Potency of Amino Acid in Tempeh for Improving Lipid Profile and Diabetes
Mellitus
*Departemen Gizi Kesehatan Masyarakat FKM UI, **Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor,
***Puslitbang Gizi dan Makanan Kementerian Kesehatan RI, ****Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran UI
166
Utari, Rimbawan, Riyadi, Muhilal, & Purwantyastuti, Potensi Asam Amino pada Tempe
167
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 5, No. 4, Februari 2011
Tabel 1. Kandungan Protein dan Asam Amino per 100 gram Tempe Kukus
dari protein hewani. Selama fermentasi, Rhizopus meng-
hasilkan setidaknya empat grup enzim yaitu lipase, pro-
Parameter Hasil tease, amylase, dan phytase yang menguntungkan bagi
%w/w Berat Basah
individu dengan masalah pencernaan. Enzim tersebut ju-
Protein 16,85 ga membantu proses pencernaan protein, lemak, dan kar-
Asam Amino bohidrat.11
Arginine 6,58
Glutamic acid 1,74
Aspartic acid 1,13 Pengaruh Asam Amino terhadap Profil Lipid
Serine 0,50 Secara umum, protein nabati lebih banyak mengan-
Histidine 0,31
Glycine 0,42
dung asam amino seperti arginin, glisin, dan alanin, se-
Threonine 0,44 mentara protein hewani banyak mengandung lisin dan
Alanine 0,47 metionin. Penelitian terdahulu mencatat bahwa asam
Tyrosine 0,40
Methionine 0,15
amino lisin dan metionin cenderung meningkatkan kadar
Valine 0,58 kolesterol, sedangkan arginin memperlihatkan efek yang
Phenylalanine 0,53 berlawanan.15 Metionin merupakan prekursor homosis-
I – leucine 0,51
Leucine 0,76
tein yang merupakan faktor risiko PJK. Hal tersebut men-
Lysine 0,95 jelaskan penyebab pangan hewani lebih bersifat hiperko-
Tryptophane 0,13 lesterolemia daripada pangan nabati. Penelitian lain men-
jelaskan bahwa semua asam amino esensial kecuali
arginin berpotensi hiperkolesterolemia, sedangkan lisin
sekitar 4% - 5%, sehingga dalam 100 gram tempe men- dan methionin merupakan asam amino dengan efek
tah mengandung 17,7%w/w protein. Asam amino yang terbesar.16
dominan pada tempe adalah arginin yang pada penelitian Insulin dan glukagon berperan dalam homeostatis
ini merupakan asam amino dengan kadar tertinggi, lemak dan glukosa tubuh. Perubahan hormon yang terja-
(6,58%w/w) (Lihat Tabel 1). di saat pemberian protein kedelai adalah penurunan rasio
insulin/glukagon. 17 Sedangkan, tingginya rasio in-
Pembahasan sulin/glukagon dihubungkan dengan peningkatan risiko
Kadar Protein dan Asam Amino PJK yang disebabkan efek atherogenik dan hiperlipi-
Hasil analisis pada studi ini menunjukkan bahwa demik. Penurunan rasio insulin/glukagon merupakan
kadar protein dalam 100 gram tempe mentah (berat bagian yang bertanggung jawab pada efek hipolipidemik
basah) adalah 17,7%w/w, sedikit lebih rendah diban- dari protein kedelai. Suatu studi pada binatang yang
dingkan kandungan protein tempe yang tertera dalam memberikan intervensi protein kedelai menemukan in-
PERSAGI tahun 2000 sebesar 20,8 gram/100 gram ba- tervensi protein kedelai pada jangka pendek akan menu-
han. 10 Berdasarkan penelitian terdahulu, total kan- runkan serum insulin dan intervensi pada jangka panjang
dungan protein kedelai tidak banyak berubah setelah meningkatkan serum glukagon.
proses fermentasi menjadi tempe, perubahan dalam nit- Kemampuan protein kedelai mengatur rasio
rogen terlarut hanya 0,5%-2,5%.11 Angka kecukupan insulin/glukagon dijelaskan oleh komposisi asam amino
gizi (AKG) protein untuk dewasa adalah 50 gram/hari, sedangkan konsentrasi serum glukagon tergantung pada
sehingga konsumsi 100 gram tempe akan memberikan jumlah dan komposisi protein yang dikonsumsi. Tingginya
sumbangan protein yang cukup besar, yaitu sekitar 35% rasio arginin/lisin dihubungkan dengan tingginya konsen-
AKG. trasi serum glukagon atau penurunan sekresi insulin se-
Setelah fermentasi, terjadi peningkatan asam amino hingga menghambat lipogenesis. Turunnya plasma insulin
bebas sebesar 7,3% hingga 30%.11,12 Hal tersebut kare- oleh protein kedelai disebabkan karena turunnya
na selama fermentasi, Rhizopus dan bakteri akan meng- pelepasan dari pankreas atau peningkatan perpindahan he-
hasilkan enzim protease, sehingga protein diurai menja- patik.18 Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa
di asam amino bebas. 13 R.oligosporus akan meng- pemberian lisin dan methionin akan meningkatkan phos-
hidrolisa protein menjadi asam amino dan peptida. pholipid dalam hati dan peningkatan rasio PC/PE (phos-
Jumlah asam amino yang dibebaskan mencapai pun- phatidlcholine/phosphatidylethanolamine) dibandingkan
caknya setelah fermentasi selama 24 jam hingga 72 jika diberikan arginin.18 Diet lisin dan metionin juga
jam.14 Tempe yang dijual di pasaran pada umumnya meningkatkan kolesterol total dan K-LDL serta
melewati masa fermentasi selama 36 jam. Meningkatnya apolipoprotein B. Kandungan asam amino dan tocoferol
pelepasan asam amino ini akan memperbaiki nilai gizi pada tempe bekerja sinergis sebagai antioksidan dalam
tempe yaitu protein digestibility corrected amino acid tubuh. Banyak studi menunjukkan hasil bahwa kedelai
score (PDCAAS) yang mencapai 0,8 – 0,9 atau 80 – 90% mempunyai potensi sebagai penangkal radikal yang lebih
168
Utari, Rimbawan, Riyadi, Muhilal, & Purwantyastuti, Potensi Asam Amino pada Tempe
kuat dibandingkan sayuran lain seperti wortel, buncis, jus yang terdapat pada tempe yang mempunyai efek untuk
buah.19 Jika melihat perubahan zat gizi khususnya asam memperbaiki profil lipid dan diabetes mellitus.
amino tempe yang lebih baik dibandingkan kedelai, maka Mekanisme arginin terhadap efek profil lipid adalah
dapat dikatakan bahwa manfaat antioksidan tempe lebih melalui mekanisme penurunan lipogenesis. Sedangkan,
tinggi dibandingkan kedelai. pada penderita dibetes mellitus, arginin dapat memper-
Kampanye peningkatan konsumsi nabati nampaknya cepat penyembuhan luka dengan meningkatkan nitrat ok-
sudah didengungkan oleh ketetapan U.S. Food and Drug sida, menghambat laju kerusakan sel β pakreas dan mem-
Administration’s yang menyebutkan bahwa “25 gram punyai efek hipoglikemia sehingga bermanfaat untuk
protein nabati per hari sebagai bagian dari diet rendah mencegah memburuknya diabetes mellitus.
SAFA dan kolesterol dapat menurunkan risiko penyakit
jantung”.20 Berbagai uji klinik pada manusia menye- Saran
butkan bahwa konsumsi 25 gram hingga 50 gram protein Adanya kampanye untuk meningkatkan konsumsi
kedelai per hari adalah aman dan efektif menurunkan K- tempe sebagai pangan bergizi yang murah dan berman-
LDL sekitar 4% hingga 8% dan dapat memperbaiki pro- faat untuk kesehatan khususnya untuk mencegah mem-
fil lipid khususnya pada individu yang mengalami buruknya profil lipid dan mencegah serta memperlambat
hiperkolesterolemia.15 Jumlah tersebut kira-kira setara diabetes mellitus. Sebaiknya minimal dikonsumsi 3 po-
dengan minimal 150 gram tempe setiap hari atau 3 po- tong tempe ukuran sedang (sekitar 150 gram tempe/hari)
tong tempe ukuran sedang. Pemasakan yang tepat adalah dengan pemasakan pengukusan atau perebusan.
dengan pengukusan atau perebusan dalam waktu singkat
tidak lebih dari 10 menit, sehingga zat gizi masih dalam Daftar Pustaka
jumlah maksimal. Peran asam amino untuk memperbai- 1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan hasil riset kese-
ki profil lipid dan antioksidan tersebut dapat menurun- hatan dasar (Riskesdas). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan
kan risiko terkena penyakit jantung koroner. Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2007.
2. Rimbach G, Boesch-Saadatmandi C, Frank J, Fuchs D, Wenzel U, Daniel
Pengaruh Asam Amino terhadap Diabetes Mellitus H, Hall WL, Weinberg PD. Dietary isoflavones in the prevention of car-
Dalam dua dasawarsa terakhir banyak penelitian di- diovascular disease – a molecular perspective. Food and Chemical
lakukan untuk melihat efek pemberian kedelai terhadap Toxicology. 2007; 46: 1308-19.
hal-hal yang berkaitan dengan penyakit diabetes mellitus. 3. Palanisamy N, Viswanathan P, Anuradha CV. Effect of genistein, a soy
Arginin dihubungkan dengan penyembuhan luka khusus- isoflavone, on whole body insulin sensitivity and renal damage induced
nya pada penderita diabetes. Penelitian terdahulu mem- by a high-fructose diet. Renal Failure. 2008; 30: 645–54.
buktikan bahwa pemberian tempe dalam jangka lama da- 4. Matthan NR, Jalbert SM, Ausman LM, Kuvin JT, Karas RH,
pat memperbaiki penyembuhan luka pada tikus dia- Lichtenstein AH. Effect of soy protein from differently processed pro-
betes.21 Mekanisme pengaruh arginin dalam penyem- ducts on cardiovascular disease risk factors and vascular endothelial
buhan luka adalah bahwa arginin merupakan salah satu function in hypercholesterolemic subjects. Am J Clin Nutr. 2007;
bahan pembentuk nitrat oksida (NO) yang akan mem- 85:960–6.
bantu sintesa kolagen pada daerah yang luka.22 5. Reynolds K, Chin A, Lees KA, Nguyen A, Bujnowski D, He J. A meta-
Penelitian lain menyebutkan bahwa NO yang disinte- analysis of the effect of soy protein supplementation on serum lipids.
sa dari arginin akan mengatur metabolisme glukosa, Am J Cardiol. 2006; 98: 633– 40.
asam lemak dan asam amino, sehingga konsumsi arginin 6. Steinberg F, Guthrie N, Villablanca A, Kumar K, Murray M. Soy protein
akan menurunkan massa lemak pada tikus yang obesitas with isoflavones has favorable effects on endothelial function that are in-
dan diabetes.23 Nitrat oksida juga meningkatkan trans- dependent of lipid and antioxidant affects in healthy postmenopausal
port glukosa, menurunkan sintesa glukosa dan glikogen women. American Journal of Clinical Nutrition. 2003; 78: 123-30.
serta menstimulasi pelepasan insulin. Penelitian lain 7. Anderson JW. Diet first, then medication for hypercholesterolemia.
membuktikan bahwa pemberian ekstrak metanol-tempe Journal of the American Medical Association. 2003; 290: 531-3.
pada tikus diabetes dapat menurunkan kadar glukosa 8. Simatupang P, Marwoto, Swastika D. Pengembangan kedelai dan kebi-
darah dan menghambat laju kerusakan sel β pakreas.24 jakan penelitian di Indonesia. Dalam lokakarya Pengembangan kedelai
Daya hipoglikemik disebabkan karena terhambatnya en- dan lahan sub optimal. Malang: Balitkabi tanggal 26 Juli 2005.
zim α glukosidase dalam usus sehingga akan memper- 9. AOAC. Dalam panduan analisa. Bogor: Laboratorium Terpadu Institut
lambat penguraian karbohidrat menjadi bentuk seder- Pertanian Bogor.
hana dan akibatnya glukosa akan diperlambat pelepasan 10. Persatuan Ahli Gizi. Tabel komposisi pangan Indonesia. Jakarta; 2009.
dan absorbsinya dalam brush border usus. 11. Hermana, Mahmud M, Karyadi D. Composition and nutritional value of
tempe: its role in the improvement of the nutritional value of food.
Kesimpulan Dalam “The complete handbook of tempe”. The American Soybean
Arginin adalah asam amino dengan jumlah tertinggi Association. 1999.
169
Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 5, No. 4, Februari 2011
12. Kiers JL. Effects of fermented soya bean on digestion, absorption and di- J. Nutr. Biochem. 1999; 10: 166-71.
arrhoea [disertation]. Wageningen University; 2001. 19. Wu X, Beecher GR, Holden JM, Haytowitz DB, Gebhardt SERL.
13. Hermana, Mahmud M. The development of tempe technology. Dalam Lipophilic and hydrophilic antioxidant capacities of common foods in
The complete handbook of tempe”. The American Soybean Association. the United States. J.Agric.Food.Chem. 2004; 52: 4026-37.
1999. 20. Food and Drug Administration. Food labelling: health claim, soy protein
14. Wang HL, Ruttle DI, Hesseltine CW. Protein quality of wheat and soy- and coronary hearth disease. Fed Regist. 1999; 57: 699-733. Available
beans after rhizopus oligosporus fermentation. J. Nutrition. 1996; 109- from: http://www.fda.gov/bbs/topics/ANSWERS/ANS00980.html.
14. 21. Setiawan GD. Pengaruh diet tempe terhadap kesembuhan luka pada
15. Erdman JJ, Badger T, Lampe J, Setchell KK, Messine M. Not soy pro- tikus diabetes yang diinduksi streptozotocin (STZ) [skripsi]. Bogor:
ducts are created equal: caution needed in interpretation of research re- Faperta Institut Pertanian Bogor; 2008.
sults. The Journal of Nutrition. 2004; 134: S1229-33. 22. Abumrad NN and Barbul A. The use of arginin in clinical practice; meta-
16. Kurowska EM, Carroll KK. Hypercholesterolemic responses in rabbits bolic and therapeutic aspects of amino acid in clinical nutrition (Luc A.
to selected groups of dietary essential amino acids. J Nutr. 1994; 124: Cynober ed.). New York: CRC; 2003.
364-70. 23. Shi JW, Fried SK, Fu WJ, Meininger CJ, Wu G. Regulatory role for the
17. Ham JO, Chapman KM, Essex-Sorlie D, Bakhit RM, Prabhudesai M, arginine-nitric oxide pathway in metabolism of energy substrates.
Winter L, dkk. Endocrinological response to soy protein and fiber in Journal of Nutr. Bioc. 2006; 17:57.
mildly hypercholesterolemic men. Nutr. Res. 1993; 13: 873-84. 24. Suarsana IN. Aktivitas hipoglikemik dan antioksidatif ekstrak metanol
18. Isabelle G, Kurowska EM, Carroll KK. Role o dietary lysine, methio- tempe pada tikus diabetes [disertasi]. Bogor: Institut Pertanian Bogor;
nine, and arginine in the regulation of hypercholesterolemia in rabbits. 2009.
170