Anda di halaman 1dari 18

MOTOR BENSIN

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat dominan dalam
menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor ,akan memberikan daya yang
optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada motor tersebut berfungsi dengan baik begitu pula
kerja pada sistem bahan bakar ,kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada
efisiensi dan daya kerja motor .Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja dengan optimal
yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar.
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Sistem bahan bakar akan bekerja optimal jika seluruh komponen bekerja dengan baik sesuai
dengan yang dikehendaki. Secara garis besar kendala yang sering terjadi pada sistem bahan
bakar adalah :
1. Bahan bakar
2. Komponen yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
3. Mekanisme mesin untuk menarik bahan bakar ke silinder
C. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu mengenai komponen dan
system yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar dengan karburator type arus turun. Dalam
makalah ini akan dibahas prinsip kerja dan kerusakanyangseringterjadi pada komponen sistem
bahan bakar.
D. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah maka
rumusan masalah dalam makalah ini adalah komponen dan system apa saja yang bekerja untuk
menyalurkan bahan bakar dengan karburator type arus turun serta bagaimana prinsip kerja dan
kerusakan apa yang sering terjadi pada komponen system bahan bakar
Tujuan diberikannya perwatan dan perbaikan sistem bahan bakar, yaitu:
1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya sistem bahan bakar
2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin
E. MANFAAT
Manfaat yang bisa diperoleh jika sistem bahan bakar bekerja dengan baik :
1. Memperpanjang umur mesin
2. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan
3. Kenyamanan berkendara karena mesin bekerja dengan baik
BAB II
PEMBAHASAN
Suatu mesin terdiri atas berbagai sistem penunjang misalnya :Sistem bahan bakar sistem
pendingin ,sistem pelumasan ,sistem pengapian dan kelistrikan.
Kerja sama dari seluruh sistem ini akan membuat mesin bekerja sesuai dengan yang dikehendaki
,bahkan beberapa modifikasi yang dilakukan pada salah satu sistem saja dapat merubah kinerja
suatu mesin ,entah itu meningkat atau menurun.
Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem dimana setiap sub – sistem
terbagi atas banyak komponen yang bekerja mendukung sistem agar berfungsi dengan baik.
Salah satu cara untuk menjaga komponen – komponen dalam suatu sistem tetap berfungsi
dengan baik yaitu dengan memberikan perawatan yang intensif dan melakukan perbaikan secara
berkala jika diperlukan. Begitu pula yang terjadi pada sistem bahan bakar sistem ini akan bekerja
dengan baik jika kita memberikan perawatan yang intensif.
Sistem bahan bakar meru pakan catu daya utama dalam usaha penbangkitan daya motor, maka
perawatan dan perbaikan mutlak diperlukan. Berikut aka dijelaskan penbahasan mengenai sistem
bahan bakar dan cara perawatan yang sebaiknya dilakukan.

A. SKEMA SISTEM BAHAN BAKAR


Sistem bahan bakar terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari tangki bahan bakar
sampai pada charcoal canister .Bahan bakar dalam tangki akan disalurkan ke karburator oleh
pompa bensin ,melalui selang dan saringan bensin. Karburator menyalurkan ke mesin sejumlah
bahan bakar yang dibutuhkan berupa campuran udara dan bahan bakar yang dikabutkan ,dan
masuk melalui manifold ke ruang silinder.

B. KOMPONEN SISTEM BAHAN BAKAR DAN CARA PERAWATAN


1. Tangki bahan bakar
Umumnya tangki bahan bakar terbuat dari plat baja tipis ,biasanya diletakkan
dibagian bawah / belakang kendaraan. Tangki bagian dalam dilapisi bahan pelapis anti
karat,dan dilengkapi sparator untuk mencegah goncangan saat mobil berjalan dijalan kasar
atau saat direm tiba – tiba.Bahan bakar dihisap melalui fuel inlet tube yang ditempatkan 2 – 3 cm
dibagian terendah tangki.
Bila tangki bensin tidak diisi dengan penuh ,uap didalam tangki akan mengembun
padadinding – dinding tangki .Dan karena air lebih berat daripada bensin maka air
trersebut langsung turun kebagian bawah tangki.Bila air yang timbul banyak maka
akan menyebabkan kesukaran pada mesin., bila pengembunan pada tangki sedikit maka akan
timbul karat. Oleh karena itu usahakan bensin dalam tangki selalu terjaga volumenya ,dan jika
perlu secara berkala bersihkanlah tangki dari korosi dan endapan.
2. Saringan bahan bakar dan pompa
Bensin terkadang membawa kotoran dan air yang bisa menghambat saluran –
saluran \ yang ada pada karburator ,maka untuk menyaringnya dipasang sebuah saringan
bahan bakar /bensin.
a. Saringan bensin
Saringan bensin diletakkan diantara tangki bensin dan pompa bensin yang berfungsi untuk
menyaring kotoran dan air.
Kendala yang sering terjadi pada saringan bahan bakar,yaitu :
Jika saringan bensin tersumbat maka aliran bensin akan terhambat ,dan jumlah bensin yang
masuk ke karburator akan berkurang ,itu menyebabkan tenaga mesin turun, efeknya akan sangat
terasa bila kendaraan sedang melaju dengan kecepatan tinggi atau pada beban berat. Oleh karena
itu membersihkan saringan bahan bakar secara berkala merupakan langkah yang sesuai untuk
menjaga aliran bensin tetap konstan, pada jenis tertentu ada saringan bensin yang elemennya
dapat diganti, seperti pada saringan bensin model katrid
b. Pompa bensin
Karena letak tangki bahan bakar yang lebih rendah dari karburator maka bahan bakar tidak
dapat mengalir dengan sendirinya ,danoleh karena itu dibutuhkan sebuah pompa bahan
bakar.Ada dua type pompa yaitu mekanik dan elektrik.
· Penghisapan : Langkah isap bekerja ketika diaphrgma turun kebawah dan membuka katup
masuk sedangkan katup buang tertutup dan menyebabkan vakum disaluran masuk, bensin
terhisap .
· Penyaluran : langkah penyaluran bekerja ketika diaphragma terangkat keatas dan menekan
katup buang sehingga terbuka ,sedangkan katup masuk tertutup akhirnya bensin keluar melalui
saluran buang.
· Pump idling : Jika bahan bakar yang tersedia pada karburator sudah cukup maka diaphragma
tidak tertekan keatas oleh pegas ,itu berarti kondisi diaphragma diam tidak melakukan
pemompaan.
Kendala yang sering terjadi : Saluran – saluran pada pompa kadang tersumbat oleh kotoran
– kotoran yang tidak tersaring ,ini menyebabkan bensin sulit terangkat menuju karburator
menjadikan mesin susah hidup.
Perawatan yang bisa dilakukan pada pompa bensin ,hanyalah sering –
sering membersihkan.Kalau mesin sukar untuk hidup kemungkinan pompa bahan
bakar tersumbat.
3. Karburator
Fungsi dari karburator adalah memberikan campuran udara dan bensin yang sesuai
untukdapat diubah menjadi energi yang dapat menggerakan mekanisme mesin. Prinsip
karburator yaitu menggunakan asas debit aliran fluida ,dimana aliran udara akan bertambah cepat
bila melalui saluran udara yang menyempit sedangkan tekanannya menurun
Sedangkan konstruksi karburator yang sebenarnya dapat dibagi menjadi beberapa sub
sistem, yaitu :
a. Sistem pokok : Sistem pelampung
b. Sistem stasioner dan kecepatan lambat
c. Primary high speed system
d. Secondary high speed sistem
e. Power sistem
f. Sistem cuk
g. Sistem tambahan : Fast idle mekanisme
h. Unloader mekanisme
i. Choke opener
j. Sistem dash pot
k. Thermostatik valve
l. A.A.P
m. Throttle positioner
n. Heat control valve
o. P.C.V
Perawatan untuk karburator yaitu membersihkan saluran – saluran dan komponen pada
karburator ,tapi karena kerburator dibuat sangat teliti sedapat mungkin hindarilah bongkar
pasang jika tidak perlu.
C. SISTEM PELAMPUNG
Fungsi dari sistem pelampung yaitu menjaga agar perbedaan tinggi antara
permukaanbensin dan bibir nosel tetap ,sistem pelampung diperlukan karena kevacuman
pada venturi akan terus menyedot bensin dari nosel utama. Sistem pelampung bekerja ketika
permukaan bensin menurun dan membuat pelampung ikut turun ,sehingga membuat needle valve
membuka saluran bensin ,dan mengalirkan bahan bakar sehingga memenuhi kembakli ruang
pelampung dan mengangkat pelampung yang sekaligus menganglat needle valve dan menutup
saluran bensin. Siklus ini terus berulang sesuai dengan kebutuhan bensin didalam ruang
pelampung.
Kendala yang sering terjadi :
· Penyumbatan air vent tube oleh kotoran ,menyebabkan perbedaan tekanan antara air horn dan
ruang pelampungsehinggga campuran yang masuk ke ruang bakar menjadi kaya ,ini
menyebabkan daya mesin turun karena kekurangan udara.
· Pembentukan kotoran diujung needle valve akan mengakibatkan saluran bensin tidak mau
tertutup ,sehingga permukaan bensin melebihi batas yang sudah ditentukan
D. SISTEM STATIONER DAN KECEPATAN LAMBAT
Bila mesin berputar lambat dan throttle valve terbuka sedikit maka jumlah udara
yangmasuk ke karburator sangat sedikit, jadi vakum yang terjadi pada venturi kecil ,dan
bahan bakar tidak disalurkan oleh nosel utama .Oleh sebab itu primary low speed
circuit \ dipergunakan untuk menyalurkan bahan bakar dibawah throttle valve saat mesin
berputar
a. Bila mesin berputar idling
Bila throttle valve ditutup maka vakum yang terjadi pada bagian bawah throttle valve besar .hal
ini menyebabka bahan bakar yang bercampur dengan udara dari air bleder keluar dari idle port
ke intake manifold dan masuk kedalam silinder , campuran udara dan bensin yang diperlukan
agar mesin berputar idling yaitu 11 : 1
b. Bila throttle valve terbuka sedikit
Bila throttle valve terbuka sedikit dari keadaan idle ,maka jumlah udara yang
mengalir bertambah .Hal ini menyebabkan vakum dibawah throttle valve menjadi
berkurang ,sehingga bahan bakar menjadi kurus .Untuk mencegah hal itu maka saat throttle
valve terbuka sedikit ,slow port mengeluarkan bahan bakar.

Fungsi dan prinsip kerja komponen :


1. Sekrup penyetel campuran idle
Berfungsi untuk membuat campuran udara dan bensin agar mesin berputar idle ,dengan cara
memutar skrup
2. Slow jet
Berfungsi untuk mengkontrol jumlah bensin yang disuplai untuk primary low speed.
3. Air bleder
Berfungsi untuk membantu atomisasi bensin agar mudah tercampur dengan udara
4. Economiser jet
Berfungsi untuk menambah kecepatan aliran bensin
5. Katup solenoid
Berfungsi untuk mencegah terjadinya dieseling pada motor bensin Dieseling adalah berputarnya
mesin seteleh kunci kontak posisi “OFF” yang bias disebabkan karena over heating pada mesin.
Solenoid akan menutup aliran bahan bakar ketika kunci kontak off.
Kendala yang sering terjadi :
- kendaraan sering kali tidak mau berputar stationer, oleh karena itu sesuaikan dahulu skrup
penyetel campuran idle, atau bisa jadi katup solenoid bermasalah
- bila skrup penyetel campuran idle dikeraskan terlalu keras ,ujung jarum sekrup akan rusak
sehingga akan sulit untuk menentukan campuran yang bagus
- penyumbatan didalam slow jet akan menyebabkan putaran mesin kasar
- penyumbatan didalam air bleder membuat udara tidak mampu untuk mencampur bensin yang
akan disalurkan oleh idle dan slow port, ini menyebabkan campuran bensin menjadi kaya.
D. PRIMARY HIGH SPEED SISTEM
Merupakan suatu sistem yang berfungsi mensuplay bensin pada saat kendaraan
berjalansedang atau pada kecepatan tinggi. Sistem ini menyediakan campuran udara dan bensin
yang ekonomis yaitu : 16 – 18 : 1 cara kerja sistem ini yaitu pada saat throttle valve dibuka maka
kecepatan aliran udara di nosel utama bertambah dan bahan bakar didalam ruang pelampung
mengalir setelah sebelumnya dicampur dengan udara oleh air bleder.
Fungsi dan prinsip kerja komponen :
1. main jet
untuk mengkontrol jumlah bensin yang disalurkan oleh primary high speed system
2. air bleder
berfungsi untuk mengatomisasi bensin agar mudah untuk bercampur dengan udara ,apabila
tekanan udara di nosel utama turun ,udara akan masuk ke air bleder .
“kendala yang sering terjadi : penyumbatan pada main jet akan menyebabkan putaran
mesin tidak rata dan ini akan berpengaruh pada low speed system”
E. SECONDARY HIGH SPEED SISTEM
Merupakan suatu sistem yang fungsinya disusun samaseperti primary high speed
sistem,tetapi karena secondary high speed sistem direncanakan untuk bekerja bila
mesin membutuhkan out put yang besar maka ukuran (diameter) dari pada nosel, venture dan
jet dibuat lebih besar daripada yang diberikan pada sistem primary. Mekanisme dari
system secondary high speed bekerja bila mesin berputar pada kecepatan tinggi dan
dibawah beban berat. Mekanisme ini ada dua tipe, yaitu :

1. Tipe Damper Valve (bobot)


Pada tipe ini, bobot dihubungkan dengan poros throttle valve diatas katup seconder
(HSV=High speed valve). Tipe ini bekerja berdasarkan kevakuman pada intake manifold.
Cara kerja sistem ini yaitu pada saat primary throttle valve membuka sekitar
550, secondary throttle valve baru membuka. Apabila putaran mesin ditambah, tekanan dibawah
high speed valve akan semakin rendah dan perbedaan tekanan di atas dan di bawah high speed
valve akan semakin besar pula. Sehingga tekanan udara mampu melawan bobot dan terbukalah
high speed valve. Sehingga udara mengalir melalui primary ventury, secondary small ventury
dan bahan bakar mengalir ke small ventury melalui secondary main jet, bercampur dengan udara
dari main air bleeder dan keluar ke main nosel.
2. Tipe vacum diaphragm
Pada tipe ini, untuk membuka secondary throttle valve, maka secondary throttle
valvedihubungkan dengan diaphragma dan diaphragma mengambil kevakuman dari
venturi. Cara kerja vakum diaphragma yaitu bilamesin bberputar pada putaran rendah,
vakum yang dihasilkan oleh vakum bleeder pada primary masih lemah, sehingga vakum
didalam rumah diaphragma juga masih lemah, dan secondary throttle valve belum bisa
membuka. Bila secondary throttle valve terbuka, vakum yang timbul pada rumah
diaphragm menjadi kuat dan secondary throttle valve membuka semakin besar. Hal ini
menyebabkan udara mengalir ke secondary ventury dan bahan baker keliar dari secondary
nozzle.
Kendala yang sering terjadi : Jika secondary slow port rusak, secondary throttle valve tidak akan
terbuka dengan lembut, sehingga mesin akan mati bila diakselerasi
F. SISTEM TENAGA (POWER SISTEM)
Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk pemakaian bahan bakar
yangekonomis,tetapi untuk menghasilkan tenaga yang besar, maka harus ada tambahan
bahan bakar ke primary high speed sistem. Tambahan bahan bakar disupply oleh power
system sehingga campuran udara bahan bakar menjadi kaya (12-13 :1). Bila primary throttle
valve hanya terbuka sedikit (pada beban ringan) kevakuman pada intake manifold besar,
sehingga power piston akan terhisap pada posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve
spring (B) menahan power valve, sehingga power valve tertutup. Tetapi bila primary throttle
valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak) maka kevakuman pada
intake manifold berkurang dan power piston terdorong ke bawah aleh power valve spring (A)
sehingga power valve terbuka. Bila hal ini terjadi,bahan baker akan disupply dari power jet dan
pimary main jet ke sistem kecepatan tinggi sehingga campuran menjadi kaya. Fungsi dan prinsip
kerja komponen :
1. Primary main jet : Sebagai saluran pengubung dari pelampung menuju nozel utama
2. Power valve : Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran tenaga
3. Power piston : Sebagai pengatur pembukaan piston valve
4. Power valve spring : Menekan power valve keatas saat keadaan normal
5. Power piston spring : Menekan power piston kebawah saat vacuum berkurang
F. SISTEM PERCEPATAN
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve akan membuka secara tiba-
tibapula, sehingga aliran udara menjadi lebih cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebih berat
dai udara maka bahan bakar akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu kurus,
padahal pada saat ini dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu pada karburator dilengkapi
dengan sistem percepatan.
Cara kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba plunger
pumpbergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada ruangan di bawah plunger
pump. Akibatnya bahan bakar akan mendorong steel ball out-let dan discharge weight
kemudian bahan bakar keluar ke primary ventury melalui pump jet. Setelah melakukan
penekanan tersebut, plunger pump kembali ke posisi semula dengan adanya pegas yang ada di
bawah plunger sehingga bahan bakardari ruang pelampung terhisap melalui steel ball inlet dan
sistem percepatan siap untuk dipakai.
G. SISTEM CHOOKE
Pada saat mesin dingin bensin tidak akan menguap dengan baik dan sebagian
campuranudara dan bensin yang mengalir akan mengembun didinding intake manifold
karena dinding intake manifold dalam keadaan dingin. Dan ini akan menyebabkan
campuran udara – bensin menjadi kurus sehingga mesin sukar hidup. Sistem choke
membuat campuran udara – bensin menjadi kaya (1 : 1) yang disalurkan kedalam silinder
bila mesin masih dingin. Ada dua type system chuk :
1. Type manual : Membuka dan menutupnya choke diatur oleh pengemudi
2. Type automatic : Katup membuka secara otomatis tergantung temperatur mesin dan
temperatur ruang mesin.
Type automatic ada dua macam, yaitu :
Menggunakan sensor panas coil housing dipasangkan diluar karburator, dimana coil housing ini
dihubungkan pada air cleaner oleh pipa pemanas. Pipa pemanas sebelum masuk kecoil
housing,terlebih dahulu dimasukan ke exhouse manifold. Ruang dibawah vacuum
piston dihubungkan dengan intake manifold
Pada saat mesin dingin, coil spring mengembang dan menggerakkan vacuum piston keatas
sehingga katup choke tertutup, karena ruangan dibawah vacuum piston dihubungkan dengan
intake manifold, maka vacuum piston condong ubtuk bergerak kebawah pada saat mesin hidup.
Akan tatapi vacum piston belum dapat bergerak karena masih ditahan oleh coil spring yang
masih mengembang. Sementara itu coil spring dipanasi dengan udara dan air cleaner yang
mengalir ke coil housing melalui pipa pemanas yang terdapat didalam exhaust manifold. Setelah
panas, coil spring mengkerut dan vacuum piston bergerak kebawah sehingga katup choke pun
terbuka , katup choke tertutup pada temperatur 25 º C
Model electric
Pada saat mesin distart : katup choke akan tertutup rapat pada saat etmperatur mencapai
sekitar 25 º celcius oleh pegas termostatik (be-metal). Bila mesin dihidupkan dalam keadaan
katup choke tertutup, maka akan terjadi kevakuman dibawah katup cuk. Hal ini akan
menyebabkan bensin akan disalurkan oleh primary low dan high speed system dan menyebabkan
campuran menjadi kaya.
Setelah mesin distart : Bila mesin distart, pada terminal “L”timbul arus dari voltage
regulator, arus tersebut akan mengalir ke choke relay, sehingga choke relay menjadi “ON”.
Akibatnya arus dari ignition switch mengalir melewati choke relay menuju ke electric heat coil –
massa. Bila electric heat coil membara/panas maka be- metal element akan mengembang dan
akan membuka choke valve. PTC berfungsi untuk mencegah arus yang berlebihan yang mengalir
dari electric heat coil, bila katup choke telah terbuka (temperatur dalam rumah pegas
mencapai100 º C)
H. FAST IDLE MECHANISM
Sistem ini digunakan untuk menaikkan putaran idle saat temperatur rendah (saat temperatur
rendah campuran yang dibutuhkan adalah campuran kaya), system ini bekerja saat katup choke
masih tertutup dengan membuka sedikit throttle valve
I. UN LOADER MECHANISM
System ini biasanya hanya ada pada karburator dengan system choke otomatis. System ini
berfungsi untuk mencegah agar campuran tidak terlampau kaya saat mesin dalam kondisi dingin,
keadaan katup chuk tertutup dan kendaraan dalam keadaan dijalankan ( bila katup choke tertutup
saat diakselerasi maka kendaraan akan berhenti dengan tiba- tiba ).

J. CHOKE BREAKER
Untuk penyempurnaan system choke type otomatis maka diberikan suatu system
chokebreaker dimana system ini bekerja untuk membuka katup choke secara perlahan
setelah mesin distart, dengan menggunakan asas kevacuman pada intake manifold. Karena
bila katup choke tertutup terlalu lama setelah distart maka campuran yang dihasilkan pun akan
semakin kaya
K. CHOKE OPENER
System ini bias dikatakan sebagai system backup dari system choke otomatis,
dimanamungkin karena suatu sebab tertentu system choke otomatis tidak berfungsi,
dimana system ini akan membuat katup choke terbuka penuh. Bila mesin telah
dipanaskan, TVSV dalam water jacket pada intake manifold membuka, sehingga
memungkinkan terjadinya kevacuman dan choke opener membuka ( fast idle mechanism dan
choke opener membuka katup choke pada saat yang bersamaan )
L. DASH POT
System ini mencegah agar pasokan bensin tidak terlalu kaya saat pedal gas dilepas
secaratiba- tiba, karena saat pedal gas dilepas tiba – tiba maka thritle valve akan tertutup
dengan penuh ( jika bensin yang terhisap lebih banyak dibandingkan udara maka
berpotensi untuk menimbulkan gas CO pada gas buang )
M. THERMOSTATIC VALVE
Bila kendaraan berjalan pada jalan yang macet dan cuaca panas, ruang mesin akan menjadi
relatif panas. Akibatnya bensin akan mudah sekali menguap dan mungkin meluap ke venturi
.Campuran menjadi terlalu kaya yang menyebabkan mesin mati, idling kasar dan susah untuk
distart. Untuk mencegah keadaan diatas, pada karburator dilengkapi dengan thermostatic valve(
katup dilengkapi dengan be- metal yang akan mulai membuka bila suhu pada ruang mesin
mecapai 60 º C dan membuka penuh pada 75 º C )
N. AUXILIARY ACCELERATION PUMP (AAP)
System ini berfungsi untuk menambah bensin yang disalurkan oleh pompa akselerasi utama
pada saat mesin dingin. Bila temperatur masih dingin, TVSV terbuka dan karena ruang A pada
AAPdihubungkan dengan kevacuman pada intake manifold maka ruang A akan
timbul kevacuman juga. Hal ini akan mengakibatkan diapraghna akan terhisap dan bensin
akan masuk ke ruang B pada AAP. Jika pada saat ini pedal gas diinjak, kevacuman pada
intake manifold akan menjadi rendah sehingga diapraghma akan didorong keposisi semula
oleh tegangan pegas dan bensin akan keluar melalui nosel akselerasi. Bila mesin telah
panas maka TVSV akan tertutup dan AAP tidak bekerja
O. THROTLE POSITIONER SISTEM
Bila secara tiba- tiba pedal gas dilepaskan maka throttle valve dengan cepat akan
beradapada posisi putaran lambat, hal ini menyebabkan campuran udara dan bensin
menjadi tidak normal (bila campuran tidak normal pada pembakaran akan banyak terdapat
HC (hydrocarbon ) dan CO (carbondioxide). Sistem ini berfungsi untuk menahan throttle valve
setelah pedal gas dilepaskan.
V. HEAT CONTROL VALVE ( TOYOTA 2F )
Fungsi dari system ini adalah untuk mempertahankan temperatur pada exhaust
manifold,oleh karenanya dibuatlah semacam katup untuk menutup dan membuka aliran gas
buang. Kerja heat control valve :
Pada saat mesin dingin : Pada saat bimetal mengembang kesisi luar, poros heat control valve
berputar berlawanan arah jarum jam, sehingga gas buang mengalir diatas heat control valve
Pada saat mesin panas : Setelah pemanasan poros heat control valve akan mengkerut kearah
dalam searah jarum jam, sehingga gas buang mengalir melalui bawah heat control valve

W. POSITIVE CRANKCASE VENTILATION SYSTEM


PCV system dilengkapi untuk mencegah mengalirnya blow by gas (campuran udara
danbensin yang bocor) ke udara luar. Pencegahan tersebut dilakukan dengan jalan mengalirkan
kembali blow by gas ke intake manifold yang seterusnya dibakar kembali keruang bakar Prinsip
kerja system yaitu : Pada saat mesin mati atau terjadi back fir, dengan adanya pegas, v alve
tertekan kebawah menutup saluran yang menghubungkan intake manifold dan crankcase Pada
putaran idling atau saat pengurangan kecepatan, kevacuman intake manifold tinggi, sedangkan
valve akan tertarik keatas ( kebagian intake manifold ) untuk memperkecil luas saluran gas
sehingga aliran gas ke intake manifold berkurang Pada saat mesin bekerja normal, kevacuman
pada intake manifold lebih rendah daripada keadaan diatas, hal ini akan mengakibatkan valve
bergerak turun sehingga luas saluran gas menjadi lebih luas Pada saat akselerasi atau pada saat
beban berat kevacuman pada intake manifold lebih rendah lagisehingga valve akan bergerak
lebih turun lagi tetapi belum menutup, jadi luas saluran gas menjadi maksimum, yang mana blow
by gas akan mengalir ke intake manifold dalam jumlah yang besar ( bila gas yang dihasilkan
melebihi kapasitas saluran gas pada valve, gas akan dialirkan pada karburator melalui selang (
hose )yangdipasangkan antara kepala silinder dan saringan udara. System tambahan yang
terdapat pada karburator sifatnya fariatif, dan tidak selalu terdapat pada semua karburator, selain
system tambahan yang terdapat diatas masih ada system tambahan lain. Seluruh system
tambahan yang terdapat pada karburator relatif tidak begitu penting, dalam arti karburator masih
dapat berfungsi sekalipun tidak dilengkapi dedngan system tambahan

BAB II
PENUTUP
Seluruh system dan komponen yang terdapat dalam system bahan bakar
merupakankomponen yang dibuat secara presisi, dan perhitungan – perhitungan yang
diterapkan pada system bahan bakar telah diperhitungkan secara akurat, maka dari itu
sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang yang tidak perlu pada system bahan bakar,
terutama pada komponen karburator .Modifikasi pada system bahan bakar diharapkan tidak
dilakukan, karena system bahan bakar telah diperhitungkan secara cermat, agar mesin
memperoleh tenaga yang maksimal.
Mesin mobil merupakan pembangkit tenaga (gerak), pada mesin inilah dibangkitkan tenaga
yang kemudian menlmbulkan gerak putar. Bagian-bagian motor dapat dipisahkan menjadi dua
yakni bagian yang bergerak dan bagian yang tak bergerak. Sistim yang ada pada sebuah motor
terdiri atas sistem bahan bakar, sistim pelumasan, dan sistim pendingin Motor dibedakan dari
proses kerjanya yaitu motor empat (4) takt dan motor 2 takt. Sedangkan berdasarkan penyalaan
bahan bakarnya motor juga dibedakan menjadi 2 yaitu motor bensin dan motor diesel.
Motor bensin dan motor diesel bekerja dengan torak bolak balik (naik turun pada motor
gerak). Keduanya bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini umumnya digunakan pada
teknik mobil. Untuk motor dengan penyalaan busi disebut motor bensin dengan menggunakan
bahan bakar bensin(premium), sedangkan untuk motor diesel menggunakan bahan bakar solar
atau minyak diesel.
Dalam proses pembakaran tenaga panas bahan bakar diubah ketenaga mekanik melalui
pembakaran bahan bakar didalam motor. Pembakaran adalah proses kimia dimana
Karbondioksida dan zat air bergabung dengan oksigen dalam udara. Jika pembakaran
berlangsung maka diperlukan : a)Bahan bakar dan udara dimasukkan kedalam motor b)Bahan
bakar dipanaskan hingga suhu tinggi Pembakaran menimbulkan panas dan menghasilkan
tekanan, kemudian menghasilkan tenaga mekanik. Campuran masuk kedalam motor
mengandung udara dan bahan bakar. Perbandingan campuran kira kira 12-15 berbanding 1 setara
12-15 kg udara dalam 1 kg bahan bakar. Yaitu karbon dioksida 85% dan zat asam (Oksigen) 15
% atau 1/5 bagian dengan karbon dioksida dan zat air. Zat lemas (N) tidak mengambil bagian
dalam pembakaran. Jika diperhatikan lebih jauh terdapat banyak perbedaan antara motor bensin
dan motor diesel:
Perbedaan motor diesel dan bensin:
1. Gas yang diisap pada langkah motor bensin adalah campuran antara bahan bakar dan
udarasedangkan pada motor diesel adalah udara murni.
2. Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi, sedangkan pada motor
diesel oleh suhu kompresi tinggi.
3. Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan injector (nozzel)
Kelebihan dan kekurangan antara motor bensin dan motor diesel
Kelebihan :
· Getaran motor bensin lebih halus dan pada ukuran dan kapasitas yang sama mesin motor
bensin lebih ringan
Kekurangan :
· Motor bensin tidak tahan bekerja terus-menerus dalam waktun yang lama sedangkan
dieselsebaliknya. Dengan medan yang berat
· Motor bensin peka pada suhu yang tinggi terutama komponen system pengapiannya,sedangkan
motor diesel tahan bekerja pada suhu yang tinggi
· Bahan bakar motor bensin harus bermutu baik karena peka terhadap bahan bakar, beda dengan
dengan motor diesel hampir dapat menggunakan bahan bakar dari berbagai jenis dan
mutu. Keduanya baik motor bensin dan diesel keduanya bekerja dengan proses 4 tak dan 2 tak,
dimana motor 4 tak adalah motor yang bekerja setiap satu kali pembakaran bahan bakamya
memerlukan 4 kali langkah piston atau 2 kali putaran poros engkol.
PRINSIP KERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH
1. Langkah Hisap
Dalam langkah ini, campuran bahan bakar dan bensin di hisap ke dalam silinder.Katup
hisap membuka sedangkan katup buang tertutup. Waktu torak bergerak dari titik mati atas (
TMA ) ke titik mati bawah (TMB), menyebabkan ruang silinder menjadi vakum dan
menyebabkan masuknya campuran udara dan bahan bakar ke dalam silinder yang disebabkan
adanya tekanan udara luar. ( Sumber: New Step 1, hal 3 — 4).
2. Langkah Kompresi
Dalam langkah ini, campuran udara dan bahan bakar dikompresikan. Katup hisap dan
katup buang tertutup. Waktu torak naik dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA),
campuran yang dihisap tadi dikompresikan. Akibatnya tekanan dan temperaturnya akan naik,
sehingga akanmudah terbakar. Saat inilah percikan api dari busi terjadi . Poros engkol berputar
satu kali ketika torak mencapai titk mati atas ( TMA). ( Sumber : New Step 1, hal 3 -4)
3. Langkah Usaha
Dalam langkah ini, mesin menghasilkan tenaga untuk menggerakkan kendaraan. Saat torak
mencapai titik mati atas ( TMA ) pada saat langkah kompresi, busi memberikan loncatan bunga
api pada campuran yang telah dikompresikan. Dengan adanya pembakaran, kekuatan dari
tekanan gas pembakaran yang tinggi mendorong torak ke bawah. Usaha ini yang menjadi tenaga
mesin.
4. Langkah Buang
Dalam langkah ini, gas yang sudah terbakar, akan dibuang ke luar silinder. Katup buang
membuka sedangkan katup hisap tertutup.Waktu torak bergarak dari titik mati bawah ( TMB ) ke
titik mati atas ( TMA ), mendorong gas bekas keluar dari silinder. Pada saat akhir langkah buang
dan awal langkah hisap kedua katup akan membuka sedikit ( valve overlap ) yang berfungsi
sebagai langkah pembilasan ( campuran udara dan bahan bakar baru mendorong gas sisa hasil
pembakaran ). Ketika torak mencapai TMA, akan mulai bergerak lagi untuk persiapan langkah
berikutnya, yaitu langkah hisap. Poros engkol telah melakukan 2 putaran penuh dalam satu siklus
yang terdiri dari empat langkah yaitu, 1 langkah hisap, 1 langkah kompresi, 1 langkah usaha, 1
langkah buang yang merupakan dasar kerja dari pada mesin empat langkah.
Proses Kerja adalah keseluruhan langkah yang berurutan untuk terjadinya satu siklus kerja
dari motor. Proses kerja ini terjadi berurutan dan berulang-ulang. Piston motor bergerak bolak
balik dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB) dan dari titik mati bawah (TMB) ke
titik mati atas (TMA) pada langkah selanjutnya
Pada motor empat langkah, proses kerja motor diselesaikan dalam empat langkah piston.
Langkah pertama yaitu piston bergerak dari TMA ke TMB, disebut langkah pengisian. Langkah
kedua yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA disebut langkah kompresi. Langkah ketiga piston
bergerak dari TMA ke TMB disebut langkah usaha. Pada langkah usaha in terjadilah proses
pembakaran bahan bakar (campuran udara dan bahan bakar) didalam silinder motor / ruang
pembakaran yang menghasilkan tenaga yang mendorong piston dariTMA keTMB. Langkah
keempat yaitu piston bergerak dari TMB ke TMA disebut langkah pembuangan. Gas hasil
pembakaran didorong oleh piston keluar silinder motor. Jadi pada motor empat langkah proses
kerja mptor untuk menghasilkan satu langkah usaha (yang menghasilkan tenaga) diperlukan
empat langkah piston. Empat langkah piston berarti sama dengan dua kali putaran poros engkol.
Pada motor dua langkah proses kerja motornya untuk mendapatkan satu kali langkah usaha
hanya diperlukan dau kali langkah piston. Motor dua langkah yang paling sederhana, pintu
masuk atau lubang masuk dan lubang buang terletak berhadap-hadapan yaitu berada pada sisi
bawah pada dinding silinder motor. Proses kerjanya adalah sebagai berikut. Piston berada TMB,
kedua lubang (masuk dan buang) sama sama terbuka kemudian campuran udara dan bahan bakar
dimasukkan kedalam silinder melalui lubang masuk. Gerakan piston dari TMB ke TMA, maka
lubang masukakan tertutup dan tertutup pula lubang buang.maka terjadilah langkah kompresi.
Pada akhir langkah kompresi ini terjadilah pembakaran gas bahan bakar. Dengan terjadinya
pembakaran gas bahan bakar maka dihasilkan tenaga pembakaran yang mendorong piston ke
bawah dari TMA ke TMB. Langkah usaha terakhir terjadilah pembuangan gas bekas begitu
terbuka lubang buang. Sesudah itu terbuka pula lubang masuk sehingga terjadi pemasukkan gas
baru sekaligus mendorong mendorong gas bekas keluar melalui lubang buang. Dengan demikian
pada motor dua langkah proses motor untuk menghasilkan satu kali langkah usaha / pembakaran
gas dalam silinder , hanya diperlukan dua langkah piston . dilihat dari putaran poros engkolnya
diperlukan satu kali putaran poros engkol.
Bahan bakar bensin
1. Sifat Utama Bensin

Bensin mengandung hydrocarbon hasil sulingan dari produksi minyak mentah. Bensin
mengandung gas yang mudah terbakar, pada umumnya bahan bakar ini digunakaan untuk
mesin dengan pengapian busi. Sifat yang dimiliki bensin sebagai berikut:
 Mudah menguap pada temperature normal

 Tidak berwarna, tembus pandang dan berbau

 Mempunyai titik nyala rendah (-10° sampai -15°C)

 Mempunyai berat jenis yang rendah (0,60-0,78)

 Dapat melarutkan oli dan karet

 Menghasilkan jumlah panas yang besar (9,500-10,500 kcal/kg)

 Sedikit meninggalkan karbon setelah dibakar

Mesin bensin saat ini menggunakan bensin dengan komposisi yang seimbang untuk
memperoleh kemampuan yang optimal pada berbagai tingkat kecepatan.

2. Syarat-Syarat Bensin

Kwalitas berikut ini diperlukan oleh bensin untuk memberikan kerja mesin yang lembut.
 Mudah Terbakar

Pembakaran serentak didalam ruang bakar dengan sedikit knocking.


 Mudah menguap

Bensin harus mampu membentuk uap dengan mudah untuk memberikan campuran udara-
bahan bakar dengan tepat saat menghidupkan mesin yang masih dingin
 Tidak beroksidasi dan bersipat pembersih

Sedikit perubahan kualitas dan perubahan bentuk selama disimpan. Selain itu juga bensin
harus mencegah pengendapan pada system intake.

3. Nilai Oktana
Nilai Oktan (Octane Number) atau tingkatan dari bahan bakar adalah mengukur bahan
bakar bensin terhadap anti-knock characteristic . bensin dengan nilai oktana tinggi akan tahan
terhadap timbulnya engine knockingdibanding dengan nilai oktan yang rendah.
Ada dua cara yang digunakan untuk mengukur nilai oktana: Research method dan
motor medhod.
Research method adalah yang paling umum digunakan dan spesifikasi nilai oktannya
dengan metode ini ditetapkan dengan istilah RON (Research Octane Number).
Bensin dengan nilai oktana 90 umumnya disebut bensin biasa dan yang nilai oktanya
lebih dari 95 disebut oktan tinggi atau super atau yang kita sebut premium. Mesin yang
mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi memerlukan bahan bakar bensin yang
mempunyai nilai oktana yang tinggi untuk menghilangkan knocking dan menghasilkan purtaran
yang lembut.
Ada sedikit kerugian menggunakan bensin beroktan tinggi pada mesin biasa yang
mempunyai perbandingan kompresi rendah. Bensin “octane tinggi” dan biasa banyak tersedia
pada stasiun pompa bensin.
Bilangan oktana suatu bahan bakar diukur dengan mesin CFR (Coordinating Fuel
Research), yaitu sebuah mesin penguji yang perbandingan kompresinya dapat di ubah-ubah. Di
dalam pengukuran itu ditetapkan kondisi standar oprasinya (putara, temperatur, tekanan, dan
kelembaban relatif dari udara yang masuk, dan sebagainya) dan bahan bakar yang akan
digunakan sebagai pembanding atau pengukur.
Untung motor bensin di tetapkan heptana normal dan isooktana sebagai bahan bakar
pembanding. Heptana normal adalah bahan bakar hidrokarbon (rantai lurus) yang mudah
berdetonasi di dalam motor bensin, oleh karna itu dinyatakan sebagai bahan bakar dengan
bilangn oktana sama dengan nol. Iso-oktana adalah suatu jenis bahan bakar hidrokarbon yang
tidak mudah berdetonasi, dalam hal ini dinyatakan sebagai bahan bakar dengtan bilangan
oktana sama dengtan 100.
Apabila suatu bahan bakar dengan bilangan oktana yang tinggi hendak digunakan pada
mesin yanag sebenarnya dirancang untuk menggunakan bahan bakar dengan bilangan oktana
yang rendah tanpa detonasi, tidak akan terlahat adanya perbaikan pada efisiensi dan daya
yang dihasilkan. Keuntunagan yang dapat diperoleh dari bahan bakar dengan bilangan oktana
yang tinggi adalah bahwa ia tidak peka terhadap detonasi. Oleh karena itu sangat cocok untuk
digunakan pada mesin dengan perbandingan komperesi yang tinggi untuk memperoleh efisiensi
yang tinggi tanpa detonasi, juga pada mesin dengan supercarjer yang bertujuan menaikan
daya poros.
Disamping itu juga sangat berguna untuk menaikan daya dan efisiensi dengan jalan
memajukan saat penyalaan. Hal terahir ini dilakukan apabila semula ditetapkan saat penyalaan
yang lebih lambat hanya dengan alasan hendak mencegah terjadinya detonasi.
Karekteristik mesin bensin
- Kecepatan tinggidan tenaganya besar
- Mudah pengoperasiannya
- Pembakarannya sempurna
- Umumnya di ganakan untuk mobil penumpang, kendaraan truk yang kecil, dan sebagainya.

Prinsip kerja mesin bensin


Mari kita perhatikan bagai mana mesin bensin mengubah bahan bakar menjadi tenaga.
Dalam gambar skema mesin bensin, campuran udara dan bensin di hisap kedalam silinder,
kemudian dikompresikan oleh torak saat begerak naik, bila campuran udara dan bensin
terbakar dengan adanya api dari busi yang panas sekali, maka akan menghasilkan tekanan gas
pembakaran yang besar di dalam silinder. Tekanan gas pembakaran ini mendorong torak
kebawah, yang menggerakan torak turun naik dengan bebas di dalam silinder. Dari gerak lurus
(naik turun) torak dirubah menjadi gerak putar pada poros engkol melalui batang torak. Gerak
putar inilah yang menghasilkan tenaga pada mobil.
Posisi tertinggi yang di capai torak di dalam silinder di sebut titik mati atas (TMA), dan
posisi terendah yang di capai torak disebut (TMB). Jarak bergeraknya torak antara TMA dan
TMB di sebut langkah torak (stroke).
Campuran udara dan bensin dihisap kedalam silinder dan gas yang telah terbakar harus
keluar, dan ini harus berlangsung secara tetap. Pekerjaan ini dilakukan dengan adanya gerak
torak yang turun naik di dalam silinder. Proses menghisap campuran udara dan bensin kedalam
silinder, mengkompresikan, membakarnya, dan mengeluarkan gas bekas dari silinder, disebut
satu siklus.
Ada juga mesin yang tiap siklusnya terdiri dari dua langka torak. Mesin ini di sebut
mesin dua langkah (two stroke engine). Poros engkol berputar satu kali selama torak
menyelesaikan dua langkah. Sedangkan mesin lainnya, tiap siklusnya terdiri dari empat langkah
torak. Mesin ini disebut mesin empat langkah (four-stroke engine). Poros engkol berputar dua
putaran penuh selama torak menyelesaikan empat langkah dalam setiap siklus.

Sistem bahan bakar


Sistem bahan bakar (ful system) terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari tangki
bahan bakar (ful tank) sampai pada charcoal canister. Bahan bakar yang tersimpan dalam
tangki dikirim oleh pompa bahan bakar (fuel pump) ke karburator melalui ppipa-pipa dan
selang-selang. Air dan pasi, kotoran dan benda-benda lainya dikeluarkan dari bahan bakar oleh
saringan (ful filter).
Kalburator menyalurkan ke mesin sejumlah bahan bakar yang dibutuhkan berupa
campuran udara dan bahan bakar. Sejumlah gas HC yang timbul di dalam tangki dikurangi oleh
charcoal canister. Bensin di alirkan dari tangki melalui sarinagn, selang dan pip-pipa hisap
(suction tube). Bensin yang sudah disaring dikirim ke karburator oleh pompa bahan bakar, dan
karburator mencampurnya dengan udara dengan suatu perbandingkan tertentu menjadi
canpuran udara dan bahan bakar. Sebagian campuran udara dan bahan bakar menguap dan
menjadi kabut saat mengalir melalui intake manifold ke silinder.

Campuran Udara dan Bahan Bakar


Bahan bakar yang dikirim kedalam silinder untuk mesin harus ada dalam Kondisi mudah
terbakar agar dapat menghasilkan efesiensi tenaga yang maksimum. Bensin sedikit sulit
terbakar, bila tidak dirubah kedalam bentuk gas. Bensin tidak dapat terbakar dengan sendirinya,
harus dicampur denagan udara dalam perbandingan yang tepat. Untuk mendapatkan campuran
udara dan bahan bakar yang baik, uap bensin harus bercampur dengan sejumlah udara yang
tepat. Perbandingan campuran udara dan juga mempengaruhi pemakaian bahan bakar.

Perbandingan Udara Dengan Bahan Bakar


Perbandingan udara dengan bahan bakar dinyatakan dalam volume atau berat dari
bagian udara dan bahan bakar. Pada umumnya, perbandingan udara dan bahan bakar
dinyatakan berdasarkan perbandingan berat udara dengan berat bahan bakar. Bensin harus
dapat terbakar keseluruhannya di dalam ruang bakar untuk menghasilkan tenaga yang besar
pada mesin. Perbandingan udara dan bahan bakar dalam teorinya adalah 15:1, yaitu 15 untuk
udara berbanding 1 untuk bensin.
Tetapi pada kenyataannya, mesin menghendaki campuran udara dan bahan bakar
dalam perbandingan yang berbeda-beda tergantung pada temperatur, kecepatan mesin, beban,
dan kondisi lainya. Pada table di bawah ini diperlihatkan perbandingan udara dan bahan bakar
yang dibutuhkan sesuai dengan kondisi mesin.

Proses pembakaran
Campuran bahan bakar-udara didalam selinder motor bensin harus sesuai dengan
syarat busi, yaitu jangan terbakar sendiri. Ketika busi mengeluarkan api listrik, yaitu pada saat
beberapa derajat engkol sebelum torak mencapai TMA, campuran bahan bakar-udara disekitar
itulah mula-mula terbakar. Kemudian nyala api merambat kesegala arah dengan kecepatan
yang sangat tinggi (25-50 m/detik), menyalakan campuran yang dilaluinya sehingga tekanan
gas didalam silinder naik, sesuia dengan jumlah bahan bakar yang terbakar.
Sementara itu campuran dibagian yang terjauh dari busi masih menunggu giliran untuk
terbakar. Akan tetapi ada kemungkinan bagian campuran tersebut terakhir, karena terdesak
oleh penekanan torak maupun oleh gerakan nyala api pembakaran pembakaran yang
merambat dengan cepat itu, temperaturnya dapat melampaui temperatur penyalaan sendiri
sehingga akan terbakar dengan cepatnya. Proses terbakar sendiri dari bagian campuran yang
terakhir (terjatuh dari busi) dinamai detonasi.
Tekanan didalam selinder tersebut dapat mencapai 130-200 kg/cm², dengan frekuensi
getaran mencapai 4000-5000 cps. Detonasi yang cukup berat menimbulkan
suara gemeletik seperti bunyi pukulan palu pada dinding logam. Bunyi tersebut jelas terdengar
pada mesin mobil atau sepeda motor. Akan tetapi pada mesin pesawat terbang jarang
terdengar karena terkalahkan oleh bunyi gas pembakaran yang keluar dari mesin dan bunyi
baling-baling.
Detonasi yang berulang-ulang dalam waktu yang cukup lama dapat merusa bagian
ruang bakar, terutama bagian tepi dari kepala torak tempat detonasi erjadi. Disamping itu
detonasi mengakibatkan bagian ruang bakar (misalnya busi atau kerak yang ada) sangat tinggi
temperaturnya, atau pijar, sehingga dapat menyalakan campuran bahan bakar-udara sebelum
waktunya (pranyala). Pranyala ini serupa dengan penyalaan yang terlalu pagi. Jadi, dapat
mengurangi daya dan efisiensi mesin, sedangkan tekanan maksimum gas pembakaranpun
akan bertambah tinggi. Karena itu, detonasi yang dahsyat tidak di kehendaki dan harus dicegah
seluruh campuran bahan bakar-udara harus dinyalakan oleh nyala api yang berasal dari busi.
Berikut ini beberapa cara untuk mencegah detonasi :
1. Mengurangi tekanan dan temperatur bahan bakar-udara yang masuk kedalam silinder.

2. Mengurangi perbandingan kompresi.

3. Memperlambat saat penyalaan.

4. Memperkaya yaitu menaikan perbandingan campuran bahan bakar-udara atau

mempermiskin yaitu menurunkan campuran bahan baka-udara dari suatu harga


perban dingan campuran (misalnya, f=0,08) yangsangat mudah berdetonasi.
5. Menaikan kecepatan torak atau putaran poros engkol, untuk memperoleh arus

turbulen pada campuran didalam silinder yang mempercepat rambatan nyala api.
6. Memperkecil diameter torak untuk memperpendek jarak yangdi tempuh oleh nyala api dari
busi kebagian yang terjauh. Hal ini bias juga di capai jika dipergunakan busi lebih dari satu.

Membuat kontruksi ruang bakar demikian rupa sehingga bagian yang terjauh darinbusi
mendapat pendinginan yang lebih baik. Caranya ialah dengan memperbesarperbandingan antara
luas pemukaan dan volume sehingga diperoleh ruangan yang sempit. Apabila detonasi itu terjadi
juga, hanyalah dalam bagian yang kecil jumlahnya sehingga tidak membahayakan. Disamping
itu busi ditempatkan dipusat ruang bakar yaitu di antara katup buang bagian yang panas dan
katup isap tepat kemungkinan basar terdapat campuran yang kaya.

Anda mungkin juga menyukai