Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1. Definisi Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil dari “Tahu” dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui
panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba (Notoatmodjo, 2005).
Pengetahuan atau kognitif yang merupakan domain yang sangat penting untuk
terbentuknya tindakan seseorang. Pengetahuan diperlukan sebagai dorongan fisik
dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun dengan dorongan sikap perilaku
setiap orang sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan stimulasi
terhadap tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2005).
a) Pasien yang mahu menjalani pemeriksaan Pap Smear haruslah datang ketika di
pertengahan siklus menstruasi karena ini merupakan waktu terbaik untuk melihat
perubahan pada epithelium serviksnya.
b) Pasien diperingatkan supaya tidak melakukan hubungan seksual dengan
pasangannya selama 24 jam sebelum pemeriksaan ini dilaksanakan.
c) Pasien diminta untuk menahan tidak menggunakan krim vagina, obat supositoria
dan mencuci disekitar vagina dalam kurung waktu satu hingga dua hari. Hal ini
bertujuan untuk mengelakkan dari mikroorganisma yang mungkin berbahaya
kepada terhapus dengan tindakan pencucian kawasan vagina tadi karena ini akan
sangat mempengaruhi hasil dari pemeriksaan Pap Smear.
d) Bagi pasien-pasien yang didiagnosa mendapat infeksi vagina atau terjangkit
infeksi HPV, sebaiknya pemeriksaan ini ditunda sampai masalah tersebut diatasi.
e) Pasien-pasien yang mengalami keadaan seperti abortus yang mengancam, abortus
elektif, ataupun yang melahirkan perlu diingatkan untuk menunggu minimal
sampai 4 hingga 6 minggu sebelum datang melakukan pemeriksaan. Hal ini
disebabkan proses penyembuhan serviks dapat menyebabkan hasil sel skuamosa
pada serviks kembali menjadi abnormal (Morgan dan Hamilton, 2003).
Sel glandular
a) Atypical glandular cells (AGC)
b) Atypical glandular cells, favour neoplastic
c) Endocervical adenocarcinoma in situ
d) Adenocarcinoma
(O’Connell dan Dor, 2009)
Apabila hasil pemeriksaan Pap Smear ini telah dikeluarkan dan dikirim kepada
dokter yang bertanggungjawab terhadap pemeriksaan ini, maka langkah selanjutnya
adalah pemberitahuan hasil pemeriksaan kepada pasien. Pemberitahuan ini bisa
disampaikan kepada pasien melalui panggilan telefon ataupun surat yang dihantar ke
rumah pasien. Hal ini berlaku kepada hasil pemeriksaan Pap Smear yang normal dan
juga yang abnormal. Sekiranya laporan hasil pemeriksaan Pap Smear dijumpai
abnormal, maka menjadi tanggungjawab dokter untuk memberi penjelasan yang
sebaiknya kepada pasien agar mereka paham. Ramai pasien yang akan menjadi
2.3.4. Prognosis
Terdapat beberapa faktor yang bisa mempengaruhi prognosis dari kanker serviks
antaranya adalah:
a) jenis kanker pada serviks
b) stadium kanker serviks
c) usia pasien
d) keadaan fisikal pasien
Pasien yang berada ditahap pre-kanker bisa sembuh total jika dideteksi pasa fase
awal dan jika dirawat dengan benar. Prognosis kanker serviks sebenarnya ditentukan
oleh saat dimulainya penyakit ini. Harapan hidup 5 tahun bagi pasien dengan
2.4.5. Komplikasi
a) Terdapat beberapa tipe kanker serviks yang tidak menunjukkan respon baik pada
pengobatan yang diberikan.
b) Masih terdapat kemungkinan terjadi rekuren (recurrent) selepas pengobatan
c) Kanker serviks tipe rekuren biasanya terjadi pada wanita yang sebelumnya
melakukan pengobatan kanker serviks tetapi mahu mempertahankan uterusnya.
d) Penatalaksanaan kanker serviks seperti melakukan operasi atau radiasi bisa
menimbulkan gangguan fungsi pada abdomen dan kandung kemih serta gangguan
hubungan seksual (NCBI, 2010).
2.4.6. Pencegahan
Bagi wanita semua umur, membatasi jumlah pasangan seks dan penggunaan
kontrasepsi penghalang, seperti kondom sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko
terjadinya kanker serviks. Modifikasi pola makan yang dapat mengurangi risiko
kanker serviks di antaranya dengan mengkonsumsi makanan yang banyak
mengandungi vitamin A dan C dan asam folat. Selain itu, adalah dengan mencegah
bertambahnya atau mengupayakan penghentian penggunaan tembakau dan alkohol.
Pasien juga disarankan untuk melakukan pemeriksaan Pap Smear secara regular
supaya kanker serviks bisa dideteksi lebih dini (Otto, 2003).
Vaksin Gardasil untuk mencegah terjadinya kanker serviks yang disebabkan
infeksi HPV terutama tipe 16 dan 18 juga telah tersedia pada waktu kini. Menurut
penelitian yang dilakukan sebelum ini, vaksin ini ternyata bisa mencegah kanker
serviks pada stadium awal (NCBI, 2010).