipanaskan, TVSV dalam water jacket pada intake manifold membuka, sehingga
memungkinkan terjadinya kevacuman dan choke opener membuka ( fast idle mechanism dan
choke opener membuka katup choke pada saat yang bersamaan )
L. DASH POT
System ini mencegah agar pasokan bensin tidak terlalu kaya saat pedal gas dilepas
secaratiba- tiba, karena saat pedal gas dilepas tiba – tiba maka thritle valve akan tertutup
dengan penuh ( jika bensin yang terhisap lebih banyak dibandingkan udara maka
berpotensi untuk menimbulkan gas CO pada gas buang )
M. THERMOSTATIC VALVE
Bila kendaraan berjalan pada jalan yang macet dan cuaca panas, ruang mesin akan menjadi
relatif panas. Akibatnya bensin akan mudah sekali menguap dan mungkin meluap ke venturi
.Campuran menjadi terlalu kaya yang menyebabkan mesin mati, idling kasar dan susah untuk
distart. Untuk mencegah keadaan diatas, pada karburator dilengkapi dengan thermostatic valve(
katup dilengkapi dengan be- metal yang akan mulai membuka bila suhu pada ruang mesin
mecapai 60 º C dan membuka penuh pada 75 º C )
N. AUXILIARY ACCELERATION PUMP (AAP)
System ini berfungsi untuk menambah bensin yang disalurkan oleh pompa akselerasi utama
pada saat mesin dingin. Bila temperatur masih dingin, TVSV terbuka dan karena ruang A pada
AAPdihubungkan dengan kevacuman pada intake manifold maka ruang A akan
timbul kevacuman juga. Hal ini akan mengakibatkan diapraghna akan terhisap dan bensin
akan masuk ke ruang B pada AAP. Jika pada saat ini pedal gas diinjak, kevacuman pada
intake manifold akan menjadi rendah sehingga diapraghma akan didorong keposisi semula
oleh tegangan pegas dan bensin akan keluar melalui nosel akselerasi. Bila mesin telah
panas maka TVSV akan tertutup dan AAP tidak bekerja
O. THROTLE POSITIONER SISTEM
Bila secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve dengan cepat akan
beradapada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan campuran udara dan bensin
menjadi tidak normal (bila campuran tidak normal pada pembakaran akan banyak terdapat
HC (hydrocarbon ) dan CO (carbondioxide). Sistem ini berfungsi untuk menahan throttle valve
setelah pedal gas dilepaskan.
V. HEAT CONTROL VALVE ( TOYOTA 2F )
Fungsi dari system ini adalah untuk mempertahankan temperatur pada exhaust
manifold,oleh karenanya dibuatlah semacam katup untuk menutup dan membuka aliran gas
buang. Kerja heat control valve :
Pada saat mesin dingin : Pada saat bimetal mengembang kesisi luar, poros heat control valve
berputar berlawanan arah jarum jam, sehingga gas buang mengalir diatas heat control valve
Pada saat mesin panas : Setelah pemanasan poros heat control valve akan mengkerut kearah
dalam searah jarum jam, sehingga gas buang mengalir melalui bawah heat control valve
BAB II
PENUTUP
Seluruh system dan komponen yang terdapat dalam system bahan bakar
merupakankomponen yang dibuat secara presisi, dan perhitungan – perhitungan yang
diterapkan pada system bahan bakar telah diperhitungkan secara akurat, maka dari itu
sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang yang tidak perlu pada system bahan bakar,
terutama pada komponen karburator .Modifikasi pada system bahan bakar diharapkan tidak
dilakukan, karena system bahan bakar telah diperhitungkan secara cermat, agar mesin
memperoleh tenaga yang maksimal.
Mesin mobil merupakan pembangkit tenaga (gerak), pada mesin inilah dibangkitkan tenaga
yang kemudian menlmbulkan gerak putar. Bagian-bagian motor dapat dipisahkan menjadi dua
yakni bagian yang bergerak dan bagian yang tak bergerak. Sistim yang ada pada sebuah motor
terdiri atas sistem bahan bakar, sistim pelumasan, dan sistim pendingin Motor dibedakan dari
proses kerjanya yaitu motor empat (4) takt dan motor 2 takt. Sedangkan berdasarkan penyalaan
bahan bakarnya motor juga dibedakan menjadi 2 yaitu motor bensin dan motor diesel.
Motor bensin dan motor diesel bekerja dengan torak bolak balik (naik turun pada motor
gerak). Keduanya bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini umumnya digunakan pada
teknik mobil. Untuk motor dengan penyalaan busi disebut motor bensin dengan menggunakan
bahan bakar bensin(premium), sedangkan untuk motor diesel menggunakan bahan bakar solar
atau minyak diesel.
Dalam proses pembakaran tenaga panas bahan bakar diubah ketenaga mekanik melalui
pembakaran bahan bakar didalam motor. Pembakaran adalah proses kimia dimana
Karbondioksida dan zat air bergabung dengan oksigen dalam udara. Jika pembakaran
berlangsung maka diperlukan : a)Bahan bakar dan udara dimasukkan kedalam motor b)Bahan
bakar dipanaskan hingga suhu tinggi Pembakaran menimbulkan panas dan menghasilkan
tekanan, kemudian menghasilkan tenaga mekanik. Campuran masuk kedalam motor
mengandung udara dan bahan bakar. Perbandingan campuran kira kira 12-15 berbanding 1 setara
12-15 kg udara dalam 1 kg bahan bakar. Yaitu karbon dioksida 85% dan zat asam (Oksigen) 15
% atau 1/5 bagian dengan karbon dioksida dan zat air. Zat lemas (N) tidak mengambil bagian
dalam pembakaran. Jika diperhatikan lebih jauh terdapat banyak perbedaan antara motor bensin
dan motor diesel:
Perbedaan motor diesel dan bensin:
1. Gas yang diisap pada langkah motor bensin adalah campuran antara bahan bakar dan
udarasedangkan pada motor diesel adalah udara murni.
2. Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi, sedangkan pada motor
diesel oleh suhu kompresi tinggi.
3. Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan injector (nozzel)
Kelebihan dan kekurangan antara motor bensin dan motor diesel
Kelebihan :
· Getaran motor bensin lebih halus dan pada ukuran dan kapasitas yang sama mesin motor
bensin lebih ringan
Kekurangan :
· Motor bensin tidak tahan bekerja terus-menerus dalam waktun yang lama sedangkan
dieselsebaliknya. Dengan medan yang berat
· Motor bensin peka pada suhu yang tinggi terutama komponen system pengapiannya,sedangkan
motor diesel tahan bekerja pada suhu yang tinggi
· Bahan bakar motor bensin harus bermutu baik karena peka terhadap bahan bakar, beda dengan
dengan motor diesel hampir dapat menggunakan bahan bakar dari berbagai jenis dan
mutu. Keduanya baik motor bensin dan diesel keduanya bekerja dengan proses 4 tak dan 2 tak,
dimana motor 4 tak adalah motor yang bekerja setiap satu kali pembakaran bahan bakamya
memerlukan 4 kali langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol.
PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH
1. Langkah Hisap
Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam silinder.Katup
hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari titik mati atas (
TMA ) ke titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan
menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang disebabkan
adanya tekanan udara luar. ( Sumber: New Step 1, hal 3 — 4).
2. Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup hisap dan
katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA),
campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan naik,
sehingga akanmudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi terjadi . Poros engkol berputar
satu kali ketika torak mencapai titk mati atas ( TMA). ( Sumber : New Step 1, hal 3 -4)
3. Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Saat torak
mencapai titik mati atas ( TMA ) pada saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan bunga
api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari
tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga
mesin.
4. Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder. Katup buang
membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak dari titik mati bawah ( TMB ) ke
titik mati atas ( TMA ), mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang
dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit ( valve overlap ) yang berfungsi
sebagai langkah pembilasan ( campuran udara dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil
pembakaran ). Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah
berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu siklus
yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1
langkah buang yang merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.
Proses Kerja adalah keseluruhan langkah yang berurutan untuk terjadinya satu siklus kerja
dari motor. Proses kerja ini terjadi berurutan dan berulang-ulang. Piston motor bergerak bolak
balik dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) dan dari titik mati bawah (TMB) ke
titik mati atas (TMA) pada langkah selanjutnya
Pada motor empat langkah, proses kerja motor diselesaikan dalam empat langkah piston.
Langkah pertama yaitu piston bergerak dari TMA ke TMB, disebut langkah pengisian. Langkah
kedua yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA disebut langkah kompresi. Langkah ketiga piston
bergerak dari TMA ke TMB disebut langkah usaha. Pada langkah usaha in terjadilah proses
pembakaran bahan bakar (campuran udara dan bahan bakar) didalam silinder motor / ruang
pembakaran yang menghasilkan tenaga yang mendorong piston dariTMA keTMB. Langkah
keempat yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA disebut langkah pembuangan. Gas hasil
pembakaran didorong oleh piston keluar silinder motor. Jadi pada motor empat langkah proses
kerja mptor untuk menghasilkan satu langkah usaha (yang menghasilkan tenaga) diperlukan
empat langkah piston. Empat langkah piston berarti sama dengan dua kali putaran poros engkol.
Pada motor dua langkah proses kerja motornya untuk mendapatkan satu kali langkah usaha
hanya diperlukan dau kali langkah piston. Motor dua langkah yang paling sederhana, pintu
masuk atau lubang masuk dan lubang buang terletak berhadap-hadapan yaitu berada pada sisi
bawah pada dinding silinder motor. Proses kerjanya adalah sebagai berikut. Piston berada TMB,
kedua lubang (masuk dan buang) sama sama terbuka kemudian campuran udara dan bahan bakar
dimasukkan kedalam silinder melalui lubang masuk. Gerakan piston dari TMB ke TMA, maka
lubang masukakan tertutup dan tertutup pula lubang buang.maka terjadilah langkah kompresi.
Pada akhir langkah kompresi ini terjadilah pembakaran gas bahan bakar. Dengan terjadinya
pembakaran gas bahan bakar maka dihasilkan tenaga pembakaran yang mendorong piston ke
bawah dari TMA ke TMB. Langkah usaha terakhir terjadilah pembuangan gas bekas begitu
terbuka lubang buang. Sesudah itu terbuka pula lubang masuk sehingga terjadi pemasukkan gas
baru sekaligus mendorong mendorong gas bekas keluar melalui lubang buang. Dengan demikian
pada motor dua langkah proses motor untuk menghasilkan satu kali langkah usaha / pembakaran
gas dalam silinder , hanya diperlukan dua langkah piston . dilihat dari putaran poros engkolnya
diperlukan satu kali putaran poros engkol.
Bahan bakar bensin
1. Sifat Utama Bensin
Bensin mengandung hydrocarbon hasil sulingan dari produksi minyak mentah. Bensin
mengandung gas yang mudah terbakar, pada umumnya bahan bakar ini digunakaan untuk
mesin dengan pengapian busi. Sifat yang dimiliki bensin sebagai berikut:
Mudah menguap pada temperature normal
Mesin bensin saat ini menggunakan bensin dengan komposisi yang seimbang untuk
memperoleh kemampuan yang optimal pada berbagai tingkat kecepatan.
2. Syarat-Syarat Bensin
Kwalitas berikut ini diperlukan oleh bensin untuk memberikan kerja mesin yang lembut.
Mudah Terbakar
Bensin harus mampu membentuk uap dengan mudah untuk memberikan campuran udara-
bahan bakar dengan tepat saat menghidupkan mesin yang masih dingin
Tidak beroksidasi dan bersipat pembersih
Sedikit perubahan kualitas dan perubahan bentuk selama disimpan. Selain itu juga bensin
harus mencegah pengendapan pada system intake.
3. Nilai Oktana
Nilai Oktan (Octane Number) atau tingkatan dari bahan bakar adalah mengukur bahan
bakar bensin terhadap anti-knock characteristic . bensin dengan nilai oktana tinggi akan tahan
terhadap timbulnya engine knockingdibanding dengan nilai oktan yang rendah.
Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur nilai oktana: Research method dan
motor medhod.
Research method adalah yang paling umum digunakan dan spesifikasi nilai oktannya
dengan metode ini ditetapkan dengan istilah RON (Research Octane Number).
Bensin dengan nilai oktana 90 umumnya disebut bensin biasa dan yang nilai oktanya
lebih dari 95 disebut oktan tinggi atau super atau yang kita sebut premium. Mesin yang
mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi memerlukan bahan bakar bensin yang
mempunyai nilai oktana yang tinggi untuk menghilangkan knocking dan menghasilkan purtaran
yang lembut.
Ada sedikit kerugian menggunakan bensin beroktan tinggi pada mesin biasa yang
mempunyai perbandingan kompresi rendah. Bensin “octane tinggi” dan biasa banyak tersedia
pada stasiun pompa bensin.
Bilangan oktana suatu bahan bakar diukur dengan mesin CFR (Coordinating Fuel
Research), yaitu sebuah mesin penguji yang perbandingan kompresinya dapat di ubah-ubah. Di
dalam pengukuran itu ditetapkan kondisi standar oprasinya (putara, temperatur, tekanan, dan
kelembaban relatif dari udara yang masuk, dan sebagainya) dan bahan bakar yang akan
digunakan sebagai pembanding atau pengukur.
Untung motor bensin di tetapkan heptana normal dan isooktana sebagai bahan bakar
pembanding. Heptana normal adalah bahan bakar hidrokarbon (rantai lurus) yang mudah
berdetonasi di dalam motor bensin, oleh karna itu dinyatakan sebagai bahan bakar dengan
bilangn oktana sama dengan nol. Iso-oktana adalah suatu jenis bahan bakar hidrokarbon yang
tidak mudah berdetonasi, dalam hal ini dinyatakan sebagai bahan bakar dengtan bilangan
oktana sama dengtan 100.
Apabila suatu bahan bakar dengan bilangan oktana yang tinggi hendak digunakan pada
mesin yanag sebenarnya dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan bilangan oktana
yang rendah tanpa detonasi, tidak akan terlahat adanya perbaikan pada efisiensi dan daya
yang dihasilkan. Keuntunagan yang dapat diperoleh dari bahan bakar dengan bilangan oktana
yang tinggi adalah bahwa ia tidak peka terhadap detonasi. Oleh karena itu sangat cocok untuk
digunakan pada mesin dengan perbandingan komperesi yang tinggi untuk memperoleh efisiensi
yang tinggi tanpa detonasi, juga pada mesin dengan supercarjer yang bertujuan menaikan
daya poros.
Disamping itu juga sangat berguna untuk menaikan daya dan efisiensi dengan jalan
memajukan saat penyalaan. Hal terahir ini dilakukan apabila semula ditetapkan saat penyalaan
yang lebih lambat hanya dengan alasan hendak mencegah terjadinya detonasi.
Karekteristik mesin bensin
- Kecepatan tinggidan tenaganya besar
- Mudah pengoperasiannya
- Pembakarannya sempurna
- Umumnya di ganakan untuk mobil penumpang, kendaraan truk yang kecil, dan sebagainya.
Proses pembakaran
Campuran bahan bakar-udara didalam selinder motor bensin harus sesuai dengan
syarat busi, yaitu jangan terbakar sendiri. Ketika busi mengeluarkan api listrik, yaitu pada saat
beberapa derajat engkol sebelum torak mencapai TMA, campuran bahan bakar-udara disekitar
itulah mula-mula terbakar. Kemudian nyala api merambat kesegala arah dengan kecepatan
yang sangat tinggi (25-50 m/detik), menyalakan campuran yang dilaluinya sehingga tekanan
gas didalam silinder naik, sesuia dengan jumlah bahan bakar yang terbakar.
Sementara itu campuran dibagian yang terjauh dari busi masih menunggu giliran untuk
terbakar. Akan tetapi ada kemungkinan bagian campuran tersebut terakhir, karena terdesak
oleh penekanan torak maupun oleh gerakan nyala api pembakaran pembakaran yang
merambat dengan cepat itu, temperaturnya dapat melampaui temperatur penyalaan sendiri
sehingga akan terbakar dengan cepatnya. Proses terbakar sendiri dari bagian campuran yang
terakhir (terjatuh dari busi) dinamai detonasi.
Tekanan didalam selinder tersebut dapat mencapai 130-200 kg/cm², dengan frekuensi
getaran mencapai 4000-5000 cps. Detonasi yang cukup berat menimbulkan
suara gemeletik seperti bunyi pukulan palu pada dinding logam. Bunyi tersebut jelas terdengar
pada mesin mobil atau sepeda motor. Akan tetapi pada mesin pesawat terbang jarang
terdengar karena terkalahkan oleh bunyi gas pembakaran yang keluar dari mesin dan bunyi
baling-baling.
Detonasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat merusa bagian
ruang bakar, terutama bagian tepi dari kepala torak tempat detonasi erjadi. Disamping itu
detonasi mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi atau kerak yang ada) sangat tinggi
temperaturnya, atau pijar, sehingga dapat menyalakan campuran bahan bakar-udara sebelum
waktunya (pranyala). Pranyala ini serupa dengan penyalaan yang terlalu pagi. Jadi, dapat
mengurangi daya dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan maksimum gas pembakaranpun
akan bertambah tinggi. Karena itu, detonasi yang dahsyat tidak di kehendaki dan harus dicegah
seluruh campuran bahan bakar-udara harus dinyalakan oleh nyala api yang berasal dari busi.
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah detonasi :
1. Mengurangi tekanan dan temperatur bahan bakar-udara yang masuk kedalam silinder.
turbulen pada campuran didalam silinder yang mempercepat rambatan nyala api.
6. Memperkecil diameter torak untuk memperpendek jarak yangdi tempuh oleh nyala api dari
busi kebagian yang terjauh. Hal ini bias juga di capai jika dipergunakan busi lebih dari satu.
Membuat kontruksi ruang bakar demikian rupa sehingga bagian yang terjauh darinbusi
mendapat pendinginan yang lebih baik. Caranya ialah dengan memperbesarperbandingan antara
luas pemukaan dan volume sehingga diperoleh ruangan yang sempit. Apabila detonasi itu terjadi
juga, hanyalah dalam bagian yang kecil jumlahnya sehingga tidak membahayakan. Disamping
itu busi ditempatkan dipusat ruang bakar yaitu di antara katup buang bagian yang panas dan
katup isap tepat kemungkinan basar terdapat campuran yang kaya.