Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RAHMA YULIANTI

NIM : 1705114942
KELAS : 2017 A

KELINCI YANG MALANG DAN TUPAI BAIK HATI

Hari ini, berbeda dengan hari-hari biasanya. Suasana hutan lerlihat sangat gelap
mencekam dan langit juga mulai menghitam. Mungkin, sebentar lagi akan terjadi
badai yang besar. Penghuni hutan merasa takut bila terjadi badai. Para binatangpun
bergegas kesangkar masing-masing untuk melindungi diri. Akan tetapi, kelinci tidak
tau harus bersembunyi dimana. Kelinci sudah kehilangan rumahnya akibat diinjak
oleh seekor gajah.

Kelinci, mulai mencari-cari tempat dan dia menemukan pohon yang dapat ia gunakan
untuk berlindung. "Sepertinya pohon ini cocok untuk kujadikan tempat tinggal" ucap
kelinci. Kelinci mulai bersiap-siap untuk istirahat. Saat matanya mulai terlelap, ia
mendengar suara desisan. Ia terkejut, ternyata diatasnya ada seekor ular yang siap
untuk menerkamnya. Kelinci menghindar dan langsung lari dengan sekencang-
kencangnya.

Hari sudah mulai gelap, namun kelinci maaih belum menemukan tempat tinggalnya.
Saat itu tupai melihat kelinci sedang bersedih. "Wahai kelinci, kenapa kau terlihat
begitu sedih?" Tanya tupai. Kelinci diam dan tidak menjawab pertanyaan tupai. Tupai
bingung harus berbuat apa karena pertanyaannya tak dijawab oleh kelinci. Tupai
masih tetap tidak menyerah, ia ingin tahu apa yang terjadi pada kelinci "Wahai
kelinci, apakah kau kehilangan keluargamu? Sehingga kau bersedih seperti ini?"
Tebak tupai.

Mendengar perkataan tupai, kelinci terkejut dan sontak menjawab "tidak, aku tidak
kehilangan keluargaku". "Lalu, apa yang terjadi?" Lanjut tupai. Kelinci diam sejenak
dan akhirnya menjawab pertanyaan tupai "sebenarnya aku kehilangan rumahku, dan
sekarang aku tidak tahu harus tinggal dimana". Saat mendengar jawaban kelinci, tupai
sontak tertawa terbahak-bahak. Kelinci bingung dan sedikit kesal "bagaimana bisa
kau menertawakan hal yang tidak lucu seperti ini?" Tanya kelinci sedikit kesal.
"Sudah jelas aku tertawa, kau bisa saja menggunakan banyak pohon dihutan ini"
jawab tupai.

Saat itu kelinci menceritakan, kejadian yang dia alami dengan seekor ular. "Begitulah
ceritanya" kata kelinci setelah selesai bercerita. "Ternyata seperti itu" ucap tupai
"bagaimana kalau kau tinggal di pohonku ini saja?" Lanjut tupai. Kelinci terkejut
"lalu, kau akan tinggal dimana?" Tanya kelinci. Tupai terdiam, "tenamg saja, aku
dapat tinggal dimana saja di hutan ini" jawab tupai bohong. "Benarkah tupai? Kau
akan memberikanku pohon ini?" Tanya kelinci antusias. "Tentu saja" jawab tupai.
Kemudian, kelinci sangat senang karena telah mendapatkan tempat tinggal baru.
Melihat hal itu, tupai juga ikut merasa senang. Tupai akhirnya pergi meninggalkan
kelinci agar kelinci bisa beristirahat. Tupai juga berniat untuk mencari tempat tinggal
lagi karena tempat tinggal sudah ia berkan kepada kelinci. Tupai pun pergi jauh
meninggalkan kelinci untuk mwnri tempat tinggal. Tupai pergi jauh dan bertemu
dengan si Kerbau.'' Tupai mengapa kau disini bukankah tempatmu berata disana'' kata
kerbau sambil menunjukan hutan tempat tupai dahulu tinggal.

''Tidak Kerbau aku tidak lagi tinggal di sana'' Jawab Tupai

''Mengapa tupai? Mengapa kamu tidak lagi tinggal di sana lagi'' balas Kerbau dengan
penuh keheranan.

''Kelinci menempati tempat tinggalku, karena aku kasihan kepadanya dia tidak
mempunyai tempat tinggal'' jawab Tupai

Kerbau tersebut tertawa mendengar jawaban si Tupai. Kerbau merasa si Tupai seperti
binatang bodoh yang mau merelakan begitu saja tempat tinggalnya. Padahal kerbau
masih ingat betapa susah payahnya Tupa dahulu ketika mencari tempat tinggal.

''tupai, tupai mengapa kamu mau begitu saja merelakan tempat tinggal itu begitu saja,
padahal dahulu aku masih ingat ketika kamu bersusah payah mencari tempat tinggal''
kata kerbau dengan rasa sepele dia dengan si Tupai.

''itu mudah Kerbau aku bisa saja mencari tempat tinggal di pohon pohon di hutan ini''
jawab si Tupai dengan penuh kepercayaan diri.

''Oklah akanku temani kau mencarinya'' sahut kerbau dengan iba dan pertemanannya
dengan ke Tupai dan rasa pensaran kerbau apa yang dilakukan tupai selanjutnya.

Mereka berdua pun pergi mencari temoat tinggal untuk si tupai. Mereka mencari
pohon ke pohon untuk mencari tempat tinggal pohon yang cocok dan nyaman. Tetapi
di hutan ini hampir semua pohon ditempati oleh binatang lain. Ada pohon yang belum
ditempati, tetapi tidak laya untuk dihuni. Tempat pohonnya rusak dan tempatnya tidak
nyaman dan aman. Banyak binantang buas sekitar pohon yang tidak layak dihuni dan
tidak ditempati tersebut.

''Bagaimana Tupai apa kamu telah tempat yang cocok untuk tempat tinggal mu? ''
tanya kerbau dengan menyindir si Tupai.

''Aku pasti akan menemukan tempat tinggal ku'' jawab Tupai dengan pantang
menyerah untuk menemukan tempat tinggalnya.

Seketika kerbau menemukan ide untuk tempat tinggal si Tupa. ''Bagaimana kalau
kamu Tupai tinggal di bawah pohon bukan di atas pohon'' kerbau memberitahu idenya
kepada si Tupai.

''tidak kerbau aku seekor Tupai, Tupai itu tempat tinggal harus di pohon, tupai mana
yang mau tinggal di bawah pohon" jawab Tupai dengan penuh rasa yang mustahil.

"tetapi Tupai hampir semua pohon telah dihuni, kamu tidak bisa lagi tinggal di pohon,
coba saja kamu tinggal di bawah, Mengapa tidak? Coba menjadi tupai yanv pertam
tinggak di pohon'' jawab kerbau.

Mendengar jawaban si kerbau, tupai seakan akan mengiyakan jawaban tersebut.


Menurut tupai, ide si kerbau masuk akal. Sudah tidak mungkin lagi dia tinggal di
pohon. Maka mereka berdua pun mencari semak semak di hutan untuk tempat tinggal
si tupai yang cocok. Berselang waktu mereka menemukan tempat yang cocok untuk
tempat tinggak si Tupai. Tempat tersebut strategis dan cocok untuk ditempali. Maka
kerbau menyarankan untuk si tupai tinggal disini. Si tupai pun secara mau tidak mu
harus tinggal disitu karena alasan yang tidak bisa ditolak. Kerbau pun pergi
meninggalkan tupai krena tupai menemukan tempat tinggalnya. Tupai pun tinggal di
situ. Pada malam hari ketika tupai tidur terdengar suara desisan. Ternyata suara itu
adalah suara ular yang hendak memangsa tupai. Tupai pun sadar dengan suara desisan
itu dan langsung kabur. Tentu saja ular itu pun mengejar si tupai. Tupai pun berlari
sekencang mungkin untuk menjauh dengan si Ular. Tupai sampai ke tempat yang
tidak ada jalannya. Ternyata si tupai terjebak tidak bisa kemana mana. Tidak ada
pohon untuk dimanjat. Nampak ular dengan gerak gerik ingin memangsa tupai. Tupai
pasrah dengan keadaannya.

Tiba tiba kerbau datang menginjak ular tersebut. Tupai selamat dari serangan ular
tersebut. Tupai merasa tertolong dan sangat berterima kasih kepada si kerbau. ''
kerbau terima kasih banyak kerbau kamu telah menolong ku''ucap Tupai. '' tidap apa
apa kau baiak baik saja kan tupai'' ujar kerbau.

"Tupai benar kau bilang kalian para tupai tidak cocok untuk tinggal di bawah pohon
itu bahaya, jadi gimana kalau kita kembali dengan si kelinci untuk meminta tempat
tinggak si tupai kembali'' ujar kerbau

"itu benar aku akan mecoba membujuknya''balas Tupai.

''Gimana kalau kamu dan kelinci tinggal bersama di pohon itu.'' muncul ide si kerbau

'' ide bagus Kerbau mengapa tidak terpikirkan dari tadi ya'' jawab si Tupai merasa lucu
dengan dirinya sendiri

Mereka pun pergi ke tempat tinggal si Tupai dahulu. Sesampai ke tempat pohon
tersebut. Betapa terkejut si Tupai melihat tempat tinggalnya di pohon tersebut tidak
ada kelinci. Mereka pun heran dan bingung melihat keadaan itu. Lewat burung gagak
menyampaikan sesuatu kepada mereka.

"tupai, kerbau kalian akhirnya datang, aku dtang menyampaikan sesuatu'' ujar gaga

''apa itu wahai burung gagak'' jawab mereka berdua.

"si kelinci yang tinggal disini mati dimakan harimau ketika dia sedang mencarmu
tupai" beritahu gagak.

Mendengar hal itu betapa terkejutnya mereka. Si tupai merasa menyesal mendengar
berita itu. Kerbau menghibur tupai bahwa ini bukan salahnya si tupai. Maka dari itu
ketika mengambil keputusan kita haru memikirkannya baik baik. Mereka hanya bisa
merelakan teman mereka itu dan tidak akan melupakannya.

End

Anda mungkin juga menyukai