Anda di halaman 1dari 1

Efektivitas Biaya pada Pengobatan Alzheimer Tingkat Sedang-Berat

Di Indonesia, pada tahun 2013 penderita penyakit alzheimer mencapai satu juta orang.
Pada tahun 2030 jumlah penderita alzheimer diperkirakan meningkat drastis menjadi dua kali
lipat dan akan menjadi empat juta orang pada tahun 2050. Alzheimer adalah gangguan
penurunan fisik otak yang mempengaruhi emosi, daya ingat dan pengambilan keputusan.
Alzheimer merupakan penyakit yang sering ditemukan pada orang tua berusia >65 tahun,
tetapi dapat juga menyerang orang yang berusia sekitar 40 tahun (Kemenkes, 2016).

Alzheimer merupakan penyakit dengan angka kejadian yang tinggi, yang disertai
dengan perawatan dan pengobatan yang mahal serta adanya ketergantungan yang tinggi pada
orang lain. Hal tersebut dikombinasi dengan krisis ekonomi dalam perawatan sosial dan
medis. Penelitian difokuskan pada efektivitas biaya pada pengobatan secara farmakologi dan
jenis perawatan pada penyakit alzheimer tingkat sedang sampai parah. Terdapat empat obat
yang beredar dipasaran yang dapat mempengaruhi gejala alzheimer yaitu inhibitor
kolinesterase donepezil, rivastigmine dan galantamine, dan antagonis reseptor NMDA yaitu
memantine (Wimo, 2002). Doneperzil dan memantine telah disetujui di banyak negara
sebagai perawatan farmakologis untuk penyakit alzheimer sedang sampai parah, sedangkan
donepezil, rivastigmine dan galantamine digunakan untuk penyakit alzheimer ringan sampai
sedang (Cappell, 2010).

Pendorong utama pada biaya pengobatan alzheimer adalah tingkat keparahan penyakit
yang menunjukkan bahwa kemampuan untuk menstabilkan keadaan penyakit merupakan
sumber penghematan biaya potensial. Terapi obat dapat membatasi peningkatan masalah
perilaku dan gangguan kognitif dan fungsional serta mengurangi beban ekonomi penderita
penyakit alzheimer (Cappell, 2010).

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasional dengan


pengambilan data secara retrospektif , yaitu dengan menggunakan data pengobatan yang telah
dilakukan. Data diambil dari Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Jawa Barat pada periode Juli
2014-Juli 2017 pada pasien penderita alzheimer dengan tingkat keparahan sedang-berat.

DAFTAR PUSTAKA

Cappell J., Hermann N., Cornish S., and Lanctot KL. The pharmacoeconomics of cognitive
enhancers in moderate to severe Alzheimer's disease. CNS Drugs. 2010
Nov;24(11):909-27

Kemenkes. 2016. Menkes: Lansia Yang Sehat, Lansia Yang Jauh Dari Demensia. Jakarta:
Kemenkes

Wimo, Anders. 2002. Pharmacoeconomics of Alzheimer's disease. Sweden: Karolinska


Institutet Stockholm.

Anda mungkin juga menyukai