PAPER PENGEMBANGAN PROYEK PANAS BUMI Fix PDF
PAPER PENGEMBANGAN PROYEK PANAS BUMI Fix PDF
ABSTRACK
Development of power projects geothermal power is a renewable steps to reduce reliance on fossil fuels.
PLTP in the development is carried out by environmental studies, evaluation and design of integrated
exploration drilling, subsurface exploration, feasibility study plan, the plan of construction and
development, and exploitation and utilization plan. The results of the evaluation of an integrated role in
the design and exploration drilling strategy primarily to determine the location of exploration wells, the
well depth and construction. Subsurface exploration aims to prove the existence of a geothermal system
and reinforce the model of the subsurface geology. Activities planned feasibility study used to assess the
feasibility of developing a geothermal field is technically, economically, socially and environmentally. At
this stage of construction and development plans are made to obtain maximum results from geothermal
prospect area. While the exploitation and utilization of plan activities undertaken to improve production
output and retain resources for community life.
Indonesia merupakan salah satu negara terkaya Metode penelitian yang dilakukan dalam
sumber daya panas bumi, potensi saat ini penyusunan paper ini, pertama melakukan studi
mencapai sekitar 29 GWe, namun hingga saat ini literatur dan melakukan identifikasi permasalahan.
baru dikembangkan 1196 MW atau hanya sekitar Permasalahannya, Indonesia merupakan negara
4% dari potensi yang ada (semua berasal dari yang kaya akan daerah prospek panas bumi, akan
WKP yang ada). Meskipun kebijakan di dalam tetapi dari potensi panas bumi yang dimiliki
bauran energi nasional sudah cukup lama tersebut di atas baru sebagian kecil yang benar-
dicanangkan (Perpres 05/2006), dimana 5% dari benar bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi
kebutuhan energi nasional akan dipenuhi dari alternatif pengganti energi minyak bumi dan
energi panas bumi, namun pemanfaatan energi masih berada dalam tahapan eksplorasi belum
panas bumi yang diatur UU No27/2003 belum dilakukan pengembangan.
sesuai harapan, dikarenakan kurangnya
Langkah kedua yaitu mengumpulkan data,
perencanaan pembangunan proyek panas bumi
dalam hal ini data sekunder, karena analisis ini
beserta instalasi pembangkit listrik secara matang.
merupakan bagian dari penelitian mengenai kajian
Selain itu juga, keberadaan WKP panas bumi di
dalam perencanaan kebijakan energi panasbumi.
Indonesia belum mengalami eksplorasi dan
Langkah ketiga membuat analisa data berdasarkan
pengembangan lebih lanjut.
data potensi sumber daya panas bumi, data
perencanaan kebutuhan energi listrik sampai
PROCEEDINGS
The 11TH ANNUAL INDONESIAN GEOTHERMAL ASSOCIATION MEETING & CONFERENCE
Bandar Lampung on 13- 14 September, 2011
adanya sumber daya panas bumi di daerah menentukan sejarah aktifitas panas
yang diselidiki dan menguji model sistem bumi.
panas bumi yang dibuat berdasarkan data- Survey lubang bor yang bertujuan untuk
data hasil survei rinci serta mempertegas mencatat temperatur dan tekanan lubang
model geologi bawah permukaan dalam bor secara periodik dan memberikan
3D. Jumlah sumur eksplorasi tergantung gambaran kualitas panas bumi pada saat
dari besarnya luas daerah yang diduga terjadi hilang sirkulasi selama
mengandung energi panas bumi. Biasanya pemboran.
di dalam satu prospek dibor 3-5 sumur
eksplorasi. d. Uji produksi¸ dilakukan untuk
mendapatkan informasi/data yang lebih
Kedalaman sumur tergantung dari persis mengenai jenis dan sifat fluida
kedalaman reservoir yang diperkirakan dari produksi, kedalaman reservoir, jenis
data hasil survei rinci, batasan anggaran dan reservoir , temperatur reservoir, sifat batuan
teknologi yang ada, tetapi sumur eksplorasi reservoir, laju alir massa fluida, entalpi dan
umumnya dibor hingga kedalaman 1000- fraksi uap pada berbagai tekanan kepala
3000 meter. Sumur eksplorasi standard hole sumur dan kapasitas produksi sumur (dalam
berpeluang baik dialihfungsikan menjadi MW).
sumur injeksi atau sumur produksi daripada
melakukan sumur slim hole yang pada
4. Studi Kelayakan
akhirnya tidak dapat difungsikan. Studi kelayakan perlu dilakukan apabila ada
Konstruksi sumur ini juga perlu beberapa sumur-sumur eksplorasi
memperhatikan bentuk sumur yang telah menghasilkan fluida panas bumi. Tujuan dari
dibor. Menurut Cataldi (1982), tingkat studi ini adalah untuk menilai apakah
keberhasilan atau success ratio pemboran sumberdaya panas bumi yang terdapat di
sumur panas bumi lebih tinggi dari pada daerah tersebut secara teknis dan ekonomis
pemboran minyak. Success ratio dari untuk diproduksikan. Prosedur penilaian
pemboran sumur panas bumi umumnya 50- kelayakan ini adalah sebagai berikut :
70%. Ini berarti dari empat sumur Aspek kelayakan teknis, dinilai dari
eksplorasi yang dibor ada 2-3 sumur yang besarnya cadangan yang ada yang
menghasilkan. ditentukan oleh besarnya suhu reservoar
yang dapat dilihat pada kajian geokimia,
c. Survey geologi lubang sumur, dalam isotope dan sumur-sumur pemboran
tahapan ini dilakukan dengan 2 tahapan eksplorasi yang ada.
yaitu : Aspek kelayakan ekonomi, Aspek ini
Analisa cutting yang bertujuan untuk harus bernilai ekonomis dengan cara
memperbaiki model struktur panas bumi menganalisa dan mensimulasikan
yang pernah dibuat selama studi tingkat perhitungan keuangan mulai tahap
awal, mempelajari tektonik secara detail eksplorasi sampai dengan eksploitasi.
berdasarkan kolom geologi sumur, Aspek Kelayakan Sosial dan
merekonstruksikan sejarah volkanik Lingkungan, keberadaan proyek
berdasarkan pada hasil interpretasi pengembangan panas bumi seyogianya
kolom litologi sumur, penentuan umur bermanfaat atau dapat dirasakan oleh
batuan volkanik dan umur alterasi, dan masyarakat dan ramah lingkungan, tidak
mengganggu aktivitas warga akibat dari
PROCEEDINGS
The 11TH ANNUAL INDONESIAN GEOTHERMAL ASSOCIATION MEETING & CONFERENCE
Bandar Lampung on 13- 14 September, 2011
mobilitas kendaraan dan pengeboran, dan produksi, morfologi lokasi, pondasi PLTP,
perlu adanya pengelolaan limbah hasil dari acces road, tersedianya tanah (tidak ada
pengeboran. konflik dalam penggunaan), pemilihan
material / bahan bangunan untuk peralatan
Apabila dari hasil studi kelayakan pada PLTP bumi, dan umur (life time)
disimpulkan bahwa daerah panas bumi tersebut cadangan uap.
menarik untuk dikembangkan, baik ditinjau
dari aspek teknis maupun ekonomi, maka 6. Rencana Konstruksi dan Pengembangan
tahap selanjutnya adalah membuat Pada tahap konstruksi proyek perlu
perencanaan secara rinci. Rencana melakukan kegiatan pengeboran sumur
pengembangan lapangan dan pembangkit pengembangan meliputi sumur
listrik mencakup usulan secara rinci mengenai eksploitasi/produksi untuk menjamin tersedia
fasilitas kepala sumur, fasilitas produksi dan uap sebanyak yang dibutuhkan oleh
injeksi di permukaan, sistim pipa alir pembangkit listrik, sumur injeksi untuk
dipermukaan, fasilitas pusat pembangkit listrik menginjeksikan kembali air limbah dan sumur
dan transmisi listrik. Pada tahap ini gambar subsitusi (sumur pengganti apabila sumur yang
teknik perlu dibuat secara rinci, mencakup dibor gagal memproduksi fluida/uap).
ukuran pipa alir uap, pipa alir dua fasa, Pemboran sumur dapat dilakukan secara
penempatan valve, perangkat pembuang bersamaan dengan tahap perencanaan
kondensat dan lain-lain. pembangunan PLTP.