Anda di halaman 1dari 33

Siklus

Akuntansi Produksi
Mata Kuliah Sistem dan Pengendalian
Semester 3
Kelas 2B D3 Akuntansi
Kode Dosen A-HY

Dwi Mutmainna (36117007)


Nurfadillah Suhardi (36117023)
Irfandi (36117025)
Irma (36117029)
Nur Huda Andriaty R (36117035)
i Hasmi Siswanti HS (36117088)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Salawat serta Salam tak lupa kita haturkan kepada
Baginda Rasulullah saw. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang
terang menderang seperti sekarang ini. Kemudian ucapan terima kasih untuk segala bantuan
dari teman-teman yang telah menyumbangkan Ilmu ataupun idenya dalam penyusunan
makalah ini.

Harapan saya semoga Makalah ini dapat membantu atau menambah wawasan tentang
“Siklus Akuntansi Produksi” untuk para pembaca.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman saya, saya yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 09 November 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Pengendalian Intern ............................................................................................ 2

1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern ................................................................... 2

2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern ........................................................................ 2

3. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern .............................................................. 2

B. Struktur Pengendalian Intern .......................................................................................... 3

C. Siklus Akuntansi Produksi .............................................................................................. 4

1. Proses Bisnis ............................................................................................................. 4

2. Dokumen yang Terbentuk dalam Siklus Produksi .................................................. 6

3. Fungsi yang Terkait dalam Siklus Produksi ............................................................ 6

4. Prosedur dalam Siklus Produksi .............................................................................. 7

5. Aspek Pengendalian Siklus Produksi ...................................................................... 8

6. Dokumen yang Harus Terekam dalam Siklus Produksi .......................................... 8

7. Penandatangan Dokumen dalam Siklus Produksi ................................................... 12

8. Catatan Manual SiklusProduksi ............................................................................... 12

9. Tabel Database ......................................................................................................... 13

10. Laporan Manajerial yang dihasilkan dan Laporan Keuangan yang dipengaruhi .... 15

11. Data yang dibutuhkan dalam Laporan Keuangan .................................................... 16


iii
12. Pembuat dan Penanggung Jawab atas Laporan Keuangan ..................................... 16

13. Kegiatan Siklus Produksi ......................................................................................... 17

14. Flowchart Manual Siklus Produksi .......................................................................... 18

15. Daftar Rekening Akuntansi dan Buku Besar Siklus Produksi ................................. 26

16. Laporan Keuangan .................................................................................................. 26

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................. 28

B. Saran ............................................................................................................................ 28

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 29

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami
perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu,
perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif
dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan
kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan.
Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepet waktu sehingga
keputusan yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan system informasi yang
diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan system
informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Oleh karena bentuk
operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga
beragam bentuknya.
Maka dari itu, pihak manajemen memerlukan informasi yang tepat untuk
membantunya mengambil keputusan yang benar dan berguna untuk masa depan
perusahaan. Salah satu sistem akuntansi yang dipelukan manajemen ialah sistem
akuntansi produksi. Dimulai dari proses pemesanan sampai pada produk tersebut sampai
ke pelanggan, manajemen memerlukan pengawasan agar proses produksi tersebut
berjalan dengan semestinya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem pengendalian internal dan struktur pengendalian internal?
2. Bagaimana proses, dokumen, fungsi, prosedur, aspek, isi dokumen,
penandatanganan, catatan, database, laporan manajerial, data, pembuat, flowchart,
daftar rekening, dan laporan keuangan dalam siklus produksi?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis ialah agar pembaca dapat memahami lebih
dalam mengenai siklus produksi dan proses dalam siklus produksi sendiri.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Pengendalian Intern
1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Sistem Pengendalian Intern adalah suatu sistem usaha atau sistem sosial yang
dilakukan perusahaan yang terdiri dari struktur organisasi, metode dan ukuran-
ukuran untuk menjaga dan mengarahkan jalan perusahaan agar bergerak sesuai
dengan tujuan dan program perusahaan dan mendorong efisiensi serta dipatuhinya
kebijakan manajemen.

2. Tujuan Sistem Pengendalian Intern


Menurut Mulyadi (2008:163-164), tujuan sistem pengendalian intern tersebut
dibagi menjadi dua macam yaitu:
1. Pengendalian Intern Akuntansi merupakan bagian dari sistem pengendalian
intern yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi.
2. Pengendalian Intern Administratif merupakan bagian dari sistem pengendalian
intern yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan
manajemen.

3. Unsur Pokok Sistem Pengendalian Intern


1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara
tegas. Struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan belum tentu baik
bagi perusahaan lain. Struktur dasar dalam menyusun struktur organisasi suatu
perusahaan adalah melakukan pertimbangan bahwa organisasi tersebut harus
fleksibel yang memungkinkan adanya penyesuaian tanpa harus melakukan
perubahan secara total.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya perusahaan.

2
3. Praktek yang sehat dalam melakukan tugas dan fungsi tiap bagian
organisasi. Praktek sehat yang dimaksud adalah setiap pegawai dalam
perusahaan melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah
diharapkan.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab. Tingkat kecakapan
karyawan mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengendalian intern.
Karyawan yang cukup cakap untuk suatu pekerjaan bukan berarti karyawan yang
tingkat pendidikannya tinggi sehingga gaji yang diperoleh juga besar, tetapi
mungkin dengan pendidikan yang menengah saja. Hal seperti ini perlu menjadi
pertimbangan agar dapat diperoleh pegawai yang cukup cakap dan juga
ekonomis.”

B. Struktur Pengendalian Intern

Struktur Pengendalian
Internal

Lingkungan Penilaian Aktivitas Informasi &


Pengawasan
Pengendalian Risiko Pengendalian Komunikasi

Aktivitas terkait Lap Aktivitas terkait Proses


Keuangan Informasi

Pengendalian Pengendalian
Aplikasi Umum

Tabel 1-1
Lima Komponen Model Pengendalian Internal COSO yang Saling Berhubungan
Komponen Deksripsi
Lingkunganpengendalian Inti dari bisnis apa pun adalah orang orangnya, ciri
perorangan, termasuk integritas, nilai-nilai etika, dan
kompetensi - serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka
adalah “mesin” yang mengemudikan organisasi dan dasar

3
tempat segala hal terletak.
Aktivitas pengendalian Kebijakan dan prosedur pengendalian harus dibuat dan
dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan
yang diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi
risiko pencapaian tujuan organisasi secara efektif
dijalankan.
Penilaian risiko Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko
yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan
yang terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran,
keuangan, dan kegiatan lainnya agar organisasi beroperasi
secara harmonis. Organisasi juga harus membuat
mekanisme untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
mengelola risiko yang terkait.
Informasi dan Di sekitar aktivitas pengendalian terdapat sistem informasi
Komunikasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang
dalam organisasi untuk mendapat dan bertukar informasi
yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan
mengendalikan operasinya.
Pengawasan Seluruh proses harus diawasi, dan perubahan dilakukan
sesuai dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat
beraksi secara dinamis dan berubah sesuai tuntutan
keadaan.

C. Siklus Akuntansi Produksi


1. Proses Bisnis
Pengendalian produksi, pengendalian persediaan, akuntansi biaya, dan
akuntansi kekayaan merupakan fungsi yang ada dalam proses bisnis produksi pada
perusahaan pemanufakturan. Pada peusahaan nonpemanufakturan, aktivitas produksi
merupakan fungsi yang terpisah. Akan tetapi pada banyak organisasi, fungsi ini
menangani persediaan dan mengolah beberapa tipe aktivitas produksi, seperti
menjual barang atau jasa. Oleh karena itu, prinsip pengendalian produksi relevan

4
untuk banyak organisasi. Di dalam pengendalian Siklus Transaksi pada Proses Bisnis
Produksi ada 4 elemen yaitu :
1. Pengendalian Produksi
2. Pengendalian Persediaan
3. Produksi Just-in-Time (JIT)
4. Aplikasi Akuntansi Kekayaan

Permintaan Pelanggan

Siklus
Overhead
Siklus Perkiraan Penjualan
Produksi Siklus
Pendapatan Barang Jadi Bahan Baku Pengeluaran

Kebutuhan Tenaga Kerja


HPP
Biaya Tenaga Kerja

Sistem Buku Besar Siklus Manajemen


dan Pelaporan Sumber Daya
Manusia
Laporan
Pihak Manajemen

Informasi mengenai kebutuhan bahan baku dikirim ke sistern informasi siklus


pengeluaran dalam bentuk formulir permintaan pembelian. Sebagai gantinya, sistem
siklus pengeluaran memberikan iriformasi mengenai perolehan bahan baku dan juga
mengenai pengeluaran lain yang dimasukkan ke dalam overhead pabrik. Informasi
mengenai tenaga kerja yang dibutuhkan akan dikirim ke siklus sumber daya
manusia yang selanjutnya akan memberikan data mengenai biaya dan ketersediaan
tenaga kerja Terakhir, informasi mengenai harga pokok penjualan akan dikirim ke
sistem informasi buku besar dan pelaporan.

5
2. Dokumen yang TerbentukdalamSiklusProduksi
Dokumen yang terbentuk dari aktivitas produksi adalah :
1. Daftar kebutuhan bahan (bill of material), yang berisi rincian bahan baku baik
spesifikasi, kode, nama, dan kuantitas setiap jenis bahan baku yang akan
digunakan dalam produksi.
2. Daftar kegiatan (operating list/routing sheet) yang merupakan tenaga kerja dan
persyaratan mesin yang akan digunakan untuk membuat produk. Dokumen ini
juga menguraikan secara rinci tahap-tahap yang diperlukan untuk membuat
produk.

3. Fungsi yang TerkaitdalamSiklusProduksi


1. Fungsi penjualan
Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan penjualan dari pembeli, fungsi
penjualan bertanggung jawab atas penerimaan order dari langganan dan
meneruskan order tersebut ke fungsi produksi
2. Fungsi produksi
Fungsi ini bertanggung jawab atas pembuatan perintah produksi bagi fungsi-
fungsi yang ada di bawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan proses
produksi guna memenuhi permintaan produksi dari fungsi penjualan.
3. Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi
Fungsi ini merupakan fungsi staff yang membantu fungsi produksi dalam
merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi perencaan produksi diwujudkan
dalam perhitungan rencana kebutuhan bahan dan peralatan yang akan digunakan
untuk memproduksi pesanan yang di terima dari fungsi penjualan
4. Fungsi gudang
Dalam sistem pengawasan produksi dan akuntansi biaya ini, fungsi gudang
bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan penolong, dan
barang yang lain yang digunakan.
5. Fungsi akuntansi biaya
Dalam sistem pengawasan produksi dan sistem akuntansi biaya ini, fungsi
akuntansi biaya bertanggung jawab untuk mencatat konsumsi berbagai sumber
daya yang digunakan untuk memproduksi pesanan. Seperti bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik untuk pesanan tertentu
6
dilakukan oleh fungsi ini dalam kartu harga pokok produk. Biaya overhead pabrik
yang sesungguhnya terjadi dicatat oleh fungsi ini dalam kartu biaya.

4. Prosedur dalam Siklus Produksi


Jaringan prosedur yang membentuk sistem produksi dan akuntansi biaya
dalam perusahaan manufaktur(Mulyadi,2001):
1. Prosedur order produksi
Dalam prosedur ini dilakukan koordinasi pengolahan bahan baku menjadiproduk
jadi dengan dikeluarkannya Dokumen Surat Order Produksi oleh fungsiproduksi
berdasarkan order dari pelanggan yang diterima fungsi penjualan.
2. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang
Prosedur ini digunakan oleh fungsi produksi untuk meminta bahan bakudari
fungsi gudang. Namun jika perusahaan tidak memiliki fungsi gudang
bagipersediaan maka dilakukan prosedur permintaan pembelian bahan baku.
3. Prosedur pencatatan jam kerja dan pencatatan biaya tenaga kerja langsung
Daftar kegiatan produksi yang dikeluarkanolehDepartemenProduksi berisi
kegiatan yang diperlukanuntuk memproduksi sejumlah produk seperti yang
tercantum dalam surat orderproduksi, yang meliputi urutan proses pengolahan
mesin yang digunakan, dantaksiran waktu kerja karyawan dan mesin.
Pelaksanaan kegiatan seperti yangtercantum dalam daftar kegiatan produksi
tersebut memerlukan prosedurpencatatan jam tenaga kerja langsung yang
dikonsumsi dalam pengolahan orderproduksi yang bersangkutan. Selain itu
prosedur ini juga digunakan untukmencatat biaya tenaga kerja langsung yang
dikonsumsi untuk mengerjakan orderproduksi tertentu atau yang dikeluarkan
dalam periode waktu tertentu.
4. Prosedur produk selesai dan pembebanan biaya overhead pabrik
Order produksi yang telah selesai dikerjakan perlu diserahkan dari fungsiproduksi
ke fungsi gudang. Prosedur produk selesai merupakan prosedur penyerahan
produk selesai dari fungsi produksi ke fungsi gudang. Selain ituprosedur ini juga
digunakan untuk mencatat biaya overhead pabrik yangdibebankan kepada
pesanan tertentu berdasarkan tarif yang ditentukan di mukadan total harga pokok
produk selesai yang ditransfer dari fungsi produksi kefungsi gudang.

7
5. Aspek Pengendalian Siklus Produksi
Fungsikeduadari SIA dirancangdenganbaikyaituuntukmemberikanpengendalian
yang cukup untukmemastikanbahwatujuan-tujuantersebutterpenuhi:
1. Semuaproduksidanperolehanaktivatetapdiotorisasidenganbaik.
2. Persediaanbarangdalam proses danaktivatetapdijagakeamanannya.
3. Semua transaksi siklus produksi yang valid dan usahakan dicatat.

6. Dokumen yang Harus Terekam dalam Siklus Produksi


Dokumen yang digunakan dalam systempengawasanproduksiadalah:
1. Surat order produksi, dokumen ini merupakan surat perintah yangdikeluarkan
oleh departemen produksi yang ditujukan kepada bagian-bagianyang terkait
dengan proses pengolahan produk untuk memproduksi sejumlahproduk dengan
spesifikasi, cara produksi, fasilitas produksi, dan jangka waktuseperti yang
tercantum dalam surat order produksi tersebut.

SURAT ORDER PRODUKSI

Jumlah unit yang Nomor surat order Tanggal surat order


diperlukan produks produksi
Nama produk Nomor kode produk Tanggal produk
diperlukan
Instruksi khusus: Tanggal produk selesai

Jumlah produk selesai

Bagian perencanaan Kepala departemen Bagian produksi


dan pengawasan produksi
produksi

2. Daftar kebutuhan bahan, dokumen ini merupakan daftar jenis dan kuantitasbahan
baku yang diperlukan untuk memproduksi produk seperti yangtercantum dalam
surat order produksi.

8
DAFTAR KEBUTUHAN BAHAN BAKU

No. Surat order produksi


Tanggal surat order produksi
Nama produk
Nomor order produk
No. Kode Jumlah yang
Nomor suku cadang Satuan Keterangan
Barang diperlukan

Bagian perencanaan &


Kepala Departemen Produksi
Pengawasan produksi

3. Daftar kegiatan produksi, dokumen ini merupakan daftar urutan jeniskegiatan dan
fasilitas mesin yang diperlukan untuk memproduksi produkseperti yang
tercantum dalam surat order produksi.

DAFTAR KEGIATAN PRODUKSI

Nomor Surat Order


Produksi No. Kode Produk
Tgl Surat Order
Nama Produk Produk

No Kegiatan Penjelasan tentang


No Mesin Jam / 100 unit
Produksi Kegiatan Produksi

Bagian perencanaan dan pengawasan


Kepala departemen produksi
produksi

9
4. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang, dokumen ini digunakanoleh
fungsi produksi untuk meminta bahan baku dan bahan penolong
untukmemproduksi produk yang tercantum dalam surat order produksi, dokumen
ini juga berfungsi sebagai bukti pengeluaran barang dari gudang.

BUKTI PERMINTAAN DAN PENGELUARAN BARANG

Depart Bagian Surat Order Produksi Tangal Nomor BBPBG


Jumlah Jumlah Diisi oleh Departemen
No. Kode Nama Akuntansi
Satuan yang yang
Urut Barang Barang
Diminta Diserahkan Harga Satuan Total Harga

Kepala Bagian Gudang Kepala Departemen Kepala Bagian

5. Bukti pengembalian barang gudang, dokumen ini digunakan


untukmengembalikan bahan baku dan bahan penolong ke fungsi gudang,
inidikarenakan adanya sisa bahan baku dan bahan penolong yang tidak
dipakaidalam proses produksi.

BUKTI PENGEMBALIAN BARANG GUDANG

Depart Bagian Surat Order Produksi Tangal Nomor BBPBG


Jumlah Jumlah Diisi oleh Departemen
No. Kode Nama Akuntansi
Satuan yang yang
Urut Barang Barang
Diminta Diserahkan Harga Satuan Total Harga

Kepala Bagian Gudang Kepala Departemen Kepala Bagian

10
6. Kartu jam kerja, dokumen ini mencatat jam kerja tenaga kerja langsung
yangdikonsumsi untuk memproduksi produk yang tercantum dalam surat
orderproduksi.

KARTU JAM KERJA

Box Potong Box Potong Nama Jam Kerja Waktu


No Kartu
Tanggal
Jam Kerja
Nama
Order
Barang

Mandor Kepala Total


Bagian Jam
Kerja

7. Laporan produk selesai, dokumen ini berfungsi untuk memberitahukan selesainya


produksi pesanan tersebut kepada fungsi perencanaan dan pengawasan produksi,
fungsi gudang, fungsi penjualan dan fungsi akuntansi persediaan dan fungsi
akuntansi biaya.

Nomor laporan
LAPORAN PRODUK SELESAI Tanggal
produk selesai
No surat order Kode Nama Kuantitas yang Kuantitas
Satuan
produksi produk produk dipesan yang diproduk

Kepala bagian gudang Kepala Kepala bagian produksi


Departemen

11
7. Penandatangan Dokumen dalam Siklus Produksi
Dalam siklus produksi, yang bertanda tangan/paraf dalam setiap dokumen yaitu:
1. Surat order produksi yang bertandatangan yaitu beberapa orang yang
bersangkutan terhadap suratorder produksi.
2. Daftar kebutuhan bahan yang bertandatangan yaitu pihak-pihak yang
megetahui dan menyetujui terbitnya dokumen tersebut.
3. Daftar kegiatan produksi yang bertandatangan yaitu pihak-pihak yang
megetahui dan menyetujui terbitnya dokumen tersebut.
4. Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudangyang bertandatangan yaitu
pihak-pihak yang megetahui dan menyetujui terbitnya dokumen tersebut.
5. Bukti pengembalian barang gudang yang bertandatangan yaitu pihak-pihak
yang megetahui dan menyetujui terbitnya dokumen tersebut.
6. Kartu jam kerja yang bertandatangan yaitu beberapa orang yang bersangkutan
terhadap surat order produksi.
7. Laporan produk selesaiyang bertandatangan yaitu pihak-pihak yang megetahui
dan menyetujui terbitnya dokumen tersebut.

8. Catatan Manual SiklusProduksi


Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus produksi adalah(Mulyadi, 2001):
1. Jurnal pemakaian bahan baku
Jurnal ini merupakan jurnal khusus yang digunakan untuk mencatat hargapokok
bahan baku yang digunakan dalam produksi.
2. Jurnal umum
Jurnal ini mencatat tentang transaksi pembayaran gaji dan upah, depresiasi aktiva
tetap, amortisasi aktiva tidak berwujud, dan terpakainya persekot biaya.
3. Register bukti kas keluar
Register bukti kas keluar mencatat biaya overhead pabrik, biaya administrasi dan
umum serta biaya pemasaran yang berupa pengeluaran kas.
4. Kartu harga pokok produk
Catatan ini merupakan buku pembantu yang merinci biaya produksi (biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) yang dikeluarkan
untuk pesanan tertentu. Kartu harga pokok produk merupakan rincian rekening
control barang dalam proses buku besar.

12
5. Kartu biaya
Catatan ini merupakan buku pembantu yang merinci biaya overhead pabrik, biaya
administrasi dan umum, dan biaya pemasaran.

9. Tabel Database
Dalam siklus produksi kita mengenal beberapa dokumen. Data dari dokumen
harus disesuaikan dengan catatan yang telah disiapkan. Adapun dalam catatan
tersebut memuat beberapa tabel yang perlu di isi dan menjadi dasar pencatatan
dokumen. Tabel yang diperlukan dalam pengisian dokumen yaitu:

a) Tabel Persediaan Bahan Baku


Nama Jenis
No. Surat Produksi Varchar
Tgl Surat Date
Nama Produk Varchar
No. Order Produk Varchar
No. Kode Barang Varchar
No. Suku Cadang Varchar
Satuan INT
Jumlah yang diperlukan INT
Keterangan Text
Kepala Depart. Produksi Varchar
Bag. Perencanaan &
Varchar
Pengawasan Produksi

b) Tabel Daftar Kegiatan Produksi


Nama Jenis
No. Surat Order Produksi Varchar
Nama Produk Varchar
No. Kode Produk Varchar
Tgl Surat Order Produk Date
No. Kegiatan Produksi Varchar

13
No. Mesin Varchar
Jam Date
Keterangan Text

c) Tabel Permintaan dan Pengeluaran Barang Gudang


Nama Jenis
No. Urut Departemen Varchar
Kode Barang Varchar
Nama Barang Varchar
Satuan INT
Jumlah yang Diminta INT
Jumlah yang Diserahkan INT
Harga Satuan INT
Total Harga INT
Kepala Bag. Gudang Varchar
Kepala Departemen Varchar
Kepala Bagian Varchar

d) Tabel Pengembalian Barang Gudang


Nama Jenis
No. Urut Departemen Varchar
Kode Barang Varchar
Nama Barang Varchar
Satuan INT
Jumlah yang Diminta INT
Jumlah yang Diserahkan INT
Harga Satuan INT
Total Harga INT
Kepala Bag. Gudang Varchar
Kepala Departemen Varchar
Kepala Bagian Varchar

14
e) Tabel Laporan Produk Selesai
Nama Jenis
No. Surat Order Produksi Varchar
Kode Produk Varchar
Nama Produk Varchar
Satuan INT
Kuantitas yg Dipesan INT
Kuantitas yg Diproduksi INT

10. Laporan Manajerial yang dihasilkan dan Laporan Keuangan yang dipengaruhi
Laporan Manajerial adalah sejenis laporan yang berkaitan dengan urusan
tertentu dalam lingkungan suatu organisasi. Formal yang dibuat untuk keperluan
pimpinan organisasi untuk membuat keputusan dan selanjutnya melakukan tindakan.
Adapun Laporan Manajerial yang dihasilkan dalam Siklus Produksi yaitu :
1. Laporan Rutin
Laporan rutin adalah laporan yang dibuat secara periodik menurut periode waktu
tertentu, misalnya mingguan, bulanan, tahunan.
2. Laporan Insedental
Laporan insedental adalah laporan yang dibuat dan disampaikan dengan waktu
yang tidak terjadwal tetapi berdasarkan suatu peristiwa tertentu yang di anggap
penting oleh organisasi.
3. Laporan Tertulis
Laporan tertulis adalah laporan yang bisa berbentuk formal dan informal. Laporan
tertulis formal mempunyai bentuk yang standar mulai dari permasalahan, tujuan,
sampai dengan biaya.
4. Laporan Fisual
Laporan fisual adalah laporan yang disajikan dalam bentuk gambar, bisa berupa
lukisan, foto, fim, atau slide.
5. Laporan Formal
Laporan formal adalah laporan yang dibuat sesuai dengan aturan – aturan dan
dokumen – dokumen yang jelas.
6. Laporan Pertanggung Jawaban
15
Laporan pertanggung jawaban adalah laporan yang menyampaikan informasi
kepada atasan mengenai pelaksanaan suatu program kerja tertentu.
7. Laporan Perkembangan
Laporan perkembangan adalah laporan yang dibuat untuk menginformasikan
perkembangan atau kemajuan suatu pelaksanaan kegiatan / program atau
perkembangan organisasi secara keseluruhan.

Laporan Keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada


suatu periode akuntansi yang dpat diguakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut. Adapun Laporan Keuangan yang dipengaruhi dalam siklus
produksi yaitu :
1. Laporan Perubahan Modal
2. Laporan Neraca
3. Laporan Arus Kas

11. Data yang dibutuhkan dalam Laporan Keuangan


Data adalah catatan atas kumpulan fakta. Data kemudian diolah sehingga dapat
di utarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat dimengerti oleh orang lain yang
tidak langsung mengalaminya sendiri. Data yang dibutuhkan dalam Laporan
Keuangan dalam siklus produksi yaitu :
1. Data surat order produksi
2. Data daftar kebutuhan bahan
3. Data daftar kegiatan produksi
4. Data bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang
5. Data bukti pengembalian barang gudang
6. Data kartu jam kerja
7. Data laporan produk selesai

12. Pembuat dan Penanggung Jawab atas Laporan Keuangan


Dalam siklus produksi, pembuat dan penanggung jawab atas laporan keuangan
adalah seorang bendahara yang di tugaskan untuk mencatat seluruh pengeluaran atau
biaya – biaya yang di keluarkan selama proses produksi.

16
13. Kegiatan Siklus Produksi
Peranan akuntan perusahaan dalam kegiatan siklus produksi umumnya berada
pada siklus akuntansi biaya, namun peranan lain tetap dituntut kepada mereka untuk
saling berkoordinasi dengan siklus lain :

Permintaan Pelanggan

Siklus
Overhead
Siklus Perkiraan Penjualan
Produksi Siklus
Pendapatan Barang Jadi Bahan Baku Pengeluaran

Kebutuhan Tenaga Kerja


HPP
Biaya Tenaga Kerja

Sistem Buku Besar Siklus Manajemen


dan Pelaporan Sumber Daya
Manusia
Laporan
Pihak Manajemen

Arus informasi yang yang masuk ke siklus produksi dari siklus lain, yaitu:
 Siklus pendapatan menyediakan informasi mengenai order customer dan
perkiraan penjualanuntuk digunakan dalam perencanaan produksi dan persediaan.
 Siklus pengeluaran menyediakan informasi untuk memperoleh bahan mentah dan
mengontrol pengeluaran lain yang termasuk overhead pabrik.
 Siklus penggajian menyediakan informasi tentang biaya karyawan dan
ketersediaannya.

Arus informasi yang datang dari siklus pengeluaran adalah :


 Siklus pengeluaran menerima informasi tentang kebutuhan akan bahan mentah.
 Siklus pendapatan menerima informasi dari siklus produksi tentang barang jadi
yang tersedia untuk dijual.
 Siklus penggajian menerima informasi tentang tersedianya tenaga kerja.

17
 Buku besar dan sistem pelaporan menerima informasi tentang harga pokok
produksi.

14. Flowchart Manual Siklus Produksi


Dalam Pembahasan ini Siklus Produksi dan Persediaan terdiri atas :
1. Prosedur pencatatan barang/produk jadi
2. Prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual
3. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan
4. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang

Berikut merupakan prosedur pencatatan barang/produk jadi:

1. Bagian produksi membuat Bukti Pengiriman Barang Jadi rangkap 3. Lembar 1


dikirimkan bersama barang ke Bagian Gudang. Lembar 2 dikirimkan ke Bagian
Akuntansi. Lembar 3 disimpan sebagai arsip.
2. Bagian Akuntansi menerima Bukti Pengiriman BJ lembar 2 dari Bagian
Produksi, kemudian di arsip untuk dijadikan bukti bahwa Bagian Produksi telah
menyelesaikan produk jadi dan sudah melakukan pengiriman ke Bagian
Akuntansi
3. Bagian gudang menerima barang jadi dan Bukti Pengiriman Barang Jadi lembar
1 dari Bagian Produksi. Berdasarkan Bukti Pengiriman BJ tersebut, Bagian
Gudang mengisi Kartu Gudang yang menyatakan bahwa bagian gudang
menerima barang jadi sejumlah unit barang jadi yang telah ditransfer oleh
bagian produksi.
4. Setelah mengisi kartu gudang, Bagian Gudang meminta tanda tangan (untuk
mengetahui produk jadi yang masuk ke Bagian Gudang) ke Bagian Akuntansi.
5. Bagian Akuntansi menerima Kartu Gudang untuk ditanda tangani sebagai bukti
penerimaan barang jadi. Setelah itu mengirimkan Kartu gudang yang telah
ditanda tangani ke Bagian Gudang.
6. Berdasarkan kartu gudang yang telah ditanda tangani, Bagian Gudang membuat
Surat Penerimaan Barang Jadi (SPBJ) rangkap 3. Lembar pertama dikirimkan
ke Bagian Akuntansi, lembar 2 dikirimkan ke Bagian Produksi dan lembar 3
disimpan sebagai arsip.

18
7. Bagian Akuntansi menerima SPBJ lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan
SPBJ lembar 1 tersebut, Bagian Akuntansi mengisi Kartu persediaan yang
digunakan untuk mengetahui persediaan barang jadi yang telah masuk.
8. Setelah mengisi Kartu Persediaan, Bagian Akuntansi mencatat di Jurnal tentang
persediaan barang jadi yang masuk. Setelah itu, memposting ke buku besar, dan
dibuatkan neraca saldo dan neraca lajur, jurnal penyesuaian dan Laporan
Keuangan. Berdasarkan Laporan Keuangan tersebut, Bagian Akuntansi
membuat Laporan Penerimaan Barang Jadi (LPBJ) yang dikirimkan ke
Manajer.
9. Bagian Produksi menerima SPBJ lembar 2 dari Bagian Gudang. Berdasarkan
SPBJ lembar 2, Bagian Produksi membuat Laporan Penyelesaian Barang Jadi
yang dikirimkan ke Manajer.

Berikut merupakan Flowchart dari pencatatan barang/produk jadi:

19
Berikut merupakan prosedur pencatatan harga pokok produk jadi yang dijual:

1. Bagian produksi membuat surat permintaan bahan baku rangkap 2, lembar 1


diberikan kepada bagian gudang sedangkan lembar ke 2 disimpan sebagai
arsip.
2. Bagian gudang menerima surat permintaan barang baku lalu mempersiapkan
bahan baku yang diminta, membuat surat pengiriman barang rangkap 2. Lembar
1 disimpan sebagai arsip sedangkan lembar ke 2 dikirim ke bagian produksi
beserta bahan baku.
3. Bagian produksi menerima surat pengiriman dan barang, lalu melakukan
produksi. Setelah itu membuat laporan DM,DL,FOH rangkap 2. Lembar 1
disimpan sebagai arsip, lembar ke 2 dikirim ke bagian akuntansi.
4. Bagian akuntansi menerima laporan DM,DL,FOH. Berdasarkan laoran tersebut
bagian akuntansi menghitung DMC,DLC,FOH. Lalu membuat laporan harga
pokok produksi rangkap 2. Lembar 1 disimpan sebagai arsip. Lembar ke 2
dikirim ke manajer.
20
5. Bagian manajer menerima laporan harga pokok produksi,. Berdasarkan laporan
harga pokok produksi bagian manajer menentukan margin laba lalu membuat
laporan harga penjualan barang.

Berikut merupakan Flowchart dari pencatatan harga pokok produk jadi yang
dijual :

21
Berikut merupakan prosedur dari pencatatan harga pokok persediaan yang
dibeli:

1. Bagian Gudang yang biasanya membutuhkan barang, membuat SPP (Surat


Permintaan Pembelian) rangkap 2. Lembar 1 dikirim ke Bagian Pembelian, dan
lembar 2 disimpan oleh Bagian Gudang sebagai arsip.
2. Bagian Pembelian menerima SPP lembar 1 dari Bagian Gudang. Berdasarkan
SPP lembar 1, maka Bagian Pembelian membuat SPPH.
3. SPPH tersebut dikirimkan ke Bagian Supplier. Dan Supplier membuat SPH. SPH
tersebut dikirimkan ke Bagian Pembelian. Berdasarkan SPH tersebut, Bagian
Pembelian membuat SDP (Surat Daftar Pembelian) dikirim ke Manager untuk
mendapat persetujuan.
4. Jika Manager menyetujui SDP tersebut, maka SDP yang telah disetujui
dikirimkan kembali ke Bagian Pembelian. Jika tidak, maka kembali ketransaksi
awal.
5. Berdasarkan SDP yang sudah disetujui, Bagian Pembelian membuat SOP (Surat
Order Pembelian) rangkap 4. Lembar ke-1 dikirim kepada Supplier. Lembar ke-2
dikirim ke Bagian Keuangan. Lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang dan lembar
ke-4 disimpan sebagai arsip.
6. Supplier menerima SOP lembar ke-1 dari Bagian Pembelian. Kemudian Supplier
membuat faktur rangkap 2. Lembar ke-1 dikirim beserta barang pesanan ke
Bagian Pembelian. Lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
7. Bagian Pembelian menerima faktur beserta barang pesanan dari Supplier.
Kemudian, faktur dan barang dikirim ke Bagian Gudang.
8. Bagian Gudang menerima barang dan mencatat barang masuk berdasarkan SOP
lembar ke-3 dan membuat LPB (Laporan Penerimaan Barang) rangkap 3. Lembar
ke-1 dikirimkan ke Bagian Pembelian. Lembar ke-2 dan faktur dikirim ke Bagian
Keuangan. Dan lembar ke-3 disimpan sebagai arsip.
9. Bagian Keuangan menerima SOP lembar ke-2, Faktur serta LPB lembar ke-2 dari
Bagian Gudang.
10. Berdasarkan SOP lembar ke-2, Faktur dari Bagian Pembelian serta LPB lembar
ke-2, Bagian Keuangan membuat Laporan Pembelian LP rangkap 2.
LembarpertamadiserahkankeManagerdanlembarkeduadisimpansebagaiarsip.

22
11. Berdasarkan laporan pembelian kredit bagian keuangan membuat laporan harga
pokok persediaan rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke manager, lembar ke 2
disimpan sebagai arsip.

Berikut merupakan Flowchart dari pencatatan harga pokok persediaan:

23
Berikut merupakan Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang:

1. Bagian Produksi membuat surat permintaan bahan baku sesuai kebutuhan


rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke Bagian Gudang dan lembar kedua
disimpan sebagai arsip.
2. Bagian Gudang menerima surat permintaan bahan baku dari bagian produksi.
3. Berdasarkan Surat Permintaan Bahan Baku, Bagian Gudang membuat Surat
Pengiriman Bahan Baku rangkap 2. Lembar 1 dikirim ke Bagian Produksi beserta
bahan baku yang diminta dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
4. Berdasarkan Surat Pengiriman Bahan Baku, Bagian Gudang membuat bukti
permintaan dan pengeluaran bahan baku gudang rangkap 2. Lembar pertama
dikirim ke Bagian Akuntansi dan lembar kedua disimpan sebagai arsip.
5. Berdasarkan bukti permintaan dan pengeluaran bahan baku, Bagian Gudang
membuat laporan persediaan bahan baku rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke
Bagian Akuntansi, lembar kedua disimpan sebagai arsip.
6. Bagian Produksi menerima Surat Pengiriman Bahan Baku beserta bahan baku
dari Bagian Gudang.
7. Bagian Produksi memproduksi bahan baku menjadi barang jadi, kemudian
mengirim barang jadi ke Bagian Gudang.
24
8. Berdasarkan barang jadi, Bagian Gudang membuat laporan barang jadi rangkap 2.
Lembar 1 dikirim ke Bagian Akuntansi dan lembar kedua disimpan sebagai
arsip.
9. Berdasarkan laporan persediaan bahan baku, bukti permintaan dan pengeluaran
bahan baku gudang dan laporan barang jadi, Bagian Akuntansi membuat laporan
permintaan dan pengeluaran barang gudang rangkap 2. Lembar pertama dikirim
ke Manajer dan lembar 2 disimpan sebagai arsip.

Berikut merupakan Flowchart permintaan dan pengeluaran barang gudang:

25
15. Daftar Rekening Akuntansi dan Buku Besar Siklus Produksi
Akun akun yang berhubungan dengan pencatatan biaya produksi antara lain :
1. Persediaan bahan baku. Akun untuk mencatat transaksi pembelian bahan baku.
2. Gaji dan upah. Akun untukmencatat gaji dan upah yang terjadi dalam
suatuperiode, baik gaji dan upah bagian produksi maupun bagian penjualan dan
administrasi umum.
3. Biaya overhead pabrik (OP). Akun untuk menampung biaya biaya produksiselain
biaya bahan baku dan baiya tenaga kerja langsung.
4. Barang dalam proses (BDP). Akun untuk menampung biaya produksi yangterjadi
dalam suatu perode, dapat dipecah menjadi akun BDP-Biaya Bahan Baku, BDP-
Biaya Tenaga Kerja, BDP-Biaya Overhead Pabrik.
5. Persediaan produk jadi. Akun untuk mencatat harga pokok produk yang
selesaidiproses.
6. Persediaan barang dalam proses. Akun untuk mencatat harga pokok barang
yangbelum selesai diproses pada akhir periode.
7. Harga pokok penjualan. Akun untuk mencatat harga pokok produk barang yang
dijual.

Berikut contoh format Buku Besar Siklus Produksi :

Nama Akun : xxx No. Akun : yyy


Saldo
Tgl Keterangan Debit Kredit
Debit Kredit
1
2
3

16. Laporan Keuangan


Laporan keuangan seperi Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Posisi
Keuangan sangat dipengaruhi oleh adanya siklus produksi. Dari Laporan Laba Rugi,
laba ataupun rugi yang kita dapatkan selama periode tersebut dipengaruhi oleh harga
pokok penjualan (HPP) yang terhitung selama produksi pada periode terebut.
Sedangkan di Laporan Perubahan Posisi Keuangan, dapat kita lihat adanya

26
persediaan bahan mulai dari bahan baku, barang dalam proses, dan juga produk jadi.
Laporan Keuangan ini juga merupakan tanggung jawab manajer keuangan sebagai
pemilik tanggung jawab atas pengambilan keputusan operasional perusahaan di
kemudian hari.

PT SEJAHTERA
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx

Pendapatan :
Penjualan Rp. xxx
Retur Penjualan Rp. xxx
Potongan Penjualan Rp. xxx
(Rp. xxx)

Penjualan Bersih Rp. xxx

Harga Pokok Penjualan


Persediaan 1 Jan 20xx Rp. xxx
Pembelian Rp. xxx
Barang Tersedia Untuk dijual Rp. xxx
Persediaan 31 Des 20xx (Rp. xxx)

Harga Pokok Penjualan (Rp. xxx)


Laba Kotor Penjualan Rp. xxx
Biaya Usaha
Biaya Pemasaran Rp. xxx
Biaya Administrasi dan Umum Rp. xxx
Jumlah Biaya Usaha (Rp. xxx)
Laba (Rugi) Usaha Rp. xxx
Pendapatan dan Laba di Luar Usaha Rp. xxx
Biaya dan Rugi di Luar Usaha (Rp. xxx)
Rp. xxx
Laba Bersih Sebelum Pajak Rp. xxx
Pajak (Rp. xxx)
Laba Bersih Setelah Pajak Rp. xxx

27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah mengetahui lebih dalam mengenai Siklus Produksi, maka ada beebrapa
hal yang dapat kita simpulkan. Siklu Produksi atau biasa kita kenal dengan Sistem
Akuntansi Biaya terdiri dari berbagai prosedur : prosedur order produksi, prosedur
permintaan dan pengeluaran barang gudang, prosedur pengembalian barang gudang,
prosedur pencatatan jam kerja dan biaya tenaga kerja langsung, prosedur produk selesai
dan pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik, dan prosedur pencatatan biaya
overhead pabrik sesungguhnya, beban administrasi dan umum, dan beban pemasaran.
Dokumen paling penting yang digunakan dalam berbagai prosedur yang
membentuk sistem akuntansi biaya suatu perusahaan adalah surat order produksi, daftar
kebutuhan bahan, daftar kegiata produksi, bukti permintaan dan pengeluaran barang
gudang, bukti pengembalian barang gudang, kartu jam kerja, laporan produk selesai,
bukti memorial, dan bukti kas keluar

B. Saran
Penyusunan makalah ini masihlah jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kami
meminta kritik dan saran pembaca agar kedepannya kami dapat memperbaiki makalah
inisebaik-baiknya.

28
DAFTAR PUSTAKA

1. Chapter 5 Sistem Pengendalian dan Sistem Informasi Akuntansi


2. https://www.google.com/amp/s/accuratecloud.id/2017/01/06/siklus-produksi/amp/
3. http://e-journal.uajy.ac.id/6738/3/EA217930.pdf
4. http://sia-rahma09.blogspot.com/2015/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-
x.html?m=1
5. http://thegreatestpage.blogspot.com/2014/12/siklus-produksi.html?m=1

29

Anda mungkin juga menyukai