Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No.

1, Edisi Desember 2016

Analisis Buku Biologi SMA Kelas X Materi Kingdom Animalia


Berdasarkan Literasi Sains Se-Kabupaten Deli Serdang
Fitriana Siregar1*, Hasruddin2, Ely Djulia2
1
Guru di SMK Taman Siswa cabang Lubuk Pakam, *E-mail: ficusbenjamina5@gmail.com
2
Program Studi Pendidikan Biologi Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Abstract: The aimed of this research was to know level of scientific literacy of Animalia Kingdom on
senior high school biology book at grade X in Deliserdang. The method of this research was
descriptive quantitative by analyzing 7 the Biology Books from different publisher for grade X on
animalia Kingdom topic. Books was assessed by researcher. Researcher assessed Animalia Kingdom
on Senior High School biology books at grade X in Deliserdang based of scale questioner Animalia
Kingdom on Senior High School biology books grade X with science of the body of knowladge,
science as a way of investigating, science as a way of thinking, and interaction science, technology,
and society. Result of this research shown that persentage of thema science as a body of knowledge
was 21,86%, persentage of science as a way of investigating was 15,27%, persentage of science as a
way of thinking was 11,91%, and persentage of interaction science, technology, and society was
10,36%. It can be concluded that percentage of scientific literacy of Animalia Kingdom on Senior
High School biology books at grade X in Deliserdang was 59,42% (not yet scientific literacy).

Key Word: Biology book, Kingdom Animalia, Science literacy

PENDAHULUAN belajar mengajar di kelas, latar belakang


Studi Programme Internationale for pendidikan orang tua, dan banyaknya waktu
Student Assesment (PISA) tahun 2012 yang digunakan siswa untuk belajar sains.
menunjukkan bahwa literasi sains negara Kepercayaan diri dan motovasi belajar
Indonesia terdapat pada peringkat ke 64 siswa berkolerasi positif dengan literasi
dari 65 negara dengan skor rata-rata 382 sains. Semakin besar kepercayaan diri dan
sedangkan rata-rata skor rata-rata motivasi belajar sains, semakin besar
internasional adalah 500 (Balitbang literasi sains yang dicapai oleh siswa.
Kemdikbud, 2015). Hal ini berarti (Ekohariadi, 2009).
kemampuan rata-rata siswa Indonesia Menurut Glynn dan Muth (1994) salah
dalam menggunakan pengetahuan dan satu langkah untuk membantu siswa dalam
mengidentifikasi masalah untuk memahami mencapai literasi sains adalah dengan
fakta-fakta dan membuat keputusan tentang menjamin bahwa kurikulum yang
alam serta perubahan yang terjadi pada digunakan di sekolah adalah kurikulum
lingkungan masih rendah jika dibandingkan yang mendukung upaya siswa dalam
dengan negara lain. mempelajari sains secara bermakna. Dalam
Tinggi rendahnya literasi sains siswa kurikulum yang berliterasi sains, membaca
dipengaruhi secara positif oleh sikap siswa dan menulis dapat menjadi sarana untuk
terhadap sains dan latar belakang pembelajaran sains secara bermakna.
pendidikan orang tua. Literasi sains Buku materi adalah bagian dari proses
berkorelasi negatif dengan strategi problem pembelajaran yang dilakukan guru dan
based learning, penggunaan fenomena siswa di sekolah. Buku materi juga
untuk mengilustrasikan topik, dan merupakan sarana penunjang pemahaman
penyelidikan laboratorium, tetapi literasi siswa terhadap suatu materi, karena bisa
sains berkorelasi positif dengan strategi dibaca baik disekolah maupun dirumah.
kooperatif (peer teaching), dan pemodelan. Sehingga membantu tugas guru sebagai
Tinggi rendahnya sikap siswa terhadap pendidik.
sains dipengaruhi secara positif oleh Namun yang terjadi adalah banyak
pekerjaan yang diinginkan siswa, kegiatan siswa yang mengalami miskonsepsi

200
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 1, Edisi Desember 2016

terhadap materi pembelajaran biologi, ternyata ada berbagai buku pelajaran yang
meskipun mereka memiliki buku materi. digunakan di sekolah-sekolah yang ada di
Contohnya yang terjadi terhadap siswa Deli Serdang.
kelas X-IPA-4 SMAN 26 Jakarta dan siswa Untuk tingkat literasi sains pada isi
SMA se-Kota Medan, mengalami buku biologi SMA dapat diketahui dengan
miskonsepsi di setiap subkonsep pada menganalisis empat tema atau dimensi
Klasifikasi Dunia Hewan (Septiana, 2014; literasi ilmiah pada isi buku yang meliputi
Panggabean, 2011). Panggabean (2011) science as a body of knowledge, science as
menganalisis bahwa siswa paling sering a way of thinking, science as a way of
mengalami miskonsepsi pada konsep investigasting dan science and its
Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, interaction with technology and society.
Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, (Chiapetta, et al, 1991).
Arthropoda, Echinodermata, dan
Coelenterata. METODE PENELITIAN
Hal ini terjadi karena buku biologi Sampel terdiri dari 7 buku biologi kelas
yang digunakan sebagai pegangan guru X materi Kingdom Animalia yang beredar
maupun siswa memuat begitu banyak di Kabupaten Deliserdang. Instrumen yang
konsep-konsep yang terkadang sulit untuk digunakan berupa skala penilaian buku
dimengerti oleh siswa. Mela (2010) biologi kelas X materi Kingdom Animalia
menyatakan bahwa tugas guru bukan hanya berdasarkan sains sebagai batang tubuh
menyampaikan materi pembelajaran tetapi ilmu pengetahuan, sains sebagai proses
juga memilih material pembelajaran yaitu investigasi, sains sebagai cara berfikir, dan
buku, dan dalam melakukan pembelajaran interaksi antara sains, teknologi, dan
harus mengikuti atau memperhatikan pada masyarakat. Penilaian dilakukan oleh
tujuan siswa berkaitan dengan masa depan peneliti dan guru biologi SMA kabupaten
karir mereka sehingga bukan hanya Deliserdang.
mengikuti ketentuan kurikulum saja. Data dianalisis dengan menggunakan
Jika suatu masyarakat mengetahui rumus:
bagaimana saintis bekerja dan mengambil
kesimpulan dan apa yang membatasi = × 100%
kesimpulan mereka, maka masyarakat
tersebut akan memiliki lebih banyak Intepretasi jawaban dikategorikan sbb:
kemungkinan untuk bertindak dengan Sangat berliterasi sains = 81,00% -
penuh pertimbangan seperti seorang saintis 100,00%
dan kemungkinannya akan sangat kecil Berliterasi sains = 61,00% - 80,99%
untuk menolak atau menerima sesuatu Kurang berliterasi sains = 41,00% –
secara tidak kritis (AAAS, 1993). 60,99%
Berdasarkan hasil observasi yang telah Tidak berliterasi sains = < 40,99%
peneliti lakukan, diketahui bahwa siswa
SMA Kelas X di Deliserdang belum HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki kemampuan literasi sains. Siswa Berdasarkandata yang diperoleh dari
tidak dapat menjawab pertanyaan- hasil analisis peneliti yang menilai tentang
pertanyaan yang diberikan oleh peneliti literasi sains yang terkandung dalam buku
yang berkaitan dengan materi kingdom biologi SMA kelas X materi Kingdom
animalia yang telah disesuaikan dengan Animalia yang beredar di Kabupaten
soal-soal berdasarkan literasi sains. Selain Deliserdang, diperoleh gambaran dalam
itu, berdasarkan wawancara yang dilakukan bentuk persen dan kategori penilaian seperti
kepada peneliti dengan siswa-siswa tersebut pada Tabel 3.1 dibawah ini.

201
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6,
6 No. 1, Edisi Desember 2016

Tabel 1. Persentase skor tem


ma literasi sains buku biologi kelas X materi K
Kingdom Animalia yang
beredar di Deliserdang

Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat 40,4% indikator liter


terasi sains yang tidak
dilihat bahwa tema yang y memiliki terpenuhi di dalam bukub biologi kelas X
persentase terbanyak adadalah tema sains materi Kingdom Anim nimalia yang beredar di
sebagai batang tubuh ilmilmu pengetahuan Kabupaten Deliserdan ang.
sebanyak 21,86%, kemudi dian sains sebagai Hasil analisis tema-tema
tem literasi sains
proses investigasi seba banyak 15,27%, tersebut diatas yang telah
te dilakukan peneliti
kemudian sains sebagai ai cara berfikir pada buku-buku bio iologi kelas X materi
sebanyak 12,12%, dan terakhir adalah kingdom animaliaa yang beredar di
interaksi antara sains,, teknologi, dan kabupaten Deliserdan ang dapat dilihat pada
masyarakat sebanyak 10,36
36%. Dan terdapat gambar 1 di bawah ini.
ini

202
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6,
6 No. 1, Edisi Desember 2016

21,86 Batang tubuh


uh ilmu
40,4
0,4 pengetahuna

15,27 Sains sebaga


gai proses
investigasi

10,39 12,12 Sains sebaga


gai cara berfikir

Gambar 1. Persentase setiap te


tema literasi sains pada buku biologi SMA Kelass X Materi Kingdom
Animalia yang beredar di Kab
abupaten Deliserdang

Tabel 2. Persentase setiap tema


te literasi sains pada setiap buku biologi ke
kelas X materi Kingdom
Animalia yang dianalisis yang
ng beredar di Deliserdang

Berdasarkan Tabel 2. di atas terlihat pengetahuan informaasi dari hasil produk


bahwa ada beberapa buku ku yang memiliki pemikiran para ilmu muwan yang meliputi
kategori buku berliterasi sains,
s yaitu buku fakta, konsep, prisip,
p, hukum, teori, model
2, buku 4, dan buku 5. Buku B 5 memiliki dan hipotesis (Chiappe
petta & Koballa, 2010).
proporsi yang paling tingnggi dibandingkan Tema sains sebag
bagai proses investigasi
dengan keenam buku yangg lain. Buku yang menjadi tema kedua ke yang banyak
memiliki proporsi literasii ssains yang paling ditekankan dari ke ketujuh buku materi
sedikit adalah buku buku 3. Kingdom Animaliaa yang dianalisi yaitu
Data dari masing-mas asing buku materi sebesar 15,27%. Temama sains sebagai proses
berdasarkan hasil pen enyebaran skala investigasi ini digunakan untuk
penilaian yang dilakukann oleh guru-guru memanfaatkan bebera erapa pendekatan untuk
Biologi yang mengajar dii SMA S Kabupaten mengkonstruksi peng ngetahuan (Chiappetta
Deliserdang dapat dilihatt ppada Tabel 3.3 di dan Koballa 2010).
bawah ini. Dalam ketujuh bukub yang dianalisis
Keseluruhan rata-ratata persentase hasil situasi yang muncull buku rata-rata adalah
penilaian tema literasi saiains pada ketujuh kegiatan praktikum m seperti “membuat
buku materi Kingdom Anim nimalia pada Buku pupuk dari cangkang ng bekicot”, selain itu
Biologi Kelas X yangg paling banyak buku juga meminta ssiswa untuk membuat
muncul adalah tema sains ns sebagai batang suatu solusi seperti ““meminta siswa untuk
tubuh ilmu pengetahuan ssebasar 21,86%. menganalisis cara meencegah infeksi cacing
Tema ini lebih men enekankan pada
203
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 1, Edisi Desember 2016

hati dan cacing pita berdasarkan gambar masyarakat dengan lebih menonjolkan
daur hidup cacing hati dan cacing pita. bagaimana aspek sains diilakukan dan
Sains sebagai cara berpikir pada peran sains dalam kehidupan (Campbell, et
ketujuh buku memiliki nilai rata-rata al. 2010), serta menyebutkan karir-karir
sebesar 12,12%. Dari hasil analisis seperti menjadi peneliti, pembudidaya,
menunjukkan tidak ada satu buku materi desaigner poster, dll sehingga siswa
pun yang memuat tentang cara ilmuwan mempunyai pandangan pada karir-karir
bereksperimen dan meminta siswa untuk tersebut.
mendiskusikan suatu wacana yang Buku materi sains yang baik harus
menggambarkan kondisi hewan saat ini. menggambarkan sains disetiap sisinya
Buku-buku tersebut menunjukkan dengan baik dan benar. Belajar sains
penemuan dari seorang ilmuwan, tapi tidak berkaitan dengan usaha mencari penjelasan
menunjukkan bagaimana sampai penemuan terhadap fenomena alam. Buku materi dapat
itu ditemukan, atau proses menemukan itu digunakan untuk meningkatkan kualitas
terjadi misalnya penemuan tentang sains siswa untuk lebih melek ilmiah. Tema
pergerakan lubang-lubang mulut spons literasi sains dalam buku seharusnya
yang mengatur arus air pada tubuh spons. disajikan secara seimbang pada empat tema
Tema sains dan interaksinya dengan literasi sains tersebut yaitu sains sebagai
teknologi dan masyarakat muncul paling batang tubuh pengetahuan, sains sebagai
sedikit dan tidak ditekankan pada buku jalan berpikir, sains sebagai jalan
biologi kelas X materi kingdom animalia investigasi dan sains dan interaksinya
yang beredar di Deliserdang dengan dengan teknologi dan masyarakat pada
persentase sebesar 10,39%. Tema ini isi/materi buku. Keseimbangan keempat
berhubungan dengan dampak sains dan dimensi literasi ilmiah dalam isi/materi
teknologi pada masyarakat dimana akan buku akan mengakibatkan tingkat literasi
membantu manusia atau malah merusak ilmiah siswa dapat meningkat yang juga
lingkungan dan berdampak negatif pada dapat meningkatkan mutu pedidikan sains
manusia. siswa.
Keterlibatan guru dalam penelitian ini
diperlukan karena guru biologi SMA SIMPULAN
kabupaten Deliserdang adalah pihak yang Berdasarkan hasil kesimpulan
berhubungan langsung dengan buku materi diperoleh bahwa tingkat literasi sains buku
biologi yang beredar di kabupaten biologi SMA kelas X pada materi kingdom
Deliserdang. Dengan demikian diharapkan animalia dan peranannya bagi kehidupan
guru biologi SMA kabupaten Deliserdang adalah 59,6%, dengan tema sains sebagai
dapat menseleksi buku biologi yang akan batang tubuh ilmu pengetahuan sebanyak
guru biologi dan siswa pergunakan saat 21,86%, sains sebagai proses investigasi
proses pembelajaran guna membantu proses sebanyak 15,27%, sains sebagai cara
pembelajaran tersebut. berfikir sebanyak 12,12%, interaksi antara
Hasil yang diperoleh adalah penilaian sains, teknologi dan masyarakat sebanyak
yang dilakukan guru dan peneliti memiliki 10,36%.
hasil yang berbeda. Perbedaan penilaian ini
bisa terjadi karena tingkat pengetahuan atau DAFTAR PUSTAKA
pengertian tentang literasi sains antara guru (AAAS) American Association for the
biologi SMA kabupaten Deliserdang Advancement of Science
dengan peneliti berbeda. Selain itu bisa juga (1993)Benchmarksfor science literacy.
dipengaruhi oleh perbedaan kepentingan Washington, DC.
antara guru biologi SMA kabupaten http://tinyurl.com/cbn7md8 (diakses tanggal
21 September 2015).
Deliserdang dengan peneliti sendiri.
Balitbang Kemdikbud (2015) Survei
Buku materi yang baik mampu Internasional PISA. litbang.
menghubungkan setiap materi dengan kemdikbud.go.id/index.php. survei-
penelitian ilmiah serta sains, teknologi, dan
204
Jurnal Pendidikan Biologi, Vol. 6, No. 1, Edisi Desember 2016

internasional-pisa(diakses tanggal 22 Glynn, S.M., dan K.D. Muth(1994) Reading


September 2015) and Writing to Learn Science: Achieving
Campbell, N.A., J.B. Reece, L.A. Urry, M.L. Scientific Literacy. Journal of Research in
Cain, S.A. Waserman, P.V. Minorsky & Science Teaching, 31(9), hlm. 1057-1073.
R.B. Jackson (2010)Biologi Edisi Kedelapan Mela, D. dan A. Supuran(2010) Textbook
Jilid 2. Jakarta: PT. Erlangga selection – an important factor in
Chiapetta, E.L., Fillman, Sethna introducing ESP in vocational schools. a
(1991)Procedures for Conducting Content case study. Analele Universitătii din Oradea
analysis of Science Textbooks, Texas: Fascicula: Ecotoxicologie, Zootehnie si
Department of Curriculum and Instruction, Tehnologii de Industrie Alimentară, 3(1),
Houston. hlm. 1514-1519.
Chiappetta, E.L. dan T.R. Koballa Panggabean, H. N. S.(2011)Analisis
(2010)Science Instruction in The Middle and Miskonsepsi Siswa dan Guru Biologi
Secondary Schools: Developing Tentang Materi Klasifikasi Dunia Hewan
Fundamental Knowledge and Skills. United Pada SMA Se-Kecamatan Medan Helvetia.
State of America: Pearson Education Inc. Medan: PPS Universitas Negeri Medan.
Ekohariadi (2009) Faktor-Faktor yang Septiana, D.(2014)Identifikasi Miskonsepsi
Mempengaruhi Literasi Sains Siswa Siswa Pada Konsep Archaebacteria dan
Indonesia Berusia 15 Tahun. Jurnal Eubacteria Menggunakan Two-Tier Multiple
Pendidikan Dasar, 10(1), hlm. 28-41. Choice. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

205

Anda mungkin juga menyukai