Anda di halaman 1dari 15

1

APLIKASI KEBUDAYAAN INDONESIA DENGAN PERANGKAT MOBILE BERBASIS


ANDROID

Esa Firmansyah
Dosen Jurusan Teknik Informatika STMIK Sumedang
Email : esa@stmik-sumedang.ac.id
Phone: 08156176854

ABSTRAK
Budaya merupakan suatu kebiasaan yang mengandung nilai-nilai penting dan fundamental
yang diwariskan dari generasi ke generasi. Warisan tersebut harus dijaga agar tidak hilang sehingga
dapat dipelajari dan dilestarikan oleh generasi berikutnya. Indonesia merupakan negara yang kaya
dengan berbagai macam budaya didalamnya. Setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khas yang
berbeda dari alat musik tradisional, pakaian adat, senjata tradisional, rumah adat dan juga tarian
tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk memudahkan pengguna dalam pencarian letak provinsi
menggunakan Google Maps dan budaya setiap daerah di 34 provinsi Indonesia. Aplikasi ini
menggunakan algoritma brute force dalam fitur pencariannya. Perangkat Smartphone berbasis
Android dapat menjadi salah satu alat bantu utama yang mobile interaktif.
Kata Kunci : Budaya, Indonesia, Android, Google Maps.

PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang menjadi pengaruh sangat besar saat ini adalah platform
smartphone berbasis Android. Dilansir dari State Counter Global State, di Indonesia Android
menguasai porsi besar hampir 40% pada april 2015 jika dibandingkan OS (Operating System) lain.
Hal ini dikarenakan ponsel berbasis Android dari segi harga relatif murah dan mudah dikembangkan.
Android merupakan OS (Operating System) yang sudah banyak memiliki pengguna di Indonesia yang
cukup signifikan jumlahnya, dengan salah satu sistem pendukungnya dapat mempermudah user dalam
pencarian letak suatu lokasi atau letak geografis yaitu menggunakan Google Map, yang merupakan
layanan peta dunia virtual berbasis web yang disediakan oleh Google.
Indonesia sendiri merupakan negara kaya yang memiliki berbagai macam kebudayaan dan
bahasa. Bahkan Indonesia disebut sebagai negara kaya akan alam dan budaya yang sampai saat ini
memiliki 33 provinsi, dengan bertambahnya daftar provinsi baru yaitu provinsi Kalimantan Utara
sehingga menjadi 34 provinsi yang ada di Indonesia. Indonesia juga merupakan negara yang
keseluruhan mencapai lebih dari 1.300 suku bangsa.
Kebutuhan informasi saat ini sangatlah dibutuhkan dalam pencarian berbagai informasi
penting mengenai kebudayaan, terutama profil budaya indonesia saat ini masuk dalam kurikulum
pada dunia pendidikan contohnya dalam mata pelajaran Geografi dan Seni, Oleh karena itu aplikasi
kebudayaan indonesia berbasis android dapat memberikan wawasan tentang Indonesia serta
pengetahuan kebudayaan dan diharapkan dapat memajukan Indonesia yang kaya akan kebudayaan
dimata dunia agar tidak ada negara yang mengakui kebudayaan negara Indonesia.
Dengan memanfaatkan Android sebagai sistem operasi yang open source serta tersedianya
layanan peta berbasis Google Maps dan untuk melestarikan budaya Indonesia maka tema pada
penelitian ini yaitu “aplikasi kebudayaan indonesia dengan perangkat mobile berbasis android, dimana
aplikasi ini nantinya memberikan informasi tentang kebudayaan Indonesia pada 34 Provinsi berupa
profil provinsi (ibu kota, semboyan, tanggal berdirinya provinsi, dasar hukum) rumah adat, pakaian
adat, senjata tradisional, tarian daerah, pakaian tradisional.

b. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka ruang lingkup penelitian ini adalah
bagaimana merancang dan membangun sebuah aplikasi yang mampu menyediakan informasi
2

mengenai kebudayaan di 34 provinsi Indonesia dengan menggunakan perangkat bergerak (mobile


device) berbasis Android.

c. Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah membangun sebuah aplikasi untuk memudahkan pengguna (user)
dalam pencarian letak provinsi dan informasi negara Indonesia yang penekanan pada kebudayaan
Indonesia dengan 34 provinsi dan mengembangkan identitas kebudayaan nusantara yang ada di
Indonesia secara luas sebagai sarana pembelajaran untuk masyarakat umum dan sebagai sarana
pembelajaran ilmu geografi dan kebudayaan di Indonesia.

d. Manfaat
Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah terciptanya sebuah aplikasi
tentang kebudayaan Indonesia dan mengembangkan identitas kebudayaan nusantara yang ada di
Indonesia secara luas sebagai sarana pembelajaran untuk masyarakat umum dan sebagai sarana
pembelajaran ilmu geografi dan kebudayaan di Indonesia berbasis Android.

e. Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian yang digunakan dalam mengembangkan Aplikasi Kebudayaan
Indonesia ini mengacu pada keilmuan Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering), dalam hal
ini System Development Life Cycle (SDLC) dengan pendekatan model Prototype. Adapun tahapan
pendekatan model Prototype yang digunakan dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu:
1. Analisis
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis yang dimulai dari mengumpulkan referensi dan
observasi terhadap kebutuhan Aplikasi Kebudayaan Indonesia untuk mendapatkan data
sebagai bahan masukan dan keluaran Aplikasi.
2. Desain
Pada tahap ini peneliti melakukan perancangan Aplikasi Kebudayaan Indonesia, dimulai dari
rancangan data, rancangan masukan, rancangan proses, dan rancangan keluaran dari Aplikasi
Kebudayaan Indonesia.
3. Kode & Testing
Pada tahap ini merupakan tahap transformasi atau penerjemahan rancangan ke dalam bahasa
pemrograman yang biasa disebut dengan kode program. Pengkodean Aplikasi Kebudayaan
Indonesia ini menggunakan Hypertext Preprocessor (PHP) dan JavaScript Object Notation
(JSON). Setelah dikodekan kemudian dilakukan pengujian terhadap Aplikasi Kebudayaan
Indonesia apakah berjalan atau tidak, dan sesuai dengan kebutuhan awal.
4. Implementasi
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam pengembangan Aplikasi Kebudayaan Indonesia, yaitu
menerapkan Aplikasi yang sudah berjalan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.

PEMBAHASAN

A. ANALISIS
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Indonesia merupakan negara kepulauan di asia
tenggara yang terletak di antara benua Asia dan benua Australia: Bangsa, budaya bahasa yang ada
di Negara Indonesia. Indonesia terletak diantara 6° LU - 11° LS dan 95° BT - 141° BT, antara
Lautan Pasifik dan Lautan Hindia, antara benua Asia dan benua Australia. Jumlah pulau di
Indonesia tercatat lebih dari 17.000 pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari
Miangas sampai Pulau Rote. Hal ini menjadikan Indonesia unik dengan keanekaragaman adat
istiadat, suku, budaya, ras, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, Indonesia menunjung tinggi
Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu tujuan.
3

Dari lintangnya, Indonesia terletak di antara 6° LU (Lintang Utara) dan 11° LS (Lintang
Selatan). Letak lintang yang sedemikian itu merupakan petunjuk bahwa:
a.Bagian utara wilayah Indonesia ialah 6° LU dan paling selatan ialah 11° LS.
b.Jarak lintangnya ialah 17°.
c.Sebagian besar wilayah Indonesia terletak di belahan bumi selatan.
d.Wilayah Indonesia dilalui oleh garis khatulistiwa.

Dilihat dari letak garis bujurnya, wilayah Indonesia terletak diantara 95° BT dan 141° BT. Ini
berarti:
a.Batas paling barat wilayah Indonesia ialah 95° BT dan paling timur adalah 141° BT.
b.Jarak bujurnya adalah 46° (sekitar 5000 km, atau hampir 1/8 keliling
bumi). Perbedaan garis bujur sedemikian itu menyebabkan adanya
perbedaaan waktu.
c.Semua wilayah Indonesia terletak di belahan bumi timur (dihitung dari
meridian 0°).
Letak astronomi yang demikian itu menunjukkan bahwa Indonesia terletak di daerah iklim
tropika. Daerah iklim tropika terdapat di antara 23.5° LU atau Garisan Sartan, dan 23.5° LS atau
Garisan Jadi. Hal ini mengakibatkan suhu di Indonesia cukup tinggi (antara 26° C - 28° C), curah
hujan cukup banyak (antara 700mm - 7000mm per tahun), terdapat hujan zenital (hujan naik
khatulistiwa), proses pelapukan batu-batuan cukup cepat serta terdapat berbagai jenis spesies
hewan dan tumbuhan.

Letak astronomi mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu sekitar 3 jam (yang lebih
tepatnya 46 x 4 menit = 184 menit) antara bagian paling timur dengan bagian paling barat
Indonesia. Sejak tanggal 1 Januari 1988 di Indonesia diberlakukan pembahagian daerah waktu
yang baru, menggantikan pembahagian waktu lama yang berlaku sejak 1 Januari 1964. Dengan
berlakunya pembahagian daerah waktu baru ini, terjadi pergeseran waktu di beberapa tempat,
sebagai berikut :
a.Daerah Waktu Indonesia Barat (WIB). Waktu Indonesia bagian Barat
berdasarkan meridian pangkal 105°BT, meliputi keseluruhan provinsi di
pulau Sumatera, seluruh provinsi di pulau Jawa, Provinsi Kalimantan Barat,
kalimantan utara dan provinsi Kalimantan Tengah (mempunyai selisih
waktu 7 jam lebih awal daripada waktu Greenwich).
b.Daerah Waktu Indonesia Tengah (WITA). Berdasarkan meridian pangkal
120°BT, meliputi provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Bali,
Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan seluruh
Provinsi di Sulawesi (mempunyai selisih waktu 8 jam lebih awal daripada
waktu Greenwich).
c. Daerah Waktu Indonesia Timur (WIT). Waktu Indonesia bagian timur berdasarkan
meridian pangkal 135° BT, meliputi seluruh provinsi di Irian Jaya (Papua), Maluku, dan
Maluku Utara (mempunyai selisih waktu 9 jam lebih awal daripada waktu Greenwich).
4

Kebudayaan adalah warisan dari masa lalu, untuk masa kini dan generasi masa depan.
Warisan alam dan cagar budaya merupakan sumber kehidupan dan inspirasi yang tak tergantikan.
Kebudayaan daerah tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah
di Indonesia. Setiap daerah memilki ciri khas kebudayaan yang berbeda. Berikut ini beberapa
kebudayaan Indonesia yang akan menjadi data dalam pembuatan aplikasi ini berdasarkan
jenisnya:
a. Profil Provinsi
b. Alat musik tradisional
c. Rumah Adat
d. Pakaian Adat
e. Senjata Tradisional
f. Tarian Tradisional.

Sistem Informasi Geografi adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang
memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) atau dalam arti yang lebih sempit, adalah
sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi berefrensi geografi, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya,
dalam sebuah database. Web Maps yang digunakan yaitu menggunakan Google Maps.
Sistem informasi geografi mobile mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan yang
diantaranya sebagai berikut:
a. Kelebihan sistem informasi geografi mobile sebagai berikut:
1. Bersifat Mobile, biasa digunakan dimana saja.
2. Lebih efisien dan bisa dipadukan dengan GPS.
3. Pengunaan lebih mudah, ringan dan mudah dibawa.
a. Kekurangan sistem informasi geografi mobile sebagai berikut:
1. Sangat bergantung pada jaringan Internet.
2. User interface ditampilkan dalam layer kecil
3. Pengaksesan terhadap data sistem informasi geografi dan fungsi-fungsinya tidak
selengkap di desktop.
Mobile Google Maps (selanjutnya disebut MGMaps) merupakan sebuah aplikasi yang
digunakan untuk menampilkan peta dari Google Maps, Yahoo! Maps, Windows Live Local (MSN
Virtual Eart), Ask.com, Openstreet Map, dan beberapa sumber peta lain pada perangat bergerak
yang mendukung J2ME.

Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasiskan Linux. Android
menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri
sehingga dapat digunakan oleh bermacam peranti penggerak. Pada Awalnya Google Inc. membeli
Android Inc. pendatang baru yang membuat software (perangkat lunak) untuk telepon genggam.
Kemudian untuk mengembangkan Android di bentuklah Open Handset Alliance yang merupakan
gabungan dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak dan telekomunikasi termasuk Google,
HTC, Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan NVidia.
Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang didesain untuk IDE Eclipse yang
memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan aplikasi android dengan menggunakan IDE
Eclipse . Dengan ADT kita juga dapat melakukan pembuatan package android(.apk) yang
digunakan untuk distribusi aplikasi android yang kita rancang.
Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk
memulai mengembangkan aplikasi platform Android menggunakan bahasa pemrograman
Java. Android memberi kesempatan untuk membuat aplikasi yang kita butuhkan yang bukan
merupakan aplikasi bawaan Handphone/Smartphone
PHP Pertama kali ditemukan pada 1995 oleh seorang software developer bernama Rasmus
Lerdrof.Ide awal PHP adalah ketika itu Radmus ingin mengetahui jumlah pengunjung yang
membaca riwayat hidupnya yang terdapat di website. Skip yang dikembangkan baru dapat
melakukan dua pekerjaan, yakni merekam informasi, dan menampilkan jumlah pengunjung dari
suatu website. Sampai sekarang kedua tugas tersebut masih tetap populer digunakan oleh dunia
5

web saat ini. Kemudian, dari situ banyak orang di milis mendiskusikan skrip buatan Rasmus
Lerdrof, hingga akhirnya rasmus mulai membuat sebuah skrip, bernama Personal Home Page
(PHP).
Kebutuhan PHP sebagai perangkat yang serba guna membuat Lerdorf melanjutkan untuk
mengembangkan PHP hingga menjadi suatu bahasa tersendiri yang mungkin dapat
mengkonversikan data yang di inputkan melalui form HTML menjadi suatu variable, yang dapat
dimanfaatkan oleh sistem lainnya. Untuk merealisasikannya, akhirnya Lerdrof mencoba
mengembangkan PHP menggunakan bahasa C ketimbang menggunakan Perl
JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca
dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format
ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi
ke-3 - Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa
pemprograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh
programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena
sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data

Aplikasi yang dibangun merupakan sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk melakukan
pencarian letak provinsi dan identitas budaya beserta deskripsi pada perangkat Android. Data
disimpan didalam database MySQL yang dihubungkan oleh sebuah web service untuk mengambil
data dari database tersebut, interaksi antara aplikasi android dan web service dilakukan melalui file
JSON.
Terdapat dua aktor yang berinteraksi didalam aplikasi ini, yaitu user dan admin. User hanya
dapat melihat peta dan identitas budaya melalui aplikasi yang telah tertanam pada perangkat
Android. Sedangkan admin dapat menambah, mengubah dan menghapus data dari database

B. PERANCANGAN
Perancangan Aplikasi Kebudayaan Indonesia di bagi kedalam 2 bagian, yaitu perancangan
back-end dan front-end aplikasi.

1. Perancangan Back-end Aplikasi

a. Perancangan Antarmuka Halaman Login


Perancangan antar muka halaman Login merupakan form awal dari halaman admin, untuk
dapar mengakses semua data maka terlebih dahulu harus mengisi Username dan Password.
Di bawah ini terdapat perancangan antarmuka form Login
6

b. Menu Utama Administrator


Menu Utama Administrator ini merupakan tampilan form admin . Di bawah ini terdapat
perancangan antarmuka form menu utama

c. Perancangan Manajemen User


Menu Manajemen User merupakan menu untuk mengelola username dan password. Di
bawah ini terdapat perancangan antarmuka form manajement users
7

d. Perancangan Menu Budaya


Menu Budaya merupakan form admin yang berfungsi untuk mengelola data dengan
melakukan proses CRUD (Create, Update, Delete)

2. Perancangan Front-end Aplikasi

a. Perancangan Antarmuka Splash Screen


8

b. Perancangan antarmuka Menu Utama

c. Perancangan Antarmuka Search

C. IMPLEMENTASI

Tahap Implementasi merupakan pengembangan sistem dalam memperoleh dan menghasilkan


suatu sistem yang bekerja. dalam menjalankan tahapan implementasi seperti profil provinsi,
rumah adat, senjata tradisional, tarian daerah, alat musik tradisional dan pakaian adat perlu
dilakukan beberapa hal, diantara tahapannya sebagai berikut:
9

1. Implementasi Database

Implementasi database berisi data-data budaya yang ada di Indonesia, diantaranya: id_senbud
(Primary Key), id, musik, desc1, gambar1, pakaian, desc2, gambar2, rudat, desc3, gambar3,
senjata, desc4, gambar4, tarian, desc5, gambar5.
Berikut ini gambar dari implementasi database :

2. Implementasi Antarmuka Back-end

a. Halaman Login
Halaman Login merupakan halaman dimana user memasukan username dan
password agar dapat masuk ke halaman utama dan melakukan update data. Berikut ini
tampilan form Login:
10

b. Halaman Utama Administrator


Halaman utama administrator merupakan tampilan awal jika user username dan
password berhasil masuk. Dalam web peta budaya ini terdapat beberapa menu di antaranya
manajement user, provinsi dan budaya. Di dalam menu budaya terdapat menu tarian, alat
musik tradisional, pakaian adat, rumah adat dan senjata tradisional. Berikut ini tampilan form
halaman utama :

c. Halaman Tambah Provinsi


Halaman tambah provinsi digunakan untuk menginputkan data apabila ada daftar
provisi baru dan edit provinsi apabila ada pemekaran provinsi. Berikut ini tampilan form
tambah provinsi:
11

d. Halaman Tambah Budaya


Halaman tambah budaya digunakan untuk menginputkan data apabila ada daftar
budaya yang akan ditambahkan, meliputi data profil, alat musik tradisional, tarian adat, rumah
adat, senjata tradisional, pakaian adat. Berikut ini tampilan form tambah budaya:

e. Halaman Lihat Provinsi


Halaman lihat provinsi meliputi nama-nama provinsi yang terdapat di Indonesia yang
berjumlah 34 provinsi beserta tampilan logo dari setiap provinsi. Berikut ini tampilan form
daftar nama-nama provinsi:
12

f. Halaman Lihat Budaya


Halaman lihat budaya meliputi rumah adat, senjata tradisional, tarian daerah, alat
musik tradisional dan pakaian adat, beserta deskripsi dari budaya masing-masing. Berikut ini
tampilan form daftar lihat budaya:

3. Implementasi Antarmuka Front-end


a. Halaman Splash Screen
Halaman Splash Screen merupakan halaman awal ketika aplikasi di runing. Halaman
ini muncul beberapa detik sebelum masuk ke menu utama aplikasi. Berikut ini tampilan
Splash Screen:
13

b. Halaman Menu Utama Aplikasi


Halaman ini merupakan halaman utama dari aplikasi, fitur yang ada diantaranya yaitu
searching dan about. Pencarian dengan algoritma Brute Force. Berikut ini tampilan menu
utama aplikasi:

c. Halaman Fitur Searching


Halaman fitur searching dengan menggunakan algoritma Brutte Force. Berikut ini
tampilan Fitur Searching:
14

PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari aplikasi kebudayaan di 34 provinsi Indonesia dengan perangkat mobile berbasis android,
dapat diambil kesimpulan, aplikasi ini menggunakan metode pengembangan prototype, yaitu
metode pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program
dengan cepat dan bertahap sehingga segera dapat dievaluasi, mulai dari tahapan analisis dengan
mengambil data pustaka, perancangan, pembuatan aplikasi, pengujian sampai tahap terakhir yaitu
dokumentasi. Dengan itu aplikasi telah selesai dibangun dan dapat digunakan. Aplikasi ini dapat
membantu dalam mengenalkan kebudayaan yang berada di provinsi seluruh Indonesia, juga
dilengkapi dengan fitur pencarian lokasi berdasarkan nama budaya serta dapat membantu
mengenal budaya di Indonesia, seperti profil provinsi (ibu kota, semboyan, tanggal berdirinya
provinsi, dasar hukum), tarian tradisional, pakaian adat, alat musik tradisional, pakaian adat, dan
rumah adat, yang memberikan pengetahuan dalam mengenal budaya Indonesia dengan tampilan
maps.

b. Saran
Saran dalam pengembangan aplikasi kebudayaan di 34 provinsi Indonesia dengan perangkat
mobile berbasis android terdapat kekurangan untuk menjadi bahan dalam pengembangan kembali,
diantaranya:
1. Penambahan fitur-fitur lain untuk lebih lengkap dalam mendukung aplikasi agar
mempermudah user dalam memperoleh informasi-informasi yang berhubungan dengan
budaya lainnya.
2. Tampilan design dalam aplikasi ini agar lebih menarik lagi.
3. Pengembangan kembali searching, untuk lebih menunjukan provinsi pada maps langsung
dalam melakukan pencarian

DAFTAR PUSTAKA
[1] BPS., Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama dan Bahasa Sehari-hari Penduduk Indonesia
(Badan Pusat Statistik). 2010. 6 Maret
[2] Tri Aditya Maulana (2012) "Sitem Informasi Geografi Wisata Budaya Batik Di Pekalongan
Berbasis Android" <URL:http://eprints.dinus.ac.id>
[3] Devianda Kurniawan, Sugeng Purwantoro ESGS, Agus Urip Ari Wibowo. (2012), "Rancang
bangun aplikasi ensiklopedia kebudayaan melayu Riau berbasis Android "
<URL:http://aksara.pcr.ac.id>
[4] Murtiwiyati dan Glenn Laurel (2013), "Rancang bangun aplikasi pembelajaran budaya Indonesia
untuk anak sekolah dasar berbasis android " < URL:http://murtiwiyati.staff.gunadarma.ac.id>
[5] Junaedi Siregar (2013) "Perancangan aplikasi pencarian kata kamus bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia dengan menggunakan algoritma brute force berbasis mobile" <URL:http://www.pelita-
informatika.com>
[6] Juniaman Gulo (2013), "Aplikasi teks prediksi pesan dengan menggunakan algoritma brute force
berbasis android" URL:http://www.pelita-informatika.com >
[7] 2008 <URL:https://zulfadli.files.wordpress.com>
[8] Sadam Sumuta, "Letak Geografis Indonesia "
<UPvL:https://saddamzikri.wordpress.com/2011/04/18/letak-geografis-indonesia/>
[9] MK/ASA 2014 "Warisan Dunia UNESCO : Langkah Panjang Warisan Bersama"
<URL:http://www.indonesiaheritage.org>
[10] Piyanto. 2010. Membuat sendiri aplikasi mobile GIS, Penerbit : Andi
Yogyakarta
[11] Firdan Ardiansyah. Biraynara 2011 depok "pengenalan dasar pemrograman android"
<URL:http://www.academia.edu/9614088/Belajar_pemrograman_android_Ba hasa_indonesia>
[12] Arianto dan Hidayat, Rahmat. 2014. Ilmu Komputer Belajar Database MySQL. 4 April
<URL:http://jurusanakuntansi.polines.ac.id>
[13] Arianto dan Hidayat, Rahmat. 2014. Ilmu Komputer Belajar Database MySQL. 4 April
<URL:http://jurusanakuntansi.polines.ac.id>
15

[14] Neli Amalia, 2009 " pengembangan sistem informasi penilaian tugas akhir/skripsi dengan
konsep business intelligence pada perguruan tinggi raharja"
<URL:http://www.pribadiraharja.com/neli/SKRIPSI/Lampiran/DAFT AR_SIMBOL.doc> (4 April
2015)
[15] Dharwiyanti Romi Satria Wahono., Sri., 2014. Ilmu Komputer Pengantar Unified Modeling
Language (UML). 4 April
[16] Dharwiyanti Romi Satria Wahono., Sri., 2014. Ilmu Komputer Pengantar Unified Modeling
Language (UML). 4 April
[17] EdwardAditya, 2011 "PengertianPrototype" < URL:http://edwardaditya.blogspot.com>
[18] <URL:http://www.JSON.org> (08 april 2014)
[19] Ismail Mujaddid, 2013. "Definisi Black Box "
<URL:http://billyped.blogspot.com/2013/07/definisi-black-box.html>
[20] Junaedi Siregar (2013) "Perancangan aplikasi pencarian kata kamus bahasa Inggris ke bahasa
Indonesia dengan menggunakan algoritma brute force berbasis mobile" <URL:http://www.pelita-
informatika.com>
[21] Juniaman Gulo (2013), "Aplikasi teks prediksi pesan dengan menggunakan algoritma brute force
berbasis android" URL:http://www.pelita-informatika.com >

Anda mungkin juga menyukai