Anda di halaman 1dari 7

Jump 1

Istilah-istilah:
1. Sediaan herbal : sediaan yang berasal dari tumbuhan yang berkhasiat untuk mengobati atau
mencegah penyakit. Seiaan herbal yang dapat berupa teh celup, seduhan, serbuk, kapsul dan
lain-lain
2. Echinacea : tanaman asli amerika utara yang memiliki banyak spesies dan yang paling sering
digunakan adalah Echinacea purpurea dan angustiofolia
3. Daya tahan tubuh : imunostimulan yang merupakan zat atau agen yang dapat meniingkatkan
sistem imun tubuh
Jump 2
Batasan masalah : pasien anak berusia 5 tahun menderita commond cold yang memerukan obat herbal
sebagai immunostmulansia.

Permasalahan :
1. Apakah Echinacea aman sebagai imunostimulansia untuk anak yang berusia 5 tahun ?
2. Apakah Echinacea efektif sebagai imunostimulansia untuk anak yang berusia 5 tahun ?

Jump 3
Analisis permasalahan :
1. Karena apoteker telah menentukan sediaan yang diberikan maka dapat disimpulkan bahwa
Echinacea yang mengandung asam sikorik yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
2. Alkilamid turunan dari asam sikorik
3. Alkilamid meningkatkan sel T dan sel B, dan meningkatkan espresi gen CD4 kalo CD8 tidak
terlalu berpengaruh
4. Echinacea meingkatkan aktivitas dan jumlah sel T, sel B, interleukin, interferon,
5. Influenza: membandingkan Echinacea dengan oseltamifir efektifitas nya hampir sama, pada
commond cold dapat mencegah penyakit tersebut atau sudah terkena diberikan pada awal
terkena durasi penyakit lebih pendek dan gejala berkurang sehingga penyakit tidak terlalu
parah.
6. Banyak penggunaan pada penyakit yang menggunakan antibiotic sehingga eropa banyak
memberikan pilihan terapi pengganti Echinacea untuk menghindari penggunaan obat yang tidak
tepat.
7. Echinacea pada UTI, infeksi saluran pernafasan juga berefek baik terutama pada penyakit infeksi
juga memberikan efek yang baik.
8. Echinacea sebagai peningkat sistem imun juga efektif
9. Pada anak UTI tidak terlau berefek.
10. Keamanan : pada pasien dewasa hamil belum aman, ke hewan menyebabkan angiogenesis
dapat membuat pertumbuhan baru yang tidak dikehendaki dan menyebabkan keguguran pada
manusia tidak terbukti menyebabkan masalah, karena pada penelitian placebo dan Echinacea
sama-sama menyebabkan adanya gangguan pada janin.
11. Efek samping Echinacea ke commond cold : secara umum sakit kepala, mual muntah dan rasa
tidak enak pada perut. Secara garis besar dapat digunakan dengan dosis yang sesuai.
12. Cytotoksik : isolat n-heksan cenderung tidak citotoksik daripada obat kanker yang sintesis. Untuk
efektifitas belum terbukti efektif.

Jump 4 :
Penyusunan analisis masalah sesuai kategori ;
1. Efektifitas Echinacea sebagai immunostimulansia : mengandung asam sikorik, alkilamid yang
berkhasiat sebagai immunostimulan yang berperan dalam respon imun selular dan humoral.
2. Mekanisme kerja zat aktif adalah dengan meningkatkan jumlah dan aktivitas sel T, sel B, sitokin,
makrofag, interleukin. (bagaimana caranya bekerja sampai dapat meningtkatkan sistem
kekebalan tubuh)
3. Dosis 500 mg pada satu kapsul sediaan jadi yang bernama echinaforce digunakan 3 kali 1 hari
4. Echinacea efektif pada pencegahan common cold, menurunkan durasi dan gejala commond cold
serta pencegahan infeksi seperti infeksi saluran nafas dan sistem pernafasan. (mekanisme kerja
outcomenya ini)
5. Keamanan : perlu informasi lebih lanjut untuk keamanan Echinacea pada anak.
6. Efek samping yang sering timbul pada penderita commond cold adalah sakit kepala, mual,
muntah dan rasa tidak enak pada perut.

Jump 5 :
1. Dapat menyebutkan nama ilmiah tanaman dan struktur kimia zat aktif, khasiat, sifat fisiko kimia
bahan aktif
2. Menentukan dosis
3. Dapat menjelaskan mekanisme kerja zat aktif secara molekuler dan mekanisme kerja obat
sintetis,
4. Menjelaskan interaksi obat (dengan obat commond cold)
5. Menjelaskan toksisitas.
6. Menjelaskan efek samping.
7. Menjelaskan kontraindikasi.
8. Standarisasi simplisia dan ekstrak.

Jump 6:
Informasi baru
Nama ilmiah tanaman :
1. Echinacea purpurea (purple cone flower)
2. Echinacea angustifolia (narrow leaved purple cone flower)
( Klinger, 2003)
Struktur kimia:

Asam Sikorik

( Barnes et al, 2005 )


Alkilamide

(Manayi et al., 2015).

Sifat Fisika dan Kimia:


Acid sikorik
BM : 474,374 g/mol
Kelarutan : jurnal
(Pubmed, 2017).
Alkilamid
Kelarutan : larut dalam methanol, etanol, etanol-air dan kloroform
(Stuard et al., 2000).

Khasiat : (MEKANISME LEWAT GAMBAR)


Echinacea bersifat imunostimulan dengan target fungsi imun spesifik dan khususnya
nonspesifik. Peranannya dalam sistem imun nonspesifik adalah meningkatkan proliferasi makrofag,
fagositosis, sekresi interferon, TNF dan IL-1. Sedangkan peranannya dalam sistem imun spesifik adalah
aktivasi komponen jalur komplemen, meningkatkan kadar atau aktiviti limfosit T dan sel NK
( Echinacea (E.angustifolia, E.pallida, E.purpurea). [cited on December, 1st 2006]. Available from:
http://www.naturalstandard.com. )

bisa juga untuk mengobati :

1. ISPA ( Taylor et al, 2003 )


2. Batuk Pilek ( Barret, 2002 )

Dosis :
Produk echinacea berasal dari the stabilized juice E.purpurea (bagian batang), sediaan seluruh bagian dari
tanaman yang segar atau dikeringkan, sediaan akar E.purpurea, E.angustifolia dan E.pallida segar atau
dikeringkan dan campuran dari ketiganya. Sediaan terdapat dalam bentuk tablet, cairan (larutan dalam
alkohol), kapsul, bubuk atau teh. Beberapa tahun yang lalu di Jerman terdapat sediaan bentuk parenteral
tetapi oleh karena efek sampingnya cukup besar sediaan tersebut dihapuskan. Sampai saat ini masih
diperdebatkan bentuk sediaan mana yang paling efektif. Cartellieri menyatakan sediaan echinacea dalam
bentuk pressed juice dan tincture batang E.purpurea memiliki efek positif. Berikut ini adalah sediaan dan
dosis echinacea untuk dewasa.
· Kapsul (bubuk). Untuk ISPA, dosis yang disarankan adalah 500-1000 mg (berapa % ekstrak), tiga
kali perhari selama 5 -7 hari. Dosis 900 mg perhari lebih baik daripada 450 mg perhari untuk
perbaikan gejala influenza
· Pressed juice. Dosis yang disarankan adalah 6-9 mL perhari dibagi dalam beberapa dosis selama 5 -7
hari
· Larutan dalam alkohol (tincture). Dosis yang disarankan 0.75 – 1.5 mL, dikumur atau ditelan, 2 – 5
kali perhari
· Teh. Dosis yang disarankan 2 sendok makan (4 g echinacea) dengan air mendidih, diamkan selama
10 menit. Pemakaiannya selama 5 -7 hari

Untuk kasus commond cold:


Echinacea purpurea ekstrak etanol
2400 mg/hari untuk pencegahan (dalam berapa dosis terbagi)
4000 mg/hari untuk pengobatan
(Jawad et al.,2012)

Mekanisme Kerja Obat secara molekuler: (dan khasiat dijelaskan jadi satu)
Asam chicoric
Dalam uji granulosit, konsentrasi asam cichoric antara 10 dan 100 ng / ml menyebabkan
stimulasi fagositosis yang kuat (Bauer et al 1989).
In vivo
Asam sikorik dalam konsentrasi 10-3 - 10-6 mg / ml meningkatkan rendering karbon pada tikus
(Bauer et al. 1989).

Chicoric acid menghambat ekspresi BAFF pada limfosit B dengan menghambat aktifitas NF-kB
(Cheen, 2017).
Alkilamide
Secara in vitro
Upregulasi mRNA TNF-alpha oleh alkilamides yang diperantarai oleh reseptor cannabinoid
CB2, peningkatan cAMP (siklik adenosin monofosfat), p38 / MAPK (protein aktif protein 38 /
mitogen) dan jalur persinyalan JNK (Jun N-terminal kinase), serta NFkappa (faktor nuklear
kappa B) dan aktifasi ATF-2/CREB-1 (faktor transkripsi-2/cAMP responsif unsur pengikat
protein-1) (Gertsch et al., 2004).

Mekanisme Kerja Obat Sintesis (Tidak perlu di PPT)


ISOPRINOSINE
Bila diberikan secara in vivo, Inos juga telah dilaporkan dapat meningkatkan jumlah limfosit
CD3 +, merangsang aktivitas NK dan meningkatkan fungsi sel fagositik mononuklear,
setidaknya pada beberapa model, kondisi budaya atau dalam kaitannya dengan imunologi. status
donor. Penelitian in vitro telah mengungkapkan bahwa Inos mempotensiasi proliferasi T yang
disebabkan oleh mitogen limfosit, aktivitas sel NK, dan merangsang produksi beberapa sitokin
(Lasek et al, 2015).

Interaksi Obat dengan commond cold


Tolbutamide, dekstrometorfan: tidak berpengaruh (Gorski et al., 2004)
Midazolam: antagonis dengan Echinacea (Gurley et al., 2004)
Kafein : mengurangi kadar kafein namun tidak signifikan (Gurley et al., 2004)
Amoksisilin: Ada satu laporan kasus yang tidak tepat mengenai pasien berusia 19 tahun yang
menelan amoksisilin dan persiapan echinacea yang tidak jelas yang
mengembangkan rhabdomyolysis (jelaskan), shock, dan kematian (Gardner et
al.,2013)
Obat-obatan hepatotoksik (Gol. Steroid, amiodarone, Metotrexat, ketoconazole) : memperparah
gangguan fungsi hati sehingga pemakaian harus dihindari (belum didukung bukti
yang kuat) (Natural Medicine, 2017)

Toksisitas akut
LD50 dari fraksi polisakarida yang diberikan intravena dari Echinacea purpurea dilaporkan
antara 1000 dan 2500 mg / kg pada tikus (Lenk 1989). LD50 yang diberikan secara intravena
Echinacea purpurea adalah 50 ml / kg pada tikus (Lang dan Mengs 1976a, 1976b). Penelitian
lain dengan Echinacea purpurea menunjukkan bahwa tidak ada dosis mematikan jus yang
diekspresikan dalam dosis oral dan intravena maksimum 30.000 mg / kg (oral) dan 10.000 mg /
kg (intravena) pada tikus (Mengs et al. 1991).

Dosis harian 800 sampai 8000 mg/kg jus Echinacea purpurea yang diekspresikan selama 4
minggu tidak menunjukkan efek toksik pada tikus (Mengs et al 1991).

Genotoksisitas
Tidak ada karsinogenisitas atau mutagenisitas yang diidentifikasi dalam tes in vitro (Kennelly
1985; Mengs et al 1991; Schimmer et al 1989).

Efek Samping :
Efek samping pada gastrointestinal paling sering dilaporkan seperti mual, muntah dan nyeri abdominal (
Charrois, 2006 )

Kontraindikasi:
Kontraindikasi pemberian echinacea masih kontroversial. Monograf yang disusun komisi E Jerman
menyatakan echinacea tidak boleh diberikan pada penderita dengan tuberkulosis, penyakit autoimun dan
infeksi human immunodeficiency virus (HIV) karena efek stimulasi yang dapat memperberat penyakit
autoimun atau dapat meningkatkan viral load pada HIV tetapi hal tersebut masih terbatas pada teori yang
tidak didukung oleh data penelitian lebih lanjut (Charrois, 2006). Perri et al, 2006 menyatakan echinacea
tidak bersifat teratogenik dan aman bila diberikan pada perempuan hamil

Standarisasi Ekstrak: (Tampilkan gambar grafik jika ada)


Standarisasi dengan menggunakan HPLC dengan fase diam dan fase gerak ?????
Kadar air dan kadar abu ?????
Cichoric acid pada akar Echinacea purpurea 2,72% saat musim panas, 1,68 % pada musim gugur, cichoric
acid bagian atas 2,02% pada musim panas, 0,52% pada musim gugur. Cichoric acid pada akar Echinacea
angustifolia 1,04% (Perry, et al., 2001)

Jump 7:
Echinacea memiliki beberapa spesies namun yang banyak digunakan adalah E. purpurea dan E.
angustifolia. Dengan zat aktif asam sikorik dan alkilamide dapat digunakan sebagai
immunostimulan pada penyakit ISPA dan commond cold. Alkilamid dapat larut dalam
methanol,etanol, etanol-air dan kloroform. Secara umum efek samping adalah berpengaruh
terhadap saluran cerna, interaksi obat ke obat yang menyebabkan hepatotoksik dapat
meningkatkan kejadian kerusakan fungsi hati. Toksisitas LD50 1000-2500 mg/kg BB tikus
(konversi ke manusia). Kontraindikasi pada pasien dengan gangguan fungsi imun.

NORMAL DOSE UNTUK ISPA DAN COMMOND COLD.

Anda mungkin juga menyukai