OLEH :
Dr. Dra. Nurhaedar Jafar, Apt,M.Kes
I. Pendahuluan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya kadar
glukosa darah dan urin.1 Saat ini, diabetes melitus menjadi penyakit dengan angka
kejadian yang cukup tinggi di berbagai negara dan merupakan salah satu penyakit
yang menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan
meningkatnya jumlah kasus diabetes melitus di Indonesia yang berada di urutan ke- 4
setelah negara India, China dan Amerika dengan jumlah Diabetesi sebesar 8,4 juta
orang dan diperkirakan akan terus meningkat sampai 21,3 juta orang di tahun 20302.
Dilihat dari semakin meningkatnya jumlah pendeita diabetes, maka perlu adanya
kesadaran dari masyarakat terhadap pentingnya peran dari masyarakat untuk peduli
terhadap masalah ini. Maka dari itu, tujuan penulisan makalah ini akan memberikan
Diabetes melitus secara umum terjadi karena adanya proses patogenesis. Ini
bersamaan dengan rusaknya autoimun pada sel beta di pankreas yang menyebabkan
karbohidrat, lemak dan protein pada penderita diabetes merupakan akibat dari
berkurangnya kerja insulin pada jaringan. Berkurangnya hasil kerja insulin adalah
dari tidak cukupnya sekresi insulin dan / atau kurangnya respon jaringan terhadap
insulin dalam jalur kompleks kerja hormon. Penurunan sekresi insulin dan resistensi
kerja insulin sering terjadi pada pasien yang sama, dan itu menjadi tidak jelas apa
kronik. Bahayanya, ancaman hidup dari akibat diabetes adalah hiperglikemia dengan
dengan risiko ulkus kaki, amputasi, dan sendi Charcot, dan neuropati otonom yang
seksual. Glikasi protein jaringan dan makromolekul lainnya serta kelebihan produksi
senyawa poliol dari glukosa adalah salah satu mekanisme berpikir untuk
diabetes dan tuntutan terapi dapat menyebabkan disfungsi psikososial yang signifikan
III. Definisi
dan resistensi insulin pada jaringan yang dituju.4 Diabetes melitus dibedakan menjadi
dua, yaitu diabetes melitus tipe 1 dan diabetes melitus tipe 2. Ada perbedaan diantara
keduanya. Pasien yang menderita diabetes tipe 1 adalah jika tubuh sepenuhnya tidak
memproduksi insulin sedangkan pasien yang menderita diabetes tipe 2 adalah jika
tubuhnya masih dapat memproduksi insulin, namun insulin yang dihasilkan tidak
cukup atau sel lemak dan otot tubh menjadi kebal terhadal insulin. Hanya 5-10% dari
Dalam menentukan jenis diabetes, dapat dilihat pada tabel 1 sebagai berikut:
kontrol bertahan
hidup
Tipe 2
untuk dapat mengendalikan diabetes dengan baik, peran pasien untuk patuh dan
disiplin melakukan diet dan olah raga dengan benar juga mempengaruhi tingkat
diabetes.
VI. Patuhi nasehat dokter
dokter dan mengikuti anjuran dokter dengan penuh disiplin. Dokter akan menentukan
status pasien, apakah masih bisa di atasi dengan obat atau sudah harus menggunakan
secara rutin. Untuk itu diperlukan pemeriksakan darah dan urine ke laboratorium,
agar dapat melihat perkembangan pengobatan yang sudah dijalani. Jika ditetapkan
harus menggunakan obat, penyesuaian dosis obat perlu dilakukan karena setiap orang
Jangan meminum obat lain tanpa izin dokter karena mungkin dapat terjadi kelebihan
dosis obat, atau kontraindikasi yang berbahaya. Oleh karena itu, harus menaati dosis
Minum obat yang diresepkan dokter secara teratur sesuai dengan aturan
pemakaiannya tanpa mencampurnya dengan obat lain. Dalam proses pengobatan, bisa
Pasien dapat lebih bertanggung jawab atas kesembuhan diri sendiri. Dengan
membantu menyadari apa yang sedang dialami pasien. Selain itu juga dapat
mungkin akan diperlukan, serta mengubah gaya hidup dan jaga disiplin diri untuk
sekali. Dan yang paling penting, periksa kesehatan kaki secara teratur untuk
mengetahui tanda-tanda cedera yang perlu segera diatasi sebelum menjadi parah.
IX. Diet
Diet adalah awal dari usaha untuk mengendalikan diabetes. Mengikuti diet
rendah gula seumur hidup adalah sesuai dengan anjuran dokter atau ahli gizi. Bila
kelebihan berat badan, turunkan berat badan Anda secara bertahap melalui cara yang
benar.
karbohidrat halus (misalnya gula tepung halus, roti manis, biskuit, permen, sirop dan
minuman ringan) harus dihindari dan diganti dengan makanan lengkap (yaitu buah,
sayuran, kacang, biji, dan makanan lainnya yang belum diproses) yang efektif untuk
dapat melepaskan glukosa darah secara bertahap, agar tidak terjadi lonjakan kadar
Di dalam tubuh, karbohidrat kompleks, misalnya nasi atau roti yang berserat,
harus diurai terlebih dahulu menjadi rantai tunggal sebelum diserap ke dalam aliran
darah. Sedangkan karbohidrat sederhana, misalnya gula pasir, sirup, permen, es krim,
jeli atau minuman ringan bergula, akan langsung masuk ke dalam aliran darah,
dan buah yang tidak terlalu manis. Buah yang disarankan adalah pepaya, apel,
semangka, salak, kedondong, dan sebagainya. Sedangkan buah yang terlalu manis,
misalnya durian, anggur, rambutan, nanas, jeruk manis, sawo, dan nangka, sebaiknya
dihindarkan.
Pola diet diabetes
Masih belurn diketahui dengan pasti penyebab mengapa jika berat badan
kurangnya, sekitar 80 persen penderita diabetes yang munculnya setelah usia dewasa
adalah karena kegemukan. Karena itu, diet yang tepat untuk mengendalikan dan,
bahkan.untuk mencegah agar tidak terkena diabetes adalah yang bertujuan menjaga
Dengan mengurangi asupan kalori, maka akan menurunkan kadar gula dalam
darah, namun kekurangan gula pun dapat berbahaya. Maka dari itu pola diet diabetes
harus disesuaikan. Komposisi makanan untuk diet pada orang barat adalah
karbohidrat 40-50 persen, lemak 30-35 persen, dan protein 20-25persen. Sedangkan
Namun dengan komposisi makanan bagi orang barat masih tinggi, maka
makanannya harus diimbangi dengan banyak serat dan rendah kolesterol. Ini dapat
membantu memperbaiki kerusakan sel beta pankreas. Tingginya serat dalam sayuran
Makanan yang dengan kadar lemak tinggi (daging) dapat meningkatkan kadar
kolesterol, yang selain membuat kerja insulin menjadi tidak efisien, juga
hingga 30 persen.
Selain mengurangi kalori dan lemak, dalam porsi diet juga harus mencakup
semua makanan itu penuh dengan glukosa, tetapi tidak langsung diserap, sehingga
melepaskan glukosa secara bertahap dalam waktu yang lama ke pembuluh darah
Anda, sehingga tidak peningkatan kadar gula secara mendadak pada pembuluh darah.
Gula pasir dan es krim adalah penyebab masalah besar bagi penderita
mengaturnya.
Namun jika harus makan makanan yang manis, pastikan bahannya tidak
seluruhnya terdiri dari gula pasir atau gula buah yang sederhana. Kombinasi protein,
X. Olahraga
Olahraga dan diet adalah kombinasi yang ampuh untuk mengontrol diabetes.
Selain dapat mengontrol kadar gula darah (karena membuat insulin bekerjal ebih
efektif), olahraga juga membantu menurunkan berat badan, memperkuat jantung, dan
Diet yang tepat dan olahraga yang teratur dapat mengurangi gejala diabetes
tipe II, hingga taraf penderitanya tidak perlu lagi tergantung pada obat. Dan untuk
diabetes tipe I, selain untuk mengontrol kadar gula darah, olahraga juga dapat
meningkatkan efek insulin yang digunakan. Karena itu, diperlu makanan tambahan
sebelum atau selama berolahraga untuk mencegah perubahan kadar gula darah secara
kesehatan dan kebugaran, serta melibatkan otot-otot besar (kaki, tangan, dan bahu).
1. Frekuensi
Lakukan 3-5 kali seminggu dengan teratur. Lebih baik bila seang sehari dipakai untuk
2. Intensitas
Pilih jenis olahraga yang bersifat ringan hingga sedang, yaitu yang menghasilkan 60-
3. Tempo
4. Tipe
Jenis olahraga yang baik adalah aerobik yang bersifat daya tahan, karena dapat
memperkuat otot jantung dan pembuluh darah. Misalnya jalan, joging, bersepeda dan
berenang.
Untuk setiap kali berolahraga, tahap-tahapan yangharus dilakukan, yaitu:
Tahapan ini untuk mempersiapkan berbagai sistem tubuh sebelum memasuki latihan
yang sebenarnya. Selain menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut jantung untuk
Usahakan target batasan latihan Anda tercapai agar diperoleh manfaatnya, tetapi
Selesai latihan inti, jangan langsung berhenti. Lakukan pendinginan untuk mencegah
berolahraga. Salah satu racun tersebut adalah asam laktat, hasil pembakaran glukosa
Pendinginan juga menurunkan kembali darah yang tcrkumpul di otot yang aktif. Agar
tidak terasa nyeri atau menjadi pusing. Lakukan pendinginan selama 5 sampai l0
menit.
4. Peregangan (stretching)
Khusus untuk penderita diabetes tipe 1 ataupun tipe 2 yang berat dianjurkan untuk
- Angkat dan turunkan tubuh dengan berdiri di atas ujung jari kaki. (jinjit)
2. Menekuk lutut
3. Menggoyang-goyangkan kaki
- Berdirilah dekat meja. Tangan yang sebelah berpegangan pada pinggir meja.
- Satu kaki diletakkan di atas tumpukan buku tebal atau bangku pendek,
Ganti dengan kaki yang sebelahnya dengan membalik posisi berpegangan pada meja.
4. Mendorong dinding
- Jauhkan letak kaki dari dinding dengan kedua telapak kaki tetap menempel di
lantai.
- Tekuk kedua lengan l0 kali dengan selalu menjaga agar punggung dan lutut
tetap lurus dan tungkai tidak terangkat. Renggangkan urat achilles (pada tumit kaki)
- Duduklah di atas kursi dengan pungung tegak, kedua kaki diletakan di atas
bola.
Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar gula darah dilakukan setiap tahun
Konsumsi paling sedikit 150 gram setiap hari, atau kira-kira sama dengan 2 piring
nasi (58 gram) dan 2 iris roti (34 gram). Karhohidrat akan memberi reaksi pada
Pemeriksaan dilakukan paling baik adalah pada saat setelah melakukan puasa
Yang harus dihindari saat melakukan kontrol adalah stres atau sakit, karena
kondisi tersebut dapat menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara berlebihan.
Olahraga berat juga harus dihindari sehari sebelumnya, karena dapat menurunkan
angka pengukurannya untuk sementara. Pengerahan tenaga fisik yang berat akan
Berat badan merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan. Seseorang
dikatakan kelebihan berat badan cenderung akan mengalami diabetes. Namun untuk
menentukan kelebihan berat atau tidaknya seseorang dapat diukur dengan cara
menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) atau BMI (Body mass Index) dengan rumus:
BMI = berat badan (kilogram = kg) dibagi dengan tinggi badan dikuadratkan (meter
kuadrat=m2).
- BMI antara 25-29: tipe gemuk atau sedikit kelebihan beart badan.
- BMI lebih dari 30: tipe sangat gemuk atau obesitas yang beresiko terkena
diabetes5.
XIII. Kesimpulan
yang paling penting adalah kesadaran masyarakat untuk berperan dan peduli terhadap
kesehatan. Untuk itu masyarakat harus bertanggung jawab pada dirinya sendiri untuk
http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1314-diabetes-melitus-
4. Dorland’s medical dictionary. 29th ed. Jakarta: EGC; 2006. Diabetes mellitus;
602-3
3: 39-60