1. I. PENDAHULUAN
Dewasa ini orang dan generasi muda pada umumnya melihat sebelah mata terhadap
wirausaha, padahal berwirausaha banyak manfaatnya. Menjadi usahawan bagi sebagian orang
dan ini tidak sedikit jumlahnya, adalah hal yang sangat menakutkan. Banyak yang berfikir
bahwa menjadi pedagang atau wirausahawan sangat beresiko tinggi (kerugian, bangkrut dan
sebagainya), sedangkan menjadi seorang pekerja sangat kecil resiko yang akan dihadapi.
Sesungguhnya menjadi pegawai juga beresiko tinggi, seperti: PHK, Pemotongan gaji,
pensiun, minimnya gaji yang diperoleh, dsb. Artinya dalam hal ini apapun pekerjaan yang
kita pilih semuanya mengandung resiko yang tidak kecil. Menjadi wirausahawan jelas
beresiko tinggi tetapi hal itu seimbang dengan yang akan diperoleh dari hasil berwirausaha
yang mungkin jika berhasil dan sukses akan memperoleh pendapatan dan penghasilan yang
sangat menggiurkan. Untuk itu maka seorang wirausahawan harus mau dan mampu
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.
Peningkatan sumber daya manusia merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan produktifitas. Berkenan dengan hal itu, kami sebagai bagian dari masyarakat
akan mengadakan pelatihan membuat produk chemical laundry dan bush washing untuk
meningkatkan Sumber Daya Manusia agar para pemuda, korban PHK dan Putus Sekolah bisa
berkarya dan tidak lagi menjadi beban keluarga dan masyarakat.
Kegiatan ini merupakan langkah positif yang dapat memotivasi generasi muda dalam upaya
menciptakan peluang usaha dan menumbuhkan jiwa wirausaha.“Kegiatan ini merupakan
bentuk sinergitas antara pemerintah, pihak akademis dan Jogja Enterprenuer dalam upaya
memotivasi generasi muda untuk berwirausaha dan berperan dalam membangun
perekonomian di Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan ini dapat menggerakkan generasi muda
untuk mencontoh para pengusaha muda yang telah terjun dan berhasil dalam membangun
kariernya melalui dunia wirausaha, dan diharapkan mampu mencetak pengusaha-pengusaha
muda yang membuka lapangan pekerjaan sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan membantu usaha pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan dan
pengangguran.
Materi yang diberikan meliputi, Menumbuhkan Jiwa kewirausahaan, Kiat melihat dan
memberdayakan peluang bisnis, Merintis usaha dan model pengembangan, Manajemen
kewirausahaan dan Resiko, Studi Kelayakan Usaha serta Pelatihan pemuatan produk bush
washing seperti : detergen, hand soap, pemerbersih kaca dan lantai, pelembut dan pelicin
pakaian, dll.
Selanjutnya peserta yang telah selesai mengikuti pelatihan dan telah tumbuh kecakapan serta
ketrampilan khususnya sense of Business, maka akan terus ditumbuh kembangkan jiwa
kewirausahaan untuk membuka wawasan guna menciptakan unit bisnis baru.
2. Menciptakan sumber daya manusia yang berkualiatas, kreatif sebagai bekal dalam
berwirausaha.
Bentuk kegiatan berupa pelatihan/kursus bagi generasi muda dan wirausahawan dengan
kapasitas 50 peserta yang dibagi menjadi 5 kelompok. Kegiatan ini bekerjasama dengan JCC
UPN Veteran Yogyakarta. Pelatihan/kursus yang diberikan adalah “chemical laundry dan
Bush Washing”, dimana setiap peserta diajarkan membuat produk kimia laundry dan produk
pembersih. Pengajar pelatihan/kursus ini berjumlah 3 orang. Peserta yang mengikuti
pelatihan ini akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh pihak JCC UPN Veteran
Yogyakarta. Selain itu bagi peserta yang berminat mengembangkan dan memasarkan produk
mendapatkan free franches dari Jogja Enterprenuer.
1. IV. PESERTA
Peserta kegiatan pelatihan ini adalah wirausahawan, pemuda, anak-anak putus sekolah,
korban phk, mahasiswa dan umum. Kegiatan pelatihan ini bersifat teruka bagi siapa saja yang
berminat menjadi usahawan dan mengembangkan usaha dibidang chemical laundry dan bush
washing.
Waktu yang direncanakan adalah pada awal bulan . Pelaksanaan dimulai pukul 09.00 – 03.00
setiap hari di , dimana setiap kelompok mendapat jam pelatihan selama 6 jam setiap
pertemuan selama 2 kali. Pelaksanaan pelatihan/kursus ini kira-kira selama lebih kurang
hari.
Pelindung :-
Penanggung Jawab :
Panitia Pelaksana :
Untuk penyelenggaraan kegiatan ini dibutuhkan anggaran dengan perincian sebagai berikut :
Rp. 65.000.000,-
Sumber Dana
Rp. 65.000.000,-
Dalam kegiatan ini, kami memerlukan bantuan fasilitas maupun dukungan moril dan materiil
dari pihak JCC UPN Veteran Yogyakarta, berupa :
1. Peminjaman Ruangan
2. Bantuan biaya
1. X. REKENING
Dwi Sadono Basuki
137-00-0649044-1
1. XI. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan ini kami susun dengan harapan memperoleh bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak.
1. XII. LAMPIRAN
JCC UPN merupakan salah satu unit bisnis dari Bagian Kerjasama dan Alumni UPN Veteran
Yogyakarta, beralamat di Gedung Rektorat Lantai 2 Bagian Kerjasama dan Alumni Jl. SWK
lingkar utara 104, Condongcatur Yogyakarta 55283.
JCC UPN memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di bidang Rekrutmen dan Seleksi, serta
telah membantu banyak perusahaan dan organisasi ternama dalam mengisi kebutuhan
karyawan tingkat manajerial maupun staf profesional. JCC UPN juga memiliki program
lokakarya, seminar dan pelatihan untuk meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas.
JCC UPN mendukung adanya kegiatan pelatihan kewirausahaan untuk menciptakan
usahawan pemula dan membangun jaringan bisnis baru sehingga terciptanya lapangan
pekerjaan baru.
Yayasan BUMI dan Institut Entrepreneur Indonesia ( IEI ) sebuah lembaga yang staf-staf di
dalamnya memiliki kompetensi dalam pendekatan berbasis hak, khususnya remaja dan
pemuda. Melalui peningkatan peran guru, pemimpin-pemimpin lokal, dan stakeholder lain,
anak-anak muda tersebut akan difasilitasi untuk mendorong pemerintah daerah dapat
memperbaiki kebijakan-kebijakan pemerintah, khususnya kebijakan untuk anak muda.
Diharapkan model ini dapat diadaptasi untuk perubahan kebijakan di tingkat nasional.
Dengan metode-metode partisipatif, anak-anak muda dapat mengemukakan kondisi yang terjadi
yang menghambat pengembangan diri mereka serta mengidentifikasi solusi-solusi yang dapat
mereka lakukan untuk memperbaiki diri mereka sendiri. Melalui organisasi kepemudaan dan jejaring
anak-anak muda, mereka diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang terjadi di kalangan
mereka.
GOAL
Anak muda laki dan perempuan (25 - 35 tahun) dari kelompok yang kurang beruntung memperoleh
kesempatan untuk mewujukan potensinya dalam lingkungan yang mendukung partisipasi dalam
pengembangan kewirausahaan
TUJUAN
Memperkuat jejaring dan partisipasi pemimpin muda untuk mengatasi rendahnya kesempatan kerja
dengan pengembangan ketreampilan usaha produktif
4. STRATEGI
Outcome
1. 50 pemimpin muda yang mewakili organisasi kampus, karang taruna dan komunitas lainnya
mendapat penguatan sebagai fasilitator kewirausahaan
2. Pengambil kebijakan memiliki kesadaran dan mereview kebijakan di bidang kewirausahaan khusunya
untuk kaum muda
Outcome # 1: 50 pemimpin muda membangun jejaring kaum muda di tingkat daerah dan kabupaten untuk
pengembangan kewirausahaan
.
Output
1.1. 100 kaum muda memperoleh fasilitasi dan supervisi yang efektif untuk meningkatkan kemampuan
dalam kewirausahaan dengan modul Start and Improve Your Business
1.2. Rencana aksi untuk mewujudkan aspirasi kaum muda menciptakan inkubator bisnis
Aktivitas
Output # 1.1.: 100 kaum muda memperoleh pelatihan dan supervisi yang efektif untuk
meningkatkan kemampuan dalam kewirausahaan
1.1.1. Pengembangan modul teknis pelatihan pemimpin muda dalam kegiatan usaha
1.1.2. Pelatihan 100 kaum muda mengenai kewirausahaan, untuk perbaikan issu ketenaga-kerjaan, dan
pendidikan kecakapan hidup
1.1.3. Monitoring yang partisipatif untuk memberikan supervisi dan feedback bagi kaum muda untuk lebih
berperan aktif.
Output # 1.2.: Pemerintah daerah dan nasional memberi dukungan dana dan moral untuk
memperkuat peran anak muda dalam memperjuangkan issue Kewirausahaan Pemuda
1.2.1. Pertemuan reguler dengan stakeholder dan masyarakat untuk mendukung kaum muda dalam
mengembangkan usaha
1.2.2. Lobby oleh kaum muda kepada pengambil kebijakan; bupati, pejabat daerah, DPRD dan tokoh-tokoh
agama untuk membangun kesadaran mengenai pentingnya penanganan kaum muda
1.2.3. Exsibisi dan pameran kreasi kaum muda untuk mengkampanyekan kegiatan usaha produktif pemuda
Outcome # 2: Pengambil kebijakan memiliki kesadaran dan mereview kebijakan di bidang kewirausaahn bagi
kaum muda
.
Output
2.1. Adanya analisa dan rekomendasi mengenai dampak kebijakan dan peraturan daerah untuk
pengembangan usaha untuk pemuda
2.2. DPRD dan pengambil kebijakan di Kabupaten Padang Lawas menyadari pentingnya pengembangan
usaha di kalangan pemuda
Aktivitas
Output # 2.1. Adanya analisa dan rekomendasi mengenai dampak kebijakan dan peraturan daerah untuk
issue kewirausahaan Pemuda
2.1.1. Pengembangan desain studi partisipatif dengan kaum muda mengenai situasi pendidikan kecakapan
hidup dan kewirausahaan
2.1.2. Studi partisipatif oleh kaum muda untuk mengkaji issue ketenaga-kerjaan dan wirausaha
2.1.3. Workshop diseminasi hasil studi kepada pengambil kebijakan, tokoh agama dan tokoh masyarakat dan
pengembangan rencana aksi bersama.
Output # 2.2. DPRD dan pejabat pemerintah kabupaten Kolaka menyadari pentingnya hak anak muda dan
perlunya perbaikan issue wirausaha
2.2.1. Lobby untuk penyampaian hasil studi kepada pengambil kebijakan dan tokoh masyarakat/agama.
2.2.2. Pertemuan rutin untuk monitoring implementasi rencana aksi workshop
2.2.3. Distribusi laporan perkembangan rencana aksi workshop
Indikator Outcome
1. 50 pemimpin muda yang di Kabupaten Kolaka aktif dalam jejaring kaum muda untuk issu
kewirausahaan dan pendidikan kecakapan hidup.
2. Terdapat hasil review dan rencana tindak lanjut dari pengambil kebijakan untuk pengembangan dan
perbaikan peraturan daerah.
3. Kabupaten memberikan kesempatan bagi pada kaum muda untuk berpartisipasi dalam kebijakan
dan kampanye issu ketenaga-kerjaan dan kewirausahann
5.ORGANISASI PELAKSANA
Yayasan Bina Upaya Mandiri Indonesia ( BUMI FOUNDATION ) dan INSTITUT ENTREPRENEUR
INDONESIA, kedua lembaga lembaga ini berupaya mengadvokasi dan mendorong individu-individu,
lembaga-lembaga dan pengambil kebijakan untuk mengembangkan investasi yang tepat untuk anak
muda khususnya dalam pengembangan kewirausahaan.
Lembaga ini memfokuskan programnya pada 3 pilar utama; yaitu ADVOKASI KEBIJAKAN,
KONSULTASI dan PENGUATAN JEJARING ORGANISASI PEMUDA. Advokasi kebijakan dimaksukan
untuk mereformasi kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan dan investasi yang tepat agar
terciptanya lingkungan yang positif bagi pemenuhan hak pemuda. Tenaga-tenaga di lembaga ini
memiliki kompetensi dalam pengembangan usaha mikro dan menengah bagi keluarga dan
masyarakat serta pengembangan keuangan mikro. Staff lembaga lembaga ini merupakan fasilitator-
fasilitator yang dapat menggerakan dan memperkuat kelompok masyarakat dan anak muda yang
kurang beruntung untuk dapat secara mandiri dan aktif dalam mengembangkan potensinya
Penguatan jejaring relawan bertujuan untuk memperkuat dan memperluas dukungan dari relawan-
relawan yang memiliki militansi tinggi dalam pencapaian visi dan misi lembaga. Jejaring relawan
dilakukan dengan memperkuat pendekatan peer educator (pendidik sesama), pendampingan dan
mentoring kepada remaja-remaja dan pemuda-pemudi, pertemuan dan refleksi reguler. Dukungan
dari jejaring relawan ini diharapkan akan memberikan dampak yang lebih besar bagi anak muda
untuk pemenuhan hak-hak mereka. Disamping itu memberikan kesempatan bagi mereka untuk
dapat berpartisipasi melalui kegiatan relawan ini. Penguatan relawan juga dimaksudkan untuk
mengembangkan model-model yang aplikatif berdasarkan pendekatan berbasis hak. Model-model
ini antara lain melalui pengembangan pendidikan alternatif dan inklusif bagi pemuda , pelatihan
kecakapan hidup (melalui pengembangan kreativitas dan potensi pemuda yang menempatkan
pemuda sebagai aktor perubahan), pengembangan program stimulasi, pengembangan usaha
ekonomi mikro dan menengah serta lembaga keuangan mikro. Melalui model-model ini, diharapkan
terdapat lembaga-lembaga donor yang tertarik untuk mendanai replikasi dan pengembangan model
ini.
6.STRUKTUR ORGANISASI
Yayasan Bina Upaya Mandiri Indonesia ( BUMI FOUNDATION) dan IEI merekrut 5 orang sebagai
fasilitator di Kabupaten Kolaka untuk memperkuat peran kaum muda dalam pelaksanaan program
ini. Disamping itu juga akan merekrut 2 orang tenaga administrasi dan keuangan yang tugasnya
sebagai koordinator dalam administrasi, pembukuan dan keuangan proyek ini. Dalam proyek ini,
BUMI FOUNDATION dan IEI akan memperkuat peran pemimpin muda untuk terlibat secara aktif
dalam perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi.
7.KEBERLANJUTAN
Proyek ini merupakan upaya awal memperkuat kemampuan kaum muda untuk memfasilitasi dan
memediasi mereka untuk menjadi pemimpin-pemimpin muda, khususnya untuk issu ketenaga-
kerjaan dan pendidikan kecapakan hidup. Melalui model ini, kelompok ini memperoleh dukungan
yang luas dari kaum muda, masyarakat dan pemerintah. Dengan memfasilitasi dengan stakeholder
strategis dan lembaga donor, kelompok ini dapat terus mengangkat issu ini untuk mendorong
perubahan sosial dan kebijakan. Mereka diharapkan akan menjadi pemimpin pada masa yang akan
datang yang peduli issu-isu di kalangan anak muda. Dengan ketrampilan dalam advokasi perubahan
kebijakan, jejaring dan memiliki leadership skills. Pada masa yang akan datang, diharapkan mereka
akan menjadi motor perubahan sosial.
8,PENYEBARLUASAN INOVASI
Melalui penguatan jejaring kaum muda di tingkat lokal, nasional dan regional, mereka dapat
memdorong pemerintah untuk memperhatikan issue-issue yang terjadi di lingkunan mereka; seperti
pengangguran dan usaha produktif
Dalam Program ini garis besar materi yang akan disampaikan mengacu Modul SIYB (Start
and Improve Your Business ) dari ILO-UN.
a. Pengetahuan Materi
b. Ketrampilan Melatih-pendampingan
10. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Program ini meliputi 4 tahap yang total berdurasi : 12 hari, dengan rincian
sebagai berikut :
- Tahap I : 6 hari ( Pelaksanaan Training : in class )
- Tahap II : 3 hari ( Monotoring dan Praktek Training : Praktik di lapangan )
- Tahap III : 1 hari ( Evaluasi dan penetapan program kerja para trainer )
- Tahap IV : 2 hari (Refresh untuk para Pelatih , dilakukan setelah paling tidak 5 bulan)
11. TRAINER
1. Drs.Andi Prajitno, MM
2. Affandi SE, MM
3. 2 Co-Trainer ( Teknis ) : Tenaga Lokal
Terlampir
13. KEMITRAAN
Untuk keberhasilan Program ini maka pihak-pihak yang akan terlibat sebagi stakeholder
adalah sebagai berikut :
- Pemerintah Daerah ( Dinas KUKM, Pemuda dan Olah Raga, Industri, Peranan Wanita,
Pertanian dll
- BUMN ( PT.Antam, Telekom dll )
- dll
13.PENUTUP
Demikian Term of Reference ini disampaikan semoga dapat menjadi perhatian bagi
stakeholder yang terlibat.
“Pengembangan wirausaha merupakan solusi mengurangi pengangguran, khususnya peran pemuda
sangat penting dalam membantu menciptakan lapangan pekerjaan melalui wirausaha
pelatihan yang dibekali dengan teori dan tinjauan lapangan diikuti 40 peserta terdiri dari
kalangan pemuda dan pemudi yang memiliki bakat wirausaha tersebut bertujuan untuk
menyiapkan dan meningkatkan pengetahuan serta mewujudkan potensi pemuda yang mandiri
untuk menjadi pengusaha profesional.
“Juga mendorong pemuda memiliki kebanggaan terhadap dunia usaha agar mampu
menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri mereka sendiri dan orang lain, serta meningkatkan
motivasi untuk mulai dan terus berwirausaha,”