Ringkasan Restorasi Gambut
Ringkasan Restorasi Gambut
bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden. BRG dibentuk pada 6 Januari 2016, melalui
Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Badan Restorasi Gambut.
BRG bekerja secara khusus, sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh untuk mempercepat
pemulihan dan pengembalian fungsi hidrologis gambut yang rusak terutama akibat kebakaran dan
pengeringan.
Visi
Misi
Tugas
Mengkoordinasikan dan memfasilitasi restorasi gambut pada Provinsi Riau, Provinsi Jambi, Provinsi
Sumatera Selatan, Provinsi Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, Provinsi Kalimantan
Selatan dan Provinsi Papua.
Fungsi
h. Pelaksanaan supervisi dalam konstruksi, operasi dan pemeliharaan infrastruktur di lahan konsesi;
Dengan adanya pembasahan kembali gambut diharapkan gambut yang terganggu hidrologinya akan
mengalami pemulihan/perbaikan dan gambut akan tetap basah dan lembab sehingga laju degradasi
dan potensi kebakaran gambut dapat dicegah/dikurangi.
Gambut terdegradasi akibat pengatusan yang berlebihan akan menyebabkan kekeringan dan
berpotensi terjadinya kebakaran. Salah satu cara untuk mengatasi kekeringan gambut akibat dari
pengatusan yang berlebihan karena pembangunan jaringan kanal drainase di ekosistem gambut
adalah melalui kegiatan pembasahan kembali gambut.
Ada 3 (tiga) teknik pembasahan gambut yang sedang diterapkan oleh Badan Restorasi Gambut (BRG)
saat ini yaitu :
http://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2016/11/Penetapan-Peta-Indikatif-Restorasi-
Gambut.pdf
https://brg.go.id/peta-restorasi/
(Sumber : https://brg.go.id/files/Publikasi/BRG%202016%20report_29.05.17.pdf)
https://archive.globallandscapesforum.org/wp-content/uploads/2017/04/GLF-Peatlands-
ConceptNote_id_web.pdf