Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PERCOBAAN 1
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF BAHAN BAKU
PARACETAMOL DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-
SINAR TAMPAK
Disusun oleh:
Kelompok 1 / Shift A
Mita Yuniarti 10060316077
Predi Mubarok 10060316078
Risna Nurliani 10060316079
Nisa Fida Farhani 10060316080
Rifa Septiani 10060316081
Natasha Syifa Ramadhanty 10060316082
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Melakukan analisis kualitatif bahan baku dengan metode spektofotometri
UV-Sinar tampak
2. Melakukan analisis kuantitatif bahan baku dengan metode
spektrofotometri UV-Sinar tampak
3. Menyimpulkan mutu bahan baku dengan data spekrum UV-Sinar tampak
dan hasil penetapan kadar.
Gambar.1 Spektrofotometer
1. Sumber cahaya
Yang pertama adalah sumber cahaya, Sebagai sumber cahaya pada
spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan
intensitasnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tampak,
ultraviolet dekat, dan inframerah dekat adalah sebuah lampu pijar dengan
kawat rambut terbuat dari wolfram (tungsten). Lampu ini mirip dengan bola
lampu pijar biasa, daerah panjanggelombang (λ) adalah 350 – 2200 nm
sumber cahaya ini digunakan untuk radiasi kontinyu:
2. Pembaur cahaya
3. Kuvet
Hal ketiga adalah tempat sampel atau kuvet, pada praktikum tempat
meletakan kuvet ada dua karena alat yang dipakai tipe double beam,
disanalah kita menyimpan sample dan yang satu lagi untuk blanko. Pada
pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah UV
digunakan kuvet kuarsa serta kristal garam untuk daerah IR.
4. Detektor
Jenis Spektrofotometer
a. Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer UV-Vis adalah salah satu alat analisis kimia yang sering
digunakan di laboratorium untuk analisis kimia Bahan Bakar Nuklir.
Spektrofotometer ini merupakan gabungan antara spektrofotometer UV
dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV
dan sumber cahaya visible. Untuk sistem spektrofotometri, UV-Vis paling banyak
tersedia dan paling populer digunakan. Kemudahan metode ini adalah dapat
digunakan baik untuk sample berwarna juga untuk sample tak berwarna. Dan
dapat diunaka untuk penetapan analisis kualitatif dan kuantitatif, contohnya
analisis kuantitatif yang digunakan yaitu kurva kalibrasi dan metode one point
(Mulja, M S. 1995).
b. Spektrofotometer Infra merah
Alat Bahan
1. Filler 1. Aquadest
2. Gelas ukur 2. Baku pembanding paracetamol
3. Gelas kimia 3. Bahan baku paracetamol
4. Kuvet 4. HCL 0,1 N dalam methanol
5. Kertas perkamen 5. Methanol
6. Labu takar
7. Pipet tetes
8. Pipet volume
9. spatel
10. Spektofotometri UV
11. Timbangan analitik
VI. PROSEDUR
6.1 Analisis kualitatif
a. Larutan Standar
b. Larutan Uji
b. Larutan uji
𝐴𝑢
𝐶𝑢 = 𝑥 𝐶𝑠
𝐴𝑠
Keterangan:
N2 =
5,02
= 0,502 𝑝𝑝𝑚 λTeoritis = 249 nm
10
- V1.M1 = V2.M2
x = 10,33
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑢𝑗𝑖
% kadar = 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 𝑥 100 %
10,33
= 𝑥 100 %
7,54
= 137 %
Pada praktikum kali ini, dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif bahan
baku parasetamol dengan metode spektrofotometri UV-sinar tampak. Uji
kualitatif dan kuantitatif dilakukan dengan membandingkan baku pembanding
parasetamol dengan bahan baku parasetamol. Pada setiap analisis, baik kualitatif
maupun kuantitatif, masing-masing dibuat larutan standar dan larutan uji. Larutan
standar ini digunakan untuk memastikan penetapan yang dilakukan pada
praktikum sesuai ataupun tidak. Pada analisis kuantitatif kadar parasetamol
ditentukan kadarnya menggunakan kurva kalibrasi.
Kimia analitik dibagi menjadi dua jenis, yaitu kualitatif dan kuantitatif.
Kimia analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya (keberadaan)
suatu unsur atau senyawa kimia baik organik maupun anorganik. Dan kimia
analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa
dalam suatu cuplikan.
Nilai absorbansi yang baik berkisar antara 0,2 – 0,8. Hubungan antara
absorbansi terhadap konsentrasi akan linear (A≈C) apabila nilai absorbansi larutan
antara 0,2-0,8 (0,2 ≤ A ≥ 0,8) atau sering disebut sebagai daerah berlaku hukum
Lambert-Beer. Jika absorbansi yang diperoleh lebih besar maka hubungan
absorbansi tidak linear lagi. Bila resapan terletak di luar daerah tersebut, maka
dapat diatasi dengan (Rohman, 2012):
1. Adanya serapan oleh pelarut. Hal ini dapat diatasi dengan penggunaan
blangko, yaitu larutan yang berisi selain komponen yang akan dianalisis
termasuk zat pembentuk warna.
2. Serapan oleh kuvet. Kuvet yang ada biasanya dari bahan gelas atau
kuarsa, namun kuvet dari kuarsa memiliki kualitas yang lebih baik.
3. Kesalahan fotometrik normal pada pengukuran dengan absorbansi sangat
rendah atau sangat tinggi, hal ini dapat diatur dengan pengaturan
konsentrasi, sesuai dengan kisaran sensitivitas dari alat yang digunakan
(melalui pengenceran atau pemekatan).
IX. KESIMPULAN
1. Analisis kualitatif bahan baku parasetamol dapat dilakukan dengan
menggunakan metode Spektrofotometri UV-sinar tampak.
2. Hasil analisis kualitatif bahan baku parasetamol dilakukan dengan
membandingkan nilai absorbansi dengan baku pembanding yaitu 0.380
Abs (⋋=248,6 nm) dan 0.444 Abs (⋋=248,3 nm).
3. Analisis kuantitatif bahan baku parasetamol dapat dilakukan dengan
menggunakan metode Spektrofotometri UV-sinar tampak.
4. Hasil analisis kuantitatif bahan baku parasetamol menggunakan persamaan
regresi linier didapat persen kadarnya 137%.
5. Mutu bahan baku parasetamol yang digunakan pada percobaan ini adalah
tidak baik untuk digunakan sebagai bahan obat karena melebihi rentang
kadar teoritis.
X. DAFTAR PUSTAKA
Bagian Farmakologi FK UI. 1995. Farmakologi dan Terapi edisi IV. Jakarta: UI
press.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Jakarta: Dirjen POM.
Harjadi. 1990. Ilmu Kimia Analitik Dasar. PT. Gramedia. Jakarta.
Khopkar, S M. 2003. Kosep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI Press.
Mulja, M S. 1995. Analisis Instrumental. Surabaya: Airlangga University Press
Rohman, A. 2012. Kimia Farmasi Analisis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Roth J., Hermann dan Blaschke, Goffried. 1985. Analisis Farmasi. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Skoog DA, Holler FJ, Nieman TA. 1998. Principles of Instrumental Analysis. Ed
ke- 5. Orlando: Hourcourt Brace.
Surawidjaja. 1994. Matriks Kalibrasi untuk Penentuan Konsentrasi Komponen
dalam Larutan Campuran. Yogyakarta: FMIPA yogyakarta.
Tahir, I. 2009. Arti Penting Kalibrasi Pada Proses Pengukuran Analitik: Aplikasi
Pada Penggunaan Phmeter Dan Spektrofotometer Uv-Vis. Paper seri
Manajemen Laboratorium.
Tulandi, G. P., Sudewi, S., Lolo, W., S. 2015. Validasi Metode Analisis untuk
Penetapan Kadar Parasetamol dalam Sediaan Tablet Secara
Spektrofotometri Ultraviolet, Pharmacon, Vol. 4.
Watson, David G. 2005. Analisis Farmasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran.