Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Secara teknis server adalah sistem komputer (software dan hardware) yang

menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server

didukung dengan prosesor yang bersifat scalable (mudah dikembangkan)

dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang

disebut sebagai sistem operasi jaringan. Server juga menjalankan perangkat

lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber

daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau pencetak, dan

memberikan akses kepada stasiun kerja (terminal) anggota jaringan.

1.2. Masalah

Masalahnya adalah bagaimana mengistall DSN server dan DHCP server.

1.3. Tujuan

1) Siswa dapat menginstallasi DHCP server dan mengimplementasikan

dalam jaringan Siswa dapat mengenal tools jaringan komputer.

2) Siswa dapat menginstallasi DNS Server dan mengimplementasikan

dalam jaringan.

1
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengenalan Server.

Komputer yang terhubung dalam jaringan baik lokal (LAN) maupun luas

(WAN) dalam berkomunikasi dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu klien dan

server. Dalam pengertian yang sederhana klien adalah komputer yang

melakukan permintaan (request) suatu layanan pada komputer server.

Sedangkan server adalah komputer yang menjawab / memberikan layanan

tertentu kepada klien. Dalam contoh sederhana ketika kita melakukan ping

pada suatu komputer, maka komputer yang kita gunakan untuk melakukan

ping dapat dikatakan sebagai klien dan komputer yang kita jadikan tujuan

ping dapat dikatakan server.

Secara teknis server adalah sistem komputer (software dan hardware) yang

menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server

didukung dengan prosesor yang bersifat scalable (mudah dikembangkan) dan

RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut

sebagai sistem operasi jaringan. Server juga menjalankan perangkat lunak

administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang

terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau pencetak, dan memberikan

akses kepada stasiun kerja (terminal) anggota jaringan.

2
2.2. DNS Server

Dalam bahasa Indonesia berarti Sistem Panamaan Domain adalah sebuah

sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain

dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan

komputer (baik WAN / LAN).

DNS menyediakan servis yang cukup penting untuk Internet, karena manusia

pada umumnya lebih memilih untuk menggunakan nama host dan nama

domain, daripada alamat IP Address. Analogi yang umum digunakan untuk

menjelaskan fungsinya adalah :

a. DNS bisa dianggap seperti buku telepon internet dimana saat user

mengetikkan www.facebook.com pada browser, maka user akan

diarahkan ke alamat IP Address 69.171.224.11.

b. Atau dalam Phone book HP kita, domain seperti nama pemilik nomor HP

misalkan Andi, dan IP Address adalah no HP nya, misalkan kita akan

menelpon Andi maka kita akan lebih mudah mengingat dan mencari

nama Andi daripada harus menghafal no HP nya.

Sedangkan dalam proses kerjanya DNS terdiri dari 3 komponen yaitu :

a. DNS resolver, sebuah program klien yang berjalan di komputer

pengguna, yang membuat permintaan DNS dari program aplikasi

(misalkan browser).

b. Recursive DNS server, yang melakukan pencarian melalui DNS sebagai

tanggapan permintaan dari resolver, dan mengembalikan jawaban kepada

para resolver tersebut;

3
c. Authoritative DNS server yang memberikan jawaban terhadap

permintaan dari recursor, baik dalam bentuk sebuah jawaban, maupun

dalam bentuk delegasi (misalkan: mereferensikan ke authoritative DNS

server lainnya).

2.3. DHCP Server

Untuk mengalokasikan IP Address pada sebuah jaringan kecil, konfigurasi IP

Address static (manual satu per satu pada klien) sangat memudahkan bagi

administrator jaringan. Namun jika jaringan sudah mulai luas/besar (misalkan

100 komputer saja) jika menggunakan konfigurasi IP Address static

kemungkinan untuk menggunakan IP yang sama (konflik) akan lebih besar.

Ditambah lagi jika terjadi perubahan IP Address atau kerusakan pada klien

dan harus mengkonfigurasi ulang, tentunya hal ini cukup melelahkan bagi

Administrator karena harus konfigurasi manual satu persatu pada klien.

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang

berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan

pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan dengan memberikan

(menyewakan) IP Address pada klien yang memintanya (request). Selain IP

Address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP Server,

seperti default gateway dan DNS server.

Karena DHCP merupakan sebuah protokol yang menggunakan arsitektur

client/server, maka dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakni

DHCP Server dan DHCP Client.

a. DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang

dapat "menyewakan" alamat IP Address dan informasi TCP/IP lainnya

4
kepada semua klien yang memintanya. Beberapa sistem operasi jaringan

seperti Windows Server, atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.

b. DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak

klien DHCP yang memungkinkan mereka untuk dapat berkomunikasi

dengan DHCP Server. Sebagian besar sistem operasi klien jaringan

(desktop) seperti Windows, GNU/Linux, MAC OS, dll memiliki

perangkat lunak seperti ini.

5
BAB III

METODOLOGI

3.1. Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah menginstall DNS server dan

menginstall DHCP server.

3.2. Jenis Kegiatan

Jenis-jenis kegiatan yang dapat di lakukan adalah mengkonfigurasi DNS

server dan DHCP server.

3.3. Waktu danTempat

Hari : Senin – Sabtu

Tanggal : 27 juni– 1 juli

Waktu : 07.15 –14.00

Tempat : Lab. TKJ B

3.4. Petunjuk Pelaksanaan

1. Belajar dengan benar dan mandiri.

2. Mencari sumber informasi dari buku atau internet.

3. Memahami petunjuk yang di berikan oleh guru.

4. Tanyakan pada guru jika adahal-hal yang kurang dimengerti.

3.5. Keselamatan Kerja

1. Bekerjalah sesuai cara kerja atau petunjuk yang ditentukan.

2. Berhati hati dalam menggunakan peralatan.

6
3.6. Alat dan Bahan

NO ALAT/BAHAN JUMLAH

1 PC 1 Perangkat

2 Switch 1 Buah

3 Ruoter 1 Buah

4 Modul DNS dan DHCP server 1 Buah

Tabel 3.1 Alat dan Bahan

3.7. Langkah Kerja

3.7.1. Langkah-Langkah Konfigurasi DNS Server Pada Linux

a. Login sebagai root, setiap akan melakukan konfigurasi

pastikan login sebagai user root.

b. Lakukan instalasi packet bind9 dengan perintah #apt-get

install bind9, packet terdapat pada disc 1 serta pastikan

tidak menemukan error pada proses instalasi.

Gambar 3.1 Instalasi packet bind9

7
c. Buka file named.conf.local dengan perintah #pico

/etc/bind/named.conf.local kemudian ketik script di

bawah ini.

Gambar 3.2 Konfigurasi file named.conf.local

d. Kemudian buat file yang berisi data-data dari domain

sekolah.sch.id baik forward master zone, maupun revers

master zone sesuai dengan nama file yang telah ditentukan

masing-masing. Untuk memudahkan pembuatannya, dapat

mengcopy dari file localhost kemudian edit isinya.

e. Copy file db.local untuk membuat file forward dan copy file

db.127 untuk membuat file revers seperti berikut :

Gambar 3.3 Mengcopy file forward dan revers

f. Edit file db.sekolah.sch.id dengan perintah #pico

/etc/bind/db.sekolah.sch.id

8
Gambar 3.4 Konfigurasi file db.sekolah.sch.id

g. Kemudian edit file db.100.168.192 dengan perintah #pico

/etc/bind/db.100.168.192

Gambar 3.5 Konfigurasi file db.100.192.168

h. Kemudian restart service bind dengan perintah

#/etc/init.d/bind9 restart dan pastikan tidak terjadi

error.

Gambar 3.6 Restart service bind9

9
i. Untuk memastikan tidak terdapat error, dapat kita lihat pada file

log system dengan perintah #cat /var/log/syslog

Gambar 3.7 Cek file syslog

j. Jika menemukan error periksa kembali file konfigurasi sesuai

dengan error yang ditunjukkan.

k. Kemudian edit file resolv.conf dengan perintah #pico

/etc/resolv.conf seperti berikut :

Gambar 3.8 Konfigurasi file resolv.conf

l. Isikan dengan DNS server yang kita bangun. Kemudian kita

lakukan pengujian DNS server baik dari server itu sendiri

maupun dari klien.

m. Pengujian DNS server paling sederhana adalah menggunakan

perintah ping, yaitu dengan melakukan ping pada alamat domain

yang kita bangun baik dari server maupun dari klien.

10
Gambar 3.9 Tes DNS server dengan ping

n. Atau dengan perintah nslookup, dan dig, namun jika perintah ini

belum ada, install terlebih dahulu dengan perintah #apt-get

install dnsutils Kemudian jalankan kedua perintah

tersebut.

Gambar 3.10 Tes DNS Server dengan nslookup

o. Uji dengan perintah dig

Gambar 3.11 Tes dengan perintah dig

11
p. Untuk pengujian dari klien pastikan setting DNS Server pada

klien sudah benar menggunakan IP DNS server yang kita

bangun. Pengujian pada klien windows dapat dilakukan dari

Command promt dengan perintah ping dan nslookup.

Gambar 3.12 Konfigurasi DNS Server klien

q. Pengujian dengan ping dan nslookup

Gambar 3.13 Uji DNS Server dari klien

3.7.2. Langkah-Langkah Konfigurasi DHCP Server

Sebelum melakukan konfigurasi DHCP Server, perhatikan hal-hal

sebagai berikut :

a. Topologi sama dengan praktik sebelumnya

b. Alokasi IP Address untuk klien adalah 192.168.100.10/24

sampai 192.168.100.50/24

c. Default gateway untuk klien adalah 192.168.100.1

12
d. DNS Server untuk klien adalah 192.168.100.1 dan

192.168.202.23

e. Siapkan DVD Master instalasi

Kemudian ikuti langkah-langkah berikut :

a. Login sebagai root

b. Install packet dhcp3-server dengan perintah #apt-get

install dhcp3-server

Gambar 3.14 Instalasi DHCP Server

c. Pilih OK dan pastikan proses instalasi tidak mengalami error

d. Edit file dhcpd.conf dengan perintah #pico

/etc/dhcp3/dhcpd.conf seperti di bawah ini

Gambar 3.15 Konfigurasi dhcpd.conf1

13
e. Restart service dhcp dengan perintah

#/etc/init.d/dhcp3-server restart

Gambar 3.16 Restart service dhcp

f. Tampilan failed pada saat restart service dhcp pertama kali itu

dikarenakan proses penghentian (stoping) service dhcp yang

belum dikonfigurasi, maka hasilnya error, setelah itu baru

menjalankan kembali dengan konfigurasi yang telah kita

tentukan (starting).

g. Untuk memastikan tidak terdapat error, lihat file log system

dengan perintah #cat /var/log/syslog

Gambar 3.17 Cek log dari dhcp

h. Untuk konfigurasi pada klien windows 7 kita tinggal merubah

cara setting IP Address dari manual menjadi dynamic, kemudian

klik OK dan tunggu proses konfigurasi IP Address dari server

DHCP.

14
Gambar 3.18 Setting IP Dynamic pada windows 7

i. Untuk melihat IP Address yang kita dapatkan pada local area

connection klik details maka akan terlihat IP Address yang

didapatkan dari server DHCP.

Gambar 3.19 IP Address yang di dapatkan klien

j. Perhatikan Value dari Property yang ditampilkan, harus sesuai

dengan yang kita tentukan pada konfigurasi DHCP server,

diantaranya :

15
 Connection-specific DNS = option domain-name

 IPv4 Address = range

 IPv4 Subnet Mask = subnet

 Lease Expires = default-lease-time

 IPv4 Default Gateway = option routers

 Ipv4 DNS Server = option domain-name-

servers

Jika proses ini gagal tetapi konfigurasi dhcp server sudah

berjalan dengan benar, maka periksa media koneksi yang

digunakan untuk menghubungkan klien ke server dhcp (kabel /

nirkabel).

16
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dicapai siswa setelah melakukan praktikum adalah siswa dapat

menginstall DHCP server dan DNS server.

4.1.1 Faktor Pendukung

1) Adanya buku paduan yang ada di perpustakaan.

2) Adanya materi dari internet.

3) Adanya guru pembimbing sebagai fasilitator.

4.1.2 Masalah Yang Dihadapi

1) Keterbatasan waktu praktek

2) Terbatasnya buku yang ada diperpustakaan

4.2. Pemecahan Masalah

1) Melakukan praktek tidak hanya di sekolah saja, melainkan dapat

dilakukan juga di rumah.

2) Apabila buku di perpustakaan tidak mencukupi dapat mencari referensi

di internet.

17
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dalam bahasa Indonesia berarti Sistem Panamaan Domain adalah sebuah

sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain

dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan

komputer (baik WAN / LAN).

Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) adalah protokol yang

berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan

pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan dengan memberikan

(menyewakan) IP Address pada klien yang memintanya (request). Selain IP

Address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP Server,

seperti default gateway dan DNS server.

5.2. Saran

1. Dengarkan dan pahami penjelasan yang di berikan oleh guru.

2. Bacalah buku panduan komputer, yang di berikan oleh guru atau mencari

referensi di internet

3. Apabila ada yang kurangjelas , jangan malu bertanya kepada guru, atau

kepada teman yang lebih mengerti.

4. Lakukan langkah-langkahnya dengan tenang, santai, dan jangan terburu-

buru.

18
DAFTAR PUSTAKA

Modul installasi administrasi server dalam jaringan

http//www.google.com

http://www.bloger.com

http://www.id.wikipedia.org

19

Anda mungkin juga menyukai