HIPERTENSI

: 02/2403.7/PKM-
No. Dokumen
JTM/IX/2017
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit : 14 September 2017
Halaman : 1/2
Cicih Rayasih,S.IP
Puskesmas
NIP.
Jatimulya
196305051985032010
1. Hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi peningkatan tekanan darah
1. Pengertian
sistolik > 140 mmhg dan atau diastolik > 90 mmHg.
90 – 95 % dari penderita hipertensi penyebabnya tidak diketahui (Essential
Hipertension).
2. Kriteria Diagnosis
Klasifikasi tingkat tekanan darah berdasarkan JNC VII
Kategori Sistolik Diastolik
Normal <120 mmhg <80 mmhg
Prehipertensi 120-139 mmhg 80-89 mmhg
Hipertensi stage 1 140-159 mmhg 90-99 mmhg
Hipertensi stage 2 > 160 >100 mmhg

3. Diagnosis Banding
3.1. Proses akibat white coat hipertension
3.2. Proses Akibat obat
3.3. Nyeri akibat tekanan intra cerebral
3.4. Ensefalitis
4. Terapi
5.1 Modifikasi Gaya Hidup
5.1.1 Giziseimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak
5.1.2 Mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal
5.1.3 Gaya hidup aktif / olah raga teratur
5.1.4 Stop merokok
5.1.5 Membatasi konsumsi alkoho ( bagi yang minum)

5.2 Hipertensi tanpa compelling indication

5.2.1 Hipertensi stage-1
5.2.1.1 Deuretik
5.2.1.2 HCT 12,5-50 mg/hari
5.2.1.3 Furosemid 2x20-80 mg/hari
5.2.2 Penghambat ACE
5.2.2.1 Captopril 2x25-100 mg/hari
5.2.2.2 Enalapril 1-2 x 2,5-40 mg/hari
5.2.3 Penyekat reseptor beta
5.2.3.1 Atenolol 25-100 mg/hari dosis tunggal
5.2.4 Penghambat calsium
5.2.4.1 Diltiazem extended release 1x180-420mg/hari

1
 5.2.4.2 Amlodipin 1x2,5-10 mg/hari
5.2.4.3 Nifedipin long acting 30-60 mg/hari
5.3 Hipertensi stage-2
Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu
dapat di berikan kombinasi 2 obat, misalnya golongan (deuretik, tiazid
dan penghambat ACE) atau Antagonis reseptor A II (losartan 1-2 x 25-
100 mg/hari) atau penyekat reseptor beta atau
penghambat kalsium
5.4 Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi
dari masing-masing antihipertensi diatas. Sebaiknya pilih obat
hipertensi yang diminum sekali sehari atau 2 kali sehari
5.5 Hipertensi Compelling indication
Obat yang direkomendasikan
Diuret Penyek Penghamb Antagoni Penghamb Antago
Indikasi ik at beta at ACE s at kanal nis
Khusus (BB) (ACEi) reseptor kalsium aldoste
A II (CCB) ron
(ARB)
Gagal ѵ Ѵ ѵ ѵ
jantung
Pasca ѵ Ѵ ѵ
infark
miokard
akut
Risiko ѵ Ѵ Ѵ
tinggi
penyakit
koroner
DM ѵ ѵ Ѵ Ѵ Ѵ
Penyakit Ѵ ѵ
gagal
ginjal
kronik
Pencegah ѵ Ѵ
an stroke
berulang

5.6 Kondisi khusus lain

5.6.1 Obesitas dan sindrom metabolik
Lingkar pinggang laki-laki > 90 cm/ perempuan > 80 cm. Tolerasi
glukosa terganggu dengan GDP ≥ 110 mg/dl, tekanan darah
minimal 130/85 mmhg, trigliserida tinggi ≥150 mg/dl, kolesterol
HDL rendah < 40 mg/dl (laki-laki) dan < 50 mg/dl (perempuan)
Modifikasi gaya hidup yang intensif dengan terapi utama ACE,
pilihan lain reseptor A II, penghambat calsium dan penghambat beta
5.6.2 Hipertrofi ventrikel kiri
Tatalaksana tekanan darah agresif termasuk penurunan berat badan, rest
natrium terapi dengan semua kelas antihipertensi kecuali vasodilator

2
 langsung, yaitu hidralazin minoksidil.
5.6.3 Penyakit Arteri Perifer
Semua kelas antihipertensi, tatalaksana faktor risiko dan pemberian
aspirin
5.6.4 Lanjut Usia
Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5 mh/hari
Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit penyerta
5.6.5 Kehamilan
Golongan metildopa, penyekat β, antagonis kalsium, vasodilator.
Penghambat ACE dan antagonis reseptor A II tidak boleh
digunakan selama kehamilan
5. Kriteria Rujukan
3.1. Krisis Hipertensi (Hipertensi emergency dan urgensi)
3.2. Hipertensi dengan komplikasi
3.3. Resistensi hipertensi
6. Rujukan ditujukan ke :
5.1 dr. Spesialis Mata ( Jika ada gangguan penglihatan )
5.2 dr. Spesialis Penyakit jantung ( TD > 170/100 )
5.3 dr. Spesialis syaraf (Hipertensi berat atau dengan komplikasi / riwayat stroke)
Prosedur ini sebagai acuan dalam penatalaksanaan hipertensi dan mencegah
2. Tujuan
terjadinya komplikasi, untuk semua pasien yang datang di unit pelayanan umum
Puskesmas Jatimulya.
1. SK kepala Puskesmas Jatimulya Nomor 01/1857.26/PKM-JTM/VIII/2017
3. Kebijakan
tentang Pelayanan Klinis
2. SK Kepala Puskesmas Jatimulya Nomor 01/1828.7/PKM-JTM/VIII/2017
tentang Jenis-jenis Pelayanan
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 514 tahun 2016 tentang Panduan Praktik
4. Referensi
Klinis Bagi Dokter Pelayanan Primer
1. Perawat melakukan pengukuran tekanan darah dan mencatat dalam buku
5. Prosedur/Langkah-
status pasien. Pengukuran tekanan darah dilakukan dalam keadaaan pasien
langkah
duduk bersandar, setelah beristirahat selama 5 menit. Dengan manset yang
sesuai (menutupi 80% lengan) kemudian pengukuran diulang setelah 10
menit.
2. Perawat mengukur Berat Badan dan Tinggi Badan
3. Dokter melakukan anamnesa terhadap pasien antara lain:
3.1 Sudah berapa lama menderita hipertensi
3.2 Obat apa yang biasa diminum dan dosis obat tersebut
3.3 Adakah riwayat penyakit hipertensi dalam keluarga
3.4 Apakah menderita penyakit lain (seperti jantung koroner, gagal
jantung, penyakit ginjal, penyakit serebrovaskular)
3.5 Kebiasaan merokok, kebiasaan makan, pekerjaan
3.6 Adakah rasa sakit kepala, mimisan, telinga berdenging, rasa berat
ditengkuk, insomnia, mata berkunang-kunang.
4. Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
5. Jika diperlukan, Dokter melakukan pemeriksaan penunjang (periksa Lab, EKG
atau Foto Ro Thorax)
6. Dokter melakukan terapi sesuai acuan di atas
7. Dokter melakukan rujukan jika memenuhi kriteria di atas, jika menolak di rujuk

3
 buat persetujuan maenolak dirujuk

Unit Pelayanan Umum

6. Unit Terkait

4
 DINAS KESEHATAN KABUPATEN BEKASI
UPTD PUSKESMAS JATIMULYA
JL. RAYA JATIMULYA TELP: (021) 82406904

DAFTAR TILIK

SOP HIPERTENSI

PUSKESMAS JATIMULYA

TAHUN 2017

No Kegiatan Ya Tidak Tidak berlaku

Apakah Dokter melakukan anamnesa yang lengkap terhadap
1.
pasien ?

Apakah Dokter melakukan pemeriksaan fisik?

2.

Apakah Dokter melakukan terapi sesuai acuan di atas?

3.

Apakah Dokter melakukan rujukan jika memenuhi kriteria di

4.
atas, jika menolak di rujuk buat persetujuan maenolak dirujuk?

CR : …………………………%.
Bekasi, ........................

Pelaksana / Auditor

(……………………..)